ADIKKU YANG BERNAMA EVE, JADIKAN AKU SEBAGAI MATA KE DUAMU

ADIKKU YANG BERNAMA EVE, JADIKAN AKU SEBAGAI MATA KE DUAMU

last updateLast Updated : 2025-04-11
By:  HANA PUSPARINIOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
45Chapters
2.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Anne dan Eve terlahir prematur, dia dikutuk oleh sepupu nya. sepupu Anne tidak suka Anne dan Eve menjadi putri dan penerus Kerajaan. Begitu juga paman dan bibinya. akankah Anne dan Eve bisa mengalahkan pengkhianat kerajaan? Siapa yang menikahi Anne dan Eve?

View More

Chapter 1

ANNE DITEMANI EVE

"Eve, sudahlah. Kamu punya penyakit jantung, sihirmu disimpan saja," ucap seorang wanita muda berusia 20 tahun. Dia terbaring di sebuah kasur berbentuk segi empat, terbuat dari kapas dengan ketebalan yang cukup.

Wanita bernama Eve itu mengenakan baju medis dan tengah menemani Anne. Anne tertidur karena kakinya mengecil akibat kutukan, membuatnya terlahir tanpa kemampuan untuk bergerak.

"Kakakku, kamu adalah putri mahkota. Aku ingin menemanimu. Kamu selalu kesepian."

Eve meraba-raba tumor sang kakak dengan mana berwarna biru yang tersimpan di tangannya, lalu mengambil sebotol obat salep.

"Anne... aku tidak mau... kamu... sakit...," ucap Anne dengan terbata-bata. Sihir dalam raganya sedang menciptakan tumor di dalam rahimnya.

Di saat Eve berusaha menemani dan menolong saudara kembarnya, tiba-tiba tubuh Anne kejang karena penyakit kutukan mulai mengeluarkan racun.

Sementara itu, salju di dunia sihir turun dengan lebat. Eve mengadah, menangkap serpihan salju di telapak tangannya, lalu membungkusnya dengan kain untuk mengompres Anne.

"Eve, mengapa kakakmu?" tanya sang ibu yang baru datang dengan mengenakan baju ala Eropa.

"Eve, kamu harus istirahat. Besok tabib akan datang. Jika kakak dan kamu sakit, siapa yang menjaga Batu Suci?"

Ratu kemudian memeriksa putri pertamanya. Ia mengambil tongkat sihir yang terbuat dari kayu pohon pinus dan dicampur dengan minyak almon.

"Eve, aku sebagai kakakmu akan membuatmu sukses di dunia sihir. Aku tahu ada bangsawan sihir yang menentang kelahiran kita karena menganggap kita sebagai kutukan bagi para penyihir. Namun, semua ini terjadi karena ulah penyihir hitam."

Anne membatin, lalu menghela napas.

"Anne, ibu tahu kamu cemas dengan Eve. Tapi Eve pasti melalui ujian sihir dengan sukses," ucap sang ratu.

Wanita itu mulai membacakan mantra. Rambutnya tergurai panjang dengan warna pirang, matanya hijau emerald, dan bunga mawar adalah kesukaannya. Sesuai dengan lambang yang menghiasi jubah kekaisaran penyihir putih, terlihat sulaman mawar merah dan putih di tubuhnya. Bahkan, ratu juga memiliki tato mawar sebagai simbol penyihir mawar dari bangsawan kelas atas.

Sebagai bangsawan penyihir putih dari kelas penyihir mawar, ratu juga memiliki kemampuan mengobati—sama seperti Eve. Saat ini, ia sedang berusaha mengeluarkan racun dari tubuh Anne.

Di dapur istana, berbagai perlengkapan makan seperti piring dan gelas dari pecah belah tertata rapi. Namun, di tempat lain, seorang dayang mata-mata tengah berdiskusi dengan penyihir hitam.

"Berikan ini pada Putri Anne. Ini akan menjadi kemenangan bagi kita, supaya Nyonya Resta, si penyihir hitam, bisa menikah dengan Raja Penyihir Putih," ucap seorang wanita bertopeng dengan tato kalajengking.

"Tapi... saya tidak mau membuat kekacauan. Bagaimana saya bisa menaruh racun ini?" tanya seorang dayang bernama Marila.

Marila adalah keturunan penyihir dan manusia. Ia selalu membawa makanan herbal. Kali ini, tugasnya adalah mengantarkan herbal ke ruang Putri Mahkota. Namun, beruntungnya, di dalam kamar Anne dan Eve telah disiapkan bantal mimpi oleh para penyihir putih.

"Baiklah, Nona Adela. Saya akan memasukkannya."

Sementara itu, Eve masih menemani Anne. Setelah sang ibu selesai mengobati keduanya, ia bersiap pergi.

"Ibu harus pergi untuk rapat. Perang kerajaan di dunia manusia akan segera dimulai, dan ayah harus mengawal pertempuran."

Wanita bertato mawar itu pun berjalan keluar, meninggalkan Eve yang masih cemas.

Bagi Eve, kakaknya adalah segalanya. Anne selalu menjadi penghiburnya di saat sulit, terutama karena Eve sendiri sering sakit dan kesulitan berjalan akibat gangguan penglihatannya. Kini, keadaan berbalik. Eve yang harus menemani Anne, karena Anne yang kini lebih lemah.

"Kakak, aku tahu betapa besar pengorbananmu untukku. Tapi aku tak bisa menjaga dan melindungimu dengan baik. Saat aku sibuk, kakak juga sibuk..."

Eve sering berbicara dalam hati setiap kali merasakan bahagia atau sedih. Malam itu, ia berbaring di kasur bersama Anne, menemani kakaknya hingga tertidur.

Saat Anne ingin menulis surat, Eve selalu membantu. Bahkan, ia sering meracik obat dari resep sihir untuk Anne. Sayangnya, tumor yang diderita Anne sering kambuh, menyebabkan kesulitan menulis hingga mengalami pendarahan.

Karena istana sihir putih sering diserang, Eve juga sempat menemani Anne untuk melindunginya. Anne beberapa kali diracuni, bahkan ada penyusup yang mencoba menculiknya.

"Ibu sudah pergi, kamu juga sebaiknya pergi, Eve."

"Aku tidak mau kakak terluka lagi. Kakak sering sakit-sakitan dan bahkan tidak pernah memberiku kabar."

"Kamu ini... ada jadwal malah menemaniku. Apa tidak ada masalah di sekolah sihir?"

"Eve takut kakak sering kesakitan. Eve tidak mau kakak koma lagi. Eve berhutang budi pada kakak, jadi Eve ingin kakak sembuh. Biarlah aku yang menemanimu."

Anne merasa bersyukur, walau sebenarnya ia tak ingin Eve membalas budi. Ia hanya ingin menjadi mata bagi adiknya. Untuk mengungkap kejahatan di istana, Anne harus berusaha melindungi Eve. Namun, Eve pun tak mau meninggalkan kakaknya.

"Eve, kamu adalah adikku. Terima kasih sudah menemaniku. Aku tahu kamu sekarang sedang sibuk."

Namun, tiba-tiba tubuh Anne kejang dan panasnya meningkat. Eve segera mencari obat di laci, tapi tak menemukan satu pun.

Panik, Eve menggunakan sihirnya untuk menenangkan sang kakak. Namun, penyakit Anne semakin parah, padahal sang ibu sebelumnya sudah meringankan penderitaannya.

Di tengah kekalutannya, Eve merasa ada yang tidak beres.

"Eve, kakak merasakan ada penyusup. Kamu pergilah. Jangan menemaniku."

"Aku akan menolongmu, Kak, apa pun yang terjadi."

Saat itu, Eve mendengar suara langkah kaki dayang yang melewati kamar Anne.

"Kak, untuk saat ini aman. Kakak tidurlah. Aku akan menemani, jadi tidak perlu cemas."

"Kalau saja aku bisa mengobati matamu... mungkin situasinya tak akan seperti ini. Kita sama-sama dalam kondisi kritis. Ibu pasti cemas..."

"Kakak, jangan mencemaskanku. Aku memang ingin menjagamu sampai aman. Jika aku terluka, itu sudah takdirku. Asal kakak selamat, aku juga bahagia..."

Tiba-tiba, seorang dayang datang.

"Nona Eve dan Anne, saya datang membawakan makanan."

Anne menggeleng, sementara Eve menatap curiga.

"Aku sudah tahu, kamu datang ke sini bukan hanya untuk membawa makanan."

Saat itu juga, Eve mengangkat tongkatnya. Pandangannya gelap. Ia mengucapkan mantra, sementara Anne membantunya.

"Kurang ajar!" bentak sang dayang.

Suara teriakan dua dayang mata-mata terdengar.

"Tidak!!!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
QIEV
So sweet, mereka berdua saling connected dan melengkapi.
2024-01-22 11:54:59
1
user avatar
Puziyuuri
Semangat author
2023-05-04 11:11:48
1
user avatar
Mursalina Mochadi
Ceritanya bagus tentang adik dan kakak yang saling menolong
2023-03-24 08:18:13
1
45 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status