Semua Bab My Crazy Man: Bab 61 - Bab 70
72 Bab
49. I'm Husband
Duduk dengan wajah yang terlihat sangat serius berpikir, Devano selalu membuat Claudya gemas akan mimik wajah suami nya itu."Dev," panggilnya membuat Devano tertegun dan kemudian senyuman muncul di wajahnya. "Hem..,ada apa?" Devano berdiri mendekati Claudya."Aku sudah di telpon sama dokter kandungannya dan kita akan datang kesana besok. Kamu harus luangkan waktu oke?""Oke." Devan menggandeng tangan Claudya keluar dari ruang kerjanya. "Kau masih memikirkannya Dev?" Devan hanya mampu terdiam dengan itu. Sementara Claudya sudah hapal setiap ekspresi Devan jika pria itu merindukan wanita yang ia cintanya."Maafkan aku.""Aku sudah bosan mendengarnya. Aku tidak ingin memaksamu melupakannya meski sudah setahun lebih kita menikah. Tapi aku mohon
Baca selengkapnya
50. We Are Not Married.
Claudya mondar-mandir sedari tadi karena hingga pukul 2 dini hari Devano belum juga kembali. Ponselnya mati, dan sekertarisnya berkata kalau Devano tidak masuk kantor. Claudya sangat cemas, dia mencoba untuk tenang dan menunggu namun tetap saja tidak bisa.Hingga terdengar suara pagar terbuka Claudya berlari menuju arah jendela. Dia melihat mobil Devano dan Claudya menunggu dengan berdiri tepat di depan pintu.Devan yang baru masuk langsung terkejut mendapati Claudya berdiri disana dengan wajah kesal."Kau dari mana Dev ?""Maaf sayang aku ada urusan penting tadi."Devan mencoba merangkul Claudya namun Claudya melepaskan tangan itu dengan tegas."Katakan kau darimana Dev?" Hati Claudya panas dan dia benar-benar termakan api cemburu. "Aku
Baca selengkapnya
51. I Still Love You
"Kau dimana ? Azura kecelakaan." Devan tidak berpikir panjang, dia langsung mengambil mobilnya dan pergi begitu saja. Bahkan mobil Claudya yang baru krluar dari gerbang mansion masih bisa melihat kalau mobil Devan melaju kencang seperti ingin mengejar sesuatu. Devan di dalam mobil mengumpat karna lupa menanyakan dimana Azura dibawa. Menekan panggilan melalui mobilnya Devan masih terus melaju di jalan. "Hallo Dev," "Dimana Azura?" "Dia berada di Royal hospital London." Langsung mematikan sambungan telpon dia mempercepat laju kemudi. Devan berdoa dalam hati kalau Azura baik-baik saja. Detak jantungnya bahkan sepertinya dapat terdengar oleh orang lain.Devano memarkir mobil dengan asal dan langsung menu
Baca selengkapnya
52. We Are End.
Espresso hangat yang sedang dinikmati Laura dan Abraham menjadi tidak nikmat seperti biasanya saat sebuah berita infotaiment yang tidak mengenakkan di lihat oleh Laura.Abraham yang sedang membaca majalah bisnis pun terpaksa berhenti dan melihat kearah televisi. Disana Devano kembali terlihat konyol.Tapi berbeda dengan Laura, Abraham menyunggingkan senyuman. Dia tidak perduli dengan kata berselingkuh yang menjadi judul berita itu. Dia hanya ingin putranya bahagia.Laura terdiam saat wajah Azura menghiasi layarkaca itu, dia dikelilingi para paparazi yang siap menarik informasi darinya."Aku tidak ada hubungannya dengan perceraian atau apapun yang kalian katakan. Aku dan Devan tidak lagi memiliki hubungan."Azura terlihat menerob
Baca selengkapnya
53. Zia & Laura
Wanita anggun dengan tatapan intimidasi yang cukup kuat itu membuat lawannya bicaranya hanya terdiam setelah lima belas menit mereka bertemu."Wanita ular ini, berani sekali datang ke rumahku. Apa dia mau meminta maaf."Zia menatap tak suka Laura yang tiba-tiba datang ke rumahnya.Keadaan menjadi cair saat Akira datang membawa keberkahan bagi Laura."Mom," panggil Akira dan Zia masih tidak berkedip menatap Laura."Oh my god mom, tante Laura datang kesini ingin berbicara dengan Mommy tapi kenapa Mommy seolah menjadikannya sandra dirumah kita Mom."Zia menyunggingkan senyuman sinisnya dan bersidekap."Silahkan jika kau ingin berbicara. Waktu ku tidak banyak." Akira menepuk jidatnya karena Zia berlakon seperti ini.
Baca selengkapnya
54. Please...Please...
Devan membanting setir mobilnya saat dia mendengar dari Laura kalau Zia tidak menyambut baik niat mereka juga permintaan maaf Laura. Devan menghidupkan mobilnya, dia pergi ke apartement Azura dulu.Salju tebal yang dia lewati sepanjang jalan tidak membuat kecepatan mobil itu berkurang malah semakin bertambah.Beberapa kali Devan hampir menabrak pengendara lain, dia juga menerobos lampu merah hingga dia sampai di tempat itu.Jika Zia tidak menyetujui mereka maka apa lagi yang harus Devan lakukan.Begitu sampai pada unit yang dia dan Azura miliki Devan langsung masuk menuju kamar. Dia menggapai ponselnya dan menelpon Azura, tidak ada jawaban.Memang ini sudah larut malam. Bahkan pesannya tadi tidak di balas oleh Azura.Devan menelpon orang yang bisa dia pakai untuk melancarkan niatnya."H
Baca selengkapnya
55. Come With Me
Salju yang turun lebat di London tidak menghentikan aktifitas dari orang-orang yang tinggal disana.Seperti Azura yang masih harus pergi untuk melakukan pemotretan dan mengurus panti asuhan yang dia miliki.Azura merapatkan mantelnya saat dia turun dari dalam mobil bersama Bobby, dan seperti dugaan Bobby kalau dibelakang mereka adalah mobil Devano yang memang sudah mengikuti mereka sedari keluar dari pekarangan mansion.Azura tertegun melihat wajah kusut Devano yang terburu-buru menghampirinya.Sedikit tidak tega melihat pria yang dia cintai harus seperti ini."Azura, bisa kita bicara ?"  Azura hanya mampu membisu, seolah jika dia berbicara maka semua akan berantakan.Sementara Bobby memilih kembali masuk kedalam mobil, sebenarnya Bobby sangat tidak ingin berbicara pada Devano. Dia masih sakit hati atas penyekapan yang dilakukan Devan ke
Baca selengkapnya
56. Forgive Me Mom
Mobil Devano sampai kedalam rumah Azura, sebelum turun Azura sempat melirik Devan sekilas. Devan tersenyum padanya dan menggenggam erat tangan Azura."Boleh aku minta ciuman untuk langkah awal ku ?" Azura memutar bola matanya malas namun dia tetap memberikan sebuah kecupan lembut di pipi Devano."Ah setelah badai ini berlalu aku akan membuat bibir seksi itu bengkak." Azura tertawa dan mereka segera turun dari dalam mobil.Begitu sampai didalam rumah ternyata Zia dan Reikhan sudah menunggu Azura."Ah ternyata kita kedatangan tamu tidak diundang." Sarkas Zia."Mom__,""Azura naik kekamar mu."
Baca selengkapnya
57. End But Not End.
Hai...setelah Part ini akan ada ekstra part tambahan ya... Jadi sabar menanti oke. Gak lama kok aku up nya. Ingatkan saja jika nanti kelamaan. Wkwkwk...****Jangan tanya bagaiman dinginnya tubuh mu saat terkena salju di musim dingin. Sungguh ini benar-benar sangat dingin, Devano bahkan menyadari kalau wajahnya sedikit kaku karena dia sudah lima jam berada diluar untuk menatap kearah cctv rumah itu.Dia sudah yakin kalau sebentar lagi dia akan konyol dengan pingsan atau mati kedinginan. Devan menghembuskan napasnya yang sudah mengeluarkan hawa dingin. Sementara itu Azura memberontak didalam kamarnya. Alfa sialan itu mengambil ponsel dan juga ipadnya. Benar-benar membuat Azura terkurung.“Buka…Mom, dad. KALIAN TIDAK BISA MEMPERLAKUKAN KU BEGINI, AKU BERHAK MENENTUKAN PILIHANKU.”Teriak Azu
Baca selengkapnya
Ekstra part 1
      “SAH…,” ucap semua orang dan Devan mencium keningAzura sangat mesra. Akhirnya jarak yang terjadi diantara mereka kini sirna, danDevano sangat bersyukur atas semua yang terjadi padanya dan Azura. Dia tidakmenyesali apa yang terjadi, tidak sama sekali ! karena semua yang terjadiantara dia dan Azura membawa mereka pada tahap dimana semua perkataan oranglain tentang hubungan mereka tidak penting. Karena yang terpenting adalahmereka saling mencintai.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status