Share

6. Insiden

Malam yang sunyi dan dingin, bulu kuduk Kalina mulai berdiri menyaksikan wajah-wajah buas dan liar, ketiga orang itu mulai berjalan mendekat. 'Tetap tenang Kalina, jangan gegabah,' ucapnya dalam benak menguatkan diri. Dia berusaha fokus membaca situasi mencari celah untuk melarikan diri.

"Kalian mau apa?" pekik Kalina melihat mereka mendekat semakin mendekat. "Tolong!" teriaknya, tidak ada jawaban. Hanya suara tawa yang terdengar dari ketiga calon penjahat itu.

"Teriak terus Neng, gak ada yang bakalan dengar," cibir orang berkumis, disambut kikikan yang lain.

Salah satu di antara mereka mulai menyeret tangan Kalina agar menjauh dari mobil. Dengan susah payah dia menepis tangan kokoh itu. Tubuhnya terpelanting jatuh ke aspal.

Kalina mulai berjongkok hendak berdiri, berharap ia dapat berlari dengan kencang.

Namun tampaknya ia hanya dipermainkan oleh ketiga bajingan itu.

"Dengan kaki kecilmu itu ke mana kamu bisa lari," ujar seorang berbadan kurus menarik lengan gad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status