Share

BAB 16

POV Nayra 

Papa dan bang Heru pamit keluar sebentar ada yang diurus, hanya ada dua bodyguard yang berjaga didepan pintu apartemenku. Kurebahkan tubuhku di sofa, fikiranku berkelana memikirkan bagaimana menjebloskan Tante Ira dan Hilman. Benar kata Papa mereka begitu licik dan licin sekali, susah untuk ditangkap. Begitu banyak tempat mereka bersembunyi, bahkan mereka begitu pintar mencari kesempatan saat para petugas sipir lengah. 

Aku memijit kepalaku, lalu tangan kananku mengelus perutku yang terasa kram. Mungkin karena aku terlalu banyak fikiran, hingga berdampak pada kandunganku. Kupejamkan mata, beristirahat sejenak melupakan masalah yang datang silih berganti. Aku jadi ingat ucapan teman SMP dulu. 

"Selagi nafas masih berhembus, kehidupan terus berjalan, masalah itu pasti akan ada. Tergantung bagaimana kita menghadapinya," ucap Puji waktu itu.

Bagaimana kabarnya dia sekarang, ya? Apakah cita-citanya menjadi hakim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status