Share

19. Tiada Maaf, Tiada Ampun

"Mas Galih, kamu ternyata ada di sini bersama pelacur ini. Ya ampun, bajingan sekali kalian berdua!" Aku berjalan mendekat pada keduanya. Tangan ini sudah terkepal kuat, siap menghantam wajah pucat milik Esti yang baru saja selesai melahirkan.

"K-kikan, ini-"

Plak! Plak!

Setelah dua tamparan melayang di wajah Mas Galih, aku mendorong tubuh suamiku dengan kuat. Entah dari mana tenaga ini tiba-tiba bisa menggesernya hingga Mas Galih jatuh duduk.

Bugh! Sebuah tendangan aku layangkan pada bagian alat vital tidak tahu diri miliknya. Mas Galih meringis kesakitan.

"Gila kamu, Kikan! Tolong! Tolong!" suara Mas Galih tertahan karena ia saat ini juga harus menahan pedih pada alat vitalnya.

Aku menatap sinis ke arah Esti. Tangannya mencoba meraih tombol panggilan perawat. Tangannya gemetar dan aku memukul tangan itu dengan sekuat tenaga. Aku jambak rambutnya, aku melepas jarum infus dengan brutal. Hingga Esti menangis.

"Ampun, Bu, sakit! Sakit! Jangan, Bu!" Dua tamparan lagi aku layangkan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
mentari45657
mertuanya rese ah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status