Share

Bab 2 : When Werewolf find His Mate

Pre-chap :

Evelyn yang mulai jengah pun menyerang pria itu bertubi-tubi menggunakan pisau dengan melemparnya. Sedangkan sang pria hanya terdiam menyembunyikan seringai licik, seraya membatin, "Kau Milikku, mate."

Happy Reading😘

"Mate! Mate! Mate!" Geram wolf dari dalam jiwanya, menuntut lelaki itu untuk mencari tau asal aroma Lavender dengan sedikit bau darah segar yang membuat mereka mabuk akan aroma tersebut.

Langkahnya tergesa mencari sumber aroma tersebut, kedua kakinya membawa mereka menelusuri jalanan sepi hingga akhirnya berhenti di belokan gang terpencil nan kumuh.

"Apa kau yakin Mate kita berada disini?" Mindlink lelaki itu pada sang wolf.

"Tentu saja, Gerald!" bentak sang wolf nyaris menggertak pada lelaki yang bernama Gerald itu.

"Come on, Alf. Gang seperti ini? Hanya gelandangan yang tinggal disini!" bantah Gerald.

"Aku tak peduli, cepatlah! Atau aku mengambil alih tubuhmu?!" ancam Alf, wolf Gerald.

"Baiklah, dasar tidak sabaran!" kata Gerald kesal dan mulai memasuki gang sempit itu.

🍃🍃🍃

Semua yang dipikiran Gerald sirna sudah tentang Mate-nya, ia bukan seorang gelandangan, melainkan 'Psikopat cantik nan kejam'

yang tak lain adalah Evelyn Lishon.

Di tempat itu, Gerald memandang sang 'Mate' tengah menyiksa korbannya, membuat Gerald dan Alf merasa lapar melihat daging manusia yang telah tercerai-berai.

Sudah lama mereka tak memakan daging manusia. Seketika aroma daging amis serta genangan darah membuat nafsu makan semakin besar, aroma daging manusia memang berbeda dengan hewan. Tanpa sadar, Alf telah mengambil alih tubuh Gerald.

Setelah mangsa Mate-nya terbunuh, Alf yang mengambil alih tubuh Gerald. Kemudian ia bergerak sangat cepat mengitari sang Mate berniat bermain-main sebentar.

Gerald membisikkan kalimat 'Mate' yang membuat Evelyn itu bersiap dengan pisaunya.

Satss..

Pisau menancap tepat pada lengan Gerald, darah berlomba-lomba keluar dari tancapan pisau tersebut, Gerald menghentikan pergerakannya. Ia pun menghadap Evelyn dengan mata kanan berwarna kuning khas serigala dan mata kiri berwarna ungu identitas penyihir, mengintimidasi lawan jenisnya.

Tak lama kemudian Gerald kembali menguasai tubuhnya, kedua matanya berubah menjadi sebiru lautan, terlihat Evelyn terkejut, tetapi ia segera mengendalikan emosinya.

Gerald mendekat pada Evelyn dengan senyuman mengejek, ia kemudian mencabut pisau lemparan Evelyn dari lengannya dan membuangnya asal seakan hal itu hanya sebuah noda kecil.

Perlahan bekas tusukan dari lengan Gerald memudar hingga menghilang tanpa meninggalkan jejak. Kedua mata Evelyn terbelalak tak percaya atas apa yang dilihatnya.

"Siapa kau?" tanya Evelyn, Gerald hanya bungkam.

"Apa kau tak punya mulut? Atau kurobek saja mulutmu itu?!" Tanya Evelyn kesal karena tak mendapat jawaban.

"Hey, bicaralah bodoh!!" gertak Evelyn.

"Mate." gumam Gerald.

"Apa?! Kau ini bicara apa?!" tanya Evelyn semakin tak mengerti.

Evelyn yang mulai jengah, menyerang lelaki itu bertubi-tubi menggunakan pisaunya.

Tanpa aba-aba, pisau Evelyn melayang bebas kearah tubuh Gerald. Lengan, dada, perut, dan kaki tak luput dari tusukan pisaunya.

Pisau terus mengujam tubuh Gerald, entah berapa banyak tusukan dan sayatan yang dilayangkan Evelyn, Gerald masih tetap berdiri tegak menatap remeh atas apa yang dilakukan Evelyn.

Kemeja putih dipadukan dengan jas hitam milik Gerald sudah tak terbentuk, tubuh penuh tusukan, dan darah bahkan menetes-netes diatas jalanan tanah gang kumuh tersebut.

Tetap saja, Gerald masih berdiri kokoh.

Napas Evelyn terengah, tenaganya mulai habis untuk menusuk korbannya yang sama sekali tak bergerak, bahkan sekarang Gerald malah menatap Evelyn mengejek, membuat nafsu membunuhnya meningkat, ia akan melayangkan kembali pisaunya tapi yang terjadi membuat kedua bola matanya membelalak lebar seakan dapat keluar dari tempatnya.

Luka yang telah dibuat Evelyn disekujur tubuhnya mulai memudar, hilang tanpa jejak.

"Bagaimana bisa lukamu hilang secepat itu? Siapa kau sebenarnya?!" Tanya Evelyn tak percaya dengan yang dilihatnya.

"Aku Werewolf, dan kau adalah Mate-ku" jawab Gerald dingin, tersirat penekanan

Deg..

Jantung Evelyn berdetak cepat mendengar kata 'Werewolf', ia mencoba menenangkan diri dan meyakinkan jika perkataannya itu hanya main-main.

"Apa aku terlihat bermain-main, Mate?" Kata lelaki itu seperti membaca pikiran Evelyn dengan menekan kata 'Mate'.

Aura sekitar gang itu semakin mencekam, kedua bola mata Gerald berubah menjadi kuning khas serigala, sorot matanya menyiratkan kemarahan, nyali Evelyn semakin menciut.

Karena Aura Alpha serta kata 'Werewolf', membuatnya mengingat kejadian saat kedua orang tuanya mati didepan mata Evelyn.

"Kau tak percaya? Biar aku buktikan," ucap Gerald.

Gerald mulai melolong menatap kearah bulan purnama, membuat siapapun yang mendengarnya akan lari ketakutan, tapi Evelyn hanya terdiam melihat lelaki itu.

Jantung semakin berdegup kencang, nafasnya sesak, kepalanya mulai pusing, memori yang ingin ia lupakan kembali memenuhi ingatannya. Kepalanya seakan dihantam palu secara mendadak.

Suara seperti rusuk yang dipatahkan bersamaan dengan lolongan kuat Gerald memecah keheningan malam, tubuh Gerald mulai berubah dari wujud manusianya menjadi Werewolf berbulu hitam berukuran sangat besar dengan mata kuning emas menyala menatap Evelyn.

Seluruh tubuh Evelyn gemetar, kedua kakinya mati rasa, napasnya sesak seakan direnggut paksa, kepalanya semakin pusing seakan dihantam palu.

Alf, serigala Gerald menatap bangkai mangsa Evelyn dengan seringai tipis, serigala tersebut mulai memakan bangkai manusia malang itu dengan rakus. Taring tajamnya terus mengoyak daging dan tulang Eldric.

Evelyn memegangi kepalanya yang terus berdenyut sakit, oksigen disekitarnya terasa menipis, kedua kakinya mati rasa, perlahan kesadaran Evelyn terenggut,

Kemudian, semua menjadi gelap.

Tubikontinyu kakaqq...

Heuheu..

Maafkeun dedeq terlalu lemutt😭😭😭

Salam sprinkle tayo😘

Salam generasi heuheu😘

Miladia😘

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status