"Kamu mau jadi pacarku?" tanya Ivan lembut. Binar mata sendunya menatap Zeze penuh pengharapan. Sesaat hati Zeze terbuai. Pria yang ia sukai, akhirnya menyatakan cinta padanya. Masa sih?
"Tentu saja bohongan." Tebas Ivan seolah paham isi kepala Zeze yang terus bertanya-tanya soal penembakan ini. "Ini semua karena orangtua saya yang terus menanyakan soal pacar. Jadi sebagai atasan, saya perintahkan kamu untuk menjadi pacar saya demi mengelabui orangtua saya. Ingat, ini perintah loh." jelas Ivan tegas. Penuh senyum licik terlukis di wajahnya.Caranya yang lugas menjelaskan soal pacar bohongan, kembali menghancurkan harapan Zeze yang sudah terbang tinggi."Tapi, pak..""Gak ada tapi. Ikuti perintah saya." tegas Ivan lagi memotong segala bentuk penolakan yang akan dilontarkan Zeze.Zeze menunduk bingung sekaligus tersenyum dalam diam. Senang hati mendapat pernyataan cinta dari seseorang yang dia suka walaupun bohongan, tapi bingung harus mer"Selamat pagi pak." sapa seorang pria paruh baya yang menghampiri satu ruangan hotel berbintang dengan suara khas melayu pesisir (gak SARA loh ya, plis jan dihujat)."Ya. Bagaimana?" tanya si empunya kamar yang ternyata adalah Marco. Saat ini dirinya masih berada di Palembang. Katanya sih, mengurusi urusan bisnis.Bukan Marco namanya kalau tidak bisa memerintahkan seseorang untuk mengurusi permasalahan perusahaan cabang dan bela-belain ke luar kota lagi. Iyuh, bukan Marco banget."Ini pak, laporan terkait asal usul, riwayat pendidikan dan lingkungan dibesarkannya calon ipar anda." kata pria paruh baya tadi. Beliau lah direktur utama perusahaan cabang yang harus menanggalkan pekerjaannya dan melayani kebutuhan Marco yang masih haus informasi soal Satrio.Tangan Marco mengulur untuk mengambil berkas yang agak sedikit tebal dari yang pernah diberikan Kevin padanya."Hm.. Hm.. Hmmmm..." suara berat nya menggema ketika ia bergumam dalam sembar
“Kembali lagi di acara Lumpi bersama saya Feni Mawar.” ucap seorang pembawa acara yang diselingi oleh tepuk tangan penonton. “Saat ini di samping saya ada seorang model kenamaan Indonesia. Kebanggaan kita yang sudah berhasil masuk ke jajaran model internasional. Siapa lagi kalau bukan Zanna Ags.” serunya lagi. Lalu seorang model cantik di sebelahnya disorot oleh kameramen.Tepuk tangan penonton menjadi riuh. Senyum bahagia terpancar untuk menyambut kehadiran sang bintang tamu yang luar biasa dinantikan.“Halo, sayang!” sambut Feni Mawar.“Jadi, kenapa ganti nama dari Zanna Agustian menjadi Zanna Ags?” tanya Feni Mawar memulai wawancaranya.“Gak ada masalah apapun sih, mbak Fen, terlebih Agustian kan nama orang tua ya. Cuma ‘Ags’ itu kan biar terdengar lebih internasional. Kan saya baru saja memulai karir saya di internasional, mbak Fen
Sejak kejadian Ivan yang mabuk kemarin, semakin membuat citra Fira yang buruk menjadi lebih buruk, bahkan tak lagi dihormati sama sekali walau dirinya adalah seorang wakil direktur.Dimulai dari ketika ia melangkah ke lift yang berdesakan oleh pegawai lainnya. Banyak di antara mereka yang terlihat mencibir dan seakan jijik terhadap Fira. Tapi untungnya tak semua sih begitu. Hanya mereka yang berhati dengki dan jelmaan iblis yang sangat membencinya.“Duh, kapan sih aku bisa naik jabatan? Capek juga udah lima tahun kerja cuma mentok jadi wakil ketua tim.” Cibiran dimulai dari seseorang bernama Mira yang menjadi musuh bebuyutan duo Zeze-Fira. Mira ini senang sekali mencari masalah.“Iya, ya, bu. Kok bisa ada orang yang cuma dua tahun kerja, karirnya bisa menanjak gitu. Dari pegawai biasa, ketua tim, manajer, dan sekarang...” Seorang di sebelah Mira menggantung kalimatnya untuk melihat reaksi Fira yan
Entah ada angin apa hari ini CEO muda perusahaan iklan ‘Terserah’ melakukan sidak ke divisi perencanaan yang diketuai Ivan. Hal ini menjadi bahan pergibahan segar di kalangan pegawai. Tidak biasanya Seno melukukan sidak. Kalaupun iya, seharusnya ke semua divisi, gak hanya mengganggu Ivan.Ekspresi bahagia terlukis di wajah pesaingnya yang mengantarkan kepergiannya dengan senyum ejekan. Kasus pak Eko yang menerima suap masih terasa segar di ingatan. Betapa memalukannya diarak ke seluruh gedung, terhina dan tercemooh oleh orang-orang. Apa Ivan melakukan hal yang sama?Si sialan ini kenapa? Pikir Ivan yang tetap menurut pada perintah ‘atasan’nya. Secara teknis, Seno adalah atasannya. Tapi prakteknya, Ivan lah yang mengerjakan tugas utama perusahaan ini dan memberikan masukan untuk Seno terkait pekerjaan.Mereka yang memandangi Ivan dengan ejekan tidak tahu saja, bahwa Ivan juga merupakan ora
“Om.” sapa Ivan yang baru datang di tengah perjamuan ayah dan anak itu.“Van, sini duduk sebelah om.” sambut Pak Arif, papanya Seno.Ivan menurut. Dia duduk di samping Pak Arif yang masih pamannya menurut penuturan dari kakeknya. (tau ah gimana, malas jelasinnya. Intinya paman-keponakan, udah gitu aja)“Om dengar kamu gak mau ambil posisi direktur. Kenapa? Ada masalah sama Seno? Om kan jadi gak enak sama orang tua mu loh.” tutur Pak Arif yang cekatan menyambar Ivan dengan segala pertanyaan.“Gak ada masalah kok om. Cuma memang lagi nyaman aja di posisi sekarang. Gak banyak yang cari muka. Lagian mas Seno bersyukur karena aku ada di bawah, sekalian mantau anggotanya yang kerja beneran atau tidak.” jelas Ivan tetap sopan agar tak menyakiti hati orang baik di depannya itu.“Om cuma kasihan sama Seno, gak ada yang bantuin
Sama seperti Zeze, Fira juga mengalami intimidasi dari bawahan. Baik fisik maupun psikis. Wajar saja, dalam dunia pekerjaan, iri, dengki, dan fitnah adalah hal biasa. Apalagi, Fira yang dalam kurun waktu dua tahun bekerja di perusahaan mampu mengalahkan senior dan berhasil menduduki jabatan penting.Banyak yang tak suka dirinya, jadi mari kita sebut haters. Para haters berusaha melakukan apapun untuk menjatuhkan Fira. Salah satunya dengan menyebarkan berita hoaks, dimana Fira memiliki seorang penyokong kaya, tua, dan gendut untuk sampai ke posisinya saat ini.Ada juga berita hoaks lain yang terdengar. Bahwa Fira selingkuh dengan Seno dan secara sukarela naik ke ranjang Seno demi sebuah jabatan yang dekat dengan CEO. Dih.“Omongan adalah doa. Semoga dia benar-benar bisa naik ke ranjang ku dan menjadi istriku.” celetuk Seno saat Satrio baru menyampaikan laporan perihal rumor-rumor Fira di luar
Pak Agustian adalah ayah dari tiga Z. Memiliki sebuah restoran kecil yang didirikan dari hasil kerja kerasnya sejak diusir dari keluarga besarnya yang sangat kaya.Nah jadi, kakek-nenek si kembar yang membangun Ramli Corps dan salah satu anak perusahaan mereka adalah Waw Kosmetik, nyatanya adalah orang tua Pak Agus. Tapi dia membuat kesalaham besar yang telah mencoreng nama baik keluarga di masa mudanya. Beliau lantas diusir dan dicoret dari daftar ahli waris di usia 19 tahun.Untungnya, setelah si kembar lahir, kerasnya hati Kek Ramli perlahan terkikis. Bukan berarti hati mereka menerima kembali anak dan menantunya. Kebahagiaan yang mereka tunjukkan saat si kembar lahir semata-mata karena bahagia telah memiliki cucu perempuan yang lahir sehat dan cantik-cantik.Kek Ramli bahkan mengambil Zeze atas perminataan Marco muda yang memilih secara cap cip cup, dan diasuh selama lima belas tahun. Sebelum akhirnya Zeze meminta ke
Marco memasuki rumah Pak Agus dengan langkah terburu untuk meminta penjelasan dari adik-adiknya. Secepat kilat menuju kamar Zeze yang tengah terbuka. Zeze saat itu hendak menutup pintu kamarnya, tapi kaget dan hampur saja melompat melihat sosok Marco yang menakutkan sedang berdiri di depannya.“Astaga dragin!” celetuk Zeze mengelus-elus dadanya.Maco memicing mata sinis menatap Zeze yang masih sibuk mengatur nafasnya. Lalu berjalan masuk ke kamar Zeze dan duduk di pinggiran ranjang.“Bisa jelaskan apa yang terjadi hari ini?” tanya Marco. Nada bicaranya tersendat menahan emosi yang seharian ditahan. Akibatnya seluruh pekerjaannya benar-benar tak masuk ke kepalanya. Otak Marco terus berpikir kepada Zeze dan Fira yang tega menelantarkan om nya.“Kamu tahu, jika om tidak memperingatkanku, kalian sudah aku seret ke bawah!”“Maaf, mas. Ak