Semua Bab Arranged Married (Indonesia): Bab 21 - Bab 30
59 Bab
20. Author (inplusive 18+)
Kini langit terlah menghitam menjadi malam yang bertabur bintang-bintang. Malam ini Azka akan menemui Rubbi. Ia sudah menerima ajakan Rubbi untuk makan malam bersama. Namun saat keluar dari dalam kamar, Azka melihat Putri yang berdiri berhadapan dengannya."Ngapain masak banyak banget gitu? Aku mau makan diluar.""Emang nggak boleh?"Azka menghela napas seraya mundur dua langkah kebelakang memberi ruang untuk Putri bisa masuk ke kamarnya. Azka kembali menutup pintunya, mengurungkan niatnya yang ingin pergi. Ia mengikuti Putri yang berjalan kearah lemari pakaian."Mau ngapain pakai gaun segala?" Azka berdiri di samping Putri masih menunggu. "Put...," Azka memperingati Putri yang masih sibuk mendiaminya. "Mas Rama mau makan malam disini sama Mamahnya, kenapa si?" Putri melirik Azka yang duduk diam saja dengan raut tak terbaca.
Baca selengkapnya
21. Authore (hasrat 18+)
PoV. AuthorPagi hari di kamar Azka, Putri berteriak cukup keras saat menyadari dirinya bangun-bangun sudah berpelukan dengan Azka dan kedua guling yang semalam mereka jadikan pembatas sudah jatuh kelantai. Ketika mereka sadar mereka langsung menjauh dan saling memunggungi terlihat sangat salah tingkah."Aku mandi duluan," ucap Azka. Putri memilih berpura-pura acuh lalu berjalan keluar dari kamar. Didalam kamar mandi Azka berdiri dibawah pancuran shower menengadah sambil memejamkan matanya. Hfft ... Ia menghembuskan napasnya kasar lalu mulai membersihkan dirinya dengan cepat.Sedangkan Putri terlihat mengipasi wajahnya yang terasa memerah. "Astaga! Kenapa aku jadi mudah gugup begini," ucap Putri. Dering di ponselnya mengalihkan Putri, dengan cepat ia meraihnya lalu membaca sebuah pesan yang baru saja masuk.
Baca selengkapnya
22. Author (sudah terjerat 18+)
PoV. AuthorPutri benar-benar ingin menangis meraung-raung sekarang. Rasanya ia ingin terhisap lumpur hidup hinggak keluar dari Apartemen ini dan tak perlu melihat Azka lagi selamanya. Saat ini ia berada di atas closed masih menggunakan handuk nya, Putri begitu malu. Sangat malu! Sampai ia merasa rambutnya bisa rontok parah karena sejak tadi ia jambakki. Putri tak tahu harus bersembunyi ke mana sekarang.Setelah menghabiskan hampir satu jam lebih berdiam diri diatas closed, dengan sisa-sisa keberaniannya Putri keluar. Dengan cepat Putri membuang pandangannya saat sudut matanya menangkap sosok Azka yang duduk di tepi tempat tidur. "Nggak usah terlalu dipikirin. Aku nggak tertarik sama badan gak berbodi." Ucap Azka dengan nada serius. Pembohong."Apa?!" Rasa malu Putri menguap begitu saj
Baca selengkapnya
23. Author (salah paham 18+)
PoV. AuthorPagi ini Azka dan Putri duduk berhadapan di meja makan. Padahal Putri sudah berusaha menghindari Azka dengan bangun lebih pagi. Namun tak selang berapa lama, Azka malah muncul dan bergabung sarapan bersamanya. Salahnya sendiri yang makan dengan lamban, harusnya ia bisa kabur tadi untuk  menikmati hari liburnya. Melihat Azka yang makan dengan tenang di hadapannya membuat Putri merasa cabul saat ia mengingat seluruh kejadian di kamar mandi serta ciuman tadi malam. Wajahnya pias saat sadar ia tidak seperti biasanya, kemana jiwa tukang pukulnya yang biasa ia kerahkan untuk mengatasi pria di saat seperti itu.Azka menatap Putri yang sejak tadi hanya diam saja. Azka meneliti penampilan Putri yang telah rapih di pagi hari. "Ehem!" Azka meletakan sendok di tangannya, berusaha menarik perhatian Putri. Namun malah di acuhkan oleh Putri."Pagi-pag
Baca selengkapnya
24. Author (Hak suami?)
PoV. AuthorAzka meremas rambutnya. Jawaban dari Putri tadi benar-benar mengganggu benaknya. Bahkan rasa tidak terima menggerogoti hatinya, miliknya telah direnggut orang lain. "Ka?" Adit menghampiri Azka yang tadi menelponnya untuk menemaninya minum, ia merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya satu itu. Azka bukan tipe pria yang suka minum minuman keras, hanya masalah berat yang mampu membawanya ketempat seperti itu."Ada apa, Ka?" Azka duduk di depan Azka sambil menatap penuh tanya. Azka terlihat sangat kacau. "Dia..." Azka terus meminum minuman nya lagi dan lagi sambil meracau tak jelas. "Udah, Stop!" Adit merampas gelas dan botol itu, lalu memanggil bartender untuk membawa botol dan gelas itu menjauh. "Sebenarnya kenapa, ha?" Tanya Adit lagi.
Baca selengkapnya
25. Author (Azka berubah)
PoV. AuthorDua hari berlalu setelah Azka pulih, mereka kembali ke rutinitas biasanya yaitu pergi kekantor. Malam itu, tidak terjadi apapun. Putri menolak Azka dengan alasan kesehatan Azka yang tidak memungkinkan untuk melakukan itu. Walaupun alasan yang membuat Putri menolak sebenarnya adalah kemungkinan perceraian mereka akan terjadi cepat ataupun lambat, jelas ia tidak mau menjadi pihak yang banyak di rugikan. Logika saja.Setelah makan siang hari ini, Putri dan Mitha mengobrol dengan salah satu teman mereka yang bernama Aji.  Pria itu terus saja menggombali Putri terang-terangan. Sejak tadi Putri dan Mitha tak henti-hentinya tertawa mendengarnya."Ehem.. jam makan siang sudah habis, ngapain masih cekikikan disini?" Tanya Azka dingin."Iya nih pak, ini karen
Baca selengkapnya
26. Author (jujur dari hati?)
PoV. AuthorSemua karyawan perempuan hari ini terlihat sangat aneh, mereka menatap Putri sinis. Beberapa orang bahkan mencibirnya seolah ia telah melakukan kesalahan yang fatal. Apalagi, saat ia melewati gerombolan Ani dan kawan-kawan. Tak lama Aji ikut bergabung, duduk di meja yang sama dengan Putri dan Mitha. Jangan tanya lagi kenapa Aji masih tetap bekerja, Azka sudah membatalkannya beberapa hari lalu, dengan syarat tentunya Aji tidak boleh mangkir dan menggoda karyawan lain. Meski yang tersirat sebenarnya adalah jangan pernah mendekati Putri.Dan... Akhirnya pertanyaan di otaknya tentang tatapan sini itu terjawab setelah Aji mengatakan bahwa tersebar gosip tentang Azka dan Putri mesra-mesraan di ruangan bos mereka itu. Putri melongo mendengarnya. Mulutnya berbentuk huruf 0. Secepat itukah kabar itu beredar? Dasar wanita bermulut ember!, Umpat Putri dalam hati.
Baca selengkapnya
27. Author (terungkap)
PoV. Author Malam ini Azka sangat kelsal, sudah beberapa hari ini Putri tak mau lagi sekamar dengannya, entah apa penyebabnya. Gadis itu ternyata lebih memilih tidur di sofa daripada dikamar bersamanya. "tidur didalam,"Azka berujar sembari lewat ke pantry. "nggak mau. "Kata Putri yang tak memutuskan pusat perhatiaanya pada layar televisi di depannya." hampir seminggu kamu nggak mau tidur lagi di kamar, kenapa si? Udah mulai nggak sabaran aku sama kamu," Azka mearik paksa Putri dari berbaring sampai terduduk. "kamu tuh ya.. harusnya kamu tuh senang aku balik ke sini kan kamu jadi leluasa tuh tidur di... AAAaaa" Putri meronta-ronta saat Azka membopongnya kea rah kamar dan melemparnya ke atas Kasur seperti sekarung beras. Akibatnya baju tidur Putri terangkat dan memperlihatkan setengah perutnya serta celana dalamnya.Azka seketika terdiam merasakan sentuhan kulit paha Putri di lengannya. Sat
Baca selengkapnya
28. Author (bikin cucu)
PoV. AuthorSejak Ayahnya tahu perihal hubungannya dengan Rubbi. Yang biasanya setiap waktu senggang di kantor, Ayahnya akan meminta Azka ke ruangannya. Mereka biasa membicarakan politik dan perusahaan bahkan masakan Ibunya yang terkadang tidak enak. Namun belakangan Ayahnya jadi pendiam serta terlihat menjaga jarak."Kamu sakit? Apa makanannya nggak enak?" Tanya Ibunya. Azka menatap Ibunya, dan Putri seketika menghentikan kegiatan makannya menatap Azka dan Ibu mertuanya bergantian. Ibu mertuanya memang sedang menginap di apartemen mereka karena sendirian dirumah. Ayah Azka sedang perjalanan bisnis membuat Ibu mertuanya itu kesepian."Nggak mah, enak kok.""Enak kok kamu nggak selera gitu makannya.""Hmm Ayah kapan pulang, Bu?" Azka menanyakan pada ibunya, dan mulai menyendokkan nasi ke dalam mulutnya."Besok atau lusa. Tapi Ibu mintanya besok. Soalnya Ibu nggak mau kesepian terus."
Baca selengkapnya
29. Author (jebakan laba-laba)
PoV. Author Setibanya di Parkiran kantor, Azka menatap Putri aneh saat ia merasa Gadis itu mengikutinya sejak tadi. Ia menoleh kebelakang menatap Istrinya itu dengan dahi berkerut."kamu ikuti saya dari tadi ada apa?""nggak kok, aku juga mau masuk lewat sini kenapa nggak boleh gitu?" balas Putri dengan kaku berjalan mendahului Azka dengan sesekali menengok. Azka yang melihat tingkah aneh itu mengernyit bingung.Putri yang sedang berjalan di lobby kantor menghentikan langkahnya begitu melihat Rubbi yang baru saja masuk berjalan menuju lift petinggi perusahaan. Putri mendengus saat melihat penampilan sepupunya itu. "awas ajah kamu!" gumamnya penuh kebencian."awas apa? Jangan berbuat ulah lagi kamu." Ujar suara di belakangnya yang sangat mengejutkan. Saat ia berbalik Azka sudah melotot menatapnya. Putri yang awalnya berniat marah segera mengurungkan niatnya. Ia dengan gay
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status