All Chapters of [BUKAN] PELAKOR: Chapter 31 - Chapter 40
42 Chapters
Bab 30
"Tapi selama ini?" tanya Ibu Galen tak percaya. Galen hanya menggeleng begitu juga reaksi yang ia rasakan. Karena memang ia mengira selama ini Emery itu straight. Dan ia tak menunjukkan dirinya tertarik pada perempuan. Tapi—pengakuan Emery. "Mama keluar. Aku butuh istirahat." "Kamu bisa minta penjelasan dan memperbaiki semuanya Len. Mama nggak mungkin harus kecewa dua kali, anak Mama gagal semua." Dada Galen seperti dihantam batu 10 ton. Benar, Declan pernah gagal tak mungkin ia juga harus gagal. Tapi kenapa dari dulu, Emery tak pernah bilang? Di saat ia sudah menyerah dengan cinta pertamanya. Galen sudah mengikhlaskan Irish tapi ia terjebak sendiri sekarang. Galen sangat mengerti, jika ibunya merasa gagal sebagai orang tua karena dua anak laki-lakinya gagal dalam membina rumah tangga mereka. Padahal bukan salah Ibunya sama sekali. "Ma ... Jangan sekarang boleh? Aku butuh istirahat." Galen tidak bohong, saat ia menginap di villa ia tak
Read more
Bab 31
Takdir mempertemukan kita, tapi takdir juga yang tak memihak pada kita. Bagaimana kita sebenarnya bisa disatukan hanya karena takdir seolah senang mempermainkan kita, membuat kita terombang-ambing dalam kebimbangan dan keraguan. Kemana hati ini melangkah, kemana jiwa ini berlabuh pada yang semestinya. Irish dan Galen sama-sama merenungi takdir mereka dan seolah ingin tertawa keras sambil menitikan air mata yang seolah lucu tapi juga menyakitkan di saat yang bersamaan. Galen dan Irish sama-sama menghela napas panjang. Sejauh ini perjalanan hidup mereka, dan ya di sini ke duanya dipersatukan dalam meja bundar dengan beberapa bangku di samping. Keduanya sama-sama terdiam, dengan beban berat yang mereka rasakan. Tak mudah bagi Galen untuk menceritakan bagaimana hatinya masih terasa berat menerima kenyataan orientasi seksual Emery. Atau bagaimana Irish hanya bisa terdiam saat sinyal yang ibunya berikan tidak akan mengizinkan dirinya menikah sekarang. Sedangkan per
Read more
Bab 32
Apa yang ia inginkan semuanya berjalan lancar semulus pantat bayi. Manusia memang bisa berencana tapi takdir juga senang mempermainkan perannya. Galen pandangi wajah istrinya. Gadis ini menjadi istrinya, sampai detik ini Galen masih tak menyangka. Jika memang sudah sampai sejauh ini takdir memainkan peran. Saat masih sekolah Galen tak pernah berpikiran akan memiliki istri yang jauh, gadis cantik seperti Emery karena yang ia lihat adalah Irish. Tapi sekarang pusat dunia Galen adalah Emery. "Kita bisa membicarakan ini." "No discuss." Emery menggeleng dan bersikeras. Sebenarnya ia masih merasa malu dan mungkin lebih baik mereka jalani hidup sendiri-sendiri. Ia juga masih muda, untuk bersenang-senang dan bisa berhubungan dengan perempuan. Emery ingin melihat sejauh mana orientasi seksualnya bertahan, atau karena cinta ia bisa meninggalkan semua penyakit ini. Emery mencintai Galen. Tapi apakah mereka bisa bertahan hanya karena alasan cinta? Dalam sebua
Read more
Bab 33
Hampa. Pulang dalam kehampaan yang luar biasa. Cintanya kandas, sebelum ia memperjuangkan apa yang sudah ia rasakan selama ini. Dua kali, dua kali Galen gagal dua wanita yang berharga dalam hidupnya pergi dan sekarang hanya kekosongan yang mengisi hatinya. Galen pulang tanpa Emery, itu yang membuat Galen terus melihat ke awan di bawah. Perjalanan selama 30 jam membuatnya makin merana. Laki-laki itu menoleh ke samping, bukan Emery tapi seorang bapak tua yang tengah tertidur dengan mulut menganga yang lebar. Emery tak ada di sini, Emery memilih untuk bebas. Galen memang tak bisa memaksa jika memang itu keputusan yang telah Emery buat karena Galen juga tak punya alasan agar wanita itu tetap di sisinya. Bertahan karena cinta? Jangan bicara cinta, jika cinta juga yang menghancurkan kita. Pertemuan terakhir bersama Emery hanya begitu saja. "Kau benar-benar tidak ingin pulang bersamaku?" Emery menggeleng. Galen menggengam tan
Read more
Bab 34
"Harusnya saya melamar kamu di sini." Irish hanya tersenyum malu-malu, saat Declan memeluk dirinya dari belakang. Melihat jembatan Golden Gate yang menjadi ikon negara bagian California. Dulu, Irish hanya bisa melihat di TV, saat menonton film Hollywood bagaimana jembatan itu hancur karena bencana alam, atau ada makhluk asing yang ingin menghancurkan jembatan tersebut. Tapi sekarang terbentang luas di hadapannya, bagaimana jembatan sepanjang 2.747 m. Ilene melihat dirinya seperti debu sekarang. Bagaimana luar biasa manusia bisa membangun jembatan raksasa seperti ini. Atau mungkin lebih sederhananya, ia yang anak orang susah bisa melihat negara lain yang rasanya seperti mustahil dicapai. Musim panas, terlihat begitu terik di cuaca California sekarang. Declan membawa Irish honeymoon kesini, seperti yang telah ia janjikan pada dirinya sendiri, ia akan kembali membawa Irish kesini dengan alasan yang berbeda. Dulu, mereka kesini saat musim
Read more
Bab 35
Dulu, saat Irish menjadi beban terus keluarga, ia tak pernah menikmati betul waktunya saat bangun tidur. Saat bangun tidur, Irish selalu merenungi nasibnya. Apa yang harus ia lakukan? Atau bagaimana ia keluar dari lingkaran kemiskinan. Walau yang ia pikirkan satu-satunya adalah kerja dan terus bekerja. Saat ia memilih resign dari kantor, Irish merasa ia benar-benar tak punya masa depan yang cerah atau masa depan yang menjajikan. Tapi lihatlah sekarang, ia tersenyum saat melihat punggung telanjang yang sedang mendengkur halus, sambil memeluk bantal dengan selimut sebatas perut. Irish tersenyum, mungkin tersenyum bangga atau tersenyum haru. Diam-diam air mata Irish menetes atas semua berkat yang ia rasakan, padahal ia tak banyak punya expectasi yang tinggi. Irish mengelus rambut suaminya dengan sayang dan memperhatikan laki-laki itu tak ada kata bosan. Seolah Declan adalah pusat tata surya bagi Irish. Sekarang sudah pukul 9.37 pagi. Wakt
Read more
Bab 36
Galen tak percaya kesempatan, atau peluang menurut ilmu fisika. Kesempatan yang ia impikan musnah begitu saja. Mungkin alam bersekongkol agar ia tak mendapat kesempatan. Hari terakhir di Maldives. Pulau terindah di dunia bagi sebagian orang, namun bagi Galen ini seperti berlibur ke ujung neraka. Hatinya nelangsa, seperti ABG baru putus cinta. Laki-laki itu terduduk di pantai, sambil melihat jernihnya air yang dibilang seperti cermin. Bahkan, ikan mau muncul saja harus pakai baju takut ketahuan ia bugil saking jernihnya air. "Huh!" Tarik napas, buang napas. Nyatanya tidak membuat Galen merasa lega, tapi semakin merasa tersiksa kenapa dengan hidupnya.Laki-laki itu terdiam dan merenungi nasibnya, sejuknya angin pantai tak membuat Galen merasa segar. Emery. Pikiran tentang wanita ini terus menganggunya. Galen yakin itu Emery, tapi kenapa kenyataan yang ia dapati seperti itu? Bukankah Emery ingin kembali bersamanya? Emery gadis ceria
Read more
Bab 37
Andai manusia punya sayap dan bebas menjelajahi angkasa, dan terbang kesana-kemari tanpa merasa lelah. Maka, Galen dengan senang hati terbang menjelajahi angkasa, atau meminjam sayap elang untuk terbang. Senyum itu tak pernah lepas dari bibirnya, bahkan ia rela bibirnya robek karena terlalu senang, apa yang ia anggap telah hilang dan tak kembali kini kembali karena menemukan kembali jalan pulang. "Aku memang tak bisa memprediksi masa depan, tapi hanya kamu yang akan terus bersamaku di masa depan." Laki-laki itu mencium punggung tangan istrinya sebagai bentuk syukur dan bahagia, ia mendapatkan kembali Emery di sisinya. "Jikapun kamu mau kita tinggal di California, aku akan ikut. Aku akan pergi kemanapun kamu pergi." Emery langsung memeluk pinggang Galen, begitu juga laki-laki itu. Keduanya saling tersenyum. Sekarang pukul 09.48. Keduanya mendarat di bandara dengan selamat. "Mungkin kita harus merayakan ini. Denga
Read more
Bab 38
"Jangan bilang pada siapapun, kalau itu adalah anak kandung aku. Cukup kita berdua yang tahu." bisik Galen. Tubuh Irish langsung merinding. Wanita hamil itu merasa seluruh tubuhnya menggigil. Gila! "Jangan ngomong sembarangan!" sergah Irish sambil mencubit perut Galen. Laki-laki ini gila! Bagaimana ada yang mendengarnya dan salah paham? "Ampun kakak ipar, aduh galak bangat." adu Galen sambil memegang perutnya. Rasanya sakit beneran, lebih tepatnya pedas dan panas. Benar-benar cubitan maut. "Jangan gitu. Kalau ada yang salah paham gimana?" "Gurau aja aelah. Jangan tegang-tegang amat, nanti anak di perut susah keluarnya." Irish memukul dada Galen dengan membabi buat. Benar-benar mantan kekasihnya ini. Mulutnya tak bisa dijaga. "Ini ada reunian atau apa?" Irish berbalik dan melihat Declan, yang tak senang melihat pemandangan Irish dan Galen akrab. Bukan apa-apa, kedua manusia ini pernah memiliki kisah bersama. Baga
Read more
Bab 39
"Aku udah nyiapin nama anaknya. Enakan Carrgil atau Saxon?" "Kenapa namanya aneh begitu?" "Nggak aneh!" Irish mengotot. Suaminya hanya bisa menggeleng, kenapa para wanita bisa bersikap begitu ajaib di saat bersamaan? Lihat bagaimana wajah Irish yang meringis menahan mulas dan masih ngotot tentang nama anak yang belum pernah mereka diskusi sebelumnya. "Carrgil. Kenapa namanya seperti orgil? Orang gila?" tanya Declan. "Papa jahat! Anak sendiri dikatain gila!" Declan tertawa. Apa yang ia bicarakan benar adanya. Bagaimana mungkin istrinya bisa menamai anak seunik itu? Trus apa katanya tadi? Saxon? Nama aneh dari mana lagi? "Saxon bukannya nama alat musik?" "Nggak tahu! Ikutin aja, anak sendiri yang mau namain Saxon." "Namanya tidak elit!" Irish mencibir. Memangnya nama elit itu seperti apa? Harus ada kemewahan seperti emas dan mobil? Kenapa tidak dinamai emas bin berlian saja? "Masih mules?"&
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status