Home / Romansa / Turun Ranjang / Perjalanan Ke Rumah Kolega

Share

Perjalanan Ke Rumah Kolega

Author: Rifat Nabilah
last update Last Updated: 2022-08-13 01:06:29

"Selamat siang Mr, Jens Mrs, Jens, perkenalkan ini Istri saya," kata Gana memperkenalkan istrinya kepada koleganya itu. Akan tetapi mereka melihat penampilan Victoria dari atas sampai bawah.

"Kamu membawa pembantu?"

Lirikan Victoria terlihat marah sampai memukul mereka berdua dengan tangannya. Mereka marah dan memutuskan kerja sama dengan perusahan Gana.

"Astaga! Tidak mungkin!"

Gana menghentikan bayanganya sendiri, memutuskan lebih fokus lagi mengendarai mobil sampai ke tempat tujuan.

Begitu ingin rasanya mengganti pakaian Victoria dengan gaun yang sudah di beli dari butik ternama di sana.

"Kita mau sampai kapan di dalam mobil? Kenapa lama sekali, jujur aku lapar sekali, barangkali kamu lupa jalan, lebih baik kamu telpon dulu saja kolega kamu itu," protes Victoria tidak bisa menahannya lagi.

Gana juga merasakan hal yang sama, namun karena rumah koleganya ada di bagian utara, maka dia harus menempuh perjalanan cukup lama, dan dia juga sudah meninggalkan Marcho di rumah.

"Eh, kenapa kita berhenti di sini?"

Mata Victoria tidak melihat dengan betul apa yang sudah dilakukan Gana, tepat di depan rumah makan besar yang tidak lain adalah rumah makan miliknya sendiri.

"Makan, kamu tidak mau?"

"Mau!"

Victoria bergegas keluar dari mobil untuk bisa mendapatkan tempat yang paling dia sukai, namun sebenarnya Gana bebas menempati ruang yang dia inginkan, karena rumah makan di sekitar sana, adalah miliknya. Hampir 50 rumah makan seperti ini adalah sumber penghasilannya, belum lagi hotel bintang lima yang selama ini dia rintis selama dirinya masih belia karena diwariskan oleh kedua orang tuanya yang telah tiada saat ini.

"Aku mau makan semua yang ada di menu ini!"

Gana terbelalak dengan yang dipesan Victoria, ternyata istrinya sangat rakus dalam hal makanan.

"Boleh 'kan? Aku sangat lapar, tidak bangkrut juga kalau aku makan banyak, kantong sultan kamu pasti bisalah bayar semuanya," kata Victoria.

"Iya, terserah kamu," jawab Gana singkat.

Gana menggelengkan kepala, dia sendiri santai karena tidak perlu membayar semuanya, mungkin Victoria belum mengetahui semuanya milik Gana, dengan cepat pelayan itu pergi untuk menyiapkan makanan pesanan Victoria.

"Makan saja dulu kalau sudah ada makanan, aku mau ke toilet," pamit Gana.

"Ok, aku akan makan dengan lahap tanpa kamu, makanan seenak itu lebih enak di makan sendiri."

"Terserah!"

Gana pergi, dia segera berjalan ke arah dapur, mungkin karena dia membutuhkan bantuan pelayan untuk memasukkan sesuatu di makanan Victoria.

"Masukin bubuk ini ke dalam makanan!"

Pelayan itu menganggukkan kepalanya, dia mengerti perintah Gana untuk mencoba meracuni wanita yang bersamanya.

Saat ini Gana bersembunyi untuk melihat pelayan tadi mengantarkan makanan kepada Victoria, dengan jelas jika Victoria masih mengambil minuman dan tidak menyentuh makanannya.

"Di mana Gana? Apa dia kabur karena tidak mau membayar semua ini?"

Victoria terus melangkahkan dirinya untuk mencari Gana ke toilet, yang pasti dia tidak mau ditinggal karena tidak memegang uang.

"Huh! Untuk apa dia mencari aku? Apa dia sudah mengetahui rencana aku ini? Aku harus segera muncul sebelum dia lebih berani untuk masuk ke dalam toilet."

Gana keluar, dia menepuk bahu Victoria dari belakang, betapa terkejutnya Victoria melihat Gana yang gugup seperti itu.

"Dari mana?"

"Aku, dari toilet," jawabnya.

"Apa betul? Tadi aku mencari kamu di sana, tapi tidak ada, jangan bilang kalau kamu mau kabur karena tidak mampu membayar makanan," tuduhnya.

"Hey, sembarangan. Apa yang kamu pikirkan itu membuat aku tersinggung!"

"Haha, tersinggung? Sungguh aku tidak percaya."

Victoria mengikat rambutnya, rasanya gerah sekali dengan rambut yang mulai panjang, semenjak dia tinggal dengan Marcella, kakaknya melarang Victoria untuk potong rambut.

"Gana. Apa boleh aku potong rambut pendek? Gerah tau, aku mau berlatih juga. Kalau rambutku panjang seperti ini, tidak enak."

Gana melihat rambut yang menurutnya cantik, rambut yang pertama kali membuatnya memiliki perbandingan dengan istrinya yang dulu.

"Tidak! Aku lebih suka dengan rambut kamu itu, kalau kamu potong rambut, maka lebih baik kamu tidak akan ikut bertanding atau berlatih basket."

"Astaga! Aku tidak mau, aku akan tetap ikut berlatih dan konsisten dengan tujuan awal aku menikah dengan kamu, dan satu hal yang kamu harus tau, aku tidak mau semuanya ini sia-sia."

Gana diam, dia hanya melewati Victoria saat istrinya sudah selesai bicara, terlihat jika Gana menyembunyikan rasa kagumnya kepada istrinya.

"Ada apa dengan dia? Aneh!"

Victoria kesal dengan Gana, sudah berapa lama dirinya harus menunggu untuk menunda makannya, maka dia harus segera kembali ke tempat tadi.

"Gana, kamu jangan makan banyak. Karena kamu tidak pesan tadi, biarkan aku yang makan dan kamu tidak, karena aku sudah sangat lapar, sudah sepatutnya kamu mengalah."

"Terserah kamu!"

Gana hanya bisa melihat semua makanan lezat di makan oleh Victoria, namun itu bagus, karena dia sudah memberikan bubuk obat tidur di dalan makanan tersebut.

"Makan yang banyak! Aku tidak mau kamu pakai kaus itu, sedangkan nanti pasti aku yang malu dan menanggung semuanya, bukan hanya itu, dia juga tidak bisa bertingkah saat dia tertidur," umpatnya sudah yakin.

"Enak, yang sering-sering beli yang kayak begini, aku pasti bersyukur punya suami macam kamu," kata Victoria.

Gana hanya melihat dengan sinis, dia sedang menunggu, kapan Victoria bisa tertidur lelap.

"Haduh, kenapa rasanya kantuk sekali? Apa makanan tadi punya efek kantuk ya?"

Victoria melihat jika dirinya mulai menempelkan tangannya di atas meja, dan menjatuhkan kepalanya di atas lengannya.

"Bagus, dia sudah tertidur. Waktunya eksekusi untuk membawanya pergi tapi sebelum itu aku harus mengganti kaus polosnya itu."

Gana membawa Victoria ke tempat paling aman di dalam rumah makan itu, tentu ada ruangan khusus untuknya bisa menggantikan istrinya gaun, tidak masalah karena dia sudah sah.

"Cantik juga kalau begini. Eh, aku tidak boleh macam-macam, bisa gawat kalau aku mulai jatuh cinta sama dia."

Gana segera menyelesaikan apa yang menjadi rencananya, Victoria sudah berganti gaun cantik yang panjangnya di atas lutut.

"Ini baru pantas menjadi Istri Gana. Lebih anggun seperti kamu Marcella."

Gana di dalam mobil, dia ingin segera membawa Victoria pergi bertemu dengan koleganya, mungkin akan datang saat tengah malam dan harus menginap satu atau dua hari bersama mereka.

"Victoria, bangunlah. Kamu jangan tidur terus."

Gana menepuk bahu Victoria ketika sudah ada di depan rumah koleganya, terlebih karena waktu sudah larut sekali, sebelum dia keluar dari mobil, ternyata ada dua preman yang mengetuk pintu mobil Gana.

"Gawat, siapa mereka semua? Jangan-jangan kalau mereka itu rampok? Dan rumah Mr, Jens sedang dirampok besar-besaran, ini tidak bisa didiamkan!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Turun Ranjang   Penentu Kebahagiaan

    "Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir

  • Turun Ranjang   Memperbaiki Hubungan

    Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa

  • Turun Ranjang   Ditemukan!

    Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan

  • Turun Ranjang   Pergi Dari Keduanya

    Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di

  • Turun Ranjang   Masih Memperebutkan

    "Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h

  • Turun Ranjang   Penuh Rasa Cemburu

    "Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status