Rania mengikuti langkah Pak Yudha saat ia telah tiba disebuah butik terbaru di kota Banjarmasin ini.Banjarmasin, setiap sudut kotanya berisi kenangan, baik itu kenangan manis maupun kenangan pahit bagi Rania.Ada saja cerita yang melekat di sana, diantara jalanan beraspal, diantara tepian sungai, di menara pandang, di mall terbesar, di warung makan tepi jalan. Ada cerita yang menggantung di sana.Beruntung pemerintah Kota sekarang banyak merubah sekat-sekat yang ada demi perbaikan tata kota. Banjarmasin yang mulai indah kini menjadi jauh lebih indah.Meski jujur perubahan itu banyak mengurangi nilai kenangan masa lalu namun tak mengapa. Bukankah kenangan itu dinikmati dari rasanya bukan tentang bangunan nya."Ran..." Panggil Pak Yudha lembut.Mendengar panggilan itu Raniapun mendekat."Ada apa, Mas?""Sudah dapat pilihan gaunnya?" Tanya Pak Yudha."Belu
Rania dan Pak Yuda langsung menuju ke kantor polisi mengikuti beberapa polisi yang tadi datang ke butik, di belakang mereka ada Pak Leo dan Laila.Sepanjang perjalanan tangan Pak Yudha terus menggenggam tangan Rania.Sepertinya Pak Yuda ingin berbagi kekuatan dengan Rania.Rania hanya diam, ia menghayati perjalanan hidupnya.Jelas sekali bahwa selama ini Pak Leo adalah suaminyatetapi ketika Rania harus berhadapan dengan Laila Pak Leo malah memanggil polisi untuk memisahkan mereka.Mengapa bisa begitu keji, apakah memang harus seperti ini jalan ceritanya ?.Di dunia ini semua orang ingin bahagia tetapi mengapa ada saja hal-hal yang membuat hidup menjadi tidak nyaman.Tidak usah terlalu dipikirkan, nanti semuanya akan selesai tenang saja mas akan bantu kamu semaksimal mungkin.Dan Raniapun tersenyum tipis lalu mengangguk.Pak Yudha dia adalah laki-laki yang saat ini menjadi
Rania terlelap dalam tidurnya sambil membayangkan Pak Yudha membelainya, sudah lama sekali mereka tidak bercinta. Biasanya mereka tidak pernah lupa untuk saling berkasih mesra. Tetapi sejak mereka terlibat perseteruan dengan mereka pun akhirnya menjaga jarak.Esok hari adalah pesta pernikahan Pak Budiman di Gedung mewah. Artinya Rania akan bergandengan dengan Pak Yudha dengan sepenuh hati.Mereka akan berjalan bersisihan berdua.Lalu mereka akan saling melempar tawa bersama. Situasinya menjadi sangat sulit bagi Rania.Rania masih mencintai Pak Yudha tetapi sisi lain batinnya tidak mampu berbohong bahwa dia sangat sebal terhadap Pak Yudha.Entah bagaimana cara menjelaskannya, Rania tidak mengerti.Rania,sudah mempersiapkan dirinya untuk acara esok hari.Iya akan tampil di hadapan banyak orang termasuk juga teman-teman Pak Yudha dan Pak Leo.90% dari mereka pasti akan hadir.Hal itulah yang membuat Rania mempersiapkan semuanya dengan matang
Rania meninggalkan Pak Yudha dengan Marni yang menatap dirinya penuh tanda tanya.Rania mencoba menyingkirkan rasa sakitnya, bagaimanapun juga ia merasa tidak nyaman saat ini, tetapi ia tetap harus tegar.Di dalam pikirannya saat ini bagaimana caranya membalas dendam agar Pak Yudha cemburu.Tidak elit rasanya kalau membiarkan dirinya cemburu sendirian.Wow Rania cemburuSemudah itukah membuat Rania cemburu hanya karena Pak Yudha sedang berjalan bersisian dengan Marmi. Tidakkah Rania melihat perbedaan antara dirinya dengan Marni dan laki-laki waras pasti akan berpikir seribu kali untuk meninggalkan Rania."Halo Rania apa kabar ?""Oh Profesor Malik kabar baik, kabar Profesor bagaimana ?""Luar biasa baik dan sepertinya akan semakin baik setelah saya menjumpaimu.""Ah Profesor bisa aja, bercandanya jangan kelewatan.""Beneran, siapa yang tidak bahagia ketemu dengan kamu, sep
Rania baru saja masuk kedalam rumahnya. Ia telah berjalan-jalan berkeliling hari ini. Karena rasa sakitnya terhadap Pak Yudha suaminya itu ternyata benar-benar membuat ia kecewa.Rania langsung masuk kamar, membersihkan tubuhnya kemudian pergi tidur.Ia tidak ingin terus-menerus bergelut dalam permasalahan yang tidak pasti dan sampai hari ini dia tidak menemukan bagaimana caranya agar dia bisa terbebas dari permasalahan bersama Pak Yudha.Rania kemudian melanjutkan tidurnya membiarkan tubuhnya tenang berada di dalam awang-awang.Hingga kemudian alarm ponselnya berbunyi ia meraih ponsel itu dan kemudian mematikannya dengan jemari tangan kanannya lalu ia tidur lagi. Lima menit kemudian ponsel itu berbunyi lagi. Rania kemudian mengubah posisinya dari tidur menjadi duduk dan meraih ponsel itu lagi, sudah pukul tiga dini hari. Sebentar lagi waktunya subuhAda sebelas panggilan tak terjawab dari Pak Yudha.Rania lupa, tad
Hari itu Rania bercanda ria dengan Pak Yudha. Pak Yudha tidak pernah tahu bahwa hari ini Rania sudah melakukan sesuatu yang diluar dugaannya dan ia sendiri tidak menyangka bahwa Rania bisa melakukan hal itu.Rania berulangkali menggoda Pak Yudha."Siapa suruh tidurnya kelamaan akhirnya kan nggak bisa ke kampus.""Kamu sih nggak dibangunkan.""Ih Rani, sudah bangunkan bolak-balik dan Mas cuma bilang Hhhhh. . . Iya, iya, nanti.""Sampai capek Rani dibuatnya." Rania menjelaskan."Oh jadi sekarang capek ya melayani aku.""Bukan begitu maksudnya." Rania merajuk seperti anak kecil tetapi hari ini dia bahagia karena Pak Yudha ada di sampingnya. Setidaknya dia berhasil mengalahkan Marni hari ini.Rania bukan tipe perempuan yang mau berbagi, jangankan terhadap Pak Yudha yang luar biasa, dulu semasa menjadi istri Pak Leo pun Rania tidak ingin berbagi, lelah rasanya harus berbagi cinta.Karena, ini hati bukan
Marni bukan perempuan biasa yang lantas kemudian dia mudah menyerah atas apa yang sudah dilakukan oleh Rania.Dia merasa sudah cukup lama mengalah, hari ini Marni tidak ingin lagi mengalah lagi, dia sudah lelah terus-menerus berada dalam posisi yang tidak nyaman itu sebabnya dia melakukan banyak kegiatan dengan menghabiskan uangnya berfoya-foya sesuai dengan keinginannya saja.Dulu sebelum Pak Yudha mengenal Rania Marni adalah satu-satunya perempuan yang dicintai bahkan lebih dicintai daripada istrinya sendiri.Tapi setelah mengenal Rania semua menjadi berubah, Pak Yudha menjadi tidak lagi sayang terhadap Marni bahkan janji untuk mengantarkan ke dokter pun Pak Yudha melupakannyaHati Marni menjadi terluka sakitnya terasa luar biasa bila dulu dia bersalah mengijinkan Pak Yudha menikah dengan Rania hanya demi uang yang bakal dia terima. Apakah kesalahan itu
Pagi ini Pak Yudha terbangun dari tidurnya. Sudah dari semalam dia tidur di rumah Rania, dia bahkan tidak menceritakan tentang perceraiannya dengan Marni.Pak Yudha masih belum siap mengatakan hal itu kepada Rania meskipun sejatinya hal itu adalah cerita yang mungkin paling ditunggu oleh Rania selama ini.Tidak pernah terbesit dalam hati Pak Yuda untuk menikahi Rania kemudian menceraikan Marni. Pernikahan dengan Rania ini awalnya adalah pernikahan main-main saja."Mas, sarapan yuk!! Sarapannya sudah siap, " kata Rania kepada Pak Yudha."Iya, sebentar lagi sayang, Mas mau mandi dulu ya."Rania kemudian mendekati Pak Yudha dengan gaun tidurnya yang sangat indah, rambutnya juga sudah disanggul rapi, pipinya bersemu merah lipstiknya pun menggoda ."Rania boleh ikutan mandi bareng Mas Yudha?".