Share

Tinggal di Apartemen

Cinta dan Daniel telah sampai di Apartemen Daniel. Cinta mengedarkan pandangan disekelilingnya. Ketika matanya bersirobok dengan sorot mata Daniel. Cinta langsung cemberut. Sementara Daniel tersenyum tanpa berkedip.

"Bos , koper nona Cinta saya taruh dimana?"

Andi meletakkan sebuah koper di samping Daniel.

"Kamu taruh saja dikamaku." sahut Daniel santai

"Eh... Tidak tidak tidak...ngapain juga dikamar kamu. Dikamar aku lah," jawab Cinta melotot ke arah Daniel.

"Tapi nona , di sini ini hanya ada satu kamar tidur "sahut Andi tersenyum.

"Masa sih? Tapi aku lihat banyak sekali ruangan disini" Cinta lalu berjalan memeriksa tiap ruangan. Menatap kesal kepada Daniel.

"Bagaimana sayang , kamu sudah menemukan kamar tidur yang lain?" Daniel tersenyum menatap Cinta sembari menaik turunkan alisnya.

 Cinta memutar bola mata malas. Lalu duduk di kursi.

"Kita sudah menikah , jadi harus melakukan apapun selayaknya suami istri. Silahkan kamu baca perjanjian suami istri ini." Daniel menyodorkan selembar kertas kehadapan Cinta.

"Perjanjian?" Cinta menerima kertas tersebut

"Iya sayang," sahut Daniel tersenyum.

Cinta mulai membaca perjanjian tersebut.

"1. Suami istri harus tinggal bersama ... " Cinta menghentikan bacaannya

"Apaan ini? mengapa harus tinggal bersama? Kamu kan tau aku punya anak dan orang tua?" protes Cinta kepada Daniel.

"Aku tau. Maksud ku selama kamu menjadi istri dan sekretaris ku. Selama hari kerja kamu harus tinggal diapartemen ini bersama ku."  Daniel menjelaskan maksud dari poin satu.

 Cinta mengerucutkan bibirnya

" 2.selama dikantor, istri harus menunjukkan sikap seorang istri didepan semua karyawan dan relasi bisnis." Cinta melanjutkan membaca dan menatap Daniel tajam

"Maksud paragrap ke dua ini apa?" Tanya Cinta.

"Sikap seorang istri.tentu saja selalu berjalan bergandengan tangan. Jadi setiap kita dikantor kamu harus menerima semua perlakuan manisku. Hmmmmm"

Daniel kembali menaikturunkan alisnya

" Ke 3. Suami dan istri tidak boleh selingkuh atau punya kekasih lain, tidak boleh membicarakan perceraian. Karena pernikahan ini bukan sementara tapi untuk selamanya." Cintamenatap tajam . Sementara yang ditatap semakin mendekat dan memangkas jarak antara mereka.

Daniel semakin mendekatkan wajah nya.miki menatap mata Cinta .

"Aku tau pernikahan ini terjadi karena jebakan. Tapi aku tidak ingin pernikahan ini hanya sementara. Aku ingin kamu menjadi istriku selama nya. Tak peduli tentang bagaimana rasamu terhadapku. Tapi yang aku mau, kamu tidak pernah pergi dari hidup ku" Daniel berkata dan seperdetik kemudian Daniel mencium bibir Cinta, menyesapnya dengan lembut.

Mendapat serangan ciuman mendadak membuat Mata Cinta membulat sempurna. Tapi kemudian, Cinta memejamkan mata nya. Menikmati ciuman Daniel dengan irama jantung yang tak beraturan.

Daniel melepas tautan bibirnya dan mengusap bibir Cinta dengan jari nya.

"I love u "

Kembali kata cinta itu diucapkan dan membuat wajah Cinta bersemu merah.

" Aku mau mandi" Cinta memalingkan wajahnya dari tatapan Daniel.

"Aku mau mandi juga," ucap Daniel sontak membuat Cinta kaget dan lansung berdiri.

 Daniel menarik tubuh Cinta dan mengunci nya dengan pelukan.

"Kenapa kamu terlihat kaget. hmm? Apa yang kamu fikirkan?" Daniel kembali mendekatkan wajahnya.

"Kamu bilang mau mandi juga, tentu saja aku kaget."  Jawab Cinta memalingkan wajahnya karena tak kuasa menatap sorot mata Daniel.

"Hey, Sayangku. Maksudku. Silahkan kamu mandi terlebih dahulu dan jangan lama-lama.karena aku mau mandi juga," jawab Daniel tersenyum dan  mempererat pelukannya.

Menyadari hal tersebut, Cinta menahan tubuh Daniel agar tidak semakin mempererat pelukan. Cinta memegang dada Daniel.

"Heyyyy sayangku ... kamu menggodaku?" Daniel tersenyum tertahan

"Menggoda apa?" Tanya Cinta semakin menahan tubuh Daniel dengan kedua tangannya yang masih memegang dada Daniel.

"Kamu lihat sayang, kedua tanganmu menyentuh dadaku dan mengenai ..." Daniel menunjuk tangan Cinta.

Menyadari maksud ucapan Daniel, Cinta segera menarik tangannya dan berlari meninggalkan Daniel.

Tapi gerakan Cinta kalah cepat, karena Daniel langsung menangkap tubuh Cinta dan memeluknya dari belakang.

"Jangan terburu-buru sayang," bisik Daniel ditelinga Cinta.

"Lepaskan aku," ujar Cinta memberontak.

"Sebentar saja. Aku ingin memelukmu," Daniel kembali mempererat pelukannya.

"Lepas ..."

Cinta  tidak berkutik ketika Daniel mencium pipinya dengan gemas dan mempererat pelukan.

"Izinkan aku menjadi suami yang baik untuk mu," bisik Daniel ditelinga Cinta.

Cinta menoleh,  menatap Daniel kesamping. Dan Daniel  membalikkan tubuh Cinta menghadap kepadanya.

Daniel membelai wajah Cinta dengan lembut.

"Katakan apa kamu punya syarat atau perjanjian lain dalam pernikahan ini?" Tanya Daniel serius.

Cinta tersenyum. "Iya. Aku punya syarat. Aku tidak mau disentuh dan melakukan kewajiban istri sebelum aku mencintaimu"

Cinta berkata dengan senyuman tersungging.

"Oke. Aku akan menunggu mu untuk mengatakan "i love u. Setelah kata -kata itu aku dengar,  aku akan meminta hakku." Jawab Daniel membalas senyum Cinta.

"Kita lihat saja, Cinta. Kamu akan takluk olehku." Gumam Daniel di dalam hati.

"Baiklah. Sekarang aku mau ke kamar dan mandi. Kamu jangan coba-coba masuk kamar. Tunggu di sini sampai aku keluar" Cinta melepas kan diri dari pelukan Daniel.

Daniel  hanya tersenyum melihat istrinya berlalu menghilang dari pandangannya.

*********

Cinta duduk di ruang kerja Daniel sembari membaca buku yang tertata rapi.

Daniel menghampiri Cinta dan duduk disampingnya.

"Di apartemen ini aku tinggal sendiri . Jadi mungkin nanti kamu agak repot membereskan apartemen ini. Pakaian nanti kita londri , kalau soal makan kita bisa pesan saja kalau aku sedang malas. Kamu cukup membantuku membersihkan apartemen ini  saja. Kamu tidak keberatan?" Daniel menatap Cinta dengan serius

"Tidak masalah sih. Aku bisa kok,  Aku juga bisa memasak. Tapi aku tidak tau bagaimana seleramu." Cinta  berbicara dengan masih membolakbalikkan buku.

Daniel berjalan menuju meja kerjanya bermaksdu  melanjutkan pekerjaannya, namun, tertahan karena panggilan Cinta.

"Lalu, di mana kedua orang tuamu?" Cinta meletakkan buku yang dipengangnya di atas meja.

"Kedua orang tuaku sudah meninggal sejak aku masih remaja. Semenjak itu, aku hidup sendiri." Wajah Daniel berubah mendung.

"Maaf," Cinta kembali membaca buku tanpa menoleh Daniel yang kembali duduk di meja kerjanya dan menulis sesuatu di kertas.

"Kamu tidak mengantuk?" Daniel memandang wajah Cinta yang terlihat mulai mengantuk.

"Tidak," jawab Cinta cepat.

Sebenarnya Cinta sangat mengantuk. Tapi, Cinta takut tidur  lebih awal.  Cinta takut Daniel tidak menepati janjinya.

Berkali - kali Cinta menguap. Tubuhnya benar-benar lelah. Sudah hampir tengah malam, tapi, Daniel masih serius bekerja.

****

Daniel  tersenyum memandangi Cinta yang tidur berbantal buku.

Daniel menutup laptopnya dan mendekati Cinta.

"Sayang ... Cinta ..." Daniel memanggil dan menyentuh pundak Cinta. Tapi, sepertinya Cinta benar benar tertidur dengan nyenyak.

Daniel  menggendong Cinta dan menbawanya ke kamar.

Daniel membaringkan Cinta di ranjang. Memberikan Cinta posisi ternyaman, lalu menyelimuti tubuh Cinta dengan selimut.

Daniel ikut merebahkan diri disamping Cinta. Ketika hendak memejamkan mata, Daniel merasakan pergerakan disampingnya.

Ternyata Cinta melingkarkan tangannya di atas perut Daniel.

Daniel mencoba mengatur nafas. Ditatapnya Cinta yang masih terlelap. Akhirnya,  Daniel menarik tubuh Cinta ke dalam dekapannya, hingga Daniel akhirnya ikut tertidur masih dengan posisi memeluk Cinta.

******

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status