Beberapa hari bersama Petunia Knox, Kiran merasa kemampuan sihir roh itu hebat. Petunia adalah seorang penyihir yang mahir dalam membuat ilusi. Semua ilusinya, terlihat nyata. Kiran berdecak kagum, meminta Petunia mengajarnya agar bisa sebaik roh penyihir itu."Master. Anda memiliki kekuatan sihir yang kuat. Aku tahu. Ada kekuatan tak terduga didiri anda, yang belum tereksplorasi. Kita harus berlatih terlebih dulu, bagaimana untuk membangkitkan kekuatan anda, dan mengendalikannya."Ia memulainya dengan meminta Kiran berlatih konsentrasi. Petunia mengajarkan teknik pernapasan – mirip yoga, yang mana itu membantu Kiran saat mencoba berkonsentrasi mengumpulkan energi, sihirnya. Beruntung Kiran memiliki dua pil Aetherion, yang langsung dikonsumsi.Pil itu sangat membantunya sebagai pemula.Di ruang terbuka, hutan cedar Institute Magentum,"Sekarang coba anda melihat dunia dengan cara yang lain.Gunakan benak dan katakan apa yang Anda lihat." Kata petunia.Kiran menahan nafas, ia memejamka
Hutan Hanami adalah Hutan Persik di penghujung Kota Shanggu. Di jantung hutan itu, ada Klan manusia Serigala, namanya Klan Moonfire.Meski penduduk Kota Shanggu diijinkan untuk berkunjung dan bertamasya di tepi hutan, tapi orang banyak tak berani masuk lebih dalam di Hutan Hanami itu. Legenda mengatakan pernah seseorang melihat makhluk spiritual, serigala yang sangat besar. Belum lagi kisah-kisah tentang centaurus, dan Burung Owl yang dapat berbicara Bahasa manusia.Hal itulah yang membuat Hutan Hanami sering sekali sepi, walaupun tanaman Persik amatlah indah Ketika musim semi tiba. Saat itu angin hangat bertiup, dan suara ledakan pertempuran terdengar.Kiran menarik tangan Yara. Dua anak ini awalnya tengah berlatih melukis.“Mari kita pergi menonton keramaian itu.” Kata Kiran antusias.Yara memucat.Ia tak menyangka kalau Kiran masih dapat bercanda, dengan mengajaknya menonton pertempuran itu. Ledakan yang terdengar eksplosif tadi, itu adalah ledakan api sihir – perbuatan Pyromancer
Forester mendekat ke sisi di mana Kiran dan Yara bersembunyi di balik ilusi. Kedua anak itu menahan nafas bahkan tidak berani bergerak sama sekali.Nyala api di tangan Forester terasa panas menguar ke pipi keduanya, ketika manusia serigala itu sesekali menggerakkan tangannya. Ia mencari lihat, kalau-kalau ada sosok yang bersembunyi, sosok yang dicurigai menonton pembunuhan tadi.Bunyi ranting terinjak adalah buktinya. Forester menatap ranting patah itu dengan senyum.“Kamu akan menyerah pada akhirnya. Tak mungkin selamanya bersembunyi di balik sihir, pengintip kecil!” Suara Forester membuat bulu kuduk dua anak itu meremang. Manusia serigala itu tahu kalau ada yang mengintip kegaiatannya, dari balik ilusi.Saat itu malam pun tiba. Suasana kelam pun menjelang. Sudah sejak tadi, hanya api di tangan Forester yang menjadi penerang di Hutan Hanami. Sosok anak-anak itu mendekat."Paman Forester. Apakah sesuatu yang kamu curigai sebagai pengintai itu sudah ada solusinya? Apakah benar, ada ses
Matahari bersinar cerah, burung-burung pagi bersiul, merdu terdengar.Tap – tap tap!Derap kaki kuda terdengar memecah sepi, ketika centaurus itu berlari cepat di jalan Kota Shanggu. Pagi hari, belum ada orang di jalanan kota. Ini memudahkan centaurus itu menyelinap di jalanan, dengan dua anak duduk di punggungnya. Mereka berhasil untuk tidak menarik perhatian penduduk kota.Kiran dan Yara duduk saling berpegangan erat, takut terlempar karena Windstone sang centaurus, berlari secepat anak panah terlepas dari busur."Apakah kamu takut?" Tanya Kiran ketika melihat Yara memeluk pinggang Windstone erat.Yara mengangguk."Tenangkan hatimu. Tak lama lagi, kita akan sampai di Institut Magentum." Kata Kiran ,mencoba menenangkan.Kejadian malam itu, pembunuhan terjadi di depan mata, dan keganasan Serigala bernama Mekra itu, ia telah membuat Yara menggigil. Kiran pun sesungguhnya merasa takut. Tapi ia berusaha terlihat tenang.Dari punggun Windstone, Kiran melihat menara tinggi Institut Magentu
Petunia, Penyihir dari endor itu tersenyum melihat kepolosan Kiran.Jika dibandingkan dengan tongkat sihir yang terbuat dari giok atau logam mulia lain, tongkat kepunyaan Kiran terlihat seperti barang rongsokan belaka. Tapi anak itu tampak menghargai pemberian Petunia. Mau tak mau, roh sihir itu menjadi terharu.Katanya menghibur Kiran."Meskipun tongkat sihir ini hanyalah tongkat dari kayu Ash biasa, tapi percayalah. Benda sihir yang dibuat oleh Penyihir dari Endor, ini dapat disetarakan dengan artefak artefak sihir dan senjata kelas 2!" Kata Petunia berusaha menegaskan kalau dia adalah penyihir besar pada masanya.Lanjut Petunia memberi informasi."Di kepala tongkat yang berukir itu, terdapat lima lubang. Kelak, kamu harus mengisinya dengan 5 macam Gem. Gem untuk keperluan ahli sihir, terbagi dalam 10 tingkat.Seandainya kamu menemukan gem level 1 saja, hal itu sudah cukup memadai. Tapi usahakan mendapatkan lima macam gem untuk mengisi 5 slot di kepala The Tempest. Makin tinggi leve
Jasper marah. Dia menganggap Kiran sedang mempermainkannya."Kurang ajar!” Mata Jasper menyala.“Kamu menggunakan sihir kegelapan bukan? Ayo mengaku, dan biarkan pihak Institut menyelidiki!" Jasper semakin membabi buta.Rasa malu ketika kena tinju Kiran yang terselubung ilusi, itu membuatnya menuduh Kiran tanpa alasan. Tentu saja ini menimbulkan kegaduhan. Penonton sudah ribut, semua saling berbisik membicarakan dugaan sihir gelap yang Jasper lontarkan.Tentu saja ini tidak benar.Tak terima tuduhan Jasper, sosok Kiran muncul. Dan selubung ilusinya menghilang. Kiran menatap Jasper dengan tatapan mencemooh."Maafkan aku, tak tahan ingin bertanya padamu." Kiran mencibir. Lanjutnya,"Tidak pernahkah kamu pernah mendengar satu magic user yang disebut illusionist? Sihir yang aku pakai tadi adalah sihir membentuk ilusi. Bukankah kamu sendiri yang mengatakan aku penenun sihir...Bagaimana tenunan sihirku tadi? Apakah kamu suka?"Bantahan Kiran itu, sontak membuat penonton pecah dalam gelak t
"Ehem!"Suara batuk itu membuyarkan keseruan empat anak itu. Mereka melirik pada sosok batuk – pria yang baru datang itu. Ia adalah Master Zuge, instruktur beladiri di kelas pertempuran. Galen – Ketua Klub Pertempuran, tampak berdiri di samping Master Zuge."Master Zuge!" Empat anak itu membungkuk dan memberi salam.Suasana menjadi canggung."Er... Begini. Bisakah aku berbicara empat mata denganmu saja Kiran?" Tanya Master Zuge.Lila, Chen dan Kenji, tahu diri dengan situasi yang terjadi. Sepertinya ada satu hal penting, yang erat kaitannya dengan grup para petarung, sampai Master Zuge menghampiri Kiran. Mereka meminta diri, mundur menjauh dengan menjaga jarak.Ketika Gallen juga akan pergi, Master Zuge menahannya."Sebaiknya kamu tetap disini. Pembicaraan ini ada hubungannya dengan Klub petarung yang kamu pimpin." Gallen Pun urung pergi. Tapi ia berdiri, sedikit menjaga jarak dari Master Zuge dan Kiran.Master Zuge pun mulai dengan interviewnya. Ia terlihat serius."Begini Kiran.Kur
Mendengar penjelasan Onorim, Elder penjaga di toko antik Institut, Kiran yang semula ingin membeli senjata lantas mengubah keinginannya.Tanpa ragu-ragu, ia pun bertanya. "Elder Onorim. Anda berkata bahwa dengan jumlah 1000 poin kontribusi maka aku dapat memperoleh empat macam gem. Dapatkah anda menjelaskan, gem tipe apa yang cocok untukku, seorang penenun ilusi?Maafkan aku seorang pemula ini. Tak banyak yang aku tahu, sehingga bantuan anda memberi memberi saran, itu sangat membantuku memutuskan."Wajah Elder Onorim berubah cerah. Ia seorang elder, dan dengan memberi penjelasan pada siswa yang dianggapnya jenius, itu suatu kehormatan di mata Onorim.Kiran adalah seorang anak yang populer akhir-akhir ini, dan ia anggap calon jenius.Onorim mulai berpidato."Ada 7 level game di dunia sihir. Dan kita mulai dari gem level terendah, itu berwarna putih. Sesudahnya berturut-turut adalah gem sihir berwarna hijau, biru, ungu, orange, gold, dan terakhir game paling tinggi tingkatannya adalah g