Jangan lupa love and komen❤️
Hari Minggu adalah hari dimana kebanyakan orang menghabiskan banyak waktunya bersama dengan keluarga nya. Namun tampak berbeda dengan keluarga Atmazya yang bahkan selalu sibuk di hari libur sekalipun.
Perkembangan bisnis mereka mengikuti trend dikalangan masyarakat yang selalu menginginkan inovasi di berbagai bidang. Dan tentunya properti menjadi bagian yang paling diperhatikan.
Banyaknya inovasi yang dilakukan perusahaan membuat Atmazya Corp menjadi sangat diminati oleh kalangan masyarakat.
Salah satunya adalah pembangunan perumahan di kawasan real estate dengan falisitas fantastis, tentu saja dengan harga yang tidak murah menantang komunitas Borjuis untuk merogoh kocek yang tidak sedikit untuk sebuah hunian mewah yang disediakan Atmazya Corp.
Berbeda dengan Papa, Mama,, dan kakaknya Alexa yang menghabiskan waktu liburnya
#khusus part nya Alexa ya, jangan lupa like dan komen❤️Alexa mengambil langkah panjang menuju ke ferary putih kesayangannya, dia baru saja mengikuti rapat dewan redaksi di atmazya corp(perusahaan keluarganya).setelah pamit kepada papanya dia memutuskan untuk pulang lebih dulu karena papanya (Atma) masih harus melakukan makan malam dengan kolega bisnisnya.Tanpa disadari sebuah mobil mewah dengan merk ternama Ferrari mengikutinya dari belakang.Dengan kecepatan tinggi mobil tersebut menyalib mobil nya, Untung saja Alexa mengerem dengan cepat kalau tidak bisa dipastikan body Ferrari kesayangannya tidak akan selamat.Dia tau pemilik mobil sport didepannya bukanlah orang sembarangan karena tidak mungkin pemilik mobil jenis itu orang dari kelas rendahan.Hingga dilihatnya seorang pemuda tinggi keluar
Jangan lupa like dan komen ya ❤️Zia melangkahkan kakinya menuju kursi putih bersih yang terletak beberapa langkah darinya sembari melirik jam tangan kecilnya yang menunjukan pukul 20:45. Zia mendudukan dirinya di bawah pohon besar didekat kursi tersebut, Ya sekarang dia tengah berada di taman belakang rumahnya tempat yang indah itu sering digunakan untuk melakukan berbagai pesta keluarganya.Zia memandang ke arah langit yang dikerumuni oleh kerlipan bintang yang begitu ramai, tentu dengan tatapan khasnya tatapan yang membuat siapapun tak bisa mengartikannya."Ini sudah malam ..harusnya kamu tidur..!" suara bariton itu kembali membangunkan Zia dari lamunan nya bahkan pemilik suara itu pun ikut duduk disampingnya.Siapa lagi jika itu bukan Re
Reez memperhatikan Zia yang tampak fokus mengerjakan soal latihan yang diberikan gurunya. Reez yang selesai terlebih dahulu memilih untuk mengajarkan gadis itu bagaimana cara mengerjakannya, hanya dengan bantuan rumus dari Reez Zia akhirnya berhasil menyelesaikan latihannya dan tersenyum senang.Meskipun tak banyak membantu tapi cara yang dijelaskan Reez lebih mudah dipahaminya dan tentunya juga lebih sederhana dari yang lain.Dengan senyum senang Zia menatap Reez yang juga tampak memperhatikannya."Baru kali ini pelajaran matematika tidak terlalu sulit menurutku" ucapnya"Seperti menyelesaikan sebuah masalah, kau hanya perlu memilih cara yang paling efektif untuk menyelesaikan masalahmu. Masalah mu hanyalah karena kamu tidak berusaha mencari jalan yang lebih mudah, itu saja" ucap Reez dan menyerahkan buku latihannya kepada Zia"Bantu aku mengumpulkannya.."Zia mengambil
Zia menatap Reez yang tertidur nyenyak disofa ruang tamunya, sedangkan Zia memilih untuk menyajikan beberapa makanan yang sudah dipesannya secara online di meja ruang tamu Reez.Selesai menyiapkan makanan Zia memutuskan untuk menunggu Reez bangun karena tidak tega membangunkannya yang begitu pulas.Menghabiskan hari seperti itu ternyata tidak buruk juga, dia bebas menatap Reez seharian dan menghabiskan waktunya bersama pria itu.Zia tidak mau naif, bersama Reez selama itu tentu saja mengusik zona nyamannya, dia mulai terbiasa dengan kehadiran pria itu di hidupnya.Meskipun tak jarang beberapa pikiran buruk sering mengahantuinya tentang seberapa berbedanya mereka.Dengan perlahan Zia memberika sebuah kecupan di dahinya, Reez yang tertidur tampak tak terusik dengan kehadirannya, Zia memilih menatapnya dalam diam, dan terkadang membelai wajah pria itu karena tak dapat menahan rasa pen
Hari ini adalah hari pertama ujian pra UN di IHS yang menandakan waktu Zia dan Alexa disana semakin sedikit, tinggal sebentar lagi mereka akan lulus dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.Bahasa dan agama itu adalah pelajaran yang tergolong sangat mudah untuk Zia, bahkan diujian sebelumnya dia mendapatkan nilai sempurna di pelajaran bahasa. Zia tidak bodoh dia tergolong cukup pintar di banyak mata pelajaran kecuali fisika, matematika dan kimia itu adalah kelemahannya.Reez yang dari tadi memperhatikannya hanya bisa tersenyum simpul melihat fokusnya Zia ke soal yang ada didepannya, sedangkan disisi lain Alexa sudah terlihat mengumpulkan lembar jawabannya ke depan...."Zia gimana, dapat nggak..?" Fitra menepuk pelan pundak Zia"Lumayan, kamu gimana fit. ?"Zia membereskan alat ujiannya."Dapat juga
Dengan langkah gontai Zia memasuki mansion keluarganya diikuti oleh Alvian , menghabiskan waktu dengan Alvian tidak buruk juga ternyata, buktinya dia berhasil melupakan sejenak hal-hal buruk yang selalu bersarang di fikirannya.Dengan sikapnya yang terkadang kekanakan, dan dewasa disaat yang bersamaan seolah mampu menjadi setiap sosok yang Zia butuhkan, pria itu bisa menjadi seorang kakak dan teman sekaligus untuknya.Langkah gontainya disambut dengan senyuman lembut sang mama yang tampak menikmati tontonan favoritnya diruang tamu, dan jangan lupakan sosok Reez dengan tatapan membunuhnya yang duduk di sisi kursi lainnya."Kamu dari mana aja sayang? " Ucap Reina mengusap kepala Zia yang sedang menyalaminya"Tadi pulang sekolah Zia nemenin kak Al jalan-jalan dulu sebentar ma, soalnya kan dia udah lama ngga kesini" jelasnyaReina yang melihat sosok Alvian tersenyum ramah saat Alv
"hapus ngga fotonya""Ngga, pokoknya ngga mau"Reez menarik nafas lelah, ingin marah tapi tidak tega melihat wajah takut Zia saat tak berani menatapnya"Hapus ngga?.." ucapnya dengan wajah yang dibuat seseram mungkin. Zia yang mendengar pun tak dapat menyembunyikan kekesalannya , kenapa Reez suka sekali mengatur ngatur nya"Aku hapus, tapi bukain dulu pintunya..""Ngga, hapus dulu fotonya" ucap Reez kekeuh"Kenapa aku harus nurut terus sama kamu, kamu bebas ngapa-ngapain sedangkan aku ngga, sekarang kamu maksa cuma buat hapus foto sama kak Alvian sedangkan kamu punya banyak foto-foto juga sama kak Alexa, pokoknya aku ngga mau, bukain pintunya sekarang" jawabnya kesal, bukannya kasihan Reez malah semakin gemas dengan wajah kesal Zia"Aku baru tau kamu bisa marah, jadi makin gemas tau ngga" ucapnya sembar
"apa yang kau pikirkan..??" Reez mendatangi Zia yang sedang sibuk melamun menatap langit malam ditempat favoritnya yang tak lain adalah taman belakang."Masa depan.." jawb Zia singkat, Reez mendudukan dirinya disamping orang yg dicintainya itu."Kenapa ? apa ada masalah .? Jangan berfikir terlalu keras, atau wajah menggemaskan ini akan berubah menjadi keriput nantinya" godanya mencubit kedua pipi Zia"Kenapa ? Kalo aku keriput ngga suka? ""Suka, karena saat kamu mulai keriput kita pasti sudah memiliki bayi bayi lucu nantinya, aku tidak sabar menunggu prosesnya" ucapnya dengan senyuman mesumnya menggoda Zia"Mesum.." ucap Zia"Ini ngga mesum sayang, kalau kita ngga melakukannya bagaimana kita bisa bereproduksi, sama seperti kamu sebelum kamu lahir pasti mama kamu sama papa kamu melakukan....""Reez..!!!"