Share

Aku Salah

“Abang jahat,” ucap Vivi pelan, amat pelan. Kalimat yang dia lontarkan barusan terdengar seperti ucapan yang berusaha diredam, tetapi keluar begitu saja. Dan ... entah mengapa hatiku berdenyut nyeri mendengarnya.

Aku terpaku di tempat, menatap Vivi dengan hampir tak berkedip. Ucapan yang terkesan merutuk itu sangat membebaniku.

“Seharam itu, ya mencintai Abang? Sampe tega bohong pacaran sama Kak Sela?” Dia menembakkan lagi satu pertanyaan yang nyelekit. Kali ini matanya telah berkaca.

Aku terkejut, ternyata dugaanku benar tentang dia yang mendengar ucapan Sela tadi. Akh, sial. Terbongkar juga akhirnya kebohonganku. Jadi, benar ternyata pepatah soal bangkai yang disembunyikan lama-lama akan tercium itu ada.

Paling malas kalau sudah begini, aku yang sudah ketahuan bohong, tak mampu meminta maaf, pula. Parah banget. Bukannya ngomong dengan berani, aku malah mematung bagai orang terbodoh di muka bumi saat perempuan muda di hadapanku me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status