Warisan Sang Phoenix

Warisan Sang Phoenix

last updateHuling Na-update : 2024-02-02
By:  Jimmy ChuuKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.6
40 Mga Ratings. 40 Rebyu
123Mga Kabanata
24.8Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Kiran, seorang anak yang sederhana dari negara boneka Qingchang, menemukan hidupnya berubah selamanya ketika dia bertemu dengan makhluk luar biasa yang dikenal sebagai The Flame. Phoenix legendaris ini, yang pernah dikendarai oleh tokoh yang dihormati yang dikenal sebagai White Sage Alaric, meminta bantuan Kiran untuk menggali sejarah kaya bangsanya. Anak lelaki itu menemukan The Flame, seekor Phoenix yang sekarat yang berhasil melarikan diri dari penjara penyihir setelah pertempuran sengit dengan penyihir-penyihir Kekaisaran Hersen. Firebenders, water benders, wind-benders, dan bahkan pemilik kekuatan elemen tidak berdaya melawan Phoenix yang berani ini. Dalam tindakan berani, The Flame mengundang Kiran untuk melakukan teknik 'Riding' yang berbahaya, sebuah ritual penyatuan jiwa. Meskipun berhasil, ingatan Kiran tentang peristiwa itu sengaja dihapus oleh The Flame, hanya akan diingatinya saat saat yang tepat tiba. Ketika kemampuan magis Kiran terungkap, dia memperoleh popularitas sebagai penenun ilusi. Menuntut ilmu di Institut Magentum di Kota Shanggu, bakatnya menarik perhatian banyak orang. Bertahap, dia mempersiapkan dirinya untuk melayani Kerajaan Hersen sebagai seorang perwira. Namun, sebuah peristiwa penting meninggalkan bekas yang tak terlupakan dalam ingatan Kiran. Sekarang ia dikejar oleh Kekaisaran Hersen dan pasukannya, dia dicap sebagai pengkhianat dan pewaris dari Klan Red Phoenix, faksi rahasia yang melanjutkan perjuangan White Sage melawan Raja Hersen, sang Sihirwan. Apa yang ditakdirkan bagi Kiran? Mampukah dia mengatasi tantangan ini? Temukan kisah seru dan tak terlupakan dalam "Warisan Sang Phoenix."

view more

Kabanata 1

Prelude

"Kerjaan aja yang kau pikirkan! Kapan kau akan memberiku seorang cucu!"

Ucapan itu sangat singkat tapi terdengar sangat menyakitkan untuk Nadhira, wanita mana yang tidak mengidamkan seorang momongan, pasangan suami istri itu tentu sudah berusaha berbagai cara, hanya saja Allah memang belum berkehendak.

"Mamah ini ngomong apa sih, bisa nggak usah bahas masalah itu lagi Mah, aku bosan mendengarnya!"

Terpaksa Fahri bicara cukup keras agar bu Sita tak membahas soal itu lagi tetapi wanita tua itu memang sengaja menggunakan alasan itu untuk menghina menantunya.

"Fahri kau ingat! Sudah dua tahun kalian menikah tapi lihat! Istrimu belum juga hamil, mau sampai kapan!"

Sesak hati Nadhira mendengar hinaan dari Ibu mertuanya, sebagai istri memang dia tidak sempurna tetapi bukan berarti dia mau apa yang saat ini terjadi padanya. Sebagai sesama perempuan mengapa bu Sita begitu teganya bicara seperti itu pada Nadhira. Dia hanya bisa menunduk dengan mata yang mulai berkaca-kaca, tak berani untuk membalas hinaan yang sungguh menyakitkan.

"Em permisi, hari ini aku sangat lelah, aku izin untuk istirahat di kamar."

Secepat mungkin dia pergi dari hadapan suami dan mertuanya tetapi di tengah perjalanan, bu Sita kembali bersuara yang membuat Nadhira sesaat menghentikan langkahnya.

"Hati-hati Fahri, biasanya kalau istri suka bekerja, dia akan macam-macam di luar sana!"

Duar!

Suara itu sengaja dia katakan dengan cukup kencang agar Nadhira mendengarnya dan memang sukses dia dengar, Nadhira memejamkan matanya sambil menarik nafas panjang, beristighfar dalam hati sebelum meneruskan langkahnya kembali. 

Baru saja dia menceritakan kabar baik pada suaminya bahwa dia di terima kerja di sebuah Rumah sakit sebagai Dokter specialis kandungan yang selama ini menjadi cita-citanya dan mendapat respon baik dari suaminya namun, sang mertua justru mengubah mood nya menjadi tak karuan.

Brak!.

Pintu dia tutup dengan cukup keras hingga menimbulkan suara yang menggema. Di balik pintu, wanita berhijab itu duduk di lantai sambil memeluk kakinya sangat erat seolah sedang menguatkan diri, tangisnya mulai pecah saat ucapan mertuanya terus terngiang di telinganya.

"Ya Allah, apa yang harus aku lakukan! Aku tidak berdaya, siapa yang tidak ingin punya anak, apa lagi aku dan Mas Fahri sudah lama menikah!"

Tangis di dalam hati mengiringi butir bening yang mulai jatuh membasahi pipi mulusnya, sesekali Nadhira menggigit bibir bawahnya agar suara tangisan itu tidak pecah dan kemungkinan di dengar oleh suaminya yang hanya akan menambah beban pikiran Fahri.

Tok! Tok! Tok!

"Sayang buka pintunya! Kau sedang apa di dalam?"

"Aku tidak apa-apa Mas, aku baik-baik saja!" balas Nadhira dari dalam kamar tapi tak jua kunjung membuka pintu itu.

Merasa istrinya tidak baik-baik saja, Fahri pun mencoba mendorong pintu itu sedikit demi sedikit. Nadhira secepatnya berdiri sambil menyeka air matanya dan berusaha bersikap senormal mungkin sebelum pintu itu terbuka oleh suaminya.

Rasa perih itu dia telan dalam-dalam berharap Allah yang mendengarkan doanya dan segera memberinya seorang anak sebagai pelengkap kebahagiaannya.

"Eh, Mas maaf, aku tadi ... Em, itu tadi ... !" gumamnya terbata-bata, dia bingung kata apa yang harus dia ucapkan pada suaminya yang kini di hadapan sedang memandangnya dengan sendu. Nadhira tak berani mendongakkan wajahnya, dia hanya menunduk dengan mata sembab, sebelum Fahri mendongakkan wajah lewat dagunya.

"Kamu nggak usah dengerin apa kata Mamah, yang terpenting sekarang itu kita, bukan siapa-siapa dan bukan Mamah!"

Ucapan lembut itu spontan membuat air matanya luluh lantak kembali, sekuat apapun Nadhira menghapus tetap saja turun tak terbendung.

Hatinya sakit bak tersayat kembali membayangkan bagaimana sabarnya si suami terhadap dirinya yang sampai sekarang ini belum bisa membuat dia bahagia.

"Aku hanya takut kamu berpaling dariku Mas! Maafkan aku yang tak sempurna ini, Mamah memang benar, aku istri yang tidak berguna, pantas jika Mamah marah terhadapku Mas!" ucapnya dengan nafas tersengal-sengal.

"Sssttt, sudah! Kamu tak boleh ngomong seperti itu."

Di Raihlah tubuh mungil itu ke dalam pelukannya sambil mencium pucuk kepala wanita yang sangat dia cinta. Selama ini dia tidak tertarik dengan wanita mana pun di luaran sana walau beberapa banyak yang menggoda bahkan sempat ada yang menawarkan diri untuk jadi istri ke dua.

"Itu tidak akan terjadi, Mas hanya mencintaimu dan sampai kapan cuma kamu yang ada di hati Mas!"

"Sudah lebih baik kamu mandi, Mas punya kejutan special untuk kamu."

"Kejutan? Kejutan apa Mas?"

Tangisnya mulai mereda, Nadhira sudah bisa bicara dengan hati lega, dia berusaha percaya pada suaminya itu yang selama ini mencintainya dengan tulus.

"Hem, kalau aku katakan namanya bukan kejutan dong! Sudah sana mandi! Aku tunggu di bawah."

Tak lupa kecupan berikutnya Fahri berikan kembali selembut mungkin di kening Nadhira, wanita itu memasuki kamar mandi yang berada di dalam kamarnya, sementara Fahri lebih memilih menunggunya di luar rumah sambil melihat bintang-bintang yang mulai terlihat di keheningan malam, menengadah ke atas sambil menerawang entah apa yang dia bayangkan.

Tak lama setelah itu...

"Mas, aku sudah siap."

Betapa terpesonanya Fahri saat membalikkan badan dan melihat istrinya yang begitu cantik memakai busana panjang berwarna putih motif bunga lengkap dengan outer panjang menjuntai ke bawah. Ujung hijab yang melingkar di lehernya, serta Make up natural semakin membuat dirinya terlihat sangat ayu membuat mata suami itu sulit untuk berkedip.

"Masya Allah, cantik sekali istriku malam ini! Sayang malam yang sangat special untuk ku. Sekarang kamu tutup mata ayok!"

Nadhira mengerutkan alisnya tak mengerti, mengapa Fahri menyuruhnya untuk menutup mata, pasti karena dia tak mau kalau istrinya mengetahui lebih dulu kejutan yang akan dia berikan malam ini.

"Ayok tutup mata, tunggu apa lagi!"

Tanpa ragu Nadhira pun menutup mata dengan kedua telapak tangannya, pria tampan itu sigap menuntunnya ke arah belakang rumah yang sudah dia rancang untuk memberi kejutan pada istrinya.

"Kamu mau bawa aku kemana Mas, aw!"

"Awas pelan-pelan Sayang, ups! Sebentar lagi sampai."

"Nah, kita sudah sampai. Tunggu! Jangan buka mata sebelum aku menghitung sampai tiga."

Langkah mereka berhenti, sebelum Fahri menyuruh Nadhira untuk membuka matanya, mereka berdiri sejajar sampai hitungan ke tiga Fahri mulai dari belakang.

"Dalam hitungan ke tiga, kamu boleh buka mata."

"Ayok dong Mas, aku udah nggak sabar."

"Sabar dong Sayang! Ya sudah, aku hitung sekarang. Tiga, dua, satu buka!"

Mata Nadhira terbelalak sempurna kala melihat kejutan itu. Spontan kedua tangannya menutup bibir yang membulat gara-gara terkejut dengan kejutan yang di berikan oleh Fahri, suaminya...

BERSAMBUNG.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

10
93%(37)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
3%(1)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
5%(2)
9.6 / 10.0
40 Mga Ratings · 40 Rebyu
Sulatin ang Repaso
user avatar
Hamfa Merman
Kisah seorang anak yang dikucilkan menjadi seorang Pendekar hebat bergelar Kaisar hanya di novel berjudul PENDEKAR KAISAR RASKAR. Dijamin seru, menegangkan, dan baku hantam serta adu mulut pun ada. Silahkan dicek ya, he-he-he!
2025-06-04 16:56:17
0
user avatar
Jimmy Chuu
Untuk penggemar Kiran, silahkan baca buku karya author : Kebangkitan Klan Phoenix. ini kelanjutan kisah : Warisan Sang Phoenix ini. salam
2025-02-18 09:14:59
0
default avatar
fsariul
warisan sang Phoenix kapan lanjutanya nih?
2025-02-09 23:18:59
0
user avatar
Kristina Laoli
ceritanya seru, suka membaca yang tidak bertele tele. semoga kelanjutan cerita ini segera terbit ya Thor. kami menunggu karya yang lebih seru lagi. sehat dan semangat terus ya Thor
2025-01-07 15:10:09
0
user avatar
Ibnu H.s
izin promosi novel judul : terkuat dari yang terkuat sinopsis: Dalam dunia sihir yang dibagi oleh kasta dan penindasan, Lennos, seorang cucu dewa terkuat, terpaksa melarikan diri setelah dituduh membunuh seorang pangeran ambisius. Menghadapi pengkhianatan dan kehilangan semuanya. genre - fantasi
2024-10-30 14:40:15
0
user avatar
valentino yayiek
update s2 lah thor
2024-08-28 12:48:54
0
user avatar
Jimmy Chuu
gaes. coba kalo suka ceritanya dan ingin dibuat season 2 mbok di kasih bintang 5 dan gem atau hadiah. bukan kasih bintang 1 seperti dibawah. bukannya membangkitkan niat menulis, malahan autor jadi down mental.
2024-08-10 11:46:59
1
user avatar
Aie
Covernya mengingatkan ku pada salah satu cover manga New Legenda Naga by Yoshito Yamahara bertahun silam
2024-07-04 20:44:41
0
user avatar
Jimmy Chuu
Halo menyapa pembaca. Author menyarankan kalian mengikuti akun IG: JimmyChuu2022, atau Facebook: Jimmy Chuu, untuk mengetahui pembaruan-pembaruan kelanjutan novel ini. terima kasih
2024-04-23 21:32:14
1
user avatar
mamanaura official
kapan ya sesoen 2 nya ..ditunggu2 ni thor ..sukses sllu
2024-03-31 14:14:51
0
user avatar
Rai Seika
Kisah epic, wajib baca nich
2024-02-07 05:10:13
1
user avatar
Aspasya
Akhirnya tamat juga, ditunggu cerita-cerita selanjutnya Thor.
2024-02-03 12:36:36
1
user avatar
Zhu Phi
Congrats buat author untuk selesainya novel ini. Ditunggu karya selanjutnya...
2024-02-03 05:22:07
0
user avatar
Master KidOO
Halo kak Author. Buku yang sangat baik untuk dibaca. Semangat menulis.
2024-02-02 21:39:00
1
user avatar
Tini-Tinys
Baru Nemu nih. semoga ceritanya sesuai ekspektasi
2024-02-02 17:21:21
0
  • 1
  • 2
  • 3
123 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status