Share

Part 26

Rafael menarik napas panjang, lantas memberanikan diri membuka pintu kamar perawatan. Yang pertama kali ia lihat adalah Queen, terbaring lemah di atas ranjang. Wajahnya sayu, bibirnya pucat serta mata terpejam rapat. Terlelap setelah dokter menyuntikkan obat penenang.

Setelah menutup pintu, Rafael melangkah dan duduk di kursi samping ranjang. Dengan hati-hati menyingkirkan helaian rambut yang menjuntai di wajah Queen. Rafael tersenyum miris. Dulu, ia begitu antusias menggiring kelincinya ke dalam perangkap yang ia buat. Namun, sekarang Rafael justru terperangkap bersama-sama dengan buruannya. Ironis, bukan?

"Bagaimana rasanya? Sakit?" tanya Rafael lirih, meski ia tahu Queen tidak mendengarnya. "Sama, aku juga terluka kehilangan bayi kesayanganku."

Perlahan, Rafael menyentuh punggung tangan Queen dan menggenggamnya erat. Tatapannya enggan lepas dari wajah pucat di hadapannya. Kemudian, jemari kokohnya terulur, mengusap sisa air mata di pipi wanita itu. Dan ketika pi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status