Bel istirahat sudah berbunyi sendari tadi dan di sinilah mereka bebarda di kantin sekolahan.
"Giliran siapa nih?"tanya syasa sambil menatap ke arah teman-trmannya.
"Fely"jawab rina dengan senyum mengembang.
"Mau pesen apa lu pada?"tanya fely sambil bangkit dari duduknya.
"Biasa lah"kata rina dengan senyum menjengkelkan.
"Oke"kata fely dan berlalu pergi dari sana.
Di sepanjang jalan menuju warung banyak pasang mata yang menatap fely,terutama geng abangnya itu.Matanya kayak mau lepas saat ngeliatin fely.
'Gue dengar dia mulai lagi'
'Hm,gue denger juga gitu'
'Lu tau gak tadi pagi dia di labrak sama raka dan kawan-kawan'
'Dan seperti biasa pasti abangnya cuma diem'
'Hm,malu mungkin'
Begitulah bisikan beberapa penghuni kantin untuk fely,tapi fely hanya diam dan tak perduli.Fely hanya memasang wajah datar tanpa ekpresi dan tanpa minat.
'Kelakuan manusia yang gak gue suka'batin fely tak suka.
Hai para reades semua.... Pertama saya ucapkan terimakasih karena sudah mau mampir di karyaku yang berjudul 'a different soul' dan maaf jika alur cerita atau ada salah ejaan atau banyak typo berkeliaran. Kalau ada salah ejaan atau cerita yang kurang menarik di cerita tolong ingatkan saya ya,biar saya bisa mengoreksi kesalahan itu. Terimakasih semua atas waktunya. Sampai jumpa lagi..... 'Diamnya seseorang bukan karena dia marah, Bukan karena dia tak suka, Diamnya seseorang mungkin karena Dia membutuhkan waktu untuk menyendiri, Dia membutuhkan waktu untuk mefikirkan, Mefikirkan langkah yang terbaik untuk kedepannya Mefikirkan langkah apa yang harus dia ambil kedepannya tanpa merugikan siapa pun'
Chapter 24"Dasar cewe gila!"teriak viki sambil memegang pipinya yang tadi kena pukul fely lumayan keras."..."fely hanya membalas dengan senyum sinis saat mendengar ucapan viki tadi.Chapter 25"Dan cewe gila ini bakalan bantu lu buat tutup mulut"kata fely dengan senyum sinisnya.Saat fely sudah memasang kuda-kuda menyerang tiba-tiba ada seseorang yang menghentikan aksinya."Fely"panggil orang tadi sambil memegang tangan fely.Saat fely melihat siapa orang tadi dia di buat bingung karena orang yang memegang tanganya adalah arka."Ngapain lu disini?"tanya fely sambil menatap arka bingung."Nemuin lu lah mau apa lagi emang gue kesini?"tanya arka sambil menatap fely dengan senyum manisnya.Senyum arka tadi membuat beberapa penghungi kantin berteriak histeris.Arka yang melihat itu dengan cepat merubah ekpresinnya."Lu gak sekolah?"tanya fely dengan malas."Sekolah"jawab arka singkat.
Riska dan fely berjalan dengan tenang di sepanjang komplek."Ini?"tanya fely sambil menatap pagar rumah yang bernomor 27 seperti yang di ucapkan riska tadi."Gak tau"kata riska sambil mengangkat bahu tak tau."Sepi"satu kata yang mengambarkan rumah yang ada di depannya itu."Hm,kita tungguin?"tanya riska sambil menatap fely."Gak usah besok kita balik lagi"kata fely sambil menatap ke arah rumah tadi dengan serius."Oke"jawab riska dengan senang hati."Ayok"kata fely dan berjalan menjauh dari rumah tadi.Riska hanya mengikuti dari belakang tanpa mengucapkan apapun.Mereka kembali ke taksi tadi dan pergi meninggalkan area perumahan tadi.Di rumah fely.Sesampainya di rumah fely ingin langsung naik ke atas tapi langkahnya dihentikan oleh panggilan seseorang."Fel"panggil bara dari ruang keluarga."Hm?"jawab fely sambil menerutkan alisnya."Abis dari mana?"tanya bara datar.
Beberapa menit di jalan,akhirnya mereka sampai di rumah arka.Tadi di mobil bara duduk sendiri di belakang dalam keadaan hening.Bara yang melihat mobil sudah berhenti pun merasa bingung.'Rumah siapa nih?'batin bara bingung.'Bukannya mereka mau makan ya?'batinnya lagi.'Jangan-jangan....Sial gue ketipu'batin bara dengan kesal.Mereka turun dari mobil dan berjalan ke arah rumah megah milik keluarga arka.Baru memasuki rumah mereka sudah di sambut oleh beberapa anggota keluarga arka,terutama ibu dan adik arka."Malam tan"sapa fely dengan senyum mengembang."Malam juga manis,akhirnya kamu ke sini juga"kata bunda arka dengan senyum manisnya."Iya tan"jawab fely seadannya."Ini siapa?"tanya bunda arka saat melihat ke arah belakang fely."Ini abang aku tan di rumah dia sendiri jadi aku bawa juga.Gak papakan tan?"tanya fely dengan senyum manisnya."Gak papa dong,malahan bagus biar tambah akrab"kata bunda arka deng
Di perjalanan pulang fely merasa bosan dengan suasana mobil.Karena merasa bosan fely pun membuka jendela untuk mencari angin segar.Fely menatap keluar jendela dengan bosan.'Gila bosen banget gue'batin fely sambil melihat ke luar jendela."Lu kenapa?"tanya arka kepada fely."Gak"balas fely yang masih menatap keluar jendela.Arka yang melihat respon fely pun tahu jika fely bosan."Tidur aja kalau bosan"kata arka sambil menatap ke depan."Gak ngantuk"kata fely malas."Ya udah dengerin musik"kata arka sambil melihat fely sekilas."Lagi males dengerin musik"kata fely malas."Ya udah diem aja"kata arka mulai kesal dengan jawaban fely."..."fely kembali menikmati suasana di luar."Ck"decak kesal arka saat tak mendapatai respon dari fely.Saat fely sedan fokus menatap keluar jendela tanpa sengaja dia melihat seseorang yang tak asing baginya.'Natasya?'batin fely bertanya.'Tadi natasya
Pagi harinya fely sudah bangun dengan baju olahraganya.Berhubung hari ini libur fely memutuskan untuk berlari mengelilingi komplek.Fely keluar dari kamar saat membalikan badan fely di kejutkan dengan kehadiran seseorang di belakangnya."Mau kemana?"tanya devan datar."Joging"kata fely dengan tenang dan pergi meninggalkan devan di tempat.Tanpa fely sadari ternyata devan mengikutinya dari belakang.Fely melakukan pemanasan di depan rumah."Lu ngapain di sini?"tanya fely saat menyadari kehadiran seseorang."Joging"kata devan datar dan tanpa mengalihkan pandangannya ke arah fely."Oh"balas fely tenang dan kembali melanjutkan pemanasannya.Merasa sudah cukup dengan pemanasannya fely mulai berlari kecil keluar dari halaman rumah dan diikuti devan di belakangnya.Fely hanya ingin mengelilingi komplek setelah itu pulang.Fely berlari ringan sambil menikmati suasana pagi.Saat fely sedang menikmati suasana pagi tan
Fely yang mendengar perkataan raka tadi tak ambil pusing dan terus melangkahkan kakinya.Fely memasuki kamar dan berniat untuk mandi tapi langkahnya di hentikan dengan suara cempreng dari bawah sana.Sedangkan bara dia merasa terganggu di tidurnya."Fely! Gue laper!"teriak satria saat memasuki rumah tanpa melihat situasi dan keadaan."Woy! Brisik bego!"kata viki sambil menatap kesal satria."Ngapain lu pada ke sini? Mau minta sumbangan pagi-pagi?"tanya satria sambil menatap ke arah meja makan malas."Mainlah"kata fito dengan tak santai."Cih,main pagi-pagi kek gak ada kerjaan"kata satria sambil menatap mereka remeh."Lah dari pada situ dateng-dateng minta makan"kata viki tak terima."Suka-suka gue lah rumah juga rumah sepupu gue bukan rumah lu pada"kata satria."Gue aja di sediain kamar disini emang lu pada,huh!"kata satria dengan wajah songong."Fely!"panggil satria lagi dan berjalan menaiki tangga.
"Lu gak papa nat?"tanya raka sambil berjalan ke arah natasya."Aku gak papa tapi-"kata natasya sambil menatap fely sedih."Dia bakalan baik-baik aja"kata raka dan menarik natasya keluar dari dapur."Cih,menjijikan"kata satria dengan sinis."Udah selesai"kata devan dengan senyum manisnya."Ya udah"kata fely dan bangkit dari duduknya.Fely ingin membawa nampan yang berisikan bubur dan air putih untuk bara tapi di hentikan oleh pertanyaan dari devan."Mau di bawa kemana?"tanya devan sambil menatap fely heran."Ke kamar bang bara"kata fely dengan tenang."Kenapa sama tuh bocah satu?"tanya satria dengan heran."Sakit"jawab fely sekilas."Biar gue yang bawa"kata devan dan membawa nampan itu ke atas tanpa menunggu fely.Fely yang merasa di tinggal oleh devan pun mulai menyusul langkah devan."Bisa sakit ternyata tuh orang"gumang satria dan berjalan menuju bubur miliknya dan mulai memakannya den
Sesampainnya di dalam kamar fely langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang.Dengan iseng fely mencari akun media sosial milik dimas.Beberapa menit kemudian fely masih sama dengan posisinya tadi dan sendari tadi dia tak menemukan akun milik dimas."Ck,gak ada"kata fely kesal."Cari apaan lu?"tanya satria dari ambang pintu."Cari pacar"kata fely dengan asal."Emang ada yang mau sama elu?"kata satria sambil berjalan masuk ke kamar fely."Ngapain di sini?"tanya fely dengan malas."Gimana tangan lu?"tanya satria sambil duduk di samping fely."Udah baikan"kata fely dan mulai menutup matanya."Bagus kalau gitu"kata satria sambil melihat ke sekeliling kamar fely."Udah berapa lama gue gak kemar lu?"tanya satria sambil menatap ke arah fely."Entah"jawab fely sambil mengangkat bahu tak tau.Setelah itu dia menutup matanya."Udah banyak yang berubah bahkan sikap lu juga berubah"kata satria sambil me