All Chapters of Me and My Destiny: Chapter 11 - Chapter 20
45 Chapters
Part 11
Setengah jam pesawat mengudara, tiba-tiba badan pesawat berguncang hebat. Kia yang tertidur pun langsung panik membuka matanya. Tidak pernah selama hidupnya dia mengalami hal ini. Terdengar pengumuman bahwa mereka mengalami turbulensi akibat cuaca buruk. Sedetik setelah itu, dapat dirasakan oleh seluruh penumpang bahwa pesawat ini seperti terhempas dari ketinggian yang ada. Seperti terjun bebas. Beberapa penumpang menjerit panik. Sementara Kia tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya terpejam. Tangannya mengcengkeram erat sebuah lengan besar disampingnya, Kia tak peduli itu lengan siapa.
Read more
Part 12
Kia memencet bel berkali-kali di depan pagar sebuah rumah dalam kawasan perumahan asri ini. Sepertinya pemilik rumah sedang sibuk hingga tidak bisa membukakan pintu untuknya? Kia sangat kesal, karena meskipun jam baru menunjukkan pukul setengah delapan pagi, tetapi matahari sudah bersinar cukup terik. Membuat nya berkeringat cukup banyak. Kia meraih ponselnya lagi, mencoba menghubungi sang pemilik rumah agar membukakan pintu untuknya.
Read more
Part 13
Rani menyikut pinggang Kia pelan, menyadarkankan dari rasa terkejut dan gugup dalam waktu yang bersamaan.“Ini kenalin temen Mas Fahri. Namanya Elang.”
Read more
Part 14
Sabtu malam, selepas senja, Kia sudah menapakkan kakinya di sepanjang jalan Malioboro. Suasana disini tidak pernah sepi, selalu ramai pengunjung. Meskipun hanya seorang diri, Kia tak merasa kesepian. Dia justru sangat bersemangat menyusuri jalan, menikmati hiruk pikuk di sekitarnya. Langkahnya terhenti saat telinganya samar mendengar alunan musik angklung yang khas. Dia mengedarkan pandangannya, lalu segera melangkah menuju asal suara itu.
Read more
Part 15
Kenapa jatuh cinta harus diawali dengan kata ‘jatuh’? Bagaimanapun juga apabila kita terjatuh, rasanya sungguh tidak menyenangkan. Dan ketika Kia merasakan dirinya jatuh cinta, dia pun merasakan sakitnya terjatuh berkali-kali, bahkan pada orang yang sama.
Read more
Part 16
Elang tersenyum tipis menyapa wanita di depannya, “Halo, Chel… Ketemu lagi.”Kia terkejut dengan lelaki yang tiba-tiba ada di hadapannya, “Hhmm? O
Read more
Part 17
Sambil menghirup kopi joss, Kia dan Elang sesekali mengobrol, meskipun Kia masih saja lebih banyak memandangi handphone nya, atau memandang wisatawan yang lalu lalang di sekitar mereka.
Read more
Part 18
Kia sudah terlihat lebih segar, rambutnya masih sedikit basah karena belum sempat dikeringkan dengan hair dryer. Jadi dia membiarkan rambut panjangnya tergerai. Kia duduk di lobby menunggu Elang yang tadi mengirimkan pesan singkat melalui whatsapp, mengatakan pada Kia untuk menunggu sebentar karena mendadak Elang harus menghubungi salah satu karyawannya menyelesaikan masalah kerjaan. Ya, Elang dan Kia sudah bertukar nomor ponsel, saat mereka sarapan tadi.
Read more
Part 19
Senin pagi yang cerah, Kia bersemangat memasukkan beberapa paper bag ke dalam jok belakan
Read more
Part 20
Rian tersenyum-senyum sendiri, melihat Kia yang masih menatapnya dengan mulut terbuka, karena masih shock dengan apa yang baru saja diketahuinya. Di tangan kiri Kia memegang sebuah undangan berwarna hitam berhiaskan ornamen silver, terlihat mewah. Tidak ada foto di cover undangan itu, hanya ada nama pengantin yang tertulis indah dengan tinta silver. Dan yang membuat Kia shock tidak lain tidak bukan karena nama pengantinnya adalah Rian. Ya, minggu depan Rian akan menikah, dengan kekasihnya. Bagaimana tidak shock, Rian tidak pernah menceritakan apapun tentang kekasih apalagi rencana per
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status