All Chapters of Ugly woman with Mr handsome (Indonesia): Chapter 11 - Chapter 20
37 Chapters
Part 10
Nara tak berkutik sama sekali saat Santi membawa dirinya ke salon langganan keluarganya, tadinya ia sudah berusaha berulang kali menolak ajakannya. tapi Santi yang mempunyai jurus rayuan mematikan, membuat Nara akhirnya tak tega menolak.Dan di sinilah ia sekarang, membiarkan para mbak-mbak pekerja salon mempermak dirinya. di mulai dari perawatan tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu perawatan wajah.Mereka juga memilihkan pakaian yang pas untuk Nara pakai malam ini, pilihannya jatuh pada sebuah gaun cantik dan elegan pilihan Santi. Nara menurut saja saat Santi menyuruhnya memakai gaun berwarna hitam itu, lalu mereka memilihkan heels yang cocok dengan warna gaun yang di pakai Nara. terakhir mereka memberikan polesan make up ke wajah Nara, hanya sapuan riasan yang tipis mampu membuat wajah Nara terlihat sangat cantik."Sudah selesai mbak." ujar salah satu mbak pekerja salonnya.Nara yang sedari awal di make up menutup mata
Read more
Part 11
Arfaan mengernyit heran melihat cara makan Nara yang terkesan mengerikan, bagaimana tidak! wanita itu mencabik-cabik daging steak di piringnya sendiri.Setelah mencabik-cabik, Nara langsung memakannya dalam waktu cepat. seperti tak ingin membuang waktu kebersamaanya dengan Arfaan."Pelan-pelan saja makannya sayang." titah Arfaan mengingatkan agar Nara tidak tersedak.Nara mencibik kesal mendengarnya. sayang-sayang, palamu peyang! itu suara hati Nara yang berseru, jika Arfaan mendengarnya, sudah di pastikan pria itu mencak-mencak di tempatnya.Tiba-tiba saja Nara tertawa sendiri membayangkan Arfaan yang mencak-mencak, makanan yang ada di mulut Nara bahkan sampai muncrat akibat tawanya. "Ada apa? apa yang lucu?" tanya Arfaan curiga."Tidak ada." Nara menjawab santai di sela-sela tawanya."Tidak ada yang lucu, lalu kenapa kau tertawa." Fix, Arfaan mulai sebal jadinya. ia begitu kepo sekarang, Nara sukses membuatnya penasaran.
Read more
Part 12
Nara menggeram kesal pada seseorang yang saat ini dengan penuh niat mengetuk pintunya sangat kencang. entah siapa orang usil itu yang menganggu tidur nyenyak Nara sepagi ini."Aissshh, siapa sih yang datang bertamu sepagi ini!" gerutu Nara kesal seraya turun dari ranjang.Nara bahkan tak sempat memperhatikan penampilannya pagi ini yang terlihat cukup acak-acakkan. Nara langsung berjalan menuju pintu utama rumahnya, takut jika kelamaan sedetik saja maka rumahnya bisa roboh saat itu juga.Cklek..."Hai...." sapaan ceria pada sih penggendor pintu.Orang tersebut melihat penampilan Nara dari atas ke bawah, dari bawah ke atas.Senyum manis tersungging di bibirnya, namun bukannya membuat Nara meleleh, malah semakin bertambah kesalnya."Ada apa kau ke rumahku sepagi ini?!" tanya Nara galak tanpa basa-basi."Uhm, kangen beb." ucap Arfaan manja.Nara mendelik mendengarnya, beb dan kangen? dih, apa-apaan pria ini."Kau mabok ya?" "Tidak!
Read more
Part 13
Happy reading! ♡♡♡♡♡"Sudah selesai." ucap Nara ceria begitu nyaringnya.Nara mematikan kompor, lalu ia taruh nasi goreng yang telah matang ke piring bersih, ia tata cantik, lalu Nara bawa dan ia hidangkan di atas meja.Wangi harum nasi goreng menggugah indera penciuman Arfaan, tampak mata pria itu berbinar bahagia melihat masakan Nara."Yeeaayy! makan!" serunya berteriak senang.Tak di pungkiri hal itu membuat Nara terseyum senang."Tolong ambilkan." pinta Arfaan manja menyodorkan piring kosong agar Nara mengambilkan nasi goreng untuknya.Dengan senang hati Nara mengambil piring itu, lalu mulai meyendokkan nasi goreng ke dalam piring Arfaan."Ini," Nara kembali menyodorkan piring yang sudah berisi kepada Arfaan."Terima kasih." ucap Arfaan tersnyum manis.Begitu semangatnya Arfaan ingin memakan masakan kekasihnya, Arfaan mulai menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya. dan..."Bagaimana?" tanya Nara harap-har
Read more
Part 14
Merindukan mu huhu Wkwkwkw ☆☆☆☆☆☆Sudah seminggu ini kepergian Arfaan ke Bali, dan seminggu ini pula Nara merasakan yang namanya kesepian.Jika biasanya mereka akan selalu ribut dan mendebatkan sesuatu hal, maka kini mereka terpisah oleh jarak dan waktu untuk beberapa saat."Menyebalkan!" gumamnya kesal.Nara kesal sekali pada Arfaan yang tak menghubunginya selama di Bali, pria itu hanya sekali menghubunginya dan itu pun cuma memberitahukan pada Nara jika ia telah sampai di Bali dengan selamat.Hal ini pun menjadi tanya besar bagi Nara, apakah Arfaan terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tak sempat memberikan kabar. atau, pria itu tengah menikmati hari-harinya di Bali dengan wanita lain.Cepat-cepat Nara menggelengkan kepalanya saat pikiran tentang Arfaan selingkuh dengan wanita lain. "Apa yang aku pikirkan?" gumamnya merasa geli. "memang kenapa jika Arfaan selingkuh dengan wanita lain? hubungan kami juga han
Read more
Part 15
"Aku merindukanmu." dua kata pengakuan yang meluncur mulus dari mulut Natasha.Arfaan tak bereaksi sedikit pun, tubuhnya terlalu kaku yang saat ini bertemu dengan Natasha."Apa yang sedang kau lakukan disini Arfaan?" Natasha pun tak berhenti bertanya demi agar Arfaan mau bicara."Perjalanan bisnis." jawab Arfaan singkat."Kesini sendiri?" Arfaan mengangguk.Natasha terdiam, sikap Arfaan yang terkesan kaku dan dingin. membuat ia sedikit tak enak, mungkinkah pria masa lalunya ini masih marah padanya."Kau sendiri, dalam rangka apa ke Bali? bukankah selama ini kau menetap di luar negeri?" tanya Arfaan balik."Ah iya, kebetulan aku sedang pemotretan disini. rencananya aku akan menetap di Indonesia untuk sementara waktu."Arfaan mengangguk, dan keadaan kembali canggung."Baiklah, nikmati harimu. aku masih ada urusan lain." pamit Arfaan s
Read more
Part 16
"Arfaan, turunin aku!" Nara merasa malu dan geli di gendong seperti ini oleh Arfaan."Turunkan Arfaan, aku ingin menutup pintu." Lagi Nara memohon agar Arfaan menurunkan tubuhnya dari gendongan Arfaan dengan beralasan menutup pintu yang terbuka.Arfaan pun banyak akal, ia menggunakan sebelah kakinya mendorong pintu di belakangnya, Nara terbungkam melihat hal itu."Sudah tertutup bukan?" Nara manyun mendengarnya.Arfaan berjalan dengan masih menggendong tubuh Nara di depannya, Arfaan menjatuhkan bokongnya di sofa ruang tamu milik Nara. Arfaan memangku tubuh Nara, posisi yang begitu sangat intim bagi Nara. ini kali pertamanya wanita itu se-intim ini dengan pria, jujur baru Arfaan lah pria pertama yang begitu dekat dengannya. meski hubungan yang mereka jalani masih gamang, karena semuanya berawal dari kata pura-pura."Kenapa sih?" tanya Arfaan mengernyit me
Read more
Part 17
Wajah Arfaan tegang sekali begitu film genre horor di putar, film yang sedang mereka tonton saat ini berjudul bernafas dalam kubur, yang di perankan artis cantik Luna Maya.Awalnya Arfaan bersikap santai saja dan seolah-olah ia tidak takut pada film genre horor. tapi begitu memasuki adegan dimana hantunya muncul dengan wajah seram, Arfaan berteriak begitu kencangnya."Aaaaaaaa!!!" sangking kagetnya spontan popcorn yang sedang ia pegang jatuh berhamburan.Nara terkikik geli melihatnya, ingin rasanya ia menertawai Arfaan sampai guling-guling. Setelah adegan kembali normal, barulah Arfaan bisa bernafas lega. ia bahkan sampai mengelus dadanya, dan saat itulah ia baru sadar jika banyak pasang mata penonton lain yang menatap aneh dan geli ke arahnya.Arfaan tersenyum kikuk akibat jeritannya tadi, tak mungkin ia mengatakan jujur jika ia takut dengan film horor."A--aku han
Read more
Part 18
"Arfaan, aku ingin kita berdua naik itu!" tunjuk Nara pada permainan roller coaster."Eh, kenapa kita?" "Biar lebih romantis." kekeh Nara semakin membuat Arfaan meringis.Dalam hatinya Arfaan berdoa semoga Nara tak mengetahui sisi lain dari dirinya untuk yang kedua kalinya. cukup saja soal film genre horor. sial!"Ayo Arfaan!" Nara menarik lengan Arfaan kuat.Arfaan bergidik ngeri melihat permainan itu, sekali pun ia tak pernah menaiki wahana permainan itu seumur hidupnya. Arfaan menggelengkan kepalanya saat melihat bayangan dirinya yang sedang berteriak saat roller coaster itu bekerja."Arfaan ayo naik!" ajak Nara lagi saat permainan itu sudah berhenti.Banyak orang yang mual-mual saat telah selesai menikmati permainan itu. Arfaan melotot seketika melihatnya, dan banyak juga yang mengeluh merasakan pusing. "Nara!" 
Read more
Part 19
"Cepat katakan apa maksud dari ucapan mu!" tekan Nara nyaris berteriak.Rizka semakin menyukai situasi ini, dengan santai wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada. seakan menantang sekaligus menguji kesabaran Nara.Saat Rizka ingin mengatakan sesuatu, dari kejauhan ia melihat Arfaan yang berjalan ke arah mereka. dengan cepat Riska mengeluarkan amplop berwarna kuning dan melemparkannya ke arah Nara."Itu dia, silahkan kau lihat tapi...." Kembali ia mendekati Nara dan membisikkan sesuatu ke telinganya."Buka-nya sendirian ya, karena aku tidak menjamin setelah kau membuka amplop ini, kau bisa nyaman dengan pria yang sekarang menjadi kekasih mu." Rizka menegakkan tubuhnya kembali, tersenyum sekali lagi pada Nara kemudian membalikkan badannya pergi sambil bersenandung ceria.Nara ingin mengabaikan amplop yang di lemparkan Rizka, tapi rasa penasaran te
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status