Share

Tilly: Mencari Honey Moon

Penulis: Chani yoh
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-11 14:37:51

Menyadari Sergio menatapnya, meskipun rindu mendera hatinya, nyatanya Tilly sontak membuang pandangan ke arah lain.

Entah kenapa. Dia sendiri tak mengerti. Hatinya teringat kejadian di gudang. Suara lembut gadis itu terus teringang di telinga Tilly, menambah bensin di api kecemburuannya.

Tilly memejamkan kedua matanya rapat-rapat untuk mengusir dengungan suara-suara tadi.

“Ayo, Sergio, silakan duduk. Tilly, duduk juga sana. Kita mulai makan malam kita. Aku sudah lapar sekali.” Suara ayahnya menggema membuat Tilly kembali menatap Sergio.

Pria itu sudah menarik kursi di samping kiri ayahnya, untuk duduk. Tapi sebelum duduk, Sergio melirik ke arah Tilly. Tatapan mereka bertaut lagi.

Jika Tilly tak salah dengar, dehaman lirih dan singkat keluar dari bibir Sergio. Pria itu seperti mengumpulkan energi untuk menghadapi Tilly.

Tilly tahu itu. Tilly sadar, karena memang menghadapi dirinya bukanlah hal yang mudah. Sergio saja sampai kelelahan. Tidak h

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
devina erina
bisa update lebih banyak gak sih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Mencari Kesempatan dalam Kesempitan?

    “Kenapa tidak kau tolak saja sih?” Hujaman pertanyaan ketus Tilly telah keluar lagi dari bibir tipisnya saat mereka telah tiba di rumah Sergio dan sedang mengepak beberapa pakaian untuk dibawa.Tak bisa dipungkiri, Tilly kesal, karena Sergio selalu bersemangat akan segala hal. Tapi terhadapnya, Sergio telah menyerah.Jika memang begitu, untuk apa mereka harus honey moon terselubung segala? Ayahnya memang tidak masuk di akal.Tapi Tilly tidak pernah menyangka jika pertanyaan sederhananya itu sanggup meredupkan binar semangat di kedua mata Sergio.“Kalau kau tak ingin bepergian denganku, seharusnya kau yang menolaknya tadi. Kau yang putri Trevor, kau juga yang berhak menolak semua keinginan ayahmu. Bukan aku.”Suara rendah Sergio terdengar begitu kering dan tandus karena diucapkan dengan raut wajah yang suram dan menatap tajam pada Tilly.Hati Tilly mencelos mendengar ucapan Sergio. Dia merasa semakin ditusuk jarum yang

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Mencari Honey Moon

    Menyadari Sergio menatapnya, meskipun rindu mendera hatinya, nyatanya Tilly sontak membuang pandangan ke arah lain.Entah kenapa. Dia sendiri tak mengerti. Hatinya teringat kejadian di gudang. Suara lembut gadis itu terus teringang di telinga Tilly, menambah bensin di api kecemburuannya.Tilly memejamkan kedua matanya rapat-rapat untuk mengusir dengungan suara-suara tadi.“Ayo, Sergio, silakan duduk. Tilly, duduk juga sana. Kita mulai makan malam kita. Aku sudah lapar sekali.” Suara ayahnya menggema membuat Tilly kembali menatap Sergio.Pria itu sudah menarik kursi di samping kiri ayahnya, untuk duduk. Tapi sebelum duduk, Sergio melirik ke arah Tilly. Tatapan mereka bertaut lagi.Jika Tilly tak salah dengar, dehaman lirih dan singkat keluar dari bibir Sergio. Pria itu seperti mengumpulkan energi untuk menghadapi Tilly.Tilly tahu itu. Tilly sadar, karena memang menghadapi dirinya bukanlah hal yang mudah. Sergio saja sampai kelelahan. Tidak h

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Mencari Maaf

    Di hadapannya, Jane tersentak, “Ha? Maksudnya?”“Ah? Tidak apa-apa. Hanya saja, Sergio juga sempat memanggilku tuan puteri. Rasanya panggilan itu seperti sebuah sindiran padaku setiap kali sikapku keterlaluan padanya.”“Oh, ya bisa jadi, sih. Tapi, aku tadi bukan menyindir lho, Tilly. Tapi kan karena kamu adik bos, jadinya kupanggil Tuan Puteri.”Tilly memanyunkan bibirnya. “Sampai sekali lagi, denda setengah bulan gaji!”“Apa? Perampokan itu!” seru Jane marah sembari dia mengambil tas kerjanya dan hendak melangkah pulang.“Ya, sudah aku ke gudang dulu.”“Oke, dadaaaah!”Mereka berpisah jalan dan Tilly menyeberangi tanah lapang yang kosong di tengah-tengah lingkungan kantor.Ketika tiba di depan gudang, suasana di sana sudah sepi. Hampir seluruh karyawan sudah tiba di gerbang kantor untuk pulang.Tilly melangkah masuk ke gudang, dan melih

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Mencari Sergio

    Seminggu berlalu dengan Tilly yang merajuk dan tidak hadir sama sekali ke kantor. Dia mengurung dirinya dalam kamar. Hingga Tamara pun merasa heran.Sementara itu, Sergio dan Trevor mulai mengumpulkan berbagai jebakan dan bukti atas apa yang pernah dilakukan Aldrick.Sergio sudah mengantongi rekaman CCTV koridor hotel di mana Aldrick terlihat memasuki kamar Tilly sebelum dirinya tiba. Dan Trevor pun sudah menyewa detektif untuk mengusut adakah korupsi dan penggelapan yang dilakukan Aldrick.Setelah semua terkumpul, Trevor memanggil Tilly.Ditunjukkan bukti itu, Tilly terkejut. Tetapi memory nya yang shock membuat kepalanya kembali sakit.“Ini tidak mungkin!” sahutnya saat melihat rekaman CCTV hotel.“Pasti ada yang sudah mengedit waktu kedatangan Aldrick di sini!” seru Tilly menolak semua bukti yang ada.“Ini yang sesungguhnya, Tilly. Tidak ada yang mengeditnya!” seru Trevor yang frustrasi. Dia tak mengerti jalan pikiran Tilly.

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Tak Lagi Sama

    Mereka sudah di rumah Trevor dan disambut ramah dan hangat oleh kedua orang tua Tilly.Makan malam semeja penuh telah tersedia.Mereka pun duduk bersama seperti dahulu kala saat Tilly baru saja menikah dengan Sergio.Hingga di tengah-tengah makan malam, Tilly dengan lidah tajamnya berkata pada ayahnya.“Padre, apa kau tau ... aku baru saja menemukan rekaman CCTV di hari libur kantor, tapi ada yang mengangkut-angkut kayu dari gudang ke mobilnya. Di hari libur!”Sergio yang sedang makan, tiba-tiba saja terhenti gerakannya. Garpu dan pisaunya langsung tergeletak di atas meja, menimbulkan bunyi berdenting.Meski begitu, dia tidak mengatakan apa-apa. Tapi rahangnya terlihat bergerak menahan kesalnya.“Apa maksudmu, Tilly?” tanya Trevor dengan raut yang sudah menunjukkan kejengkelan.Tilly pun ikutan jengkel karena benar dugaannya. Ayahnya itu sudah terlalu memuja Sergio hingga apapun kejelekan yang dibeberkan tentang Sergio, akan dianggap tak ada.Setelah mengelap mulutnya dengan elegan, T

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Undangan Dengan Galak

    Tilly menatap manik mata Sergio dan dia mengiyakan meski lidahnya kelu sebelum akhirnya kepalanya mengangguk pelan.Malam itu, mereka kembali ke rumah Sergio.Tilly kembali menyusuri langkahnya di kamar berpetak kecil dan duduk di tempat tidur Sergio.Rasanya dia seperti kembali ke tempatnya. Seperti kembali ke cangkangnya. Tilly heran dengan rasa hatinya sendiri.Saat bersiap untuk tidur, dia melihat Sergio kembali menggelar kardusnya di ruang depan dan tidur di lantai.Ada rasa tak tega, tapi Tilly mengabaikannya. Dia kembali ke kamar dan berbaring.“Bukan Sergio yang hendak memperkosamu, Tilly! Lagipula, dia suamimu, untuk apa dia melakukan semua itu?”Suara ayah-nya bergema membuat Tilly tak kunjung bisa memejamkan matanya. Jika di pikir-pikir, benar juga. Sergio tidak perlu melakukan semua yang terjadi di hotel waktu itu. Dia memiliki segala hak untuk itu.Ah, entahlah. Tilly seperti tersesat dalam pikirannya sendiri. ***Pagi datang dengan cepat. Tilly terbangun

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status