Semua Bab [BUKAN] PELAKOR: Bab 21 - Bab 30
42 Bab
Bab 20
Entah sudah berapa batang rokok habis di tangan lelaki itu. Ia sendiri tak bisa memastikan, perasannya kalut, apalagi saat melihat mantan kekasihnya bahkan tak mau melirik sedikitpun ke arahnya membuat Galen tak tenang. Malam ini, ia duduk sendiri di teras rumahnya di samping kamar sambil ditemani asap rokok. Galen hanya memakai celana training tanpa atasan, karena ia baru selesai bercinta dengan istrinya dan Emery tertidur karena kelelahan dan Galen frustasi di sini. Bahkan bercinta bersama istri sendiri, membayangkan orang lain, Galen bersyukur karena tidak kebeblasan menyebut nama Irish dan membuat Emery murka, dan saat tahu gadis itu Irish, Emery takkan tinggal diam. Galen tahu, Emery tak suka apa yang menjadi miliknya diusik orang lain. Baiklah, tapi ia yang salah. Rasanya seperti Irish sudah move on, hanya dirinya nelangsa, tak tentu arah tak ikhlas Irish bersama orang lain, apalagi orang itu Declan. Demi kancut mini Sandy Galen tak ikhlas Irish bahagia
Baca selengkapnya
Bab 21
"Bisa kita mulai sekarang?" Irish tertawa. Bisa-bisanya laki-laki ini begitu agresif."Aduh nggak sabaran pak." Irish menutup mulutnya, menahan ketawanya."Jangan panggil bapak terus dong. Padahal sudah di ranjang, saya merasa seperti punya kekasih anak di bawah umur. Entar saya dikira pedofil." Irish tertawa. Ia langsung menubrukan tubuhnya. Ia bahagia, terlampau bahagia. Declan datang menawarkan semua kebahagiaan untuk dirinya. Bolehkah ia berharap hubungan ini berjalan selamanya?Declan langsung menangkup bibir mungil Irish dengan tangannya yang besar dan mengecupnya. Laki-laki itu juga menggigit hidung bangir mungil itu. Irish itu cantik, dan manis, tidak bosan dipandang. Alisnya yang tertata rapi, sepasang mata bulat berwarna hitam kecoklatan, bibir merah jambu yang terlihat begitu menggiurkan, walau tidak memakai pemerah bibir. Pipinya yang disebut pipi-able. Declan takkan puas jika hanya mengangumi wajah Irish sekar
Baca selengkapnya
Bab 22
Angin sepoi-sepoi menyambut mereka yang bergandengan tangan, sambil menginjak pasir putih yang halus. Dress panjang, menutup hingga mata kaki dan kain itu tertiup angin dengan rambut tergerai. Kaca mata hitam bertengger di hidungnya. Galen memeluk Emery dari belakang, sambil menggigit telinga gadis itu sedikit. Emery menyikut suaminya. "Kau bilang kita mau ke Maldives. Tapi apa ini?" protes Emery. Mereka hanya pergi ke pantai yang berjarak 2 jam perjalanan. "Waktu kita tidak banyak. Ada uang, aku akan kembali membawamu ke Maldives. Tabunganku belum cukup." Galen membalikan tubuhnya Emery dan menarik hidung mancung tersebut. Emery megerucutkan bibirnya, banyak sekali alasan. Keduanya tinggal di sebuah villa yang berada di atas dengan tangga penyambung dan langsung berhadapan dengan pantai. Lautnya begitu tenang, banyak pasangan yang sekedar berjalan di sini, sekedar menikmati sunset. Walau ada juga bersama keluarga bahkan ada yang sendi
Baca selengkapnya
Bab 23
Valeria sudah berjanji untuk menuntaskan masalah ini, dan Galen tersenyum puas. Saatnya si manusia tak tahu malu itu merasakan akibatnya. Kenapa dia mengambil yang bukan seharusnya? Dan hari ini Galen pergi ke kantor seperti biasa dan ia berlakon seolah tak pernah terjadi sesuatu. Laki-laki itu terus bersiul karena sebentar lagi Declan akan merasakan kehancurannya sendiri. "Babe." Galen berbalik dan menatap istrinya sambil mengecup kepala wanita itu. Ia senang, sebentar lagi semuanya akan berjalan seperti yang ia inginkan. Irish akan kembali dalam pelukannya, karena setelah tahu fakta ini. Walau ia juga punya istri, tapi ia dan Irish adalah sepasang kekasih yang terjadi dari jaman sekolah hingga tujuh tahun kemudian. Tujuh tahun bukan waktu yang singkat Irish dan Galen tentu sudah mengenal sifat masing-masing. Dan dirinya adalah kandidat terkuat untuk Irish kembali. Galen memeluk istrinya dan masuk ke kantor. Tak sabar menanti drama apa yang terja
Baca selengkapnya
Bab 24
You got me sippin' on somethingI can't compare to nothingI've ever known, I'm hopingThat after this fever I'll surviveI know I'm acting a bit crazyStrung out, a little bit hazyHand over heart, I'm prayingThat I'm gonna make it out alive The bed's getting cold and you're not hereThe future that we hold is so unclearBut I'm not alive until you callAnd I'll bet the odds against it allSave your advice 'cause I won't hearYou might be right but I don't careThere's a million reasons why I should give you upThere's a million reasons why I should give you up.Air mata Irish tak berhenti mengalir, entah sejak kapan ia merasakan hal sial ini lagi, tapi ia benci perasaan ini. Bahkan kali ini rasanya lebih hebat.Declan pergi. Declan pergi tanpa pamit padanya,
Baca selengkapnya
Bab 25
"Aku tahu kamu tengah berduka, tak tak ada alasan buat terus terpuruk seperti ini. Past is the past, semua orang punya masa lalu dan jadikan sebagai pelajaran." Irish menunduk terisak pelan seperti anak kecil. Hatinya sedih, terlampau sedih. Tak menyangka kejadian bertubi-tubi datang menyerang di hidupnya tanpa ia tahu dan beri antisipasi terlebih dahulu. "Tinggalkan aku sendiri." Irish tak mau menatap lawan bicaranya yang semakin buat dirinya muak. Yang ia inginkan adalah ketenangan diri bukan semua kata bijak yang semuanya bullshit. Irish tak butuh kata-kata bijak yang semakin hari ia dengar semakin bikin muak. Irish mungkin tak bisa survive sendirian di kos ini. Ia harus secepatnya pergi. Mungkin menenangkan dirinya di rumahnya sebelum sembari mencari pekerjaan baru. Irish ingin pergi dari semua kehidupan orang-orang ini. "Baiklah, tapi kalau ada apa-apa bilang sama aku." Irish melambaikan tangannya menyuruh orang itu pergi. Ia
Baca selengkapnya
Bab 26
Irish terdiam, sambil ditemani minuman hangat dan menerawang kosong. Sekitar dua minggu, ia sudah apply semua pekerjaan bahkan yang bukan bidangnya sekaligus tapi hingga detik ini, ia tak mendapatkan panggilan untuk interview. Irish harus secepatnya minggat dari rumah ini, jika tak mau ibunya mengetahui jika ia hamil. Irish masih tak percaya ini terjadi padanya, tapi ia juga tetap tegar menjalani hidupnya. Irish sadar, semakin hari tubuhnya semakin terlihat pucat. Walau ia sengaja berlakon ceria di hadapan ibunya. Irish juga harus menabung untuk anaknya. Irish menarik toples berisi keripik singkong dan memakannya dengan tak semangat. Irish butuh pekerjaan segera. Sayang sekali, jika ia punya skill yang mumpuni ia bisa bekerja freelance. "Mama mau bekerja dulu." Irish hanya mengangguk. Merasa bersalah, ia tidak bekerja dan sekarang makin menambah beban ibunya. Tapi tetap bertahan dengan pekerjaan seperti dulu, ia tak bisa Irish lakukan. Ia harus ba
Baca selengkapnya
Bab 27
"Ikut aku!" Irish menggeleng dengan keras, saat Galen menarik tangannya kasar padahal ia sedang menahan rasa mual. "Jangan! Aku mau, uweeeekkk." Telat! Irish sudah mengeluarkan cairan menjijikan tersebut. Tapi Galen tak merasa jijik sama sekali, ia hanya melihat Irish dengan tatapan simpati. Ini gadis bodoh atau apa sih? Akhirnya Galen mengambil air putih dan memberi pada Irish. Gadis itu menerimanya dan meneguk walau rasanya belum lega sama sekali. Irish baru merasakan muntah-muntah yang menyusahkan selama tiga hari terkahir. Dan Irish bersyukur jam-jam ia merasa mual saat ibunya sudah berangkat kerja, walau tak selamanya Irish bisa selamat dari ini. Bahkan Galen sudah langsung tahu keadaan dirinya. "Ayo! Udah lama tangan aku nggak cium orang." Irish menggeleng. "Jangan." cegat Irish. Bahkan sekarang ia menahan tubuhnya sambil memeluk tembok. Irish tak mau dipaksa. Ia tahu, Galen akan membawanya ke Declan tapi Irish tak ingin berurusa
Baca selengkapnya
Bab 28
Dulu—Galen mengira hidupnya memang akan susah atau orang tuanya jatuh miskin dan mereka akan berhemat hingga hanya bisa makan mie instan atau bisa-bisa minum obat maag di akhir bulan seperti anak kos. Saat dua—hampir tiga tahun lalu, disaat orang tuanya mengabari bahwa ayahnya bangkrut Galen mengira semuanya beneran. Tapi Ibunya baru mengaku dua bulan yang lalu, jika dulu beliau sengaja bilang begitu karena tak mau berpisah dengan anak bungsunya karena melihat bagaimana anak sulungnya sedang berada dalam kehancuran rumah tangannya. Orang tua Galen tak perlu mencampuri urusan anak mereka karena bukan pada porsinya menanyakan kenapa Declan dan Valeria bisa berpisah. Tapi Ibu Galen ingin Galen jangan sampai gagal seperti abangnya. Separuhnya Galen ingin marah, ingin mengamuk, bagaimana orang tuanya bisa bercanda seperti ini hingga ia bisa mengenal Emery dan jadi istrinya sekarang hanya karena skenario murahan seperti itu. Ada begitu banyak beban dan penyesalan y
Baca selengkapnya
Bab 29
Justin Bieber & Benny Blanco -Lonely (baca sambil dengar lagu ini, pas bangat bikin nyesek) 💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸Semasa kecil, Galen sering mendapatkan kejutan dari orang tuanya apalagi saat ia berulang tahun.  Atau saat ia berprestasi orang tuanya selalu memberi reward buat anaknya. Misal Galen berhasil mengendarai sepeda roda dua tanpa didorong. Atau ketika ia berhasil membaca tanpa mengeja. Hubungan Galen dan orang tuanya benar-benar terjalin dengan hangat. Keluarga mereka termasuk keluarga bahagia, hanya Declan yang lebih banyak diam dan Galen ingat saat ia masih SD Declan sudah berkuliah di luar negri, saat masih kecil Galen bisa melihat jika orang yang naik pesawat itu keren. Bagaimana burung besi itu membawa orang terbang di atas lautan atau di atas awan tanpa mereka takut terjatuh. Saat kuliah di luar negri Declan memang tak pernah pulang ke rumah. Selain karena alasan biaya mahal, ia juga malas melihat Galen. Padahal Galen meri
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status