Semua Bab My ThesShit (Indonesian): Bab 41 - Bab 50
98 Bab
41
Perasaan tidak enak yang Felicia rasakan ternyata menjadi semakin terasa nyata. Apalagi saat Jayden menjemputnya hari ini di cafe tempatnya bekerja dan pria itu membawa mobilnya sendiri. Tidak seperti biasanya. Jayden jarang sekali membawa mobil kecuali saat keadaan genting atau saat hari itu hujan. Tapi malam ini sangatlah cerah. Bahkan bintang-bintang berhamburan di langit. Dan Jayden terlihat jauh lebih rapih. Jika Jayden yang biasa sering mengenakan kaos saat menjemputnya, kali ini Jayden mengenakan kemeja yang biasa dia gunakan untuk ke kampus. Ditambah rambutnya yang seperti menggunakan minyak rambut karena terlihat rapih dan klimis. Membuat Felicia tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.
Baca selengkapnya
42
Akibat ucapan Jayden, Felicia jadi tidak bisa tidur semalaman. Ia bahkan baru tidur sekitar jam tiga pagi. Ucapan Jayden seakan terngiang-ngiang di kepalanya seperti kaset rusak yang terus berputar ulang. Kantong mata pada wajah Felicia yang menghitam di pagi harinya seakan menjadi bukti bagaimana sulitnya ia untuk tidur pulas semalam. Dan pagi ini ia sudah harus ke kampus lagi untuk membantu Harumi dalam sesi pengambilan sampel darah untuk penelitian gadis itu. Meski Harumi selalu menyebalkan dan selalu merasa bisa mengerjakan semua sendirian dengan cepat, Felicia dan Jayden tidak tega membiarkannya melakukan penelitiannya sendirian. Apalagi mengambil sampel darah melalu vena ekor dengan jumlah tikus dua puluh ekor. Pasti akan repot dan memakan waktu lama.
Baca selengkapnya
43
Pengambilan sampel darah baru selesai di sore hari. Sekitar jam empat sore. Harumi pun rencananya akan menganalisis sampel darahnya besok. Sehingga dipastikan dia tidak akan membantu Jayden dan Felicia untuk membedah tikus. Karena Jayden kebagian histopatologi ginjal sementara Felicia bagian histopatologi hati.Jayden dan Felicia hanya saling tatap saat Harumi mengeluh jika besok dia penelitian sendirian. Tanpa memikirkan Felicia dan Jayden yang sudah membantunya hari ini. Jayden hanya tersenyum miring ke arah Felicia seakan m
Baca selengkapnya
44
Kedua bola mata Felicia langsung berbinar saat melihat es campur super lengkap dan kelihatan menggiurkan telah terhidang di depan matanya. Campuran dari mutiara, buah alpukad, kolang kaling, cincau hitam dan kelapa muda dengan kuah es serut dicampur susu itu terlihat sangat enak dan membuat air liur Felicia hampir saja menetes.Jayden tersenyum geli melihat wajah Felicia yang seakan baru pertama kali lihat es campur. Padahal tukang es campur di dekat kampus mereka itu sudah ada sejak lama. Dan Jayden yakin Felicia pasti sering
Baca selengkapnya
45
Padahal yang sebenarnya adalah Felicia hanya bercanda soal ia yang mau belajar bersama dengan Ansel. Ia dan Ansel saja sudah lama tidak berkomunikasi dan hanya sekedar menyapa jika bertemu di laboratorium. Ia hanya sengaja untuk memancing kemarahan Jayden. Siapa suruh pria itu menyebalkan lebih dulu. Meski hanya bercanda tapi kan tetap menyebalkan. Tapi jadi Felicia yang kena batunya sendiri. Ia jadi kepikiran soal ucapan Jayden dan tentang perasaan pria itu. Sialan memang!Dan sekarang dengan tak tahu dirinya, Jayden malah ma
Baca selengkapnya
46
Sesampainya di Universitas Janara.Jayden dan Felicia segera memarkir mobil dan kemudian berjalan ke gedung belakang kampus. Tepatnya gedung bagian histopatologi. Gedung tersebut terdapat di paling pojok dan agak gelap. Mungkin karena terapit dengan gedung-gedung besar di sekelilingnya sehingga cahaya matahari tidak menyinari gedung itu dengan maksimal.
Baca selengkapnya
47
Ucapan Jayden yang sesederhana itu ternyata cukup mengusik benak Felicia. Ia sedikit kecewa mendengarnya. Ia terlanjur berharap bahkan ia berharap pria itu akan mengatakan, "emang bener kan lo cewek gue. Masalah?" Dengan gaya tengilnya seperti biasa. Tapi kenyataannya tidak.Biar cepat aja.Tiga
Baca selengkapnya
48
"Gak kok. Kita teman biasa aja," ucap Felicia sambil tersenyum getir.Ansel merasa sedikit lega setelah mendengar jawaban yang keluar dari mulut gadis itu. Tadinya ia pikir, ia benar-benar sudah kalah dan tidak punya kesempatan sedikit pun untuk mengulang kisahnya kembali dengan Felicia seperti dulu. Melihat Jayden dengan sikapnya yang terlihat begitu spesial dan membuat siapa saja yang melihatnya akan salah paham, salah paham jika mereka memiliki hubungan khusus. "Syukurlah."
Baca selengkapnya
49
Sejak peresmian hubungan Jayden dan Felicia, mereka semakin terlihat dekat dan seakan tak terpisahkan. Meski mereka sudah jarang ke kampus, tapi di luar kampus mereka sering bertemu. Setiap hari. Ke kampus pun kadang hanya untuk bimbingan dengan dosen terkait pembahasan yang sudah mereka susun sembari menunggu penelitian histopatologi mereka dilakukan. Sisanya mereka pergi bersama ke perpustakaan nasional atau belajar bersama di rumah Felicia.Ansel yang menyadari hubungan Felicia dengan Jayden pun seketika kecewa. Ia menatap
Baca selengkapnya
50
Esok harinya Jayden sudah kembali berada di depan rumah Felicia sebelum jam enam pagi. Karena perjalanan ke Puncak akan memakan cukup banyak waktu apalagi di weekend seperti ini. Kesiangan sedikit saja bisa-bisa mereka terjebak macet. Apalagi di weekend biasanya jalanan ke arah Puncak akan memberlakukan jalur satu arah.  "Masih ngantuk ya?" tanya Jayden ketika mobilnya baru memasuki jalan tol.  Felicia menyandarkan kepalanya ke jok mobil Jayden dan melirik sekilas ke pria di sampingnya. "Menurut lo aja? Siapa suruh ngapel sampe jam sepuluh malam. Gue kan tipe yang gak bisa tidur cepet. Gue baru tidur tuh jam dua belasan tau!" Jayden terkekeh geli. Ia sendiri tidak mengerti kenapa dirinya sekarang seperti bucin banget ke Felicia. Seakan tak mau jauh-jauh dari gadis itu. Ia yang dulu sering dikejar-ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status