Share

Tamu Tak Diundang

Pagi berganti malam, mentari berganti bulan, tapi kepribadianku selalu seperti ini, selalu rendah diri. Sampai kapan? Bahkan di rumah ini aku tak pernah merasa menjadi penghuni. Bak tamu yang sewaktu-waktu bisa terdepak jika salah menginjak.

Alangkah terperanjatnya diri mendapati wanita tersebut bukan Sekar. Jika bukan Sekar, siapa wanita cantik dan elegan yang datang kemari dengan sorot marah seperti itu? Berapa banyak wanita yang mengelilingi suamiku?

“Kamu! Seharusnya kamu tidak menjadi tembok bagi dua insan yang jatuh cinta!” bentaknya begitu tubuhku berada tak jauh dari jangkauan tangan.

“Siapa kamu berhak marah padaku? Betapa tak sopannya bertamu dengan perilaku seperti itu!” tegasku merasa tersinggung dengan amukannya.

“Aku kakak Sekar! Wanita yang telah dinikahi suamimu diam-diam dan ditinggalkan dalam keadaan mengandung!”

Balon udara di paru-paruku mengembang. Jadi bukan wanita lain. Membayangkan Mas Danu memiliki banyak wanita lebih menyakitkan daripada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status