Share

Hati yang Terluka

Baru sekitar seratus lima puluh meter kami memelesat, Justin dan David berhenti di sebuah bukaan sempit dengan pohon-pohon tinggi yang melingkarinya. Sepatuku menginjak permukaan tanah yang lebih lembap dari tempat kami semula.

“Mau apa kita berhenti di sini?” tanyaku heran.

Mereka tak mengatakan apa-apa, tapi David merogoh sebuah lubang di antara semak-semak. Aku takut pemuda itu terpatuk ular, tapi saat David mengeluarkan tangannya, tak ada apa pun yang terjadi.

Justin menggamit tanganku dan kami bertiga mundur ke salah satu sisi pohon. Sedetik kemudian, bukaan bundar di hadapanku ambrol ke bawah tanah. Aku terkejut dan tersurut mundur lebih jauh.

“Come in.”

David melompat ke lubang bundar gelap itu tanpa ragu sedikit pun.

Aku mencengkeram lengan Justin. “Apa maksudnya, ‘come in’?”

Justin melepas cengkeraman tanganku dan beralih menggenggamnya.

“Hitungan ketiga, kita lompa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status