Semua Bab GUTEN TAG, MOMMY!: Bab 11 - Bab 20
86 Bab
Kapitel 11 : Kebohongan Gerald
Tubuhku kaku semua. Sial! Aku tertidur di atas meja. Meski hanya kepalaku saja. Semoga anakku tidak merasa kesakitan. Dari malam sampai lagi, posisi tidurku hanya duduk di atas kursi, dengan kepala di atas meja. Benar-benar posisi tidur yang aneh dan tak sadar sama sekali, padahal aku tertidur dengan posisi duduk. Aku juga tak tahu jam berapa sekarang. Leher kaku, tangan dan kakiku keram. Dengan mengembalikan sistem tubuhku. Aku menuju kamar, dan pemandangan paling indah menyambutku. Aku mencari handphone dan baru ingat, semalaman aku tidak mencabut handphone-ku. Untung saja tidak meledak. Dengan menguap terasa belakang dan leherku sakit semua. Untuk digerakan sedikit saja, sangat sakit. Aku terduduk di pinggir ranjang melihat keadaan sekitar, demi apa tidurku begitu pulas dan tak sadar sama sekali? Kuperhatikan jam di layar ponsel.
Baca selengkapnya
Kapitel 12 : Tingkah Aneh Gerald
Seluruh badanku remuk, setelah aksi pelukan ala (bukan) Telletubies malah berakhir aku ditelanjangi. "Kamu tetap yang terbaik." Bisik Gerald. Badanku terlalu lemah. Jadi aku hanya memeluk dada telanjang favoritku, dan membiarkan keringat kami melebur. Eh bentar, dari tadi anak ini tidak ada tanda-tanda pergi ke kampus. "Kamu nggak ke kampus?" aku mengangkat kepalaku dan menatap Gerald yang menutup matanya, ia juga kelelahan. "Nggak!" "Kenapa?" "Kenapa?" tanya Gerald balik. Dia selalu mengesalkan. "Ish-- diperhatiin juga." Aku mencubit perutnya. Dasar manusia menyebalkan. "Aku lebih s
Baca selengkapnya
Kapitel 13 : Krim Sperma
Sebenarnya oma menawarkan buat menginap. Tapi aku menolak, aku segan jika besok pagi aku bangun telat. Padahal sebenarnya budaya orang sini, tidak masalah bangunnya. Sesuai didikan bundaku, aku harus lebih respect terhadap tuan rumah. Aku takutnya bangun kesiangan, karena akhir-akhir ini aku selalu bangun telat. Kami pun pulang juga, karena aku memaksa Gerald pulang."Besok weekend. Ada mau jalan-jalan kemana?" tawar Gerald."Aku nggak tahu. Yang aku butuhkan sekarang, pulang dan tidur. Badanku capek bangat." ujarku lemah, setelah kekenyangan, aku membutuhkan kasur, dan membaringkan kepalaku di bantal yang empuk."Yaudah tidur." Aku menutup mataku, rasanya tidak kuat lagi menahan kantukku. Harusnya tadi aku tidak keras kepala dan nginap saja di rumah oma. Aku sudah tertidur, tapi samar-samar,
Baca selengkapnya
Kapitel 14 : Paksaan Gerald
Warning!! Vulgar!!_________________________________Aku sedang menelfon bundaku. Gerald? Kuliah tentu saja, aku mulai menjalani aktivitas yang lama-lama kurasakan---bosan. Karena aku type pembosan. Hanya menggebu-gebu di awal, dan semakin kesini, perlahan semuanya memudar. Semoga saja, dengan suami tidak merasa bosan."Bunda, Rara udah periksa ke dokter.""Jadi gimana perkembangannya?""Anaknya perempuan. Rara akan mempunyai anak perempuan yang cantik." aku tersenyum. Sebenarnya ingin jingkrak-jingkrak, tapi sadar posisi sudah hamil, sudah tua, dan akan menjadi ibu."Yaudah, jaga diri baik-baik. Jangan stress.""Iya bunda. Kayaknya berat badan Rara bertambah deh, Rara lapar terus bawaan."
Baca selengkapnya
Kapitel 15 : Mengidam
Aku menangis semalaman. Dan ketika bangun, kudapati mataku sangat bengkak. Aku tidak mungkin menemui oma dengan keadaan mata seperti ini. Aku paling malas, ketika sedang tidak mood dan ditanyai banyak hal. Aku pasti tidak akan menjawab, dan membuat orang lain suudzon, dan menganggapku yang jelek.Aku juga tidak ingin berkubang dalam kesedihan.Dan sekarang, sudah jam 10. Sial! Malu-maluin saja.Dengan terpaksa bangun, aku mengendap-ngedap ke dapur. Aku akan mengompres mataku. Kulihat di meja makan sudah ada berbagai makanan. Jus jeruknya menggoda untuk di minum. Tapi mataku, harus dikompres untuk mengurangi bengkak, aku tak mau oma mendaptiku menangis semalaman. Dan Gerald pergi tak kembali.Melewati meja makan, aku menuju dapur dan membuka kulkas. Aku akan mengompres
Baca selengkapnya
Kapitel 16 : Gerald's Birth Day
Warning!!! Vulgar!!!_______________________________Hari ini, ulang tahun suamiku. Gerald ganteng, Gerald mesum lebih tepatnya. Tidak menyangka diriku, umur suamiku makin berkurang.Dan Gerald kuliah seperti biasa. Jadi, aku berencana menyiapkan kejutan untuknya. Aku akan membuat cake sendiri. Khusus untuk Gerald.Jadi, hari ini aku keluar sendiri setelah satu bulan menempati Jerman. Aku akan berbelanja, serta aku ingin membeli kado untuknya. Sebenarnya aku bingung, kado apa yang cocok. Kado seperti jam tangan, baju, sepatu, sudah terlalu mainstream. Harusnya sesuatu yang berhubungan dengan hobi. Dan hobi Gerald menggarapku. Haruskah aku telanjang di hari ulang tahunnya? pikiranku sudah tidak waras lagi. Sebenarnya, jika Gerald seperti lelaki lain
Baca selengkapnya
Kapitel 17 : Mas Ranngga dan Kesempatan Kedua
Bunda : Rara, Rangga sedang di Jerman. Temui dia nak. Minta maaf dan tetap jalin silaturahim.Aku membaca pesan dari bundaku. Aku tidak masalah, berjumpa dengan Mas Rangga. Aku juga, ingin meminta maaf terhadapnya. Bukan mau nostalgia, aku sudah memiliki seorang suami yang sempurna. Jadi aku tidak mungkin, flashback atau gagal move on. Semenjak mengenal Gerald, hatiku telah terisi olehnya semua. Jiah, lebay.Haruskah aku menemui Mas Rangga? Haruskah aku meminta izin suamiku? Aku takut Gerald salah paham, dan semuanya terasa runyam. Padahal, kami sudah baik-baik saja sekarang, jarang bertengkar dan Gerald makin romantis, walau ujungnya mesum.Tapi aku merasa tak enak hati, Mas Rangga sudah jauh-jauh kesini, dan aku tidak menemuinya. Aku memang harus meminta maaf padanya, aku memang telah menyakiti dan
Baca selengkapnya
Kapitel 18 : Gerald atau Om-Om?
Gerald tidak mengajakku untuk bertengkar. Malah berakhir aku digarap di dalam mobil sebelum kami pulang."Haruskah aku kasih cap di jidat kamu? milik Gerald biar tidak ada lagi yang mengganggu." aku hanya diam, dan berusaha mengatur lagi napasku. Badanku masih terasa lelah. Setelah digarap dengan kasar, karena luapan amarah."Argh... om-om sialan tak laku. Ada apa sih di hidup dia? Kita sudah menikah, sudah berada di belahan dunia lain, kamu sudah hamil, masih saja dikejar. Apa semua tanda ini kurang bahwa kamu milikku, hanya milikku dan hanya untukku?" jelas Gerald dengan berapi-api. Aku hanya diam, sedikit merasa bersalah. Harusnya aku tak mengiyakan perintah bunda. Gerald dari dulu tak pernah suka Mas Rangga, begitu sebaliknya. Tapi sekarang Gerald suamiku, jadi dia tetap jadi tujuanku.
Baca selengkapnya
Kapitel 19 : Mertua Sialan!
Puas menangis, aku masuk ke dalam meseum lagi. Aku benar-benar mencari Mas Rangga. Aku juga belum berpikir jernih, emosi masih menguasaiku. Aku marah pada Gerald, marah pada bunda, dan marah pada diri sendiri.Dan bodohnya handphone-ku sudah tewas. Aku juga tak sempat memperhatikan, dimana Gerald mencampakkan ponsel tak berdosa tersebut. Setelah ini, ponselku seperti dulu lagi, takkan diganti. Aku hanya menarik napas lelah karena nasib sialku.Aku hanya mencari Mas Rangga seperti anak kecil yang kehilangan arah. sebelumnya, sudah kubersihkan semua air mataku. Aku tidak ingin terlihat menyedihkan.Lagi-lagi. Gerald sialan memang. Dan sialnya juga, aku sangat menyayanginya.Aku berkeliling mencari lagi, dan tak kunjung menemukan Mas Rangga. Aku juga tidak tahu jika Mas Rangga su
Baca selengkapnya
Kapitel 20 : Bersama Mas Rangga dan Merindukan Gerald
Aku benar-benar merasakan liburan. Karena selama disini, kebanyakan aku terkurung di dalam apartemen.Gerald fucking Willson, yang membuatku tidak bisa mengeksplor indahnya belahan dunia Eropa ini. Karena setiap saat digarap, jadi benar-benar tidak ada waktu dan kesempatan, lagian Gerald lebih banyak menghabiskan waktu di luar dan aku sendirian di apartemen sempit tersebut. Kami berkeliling di banyak tempat wisata yang biasa dianjurkan di Frankfurt. Tidak usah aku menjelaskan, kalian tinggal searching saja. But mostly aku suka berada di pinggir sungai Am Main.Aku benar-benar, menunggu musim semi agar bisa lebih melihat keindahan Frankfurt. Aku juga tidak sabar menanti musim panas, bisa menikmati buah-buahan gratis di Hessen. Jika musim panas, aku akan tinggal di Hessen. Jika Gerald tak mau
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status