Semua Bab Si Karismatik Charlie Wade: Bab 1631 - Bab 1640

Hannah telah dipenuhi dengan kebencian pada Nyonya Wilson saat mengikuti keluarga Wilson ke ruang makan.Nyonya Wilson langsung duduk di kursi utama di meja makan. Ketika dia melihat sekilas makanan yang telah dimasak oleh Hannah, dia amatlah tak puas dan mengerutkan kening saat berkata, “Mengapa kamu menyiapkan semua masakan rumahan ini? Mengapa tidak ada hidangan dengan banyak daging? Tidakkah kamu tahu bahwa aku sudah tua dan perlu memulihkan dan membangun tubuhku?"Hannah sedikit sedih saat berkata, "Bu, Ibu tak bisa menyalahkanku atas ini. Ibu memegang semua uang keluarga, jadi aku hanya punya beberapa ratus dolar. Bagaimana mungkin aku bisa beli banyak ikan dan daging?"Nyonya Wilson mendengus dingin dan berkata, "Kamu selalu penuh alasan. Tidak bisakah kamu membeli ayam jika kamu memiliki beberapa ratus dolar? Satu ayam buras harganya kurang dari seratus dolar. Apa bahkan kamu tidak bisa membelinya?"Hannah merasa sangat marah dan berkata, “Bu, kita berlima makan di keluarga ini

Christopher masih sangat membenci Elaine bahkan sampai sekarang.Ini karena Elaine belum melepaskan dua puluh lebih topi hijau yang digantungnya di balkon.Dia tidak hanya menolak untuk menghapusnya, tetapi dia bahkan membeli sejumlah topi hijau baru secara online. Sekarang, dia menggantungkan lebih dari tiga puluh topi hijau di balkonnya.Setiap kali Christopher masuk dan meninggalkan vila di Vila Elit Thompson setiap hari, dia harus melewati rumah Charlie. Jadi, terus-menerus melihat lebih dari tiga puluh topi hijau berkibar tertiup angin setiap hari, benar-benar membuatnya marah dan geram.Selain itu, setiap kali dia memikirkan bagaimana Elaine telah mengejek dan mempermalukannya, dia semakin membenci Elaine.Dia ingin mencari kesempatan untuk berurusan dengan Elaine dan memberinya pelajaran. Di saat yang sama, dia akan bisa menyenangkan dan memuaskan Donald sebanyak mungkin, jika dia bisa menyebabkan kekacauan dalam keluarga Charlie. Akan tetapi, karena Elaine tinggal di rumah

Saat Ichiro mendengar bahwa Charlie akan membawanya kembali ke Jepang besok, dia merasa sangat senang. Namun, dia juga merasa sangat gugup pada saat bersamaan.Dia menatap Charlie saat bertanya dengan suara rendah, "Tuan Wade, bagaimana saya bisa meyakinkan publik untuk menerima saya lagi jika kembali ke Jepang seperti ini? Semua orang di sana mengira saya pelakunya yang membunuh ayah saya dan mereka mengira saya sudah mati. Jika saya kembali begitu tiba-tiba, saya khawatir akan sulit bagi saya untuk mewarisi Kobayashi Pharma begitu saja ….”Charlie tersenyum dan berkata, "Bukankah itu masalah yang sangat sepele?"Setelah selesai berbicara, dia segera memberi isyarat kepada Albert dan berkata, “Albert, atur agar seseorang menyiapkan kamera video sehingga kami dapat merekam video Jiro yang mengaku bahwa dialah yang meracuni ayahnya sampai mati sebelum menawarkan hadiah besar. Hadiah uang tunai sebagai imbalan atas nyawa saudaranya, dan bahwa tujuan utamanya hanyalah untuk dapat memon

Kobayashi Pharma memiliki banyak basis produksi di Jepang. Kantor pusatnya berlokasi di Tokyo. Selain Tokyo, terdapat juga beberapa basis produksi Kobayashi Pharma yang berlokasi di beberapa kota lain, antara lain Yokohama, Osaka, dan Nagoya. Selain itu, beberapa waktu lalu, Kobayashi Pharma juga telah menginvestasikan sejumlah uang yang besar untuk mendirikan dan membangun basis produksi biofarmasi terbesar di Asia di Osaka. Selain membereskan dan menyelesaikan perjanjian pengalihan saham Kobayashi Pharma dalam perjalanannya ke Jepang kali ini, Charlie juga membawa serta Liam dari Weaver Pharmaceuticals dalam perjalanan ini untuk memeriksa semua basis produksi ini. Liam sekarang adalah manajer umum dari Apothecary Pharmaceutical dan dia juga penanggung jawab khusus dari Apothecary Pharmaceutical. Setelah Charlie mengambil alih Kobayashi Pharma, Liam juga akan menjadi penanggung jawab yang bertanggung jawab atas pengelolaan seluruh lini produksi dan basis dari Kobayashi Pharmac

Claire berguling di bawah selimut Charlie, lalu dengan lembut melingkarkan tangannya di pinggang Charlie. Pada saat ini, Claire tiba-tiba merasakan rasa aman yang kuat dan belum pernah dia rasakan sebelumnya. Claire sudah bersama Charlie untuk waktu yang lama, tapi ini adalah pertama kalinya dia memeluk Charlie seperti ini. Meskipun Claire merasa sangat aman dan terlindungi, dia merasa sangat gugup dan dia bernapas dengan berat serta panik saat ini. Charlie yang dipenuhi dengan segala macam pikiran, tiba-tiba terkejut dengan tindakan Claire. Saat Charlie menoleh, Claire juga terkejut karena dia. Wajah cantik Claire menjadi panas dalam sekejap dan dia tergagap, “Suamiku, kamu… kamu belum tidur?” Charlie juga mulai menjelaskan dengan bingung, "Aku sudah tidur, tapi aku bangun lagi..." Setelah Charlie selesai berbicara, dia tidak dapat menahan diri untuk bertanya, "Istriku, kenapa kamu ke bawah selimutku?" Claire menjawab dengan malu, “Itu… aku… aku hanya… aku hanya…” Cl