Home / Romansa / Turun Ranjang / Pertama Masuk Kampus

Share

Pertama Masuk Kampus

Author: Rifat Nabilah
last update Last Updated: 2022-08-13 01:06:24

"Kita sudah sampai, karena Marcho sudah ada di sekolahnya, aku akan mengajak kamu masuk untuk mendaftar ke kampus ini, aku berharap, kedepannya kamu tidak membuat masalah," singgung Gana.

"Iya, aku janji sama kamu."

Begitu takjub saat Victoria membuka kaca mobil, ternyata universitas impiannya sudah ada di depan mata, itu artinya, impiannya terwujud. Dan satu hal lagi akan membawanya kepada impiannya yang kedua.

"Ayo turun!"

"Eh, iya."

Victoria melihat begitu luasnya universitas yang dia pilih sendiri ini, dia sangat membayangkan hal-hal akan terjadi di kampusnya ini, bahkan suatu kebahagiaan yang selama tiga tahun dirinya selalu menempelkan poster idolanya itu.

Gana dan Victoria telah selesai mendaftar, dan Victoria resmi diterima, itu akan membawanya menjadi seorang atlet profesional dan internasional.

"Aku kerja! Kamu kalau ada apa-apa, hubungi saja aku, dan jangan membuat masalah, itu akan mencoreng nama baik Deraldi yang terkenal di kota ini."

"Siap bos!"

Victoria hanya menuruti suaminya itu, karena tidak lama setelah itu, dia ingin melihat semua yang ada di dalam kampus. Sedangkan Gana pergi.

"Gawat! Karena aku terlalu lama mengurus wanita ini, aku akan terlambat, ini pertama kalinya aku terlambat soal pekerjaan."

Gana segera pergi, dia sudah memutuskan untuk bisa percaya dengan Victoria, walaupun rasanya berat saat mengetahui sesuatu yang ada di university ini adalah impian terbesarnya bertemu dengan seseorang, dan seseorang itu tentu lawan jenis.

Sedangkan Victoria masih terus berjalan ke arah lorong kampus itu, terus berkeliling mencari sesuatu, sampai di tangannya ada bola basket yang melayang dan ditangkap olehnya. Victoria mencari siapa pemilik bola basket ini. Namun, dia tidak menemukannya.

"Milik siapa ini? Ah, kalau tidak ada pemiliknya, mungkin ini dari langit untuk menjadi milikku."

Terlihat ada tempat dekat taman kampus, di mana burung sangat cantik sedang melihatnya.

"Hey, burung ini sangat cantik, senangnya bisa bertemu dengan burung secantik ini, mungkin ini salah satu tempat favorit ku saat aku tidak enak hati," ucapnya.

Tawanya terpancar begitu ceria, ini pertama kalinya dia tersenyum lebar semenjak meninggalnya Marcella.

"Andaikan di rumah ada burung secantik ini, tapi mungkin harganya mahal, di New York tidak ada yang seperti ini."

Victoria mengikuti burung itu untuk saling berkomunikasi, ada rasa nyaman karena dia telah menemukan tempat yang cocok untuknya bercerita.

"Eh, aku kasih nama kamu saja. Jose, aku suka sekali nama itu. Apa kamu mau?"

Victoria menunggu respon burung itu, dengan cepat mendapatkannya. Akan tetapi Victoria mengerti respon Jose yang mengangguk kepadanya, dengan cepat mereka seperti berteman lama.

Bola mata Victoria terpancar dimata burung itu, mungkin sudah menyukainya saat pertama kali mereka bertemu, bahkan saat tangan Victoria mengeluarkan coklat untuk burung itu.

"Diam-diam saja makan ini, rasanya lezat, kamu harus mencoba, ada kacangnya juga, pasti kamu suka," katanya menyodorkan kepada burung itu.

Burung itu memakan coklat yang ada di telapak tangan Victoria, mereka terlihat akrab walaupun baru pertama kali bertemu.

"Andaikan saja aku menikah dengan orang yang aku cintai, mungkin aku sudah menjadi orang yang paling bahagia," ucapnya di depan burung itu.

Victoria teringat satu hal yang membuatnya sedih kembali, namun dia mengerti semua adalah cobaan hidupnya yang baru saja di mulai.

Sekarang adalah waktu di mana dirinya harus pulang, tidak perlu berlama-lama di dalam kampus karena jam kuliahnya memang sudah selesai, walaupun Victoria hanya berkenalan dan melihat sedikit suasana kampus.

"Bagaimana pulangnya? Apa aku harus pulang sendiri? Tapi, aku lupa dengan jalan utamanya, apa aku hubungi saja itu orang? Ah, aku gengsi."

Victoria menunggu Gana di gerbang kampus, terlihat mobil yang berhenti di depan matanya seperti mengawasi dirinya dari dalam mobil yang tertutup dengan kaca.

"Mobil siapa? Apa itu Gana?"

Victoria mendekati mobil tersebut, tidak mau lama berdiri hanya untuk menunggu suaminya menjemput, karena dia belum hafal arah jalan ke rumah Gana

"Hey, siapa kamu? Apa kamu Gana?"

Victoria mengetuk kaca mobil itu, namun tidak ada suara atau menjawab pertanyaannya, bahkan mobil itu pergi begitu saja.

"Eh. Kenapa pergi? Berarti bukan Gana dong? Apa tadi salah orang? Lalu, siapa yang ada di dalam sana?"

Baru Victoria memikirkan orang yang ada di dalam mobil yang telah mengintainya, dan mobil Gana datang tepat di belakang Victoria.

"Cepat masuk!"

Sumber suara itu sangat di kenali Victoria, membuatnya menoleh untuk bisa marah kepada Gana yang sudah terlambat menjemputnya.

"Kamu akhirnya datang juga."

Baru saja Victoria bicara, Gana melebarkan mata seolah dirinya sedang terburu-buru, mungkin memang ada acara yang penting.

"Cepat masuk atau aku tinggal!"

"Iya, aku masuk, kenapa juga jadi kamu yang marah. Yang telat jemput siapa?"

Saat Victoria masuk ke dalam mobil, Gana memberikan kotak berwarna merah kepada Victoria.

"Ganti sekarang!"

"Apa? Ganti untuk apa?"

"Ganti karena aku mau memperkenalkan kamu dengan kolega paling berpengaruh di perusahaan aku, aku tidak mau kamu pakai kaus itu."

"Kolega? Aku semakin bingung sama kamu, kalau kamu malu untuk menjadi suami aku, kenapa juga kamu menikahi aku? Aku lebih nyaman menggunakan kaus ini daripada gaun terbuka yang kurang bahan," tolak Victoria.

Gana menghentikan mobilnya. Dia sendiri yang mengendarai mobil dan itu membuatnya melirik ke arah Victoria, rasanya tidak mau kalau Victoria akan membencinya karena hal ini.

"Baiklah, kamu bisa pakai itu, tapi ingat. Kamu harus tersenyum dan sopan saat bertemu dengan kolega aku ini, aku mau bekerja sama dengannya, beliau membawa istrinya, jadi kamu harus berhati-hati untuk menjaga ucapan kamu, sebenarnya aky sedikit ragu, tapi aku akan memberikan kesempatan untuk kamu untuk berbaur dan beradtasi dengan dunia aku ini."

"Huh! Merepotkan!"

Gana hanya menggelengkan kepala saat Victoria seakan menyepelekan semua yang baru saja dia katakan kepada istrinya ini. Karena sebelumnya dia juga tidak pernah memperkenalkan koleganya dengan Marcella.

"Jangan menatap aku seperti itu! Aku tidak akan membuat masalah, tenang saja, jangan pernah meremehkan orang lain kalau kamu belum mengenalnya," kata Victoria.

"Kalau begitu lakukan! Aku hanya perlu kamu ikut dan diam, jawab saja yang perlu kamu jawab, dan lakukan yang aku lakukan."

"Siap bos besar, aku akan menuruti perintah," kata Victoria meledek.

"Hey, kenapa juga aku membawa Victoria, karena Mr, Jern dan Mrs, Jern pasti memiliki kualitas wanita yang berkelas tinggi, sedangkan Victoria, dia sendiri hanya memakai pakaian sederhana, dan kenapa baru sekarang mereka mau bertemu dengan Istriku? Nanti kalau dia membuat masalah, bisa rusak semuanya," batin Gana sedikit melirik ke arah Victoria.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Turun Ranjang   Penentu Kebahagiaan

    "Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir

  • Turun Ranjang   Memperbaiki Hubungan

    Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa

  • Turun Ranjang   Ditemukan!

    Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan

  • Turun Ranjang   Pergi Dari Keduanya

    Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di

  • Turun Ranjang   Masih Memperebutkan

    "Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h

  • Turun Ranjang   Penuh Rasa Cemburu

    "Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status