Share

Ray dan Anton Saudara?

Meski Anton sedih karena sebentar lagi wanita yang dicintainya akan menikah, tapi ia berusaha merelakan. Sebab cinta itu memang lebih kepada merelakan, bukan melepaskan ataupun mengumpul keberanian untuk merebut.

Keduanya melempar senyum, lalu Anton membalikkan badan berjalan ke sofa. Sedangkan Marina ke dapur untuk minum. Kerongkongannya seketika berasa kering, ia harus minum untuk melegakan tenggorokan. 

Klakson mobil membuat Marina bergegas keluar, melewati Anton yang kini berdiri di ambang pintu utama.

"Aku lambat enggak?" tanya Ray, baru saja turun dari mobilnya.

"Enggak, kok Mas," jawab Marina sambil tersenyum.

'Tentang foto tadi, aku kasih tahu mereka enggak, yah?' batin Marina.

"Ton, kami pulang, yah," pamit Ray.

"Tunggu, Mas. Ada yang ingin aku katakan pada Mas dan Pak Anton. Mungkin sebaiknya jan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status