Share

22. Mayatnya Hidup Lagi!

Seolah sengaja mengelak dariku, Ayah cepat-cepat keluar dari kamar, untuk melihat keadaan di luar. Terlihat sebelum ia benar-benar keluar ia menata ekspresi wajahnya sesedih mungkin. Ibu pun kembali menangis tergugu di depan jasad Kak Airin. Benar-benar patut diacungi jempol akting kedua orang tuaku itu.

Aku yang merasa benar-benar kecewa memilih masuk ke kamarku, hendak menjernihkan pikiran. Kira-kira bagaimana aku akan bersikap pada kedua orang tuaku setelah ini? Rasa sedih karena meninggalnya Kak Airin lebih terkalahkan oleh rasa kecewa pada Ayah dan Ibu.

Beberapa saat aku di kamar, terdengar riuh beberapa orang masuk ke dalam rumah. Mungkin Ayah sudah memberitahukan perihal Kak Airin.

Yang masih jadi pertanyaanku kini, kalau memang Kak Airin sudah mereka tumbalkan kenapa sekarang ia masih ada bersama kami? Atau itu hanya jasadnya saja?

Ah, entahlah ....

Teka-teki di keluargaku masih benar-benar terlihat rumit dan belum sepenuhnya te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status