Home / Romansa / UNREQUITED LOVE (INDONESIA) / KOTAK KISAH YANG TERBUKA

Share

KOTAK KISAH YANG TERBUKA

Author: Rara Shasha
last update Huling Na-update: 2020-11-17 10:40:07

Hari ini hari kesepuluh Rania menjadi mahasiswi fakultas hukum. Tidak ada tanda-tanda ia bertemu dengan Leo. Rania pun enggan mencari keberadaannya. Waktunya masih cukup panjang untuk dirinya bisa bertemu Leo. Masih ada tiga tahun ke depan. Masih ada hari-hari yang akan terlewati. Itu sebabnya Rania merasa tenang-tenang saja.

Di masa pandemi seperti sekarang ini sebenarnya mahasiswa diminta untuk tetap berada di rumah dan melakukan aktivitas perkuliahan secara online. Hanya memang pada mata kuliah tertentu diijinkan untuk datang ke kampus. Mengingat kasus penderita corona di Banjarmasin yang masih belum menunjukkan grafik turun.

Beberapa mahasiswa yang nekat datang, pasti karena ada kepentingan urgent atau sekedar janjian dengan pacar mereka.

Rania hari ini berada di kampus, dibawah pohon rindang, di gazebo paling ujung ia duduk.

Ia menunggu Septia yang tadi mengirim pesan mengajaknya jalan-jalan berbelanja ke mall. Santai sekali Rania duduk, sambil meneruskan episode lanjutan novelnya di aplikasi Goodnovel nya.

"Hai kak, sudah tadi ?" tanya Septia.

"Lumayan, sudah selesai acara mu ?"

"Sudah kok kak, "

"emangnya ada acara apa sih Tia ?"

Rania penasaran melihat wajah Septia berbinar-binar. Pasti sedang terjadi sesuatu.

"Tia mau cerita tapi kakak janji menjaga rahasia ini ya," Rania pun mengangguk.

"Septia dapat pernyataan cinta kak,"

"Dari siapa ?"

"Dari Arifin, kakak tingkat kita."

"Kenal dari kapan Tia ?"

"Baru sih kak, tapi berasa lama."

"Kok bisa, ada kalimat baru berasa lama, maksudnya bagaimana ?"

"Kami tuh baru kenal kak, tapi tiap malem chat, ngobrol, video call, jadi kayak udah kenal lama banget" Septia bercerita sambil kakinya di ayun-ayunkan di ujung gazebo. Manja dan centil sekali Septia kala itu. Pantes banyak lelaki tergila-gila. Seperti juga dirinya dulu, saat hatinya belum terluka, ia juga centil dan menggoda. Namun seiring dengan berkembangnya luka dirinya kini menjadi kuat, tegar dan tidak mengenal kata manja.

Bagi Rania saat ini, lelaki adalah makhluk yang hanya bisa menyakiti wanita. Seperti abahnya juga Leo suaminya. Dibutuhkan pengamatan khusus dan pengenalan yang lama untuk mencari lelaki yang benar-benar baik.

Rania dan Septia pun akhirnya menuju mall sesuai janji mereka.

Sebelum mobil mendekati area mall tiba-tiba Septia berkata.

"Mobilnya di parkir di utara saja kak," Rania terkejut sambil bertanya.

"Kenapa harus di utara Tia ?"

"Biar deket kak, Arif nunggu Tia di cafe Boba di daerah cineplex atas kak."

Rania sedikit terkejut,

"Jadi kamu janjian dengan Arif ?"

"Iya kak, kak Rani jangan marah ya,"

Tia mengatupkan kedua lengannya di depan hidungnya, ia benar-benar memohon.

"Tia ingin ngenalin kak Arif ke kak Rani, Tia ingin minta pendapat apakah kak Arif orang baik atau bukan, begitu kak"

"Tia mohon jangan marah ya kak."

Rania hanya bisa mengangguk pasrah, ingin marah tapi nggak tega, kalau nggak marah rasanya mau marah.

Mestinya Tia jujur dari awal jadi Rani bisa siap-siap. Atau mungkin kalau jujur Tia khawatir Rani nya nggak mau diajak ketemu dan nganter Tia ke mall itu.

"Tadi di kampus kan udah ketemu Tia, kok sekarang ketemu disini lagi ?"

"Di sini kak Arif lagi jumpa dosennya kak,"

"Oh...."

"Tadi maksudnya Tia langsung pulang, tapi begitu kak Rania mau diajak ke Mall Tia akhirnya mengiyakan ajakan kak Arif ke mall juga" Begitu penjelasan Tia panjang lebar.

Mereka berjalan beriringan melewati beberapa stand yang nampak tutup. Menaiki ekskalator hingga sampai di tempat yang di tuju.

Dua lelaki nampak berbincang dengan hidangan dua cup boba di hadapannya.

Tia bersemangat sekali menuju tempat mereka, saat Arif lelaki yang tadi di sebut Tia pacar barunya melihat mereka, ia melambaikan tangan pada Tia.

Tia mendekat, Rania berada di belakangnya.

"Tia kenalkan ini pak Leo"

Tia dan dosen tadi berjabatan tangan. Hingga Tia pun menoleh ke arah Rania.

"Oh iya kenalkan juga ini kak Rania, mahasiswa baru yang sering antar Tia pulang. Kak Rania ini juga penulis lho." Suara Tia bersemangat memperkenalkan Rania pada Arif dan pak Leo.

Rania mendekat, menjabat lengan Arif lalu menjabat lengan Leo.

Betapa terkejutnya mereka berdua. Mereka adalah dua orang yang pernah dipersatukan Tuhan dalam ikatan pernikahan. Pernikahan yang berakhir tragis.

Pernikahan tanpa kata putus tanpa kalimat cerai namun berada dalam tempat yang berbeda tanpa kabar tanpa nafkah.

Rania menatap Leo lekat. Dosen yang tadi dipanggil Leo ternyata adalah Leo yang dikenalnya. Laki-laki yang menjadikan Rania datang dan menimba ilmu disini.

Tajam tatapan mata Rania padanya, seolah hendak menerkam dan menyerang, namun demi menuntaskan dendam Rania pun menahan.

Sedangkan Leo menatap Rania dengan pandangan penuh haru, seolah ada sesuatu yang ingin dikatakan namun bibirnya kelu. Seolah ada yang ingin diucapkan namun lidahnya tak mampu. Hingga Leo pun hanya mampu terdiam dengan bibir yang kelu.

Leo menatap Rania tanpa berkedip, ada pendar-pendar rindu dimatanya. Seandainya mungkin ingin sekali ia memeluk Rania, mengecup bibirnya dan melumat seluruh erotisme yang ia miliki.

Sayangnya, Leo tak punya keberanian itu. Bukan hanya karena Leo baru saja bertemu wanita ini namun lebih dari itu karena sebenarnya Leo merasa sangat bersalah.

Rania, wanita yang ia nikahi beberapa tahun silam, yang tiba-tiba pergi tanpa alasan, yang meninggalkan duka berkepanjangan dalam kehidupannya.Duka yang hanya bisa ia simpan sendiri tanpa pernah ada kesempatan berbagi dengan orang lain.

Beberapa kali Leo sempat berangkat ke Malang, ke rumah yang dulu sempat Rania tinggali tetapi rumah itu kosong.

Leo juga sempat membuat janji dengan Rania untuk bertemu di Bandung, saat itu Leo ada tugas di Jakarta namun demi Rania Leo berangkat dulu ke Bandung tapi sayang Rania tidak pernah muncul, hingga Leo menganggap Rania pembohong dan sedang mempermainkannya. Mereka pun kembali terpisah. Rania yang malang, Leo yang menyedihkan.

Kisah itu akhirnya terpenggal begitu saja tanpa ada penyelesaian. Rania yang akhirnya memilih pergi daripada bertahan meninggalkan luka teramat dalam.

Hidup yang terombang-ambing, tidak ada ketentraman. Belum lagi sakit yang ia derita selama menikah, membuat siksaan baru dalam episode hidupnya. Sakit yang tidak tampak namun memberi rasa.

Andai bukan karena istri Leo dan bundanya yang memohon padanya untuk menikah mungkin dirinya tidak akan pernah menikah dengan Leo selamanya.

Istri ke dua terkadang selalu identik dengan perempuan cantik, manja, menggoda, membangkitkan gairah. Sedang Rania bukan model wanita seperti itu. Dia wanita mandiri, tegar, tegas, tidak bertele-tele. Andai ia bisa manja mungkin ia akan jadi istri pejabat kelas atas sejak lama. Tapi ia tak bisa. Ia tak biasa bergandengan tangan dengan manja lalu meminta ini dan itu. Merayu begitu rupa kemudian menjual tawa dengan baju dan sepatu mahal. Rania tidak bisa melakukannya. Tidak bisa dan tidak pernah mencoba untuk bisa. Rania terlalu bodoh untuk berbuat seperti itu.

Itulah mengapa saat bersama Leo ia pun tak bisa melancarkan serangan begitu rupa untuk mendapatkan harta.

Ia pun tidak ingin merampas hak istri Leo. Jatah hari yang sudah ditentukan ia lewati dengan apa adanya.

Hingga beberapa kali saat giliran Leo berada di rumahnya, istri Leo kerap kali memberi tugas yang menjengkelkan.

Awalnya Rania biasa saja namun makin lama makin menjengkelkan saja.

"Pa, papa nanti tolong jemput Bunga ya karena mama nggak bisa langsung pulang setelah dari kantor." Bunga anak ke tiga Leo yang saat itu masih berusia empat tahun. Saat Leo meminta ijin ia tak mungkin tidak mengijinkan, padahal jarak antara rumah Rania ke sekolah bunga sekitar 60 menit tanpa macet, masih harus mengantar Bunga pulang kemudian Leo kembali lagi ke rumah Rania. Bila hari telah masuk petang Rania akan bilang.

"Sudah mas, harinya sudah petang mas nggak usah balik kerumah Rania ga pa pa kok."

Pernah suatu hari juga, "Papa dimana ?"

"Di rumah Rania ma, kenapa ?"

"Pulang dulu pa, mama lupa belum buang sampah, hari ini waktunya paman sampah membuang sampah pa, papa jangan nggak pulang lho nanti baunya kemana-mana."

Pernah juga suatu ketika,

"Papa, hari ini waktunya ambil raport Bintang,"

"Lho, papa kan sudah bilang hari ini harus datang ke acara saudara Rania, ma."

"Kok papa jadi mementingkan acara keluarga Rania daripada acara penerimaan raport Bintang, Pa."

"Bukan begitu ma, kita kan sudah berbagi tugas."

Selalu begitu hingga mereka terlibat perdebatan.

Bila mereka sudah berdebat maka tugas Rania menenangkan Leo, agar Leo tak gusar. Agar Leo tidak sedih. Agar Leo tersenyum lagi. Caranya bisa dengan bercinta atau mengalah.

Sesuatu yang terjadi berulang-ulang. hingga membuat Rania merasa letih.

Rania merasa harus jadi pengemis untuk memenangkan hati Leo. Rania harus memohon agar Leo tetap tinggal.

SEBENARNYA RANIA BISA JADI PEMENANG. Andai Rania menggunakan jurus pelakor. Merayu Leo, memikat Leo dengan pelayanan, membuat Leo tergila-gila dengan adegan bercinta yang selalu berubah baik gaya dan suasana. Rania sangat bisa.

Secara fisik Rania jauhhhhh lebih cantik dari istri Leo. Rania bisa saja jadi pemenang, saat itu sedikit saja Leo pasti terpikat padanya dan berada dalam pelukannya setiap saat.

Tapi sungguh, Rania jijik melakukan itu.

Rania jijik melakukan tipu muslihat demi cinta dan kasih sayang.

Malam panjang itu Rania biarkan berlalu begitu saja.

Rania sudah menunggu, menunggu Leo berlaku bijak, memilih keduanya, menenangkan keduanya, mendamaikan keduanya. Tapi sayang, Leo terlampau lamban. Leo tidak bisa memegang kemudi keadilan itu, hingga Rania memilih pergi. Pergi meninggalkan Leo, pergi meninggalkan Banjarmasin. Membawa sebuah tanda tanya dan masalah yang belum selesai.

Sinetron tanpa tulisan bersambung atau tamat hanya akan membuat penasaran pemirsanya saja. Menunggu namun tak muncul, meninggalkan khawatir ada episode yang terlewat.

Hari ini kotak kisah itu kembali terbuka, terlalu dini memang. Tak sesuai keinginan Rania, namun apa boleh buat. Tuhan maha berkehendak.

Rania dan Leo saling mencuri pandang dengan bulu kuduk yang meremang.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Maya Septina
?????
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   SARAN SEORANG TEMAN

    "Kamu mestinya harus bersyukur memiliki suami seperti Pak Yudha dia itu laki-laki yang baik, bahkan setelah istrinya meninggal dia masih mau menikahimu.Sebagai istri mestinya kamu harus lebih bisa menyayangi dan memanjakan suamimu.Jangan sampai dia marah lantas mentalak mu lagi, kamu harus bisa mengerti bagaimana caranya memperlakukan laki-laki dengan baik.Mama tahu kamu adalah anak perempuan yang paling disayang di rumah ini semua kebutuhan mu kami penuhi tapi tidak lantas hal itu membuat kamu menjadi besar kepala.Bagaimanapun juga saat ini kamu telah mempunyai suami meskipun jarak usia antara kamu dengan Pak Yudha sangatlah jauh tetapi kamu tidak bisa memanfaatkan hal itu semaumu sendiri."Mamah menasehati Marni. Mamah ingin Marni menjadi istri yang sempurna untuk Pak Yudha.Marni hanya mengangguk-anggukan kepala sambil memilin-milin rambut panjangnya dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   TERJEBAK TIPU DAYA

    Pak Yudha menyesali semua takdirnya. Dia merasa menjadi laki-laki paling bodoh di dunia. Andai saja dia . bersikap lebih tegas, pasti semuanya tidak akan seperti ini jadinya.Hari ini, Pak Yudha bukan hanya menyakiti Rania tapi dia juga sudah menyakiti Marni. Dia banyak menyakiti perempuan-perempuan yang sesungguhnya mencintainya.Rania melakukan segala kekasarannya itu karena cintanya kepada Pak Yudha. Dan Marni pun melakukan semua kegilaannya juga pasti didasari oleh cintanya kepada Pak Yudha.Andai mereka berdua tidak mempunyai rasa cinta mungkin akan sangat mudah bagi mereka melupakan jalan yang sudah menyakiti mereka.Tetapi mereka berada pada pusaran cinta. Cinta akhirnya membuat sebuah kebodohan bagi mereka. Cinta juga yang akhirnya menelanjangi diri mereka.Menunjukkan sebuah kekuatan, padahal aslinya mereka berada dalam kelemahan.Itu adalah hal yang saa

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   KETEGASAN BERBALUT CINTA

    Rania mengetahui semua tipu muslihat yang dilakukan oleh Marni.Rania juga tahu bahwa saat ini Pak Yudha menyembunyikan semuanya.Meski begitu Rania tidak ingin bertanya kepada Pak Yudha perihal apapun.Meski dia tahu bahwa uang pak Yudha hampir habis karena tingkah laku Marni.Yang paling membuat jengkel adalah saat mengetahui bahwa ternyata Pak Yudha suami sah nya masih menyembunyikan semua keburukan yang dilakukan oleh Marni entah apa alasannya.Mungkin karena Pak Yudha tidak ingin Rania marah atau karena Pak Yudha enggan terlibat pada permasalahan yang jauh lebih besar atau mungkin karena Pak Yudha masih mencintai Marni sehingga dia tidak mau ada permasalahan yang menimpa Marni.Pagi itu saat sarapan pagi bersama di meja makan, Rania melihat wajah Pak Yudha sepertinya tidak tenang seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkan. Rania menjadi bin

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PERDEBATAN BATIN

    Hari berganti, bulan berjalan, Pak Yudha terus berada di dalam rumah Rania sebagai istrinya yang sah. Rania sangat menikmati keberadaan Pak Yudha. Dia sudah tidak memiliki kecurigaan lagi karena jelas Pak Yudha mengatakan bahwa antara Pak Yudha dengan Marni sudah bercerai.Meski kadang kekhawatiran itu muncul karena dipacu oleh ketakutan yang kadang datangnamun sebisa mungkin Rania menahan semuanya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Yang penting sekarang adalah kemauan dan kemampuan Rania untuk memperbaiki keadaan, untuk melayani dengan baik dan juga untuk membahagiakan Pak Yudha supaya hati laki-laki itu tidak pergi kemanapun.Bahasa yang lebih tepat adalah Rania berusaha untuk merawat Pak Yudha, merawat cintanya secara lahir maupun batin.Setidaknya itulah yang Rania rasakan saat ini meskipun beberapa hari belakangan Rania melihat ada sesuatu

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   SANDIWARA

    Pagi ini Pak Yudha terbangun dari tidurnya. Sudah dari semalam dia tidur di rumah Rania, dia bahkan tidak menceritakan tentang perceraiannya dengan Marni.Pak Yudha masih belum siap mengatakan hal itu kepada Rania meskipun sejatinya hal itu adalah cerita yang mungkin paling ditunggu oleh Rania selama ini.Tidak pernah terbesit dalam hati Pak Yuda untuk menikahi Rania kemudian menceraikan Marni. Pernikahan dengan Rania ini awalnya adalah pernikahan main-main saja."Mas, sarapan yuk!! Sarapannya sudah siap, " kata Rania kepada Pak Yudha."Iya, sebentar lagi sayang, Mas mau mandi dulu ya."Rania kemudian mendekati Pak Yudha dengan gaun tidurnya yang sangat indah, rambutnya juga sudah disanggul rapi, pipinya bersemu merah lipstiknya pun menggoda ."Rania boleh ikutan mandi bareng Mas Yudha?".

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PERCERAIAN

    Marni bukan perempuan biasa yang lantas kemudian dia mudah menyerah atas apa yang sudah dilakukan oleh Rania.Dia merasa sudah cukup lama mengalah, hari ini Marni tidak ingin lagi mengalah lagi, dia sudah lelah terus-menerus berada dalam posisi yang tidak nyaman itu sebabnya dia melakukan banyak kegiatan dengan menghabiskan uangnya berfoya-foya sesuai dengan keinginannya saja.Dulu sebelum Pak Yudha mengenal Rania Marni adalah satu-satunya perempuan yang dicintai bahkan lebih dicintai daripada istrinya sendiri.Tapi setelah mengenal Rania semua menjadi berubah, Pak Yudha menjadi tidak lagi sayang terhadap Marni bahkan janji untuk mengantarkan ke dokter pun Pak Yudha melupakannyaHati Marni menjadi terluka sakitnya terasa luar biasa bila dulu dia bersalah mengijinkan Pak Yudha menikah dengan Rania hanya demi uang yang bakal dia terima. Apakah kesalahan itu

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   CANDA DAN DUKA

    Hari itu Rania bercanda ria dengan Pak Yudha. Pak Yudha tidak pernah tahu bahwa hari ini Rania sudah melakukan sesuatu yang diluar dugaannya dan ia sendiri tidak menyangka bahwa Rania bisa melakukan hal itu.Rania berulangkali menggoda Pak Yudha."Siapa suruh tidurnya kelamaan akhirnya kan nggak bisa ke kampus.""Kamu sih nggak dibangunkan.""Ih Rani, sudah bangunkan bolak-balik dan Mas cuma bilang Hhhhh. . . Iya, iya, nanti.""Sampai capek Rani dibuatnya." Rania menjelaskan."Oh jadi sekarang capek ya melayani aku.""Bukan begitu maksudnya." Rania merajuk seperti anak kecil tetapi hari ini dia bahagia karena Pak Yudha ada di sampingnya. Setidaknya dia berhasil mengalahkan Marni hari ini.Rania bukan tipe perempuan yang mau berbagi, jangankan terhadap Pak Yudha yang luar biasa, dulu semasa menjadi istri Pak Leo pun Rania tidak ingin berbagi, lelah rasanya harus berbagi cinta.Karena, ini hati bukan

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   BELAJAR MENJADI JAHAT

    Rania baru saja masuk kedalam rumahnya. Ia telah berjalan-jalan berkeliling hari ini. Karena rasa sakitnya terhadap Pak Yudha suaminya itu ternyata benar-benar membuat ia kecewa.Rania langsung masuk kamar, membersihkan tubuhnya kemudian pergi tidur.Ia tidak ingin terus-menerus bergelut dalam permasalahan yang tidak pasti dan sampai hari ini dia tidak menemukan bagaimana caranya agar dia bisa terbebas dari permasalahan bersama Pak Yudha.Rania kemudian melanjutkan tidurnya membiarkan tubuhnya tenang berada di dalam awang-awang.Hingga kemudian alarm ponselnya berbunyi ia meraih ponsel itu dan kemudian mematikannya dengan jemari tangan kanannya lalu ia tidur lagi. Lima menit kemudian ponsel itu berbunyi lagi. Rania kemudian mengubah posisinya dari tidur menjadi duduk dan meraih ponsel itu lagi, sudah pukul tiga dini hari. Sebentar lagi waktunya subuhAda sebelas panggilan tak terjawab dari Pak Yudha.Rania lupa, tad

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PROFESOR MALIK

    Rania meninggalkan Pak Yudha dengan Marni yang menatap dirinya penuh tanda tanya.Rania mencoba menyingkirkan rasa sakitnya, bagaimanapun juga ia merasa tidak nyaman saat ini, tetapi ia tetap harus tegar.Di dalam pikirannya saat ini bagaimana caranya membalas dendam agar Pak Yudha cemburu.Tidak elit rasanya kalau membiarkan dirinya cemburu sendirian.Wow Rania cemburuSemudah itukah membuat Rania cemburu hanya karena Pak Yudha sedang berjalan bersisian dengan Marmi. Tidakkah Rania melihat perbedaan antara dirinya dengan Marni dan laki-laki waras pasti akan berpikir seribu kali untuk meninggalkan Rania."Halo Rania apa kabar ?""Oh Profesor Malik kabar baik, kabar Profesor bagaimana ?""Luar biasa baik dan sepertinya akan semakin baik setelah saya menjumpaimu.""Ah Profesor bisa aja, bercandanya jangan kelewatan.""Beneran, siapa yang tidak bahagia ketemu dengan kamu, sep

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status