Share

Bab 15

Author: Udang
“5 menit 20 detik……” David melihat Tari dengan tatapan tidak peduli, “Kamu sudah terlambat.”

“Maaf, Pak David.” Hati Tari bergetar.

Seketika, semua orang terdiam.

Rangkaian gerakan Tari membuat semua orang yang ada di tempat terkejut.

Zainal lebih membelalak lagi.

Perlu diketahui, Tari Linardi adalah wakil presdir perusahaan. Posisinya satu tingkat di bawah presdir.

Tunggu……

Dia memanggil bocah ini apa?

Pak……Pak David……

Pada saat itu, Zainal menggigil hebat dan dengan suara ‘bruk’ tersungkur di atas lantai. Dia melihat ke arah David dengan tatapan penuh tidak percaya. “Kamu……kamu adalah presdir baru yang menjabat?”

Apa?

Dialah presdir baru yang menjabat?

Begitu Bobi dan yang lainnya mendengar omongan ini, semuanya tersungkur ketakutan dan gemetaran tiada henti.

David menyilangkan kedua kaki. Dia menatap Zainal sambil setengah tersenyum dan berkata, “Masih ingat apa yang kukatakan padamu barusan? Aku nggak hanya berani memukulmu, tapi juga bisa memecatmu.”

“Sekarang, kamu sudah percaya?”

Begitu omongan ini keluar, tubuh Zainal menggigil hebat. Dia langsung menampar dirinya sendiri dengan keras,”Ma……maaf, Pak David. Sayalah yang memandang renah orang lain. Sayalah yang……”

Dalam mimpi pun dia tidak pernah menyangka, orang yang ingin dipersulit oleh keponakannya adalah presdir baru yang menjabat.

Jika sejak awal sudah tahu, matipun dia tidak berani berbuat demikian.

“Nyali kalian sungguh besar! Bahkan berani melawan Pak David?” Tari akhirnya berhasil menebak seluk beluk permasalahan. Wajahnya yang indah berubah menjadi sangat dingin.

1 detik yang lalu dia masih menyuruh smeua orang untuk berprilaku baik dan jangan membuat David marah. Tidak disangka, sedetik kemudian sudah ada orang yang tertangkap basah oleh David.

Bagaimana ini tidak membuatnya marah?

Zainal, Bobi dan yang lainnya pucat pasih. Dalam mata mereka penuh dengan penyesalan dan putus asa.

Tepat ketika Tari ingin menyuruh mereka mengemasi barang dan pergi,

David dengan datarnya berkata, “Sudahlah, mempertimbangkan kalian belum pernah bertemu denganku sebelumnya, masalah hari ini biarkan begitu saja. “

“Tapi, mulai hari ini, jika kalian melakukan kesalahan yang sama, semuanya berkemas dan keluar dari sini.”

“Oh ya, hal yang terjadi barusan tidak boleh dibeberkan keluar, terutama identitasku.”

“Terima kasih Pak David, terima kasih Pak David!”

Zainal dan yang lainnya gembira hingga menangis. Mereka sangat bersyukur hingga keringar berkucuran tiada henti.

Tari diam-diam juga menghela nafas lega dan segera berkata dengan penuh hormat, “Pak David, mohon berkenan untuk datang ke kantor saya.”

Di dalam kantor wakil presdir.

David duduk di kursi milik Tari dan tidak dapat menahan diri untuk tidak melihatnya.

Tidak dapat dipungkiri, wanita ini luar biasa cantik.

David mengangguk puas. Julio dapat menangani banyak hal. Bahkan mengaturkan seorang bawahan yang begitu cantik untuknya.

Merasakan tatapan David, wajah mungil Tari langsung memerah, “Pak David, saya akan segera mengadakan rapat direksi, kemudian membantu Anda mengambil alih perusahaan……”

“Tidak perlu.” David langsung menolak. “Aku bukan datang untuk mengambil alih perusahaan, melainkan untuk bekerja. Kamu atur aku ke departemen pemasaran 2 untuk menjadi seorang karyawan biasa saja.”

“Mengenai semua masalah di perusahaan, untuk sementara kamu yang bertanggungjawab sepenuhnya saja. Ingat, identitasku harus dirahasiakan.”

“Ha?” Tari langsung terkejut mendengarnya dan mengira dirinya salah dengar.

David malas untuk memberi penjelasan kepadanya dan langsung berkata, “Kamu cukup laksanakan saja. Aku akan memanggilmu jika ada urusan.”

Dia masuk ke perusahaan demi bisa melindungi Wulan dari jarak dekat. Bagaimanapun juga ini adalah permintaan terakhir petapa tua.

“Baik, saya akan segera mengaturnya.” Selesai bicara, Tari langsung pergi mengaturnya sambil melenggokkan pinggang rampingnya.

Waktu makan siang.

Surya membawa Gerry, Wulan dan yang lainnya menunggu di lantai bawah perusahaan. Mereka sekali melihat ke dalam, sesekali menundukkan kepala melihat jam. Wajahnya dipenuhi ketidaksabaran.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kawi Kelana
lanjut seru
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1654

    Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1653

    “Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1652

    Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1651

    Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1650

    “Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1649

    Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status