Share

Hidup Berdua

"Jangan terburu-buru untuk pergi ke Kerajaan Simaseba. Ada hal yang harus kau mantapkan," cetus Ki Cakra.

"Aku sudah tidak sabar untuk segera menghabisi para pengkhianat itu." Tuan Mahawira membelakangi Ki Cakra.

"Kau masih terlalu lemah, Mahawira. Kau tidak akan cukup mampu mengalahkan orang-orang dari istana itu."

"Orang-orang mana yang Ki maksud? Aku bahkan pernah berhasil kabur dari istana itu saat putri sombong Camelia menculikku."

"Kau harus mendengarkan kata-kataku. Jika tidak, kau akan mendapatkan kesulitan."

Tuan Mahawira berbalik badan sambil mengembuskan napas panjang. "Baiklah. Aku akan ikut apa yang Ki katakan."

"Bagus. Untuk hari ini, istirahatlah. Aku akan datang esok hari."

"Kenapa Ki harus pergi? Tidakkah sebaiknya menginap di sini saja?"

"Tidak usah. Aku orang yang sibuk dan banyak urusan." Ki Cakra berlalu pergi meninggalkan istana.

Setelah itu, Tuan Mahawira menghad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status