Share

Bab 1 : Psychopath

Happy Reading😘

Siapa yang tidak mengenal Evelyn Lishon? Gadis berotak jenius yang memiliki segudang prestasi dan sejuta pesona yang dapat meluluhkan lelaki manapun hanya dengan senyuman menawannya.

Body seperti model, wajah yang terpahat sempurna bak ratu yunani, surai carane bronde yang indah, bibir merah dan netra coklat madu layaknya rusa, mampu membuat siapapun terhipnotis oleh iris mata cantik itu.

Jangan tertipu dengan penampilannya, karena yang sebenarnya ia adalah psikopat kejam tanpa belas kasihan.

Ia bahkan sudah membunuh sejak berumur 10 tahun. Hingga akhirnya Evelyn di adopsi menjadi anak angkat seorang pejabat yang merangkap jadi mafia, mengontrol serta menjadikan gadis itu sebagai mesin pembunuh.

Seperti sekarang ini, Evelyn kembali mendapat korban. Seorang pria tampan berambut pirang serta setelan jas mahal tengah menggoda Evelyn dengan meraba tubuh gadis itu sensual.

Evelyn menunjukkan ekspresi terangsang seakan meminta perlakuan yang lebih intim, dalam hati ia bersorak senang, pria itu telah masuk dalam perangkapnya.

"Kau sangat nakal sayang, kau sudah tidak sabar ya?" tanya lelaki itu seraya mengelus paha Evelyn yang terbuka.

"Make me yours, Eldric Johnson," goda Evelyn seduktif, tengkuk lelaki itu meremang, sentuhan jemari halus Evelyn membuat libidonya semakin naik.

Nafsu Eldric semakin tersulut, pria itu mencium Evelyn dengan kasar dan meraba-raba sensual tubuh yang terbalut gaun kurang bahan itu.

"ARRGGHH..." Eldric berteriak kesakitan, dengan sedikit terhuyung, ia menopang tubuhnya pada tembok batu bata seraya menutupi perut yang telah mengeluarkan banyak darah.

Evelyn tertawa senang, tangannya memutar-mutar pisau lipat tumpulnya seraya menjilat darah yang tersisa di pisau, tak buruk, pikirnya.

"Eve, apa yang kau lakukan?!" bentak Eldric disela kesakitan nya.

"Apa? Aku hanya menusukmu saja." jawab Evelyn enteng.

"Kau gila!"

Evelyn yang mendengar umpatan tersebut tertawa semakin keras, mengejek kebodohan pria yang telah masuk kedalam perangkap nya.

"Aku tidak gila, kau yang terlalu bodoh karena masuk kedalam perangkapku!" Evelyn mendecak, "Bersiaplah untuk permainannya, sayang," ucap Evelyn menyeringai licik.

Pria itu membeku, tubuhnya gemetar menjalar ke seluruh tubuh, tanpa berkata apapun, Evelyn memukul tengkuk Eldric hingga tersungkur, dengan cepat ia menusuk punggung lelaki itu secara acak secara terus-menerus.

Teriakan lelaki itu terdengar memilukan, darah mengucur deras dari bekas tusukan acak di punggung, tanpa belas kasihan Evelyn menendang tubuh Eldric hingga posisinya terlentang, kemudian kedua telapak tangannya ditusuk hingga menancap kedalam tanah layaknya sebuah pasak.

Dengan seperti ini ia akan sangat mudah menyiksa korbannya. Evelyn kemudian merobek kasar kemeja yang dipakai Eldric, menampakkan tubuh ber-abs yang membuat kaum hawa bertekuk lutut, tapi tidak berpengaruh bagi Evelyn.

"Kau itu istimewa loh, Eldric. Aku bahkan membawa seluruh butsir dan pisau lipat ku hanya untukmu," Evelyn mengambil berbagai jenis butsir dan beberapa pisau lipat tumpul dalam gulungan perkamen panjang yang disimpan di bawah kontainer sampah.

Evelyn mengambil satu butsir yang ujungnya berbentuk segitiga, kemudian menggores pelan penuh penekanan, mengikuti bentuk perut hingga menimbulkan sayatan panjang dan dalam. Darah berlomba-lomba keluar dari sayatan itu.

Evelyn dengan jiwa iblisnya, kala melihat darah terus keluar membuat nafsu membunuhnya semakin meningkat.

Eldric menjerit kuat dan kakinya tidak bisa diam, membuat Evelyn jengah. Korbannya ini laki-laki tetapi menjerit seperti perempuan.

Evelyn mengambil gunting rumput dibalik kontainer sampah yang sengaja disiapkannya. Eldric menatap horror Evelyn yang tertawa kecil melihat gunting rumput itu.

"Mr. Eldric Johnson, kau terlalu berisik, dan kakimu itu benar-benar tak sabar untuk kupotong, ya?" Ucap Evelyn tersenyum devil.

"Kau gila! Perempuan iblis! Lepaskan aku Eve!" Bentak Eldric dengan pita suara yang mulai kelelahan karena terus berteriak.

"Akan aku kabulkan, kulepaskan kau dineraka, Tuan Johnson." ucap Evelyn tertawa girang.

Evelyn mengetuk beberapa kali tempat sampah, memaksa para serangga keluar dari persembunyiannya.

Gotcha, Evelyn mendapatkan tiga ekor kecoak, Eldric semakin berteriak ketakutan karena ia memiliki phobia terhadap serangga.

Evelyn memaksa mulut Eldric terbuka dan mengisinya dengan tiga ekor kecoak tersebut, Eldric terus meronta, tak peduli tangannya yang semakin terbelah karena pisau yang masih menancap.

Telinga Eldric berdengung merasakan kecoak itu menggerayangi rongga mulut hingga masuk ketenggorokan, ia ingin memuntahkan kecoak-kecoak itu, akan tetapi Evelyn segera mengisi mulut Eldric dengan tanah liat hingga mulutnya penuh, kecoak-kecoak tersebut semakin terdorong kedalam, kerongkongannya serasa terkoyak, pita suaranya hilang secara paksa, hingga ia tak dapat mengeluarkan sepatah katapun.

Crashh..

Crashh..

Evelyn memotong kedua kaki Eldric menggunakan gunting rumput, seketika darah muncrat menghiasi wajah cantiknya, Evelyn tersenyum puas akan hal itu. Sedangkan Eldric semakin meronta hingga tangannya hampir terbelah.

Evelyn mengangkat kaki yang terpotong kemudian menjilatinya seakan kanibal yang kelaparan, Eldric merasa ingin muntah tetapi tertahan oleh kecoak yang terus merasuk kedalam saluran kerongkongan Eldric dan tanah liat yang memenuhi mulutnya. Ia hanya dapat melampiaskan rasa sakit itu dengan menangis.

"Hey, kau menangis? Lalu mana wajah arogan yang selalu kau tunjukkan, Tuan Johnson," ejek Evelyn.

Eldric terus menangis dan menatap gadis itu dengan kedua mata berkaca, berharap Evelyn akan iba dan langsung membunuhnya.

Evelyn tak mempedulikan tatapan itu, dengan ujung gunting rumput ia menusuk terus-menerus pada bagian perut Eldric membuat perutnya tak terbentuk dan tampaklah organ dalam disana, darah terus keluar, bau amis menyeruak di gang kecil itu. Kepala Eldric mendongak, rasa pusing menghantam otaknya secara mendadak seakan dihantam palu.

Setelah puas, Evelyn pindah pada bagian dada Eldric membentuk sayatan-sayatan acak, bahkan Evelyn memotong puting Eldric.

Evelyn berpindah pada wajah Eldric, senyum setan tak luntur dari wajahnya, kali ini ia menggunakan pisau lipat kesayangannya.

"Eldric, kau tau? Aku tak suka korbanku menangis..." Kata Evelyn menjeda perkataannya, Eldric sedikit berharap Evelyn langsung membunuhnya "... jadi aku harus menghilangkan air mata itu, dengan menusuk matamu agar kau tak menangis lagi," ucap Evelyn.

Eldric membelalakkan matanya, kesempatan itu tak disia-siakan Evelyn, ia langsung menusuk kedua bola mata Eldric, cairan putih beserta darah yang ceplos membasahi wajah gadis itu.

Evelyn menusuk-nusuk wajah Eldric secara berkala, lantas tak membuatnya meninggal begitu saja, jantung Eldric masih berdetak.

Tanpa aba-aba Evelyn memasukkan tangannya kedalam luka yang ada diperut Eldric dan mengorek-ngorek organ dalam Eldric hingga ia menemukan sesuatu yang berdetak cepat.

Itu jantung.

Evelyn meremas jantung itu kuat hingga membuat tubuh Eldric terus meronta hebat. Ia memainkan jantung itu dengan terus memutarnya, kemudian Evelyn menarik kuat jantung itu paksa dari tempatnya.

Eldric mati seketika, Evelyn menatap jantung yang masih berdetak ditangannya, menasukkan jatung itu kedalam toples kaca yang berisi cairan pengawet untuk dijadikan koleksi. Ia membiarkan mayat Eldric tergeletak begitu saja, sebentar lagi orang-orang ayahnya akan datang untuk membereskan mayat Eldric.

Evelyn akan melangkahkan kakinya akan tetapi tertahan oleh bisikan, seketika tubuhnya merinding.

'Mate'

Evelyn mulai waspada dengan tangan kanan menggenggam sebuah pisau dan tangan kiri membawa toples berisi jantung.

Evelyn merasakan pergerakan yang sangat cepat, ia memejamkan matanya erat berkosentrasi terhadap gerakan itu.

Satss..

Pisau Evelyn melayang dan berhasil mengenai lengan sosok yang bergerak itu.

Ia melihat seorang lelaki yang terkena lemparan pisaunya berjalan perlahan menuju Evelyn, lelaki itu menarik pisau yang menancap pada lengannya.

Evelyn terkejut mata lelaki itu yang semula berwarna kuning emas dan ungu bercahaya seketika berubah menjadi sebiru lautan. Juga, luka dari tusukan Evelyn perlahan memudar tanpa meninggalkan bekas.

Lelaki itu menatap Evelyn penuh dengan tatapan mengintimidasi, aura yang dikeluarkan sangat kuat membuat Evelyn sedikit menciut, tapi Evelyn masih menunjukkan wajah menantang pada lelaki itu.

"Siapa kau?" tanya Evelyn, pria itu hanya terdiam.

"Apa kau tak punya mulut? Atau kurobek saja mulutmu itu?!"

"Hey bicaralah bodoh!!" geram Evelyn.

"Mate." pria itu mengeluarkan suaranya.

Evelyn yang menganggap pria itu terlalu lambat dan seolah mempermainkan nya kembali bertanya, "Apa?! Kau ini bicara apa?!"

"..."

Evelyn yang mulai jengah pun menyerang pria itu bertubi-tubi menggunakan pisau dengan melemparnya. Sedangkan sang pria hanya terdiam menyembunyikan seringai licik, seraya membatin, "Kau Milikku, mate."

Tubikontinyu kakaqq😘

Kurang sadest kah? Maafkeun daku tak pandai buat yang syades syadest😭😭😭

Moga suka yaaa😍

Miladia🔪

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status