Semua Bab My Crazy Man: Bab 21 - Bab 30
72 Bab
Izinkan Aku
Akira menempelkan card apartement Azura yang dia miliki atas titah orang tua mereka. "Masuklah," kata Akira menyuruh Devano masuk dan pria itu menurutinya."Dengar, ingat kataku jangan terlalu terburu-buru karena itu sama saja kau memaksanya. Jadilah seseorang yang selalu ada untuknya, hanya itu yang bisa kau lakukan saat ini." Peringat Akira lagi pada Devan."Aku merasakan Azura sangat sedih saat ini. Kau harus berusaha calon adik ipar." Akira tertawa lalu meninggalkan Devan disana untuk berusaha. "Azura," panggil Devan saat dia sudah sendirian. "Azura maafkan aku," tidak ada sahutan dari Azura sehingga Devan memberanikan dirinya membuka pintu kamar yang tepat berada didepannya.Pintu itu tak terkunci, membuat Devano bisa masuk dan melihat keadaan kamar bersih namun hampa. Sebuah tirai terbuka memperlihatkan pemandangan yang sangat indah.Bangunan-banguna kota london dan London eye dapat terlihat dari jendela kaca itu. Perhatian Devan teralihkan saat
Baca selengkapnya
Rencana Devano dan Calon Mertua.
Semalam Devano menemani Azura seharian, dan disana Devano tahu kalau Azura memang tidak banyak berbicara dan sangat sangat irit dalam hal itu. Dia hanya akan mengatakan hal-hal penting seperti, menjauhlah, makanan nya ada dimeja makan, aku tidak suka, dan Azura hanya akan berbicara saat ditanya. Sekali Azura berbicara malam itu saat menyuruh Devano pulang, karena Azura ingin istirahat. Tapi  bukan Devano namanya kalau mudah menyerah, dia akan terus mendekati Azura hingga Azura mengatakan akan dia menerima Devano, ah membayangkan hal itu membuat Devano bersemangat sekali.Langkah mantap Devano memasuki rumah yang menjadi saksi cintanya untuk Azura itu terlihat mantap. Belum dia sampai didepan pintu tiba-tiba wajahnya mendapatkan bogeman keras hingga hidungnya mengeluarkan darah, astaga yang semalam saja belum sembuh memarnya kenapa lagi ini pikir Devan.Dilihatnya seorang pria yang sedikit lebih tinggi darinya dengan wajah bagai dewa-dewa yunani menatapnya sinis. P
Baca selengkapnya
Meet Azka Derson Bag.I
Azka duduk santai diruang kerja nya dengan memandangi sebuah foto, pria yang terkenal kekayaan dan dinginnya itu sudah mencintai seorang gadis sedari dia remaja. Namun dia harus terus diam karena takut wanita itu akan menjauhinya karena perasaannya itu, Azka memilih melihat Azura dalam diam saat dia tahu Azura memiliki kekasih saat itu juga dia merasa hancur apalagi Azura sangat mencintai pria itu. Tidak seperti kisah cinta ayahnya yang terang-terangan mengejar cinta Zia_ibu dari wanita yang dicintainya, Azka memilih tetap diam meski itu menyakitkan. Dia selalu mengajak Azura mendatangi acara-acara special yang dia hadiri, mereka selalu dikatakan serasi dan disanalah dia selalu bisa mengekspresikan betapa dia mengagumi Azura, mencintai wanita itu selama bertahun-tahun dalam diamnya, bahkan meski Azura selalu tidak banyak bicara padanya.Pernah suatu saat dia membuntuti Azura yang masuk kedalam sebuah toko buku dengan masker dan kaca mta wanita itu, tapi Azka tetap tahu kalau
Baca selengkapnya
Meet Azka Derson Bag.II
Devano tersenyum kecil saat Azura mengganggu anak-anak yang bermain bersamanya itu. Dan sebuah pertanyaan terlintas lagi di otaknya yang tidak bisa berhenti memikirkan Azura belakangan ini."Elsa, apa kau tahu siapa kekasih Azura dulu?" Elsa menggeleng, dia memang tidak tahu siapa pria beruntung yang dicintai Azura itu."Aku tidak tahu, yang aku tahu Azura hanya dekat dengan satu pria sedari dulu dan  pria itu Mr.Orlando, mereka serasi sekali." Devano merengut mendengar kata-kata Elsa."Azura itu sangat tertutup, orang diluar sana hanya tahu dia yang cantik,elegant,dan terlahir di keluarga yang kaya raya. Padahal Akira dan Azura lebih dari yang orang tahu, mereka berdua adalah kembar identik yang sangat baik. Meski Azura terkesan tidak perduli dan nakal, lihat saja dia mendirikan panti asuhan ini untuk membantu anak-anak yang tidak mendapatkan tempat yang layak."Devano tahu hal itu, Azura memang berbeda dengan model wanita lainnya, dan dia mencuri s
Baca selengkapnya
Meet Azka Derson Bag.II
Suara bel apartment Azura berbunyi dan dalam hitungan detik Azura membukanya, memperlihatkan seorang pria dengan jas mewah membalut tubuh atletisnya senyuman bagai dewa yunani tercetak diwajahnya dia sungguh pria yang tampan andai Azura jatuh hati padanya, tapi sayangnya Azura tidak pernah perduli dengan urusan cinta setelah rasa patah hati yang wanita itu rasakan."Masuklah Ka, aku akan memakai antingku sebentar." Azura mempersilahkan Azka masuk kedalam apartement nya dan dia masuk kedalam kamarnya tanpa dia sadari Azka mengikutinya."Sini kubantu," kata Azka mengintruksi pergerkan Azura. Wanita itu melihat Azka dari cerminnya saat memakaikan antingnya."Oke kau sudah cantik sekarang, ayo kita pergi." Azura tersenyum sedikit dan mengangguk. Mereka bergandengan berjalan menuju bassment tanpa rasa canggung didiri Azura ataupun Azka."Jadi kali ini acara apa Mr.Orlando?" Tanya Azura tersenyum mengejek Azka, dan pria yang sedang mengemudi itu tertawa renyah.
Baca selengkapnya
Azka dan Devano
Devan menunggu Azura dilorong apartement wanita itu, dia sudah mengantongi sesuatu dan akan segera membuat Azura mau menikah dengannya.Dilihatnya Azura berjalan bersama seorang pria yang tidak lain adalah Azka, pria yang membuat Devan cemburu malam ini hingga ingin membunuh pria itu.Azka melirik Devano saat mereka sudah tiba didekat unit Azura, wanita itu juga terkejut karena Devan sudah ada disana."Devan, kau sudah lama disini?"Tanya Azura dan Devan mengangguk tersenyum santai.Azura tahu arah pandang Devano yang mengarah ke Azka, begitu juga Azka."Dia siapa?" Tanya Azka kepada Azura yang mengerti semua gerakan dua pria ini."Ah dia Devan temanku, baiklah Ka selamat bertemu besok."Azka mengangguk dan memeluk Azura walau berat rasanya ingin meninggalkan Azura dengan pria lain."Jangan telat besok," Azura mengangguk lalu Azka pergi menyapa ringan Devan yang juga disambut santai oleh Devan.Azura yang langsung membuka p
Baca selengkapnya
Just This
Azura membuka matanya disela cumbuan mereka, dia melihat kedalam mata Devan dan dia tahu tatapan mata pria seperti itu dulu pernah dia lihat. 'Banu' ya Banu dulu pernah menatap dirinya dengan tatapan yang sama."Bisakah kau tidak lagi menatap ku seperti ini?" Devan tidak mengerti, dia memilih memeluk tubuh polos Azura yang sekarang membelakanginya menghadap kearah jendela kaca besar yang memperlihat pemandangan indah Kota London."Azura bagaimana jika kita menikah?" Menghela napasnya Azura menggelengkan kepalanya."Aku tidak ingin menikah, jika kau tidak keberatan kita bisa seperti ini dulu bukan! Tidak baik memutuskan menikah buru-buru, kita tidak tahu apakah kita cocok atau tidak.""Tapi aku mencintaimu, aku tidak pernah segila ini dengan wanita lain." Azura melihat kearah Devan dan mereka saling menggenggam tangan satu sama lain."Perasaan itu bisa saja hilang, dan saat itu terjadi apa kau sanggup tetap menggenggam tangan ku seperti ini? Menikah
Baca selengkapnya
I'm Crazy Because You
Azura sedang berada ditempat dia menginap bersama beberapa rekan modelnya yang akan satu pekerjaan bersamanya mengisi lembaran katalog Victoria Secret untuk tahun depan.Azura sedang mengikuti latihan olahraga untuk membentuk perutnya ditempat gym milik hotel bersama model yang lainnya dan instruktur mereka. Saat Azura menegak botol air mineral yang berisi irisan lemon itu ponselnya berdering menampilkan nama Devan disana, Azura tersenyum karena sudah dari semalam pria ini terus memperhatikannya."Hai Honey, what are doing?" Azura geli mendengar suara serak Devan yang sangat kentara pria itu baru bangun dari tidurnya."Hem, kau baru bangun tidur jam segini? Apa kantormu tidak butuh bos nya lagi?" Devan tersenyum dengan nada bicara Azura yang mengejeknya, tapi dia suka itu."Aku begitu lelah karena semalam menelpon kekasihku terlalu larut." Azura berdecih lalu tersenyum sedikit."Bangunlah, aku ingin melanjutkan olahraga ku. Bye Dev," ujar Azura mem
Baca selengkapnya
Elbrus With Beautifull Angel
Two weeks Later in RusiaAzura sedang merapatkan jaket nya yang sangat tebal, hari ini adalah hari dimana mereka berjanji untuk mendaki bersama dan gunung yang dipilih Devan serta tiga temannya adalah Gunung Elbrus, yaitu Gunung tertinggi di antara Benua Eropa tepatnya di Rusia yang dekat dengan perbatasan Georgia.Dari cerita Devano gunung ini sebenaranya tidak sepenuhnya berada di Eropa karena sebagian dari gunung ini juga masih berbatasan dengan Benua Asia.Semua perlengkapan sudah dipersiapkan Devano untuk dirinya serta Devano sendiri seperti Crampson.Alat yang diletakan dibawah tapak boot agar bisa mendapatkan pijakan kuat ke salju. Lalu Azura juga melihat Devan menyiapkan Ice Axes.Kata Devan itu sejenis kapak yang sering dibawa para pemanjat tebing dan sangat berguna saat ada yang tergelincir, dan persiapan lainnya ada Harnesses, tenda salju, sleeping bag, Alpein Ransel(tas khusus yang di disain khusus salju) , Kompas, peta, peluit, makan
Baca selengkapnya
Masa Lalu.
Lampu tidur di apartement mahal milik Azura terlihat berkelip-kelip, memandang bintang di langit London dari jendela besar kamarnya sambil membayangkan kesalahan dimasa lalu membuat Azura lupa membalas pesan Devan setelah dia meminta Devan datang ke Pesta pernikahan sepupunya tercinta Viza.Azura heran kenapa Banu mudah sekali melupakannya sedangkan dirinya masih sangat susah melupakan Pria itu.Hanya karena dia berpikir dewasa saja dia bisa bertahan melanjutkan hidupnya yang pernah terpuruk karena patah hati.Azura memegang perutnya karena mengingat masa lalu itu, dia memejamkan matanya lalu mencoba untuk tidur. Sebelum tidur dia berdoa semoga saat pesta pernikahan diadakan dia tidak menangis ataupun melakukan hal konyol lainnya.???Dan hari itu tiba, hari dimana Viza menikah dan semua keluarga besarnya dan kerabat keluarga mereka berkumpul, Azura bagaikan wanita yang bodoh karena terus diam saat Banu mendatanginya di taman belakang Istana Wieldbu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status