All Chapters of Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima: Chapter 71 - Chapter 80
1819 Chapters
Bab 71 Terjebak
Tiba-tiba, Charlotte muncul di hadapan mereka."Farrel, aku mencarimu kemana-mana." Mata Charlotte menemukan Farrel lebih dulu. Namun, ketika dia melihat Sally, dia tampak heran. "Nona Jacob, kau juga di sini ternyata. Kalian berdua ...""Oh, kebetulan aku bertemu dengan Tuan Jahn dan mengobrol sedikit dengannya. Aku akan pergi," Sally menjelaskan apa yang merupakan kebenaran.Ekspresi Charlotte tidak menunjukkan apa-apa, tetapi dia merasa bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana itu.‘Apakah Farrel menolakku karena Sally? Apakah dia jatuh cinta pada wanita ini?’Dia segera menyingkirkan pikiran seperti itu. Charlotte berkata sambil tersenyum, "Begitu! Omong-omong, Farrel, Kakek sedang menanyakanmu. Dia ingin mengenalkanmu pada beberapa orang."Farrel mengerutkan kening. Padahal rencananya adalah menemukan Sally dan kemudian mengantarnya pulang, tapi sekarang ...Ketika dia mendengar Sally seakan-akan mempersilahkannya seraya meninggalkan mereka berdua, Farrel tak dapat m
Read more
Bab 72 Dia Tidak Akan Membiarkanmu
Felix mengitari tempat tersebut dan mencari ke mana-mana, tetapi dia masih tidak dapat menemukan Sally di manapun. Dia mulai khawatir. Dia tidak punya pilihan selain bertanya pada Farrel."Kakak, apa kau melihat Nona Jacob?"Farrel kini menyingkir dari kerumunan sekarang. Ketika dia mendengar pertanyaan adiknya, dia mengerutkan kening."Tidak. Ada apa?"Farrel telah membahas bisnis dengan tamu lain selama ini, jadi dia tidak terlalu memperhatikan Sally."Hah? Kau juga tidak melihatnya? Dia bilang dia ingin pulang, jadi aku menyuruhnya menunggu di luar. Tapi dia sekarang tidak terlihat bahkan setelah sekian lama ..."Begitu pun dengan kakaknya yang tidak melihat Sally. Mungkinkah terjadi sesuatu?Alis Farrel semakin mengerut.Mendengar percakapan mereka, Charlotte berkata, "Jangan panik. Mari kita lihat-lihat. Mungkin dia ada sesuatu yang harus dilakukan atau sedang di kamar kecil?""Mhm."Mereka bertiga mulai mencari Sally secara terpisah, tetapi masih belum ada tanda-tanda k
Read more
Bab 73 Aku Terlambat
Sally bisa merasakan keputusasaan menggerayangi dirinya saat pakaiannya mulai robek.Saat dia menatap ke pintu kamar hotel, satu-satunya hal yang terngiang di benaknya adalah nama Farrel.Dia akan menemukannya, dia pasti akan menemukannya.Mata pria itu memperlihatkan kebejatannya. Ini luar biasa. Wanita tercantik di jamuan makan ini akan menjadi milikku segera.Air mata mengalir di wajah Sally saat ketidakberdayaan mencengkeramnya. ‘Farrel, semuanya akan berakhir untukku jika kau tidak segera datang’, pikirnya.Pria itu hampir saja merobek pakaiannya ketika seseorang mengetuk pintu mereka."Apakah ada orang di sana?" Itu adalah suara Felix.Setelah menyerah memikirkan untuk diselamatkan, mata Sally berbinar dengan harapan ketika dia mendengar suaranya.Dia langsung menangis minta tolong, tapi pria itu lebih cepat menyekap rapat-rapat mulutnya, mencegahnya bersuara.Dia berjuang keras melawan pria itu tetapi dia masih tidak berdaya.Pria itu melihat ke pintu, panik dan ta
Read more
Bab 74 Apa Kau Gila?
Ketika Farrel mencengkram tangannya yang sedingin es, Sally yang tidak sadarkan diri kembali tenang. Bahkan alisnya yang semula berkerut telah kembali ke keadaan semula.Kejadian di hotel benar-benar merasuki pikirannya, membuatnya prihatin terhadap apa yang terjadi pada Sally. Ini pemerkosaan bahkan percobaan pembunuhan.Felix tiba agak larut malam."Kakak, apakah calon kakak ipar sudah lebih baik?"Farrel menggelengkan kepalanya dan tidak berkata apa-apa."Pria itu sekarang sudah diamankan di kantor polisi. Sayangnya, karena kepalanya terbentur dia masih pingsan. Aku masih menyelidiki identitas dan latar belakangnya, dan aku sudah memblokir semua berita tentang kejadian ini"Ekspresi Farrel tidak bisa menjadi lebih gelap saat dia melihat wanita yang terbaring di ranjang rumah sakit. Dia mengerutkan bibirnya dan berkata dengan suara sedingin es, "Penjarakan saja dia selamanya.""Tentu. Serahkan ini padaku, kakak," jawab Felix. Dia memandang Sally dan Farrel, yang duduk di sampi
Read more
Bab 75 Siapa Wanita itu?
Kata-kata Felix mendorong Sally untuk berterima kasih lagi pada Farrel. "Terima kasih."Farrel tersenyum. "Sama-sama.""Benar kata Felix, kau bagian dari keluarga kita sekarang. Jangan terlalu kaku dengan kami, Nona Jacob."Sudut mulut Sally bergerak-gerak.Siapa yang kalian anggap bagian dari kalian?”Tunggu, sepertinya ada yang aneh, pikirnya. Dia jadi memikirkan runutan kejadian itu saat mendengar apa yang dikatakan Felix."Kau bilang kalau ada pramusaji yang melihatku memasuki kamar hotel dengan pria itu?"Felix mengangguk. "Ya. Omong-oomong, mengapa kau begitu ceroboh memasuki kamar dengan pria itu, Nona Jacob?"Tentu saja, Farrel dan Felix tidak akan percaya bahwa Sally sedang mencoba untuk bermain dengan pria lain. Pasti ada alasan di balik semua ini.Sally menceritakan semuanya kepada mereka.Setelah mendengar penjelasannya, Felix menganggap pria itu benar-benar sampah."Nona Jacob, lain kali kau harus lebih berhati-hati dan jangan pernah pergi dengan orang asing
Read more
Bab 76 Dalang
Farrel bangkit sambil mengusap matanya dan bertanya, "Kau sudah bangun? Apa kau masih kurang enak badan?"Sally menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik saja. Sepertinya aku bisa pulang sekarang dari rumah sakit."Selain beberapa luka ringan, dia memang terlihat baik-baik saja.Dia memastikan keadaannya baik-baik saja sebelum memanggil dokter untuk memeriksanya sekali lagi. Dia pun baru akan merasa tenang jika memang diagnosa dokter tidak ada indikasi lain, barulah dia akan membantu prosedur kepulangannya.Dan setelah prosedur selesai, keduanya meninggalkan rumah sakit.Farrel mengantarnya pulang. Ketika mereka tiba di luar pintunya, dia berkata, "Istirahatlah di rumah dan janganlah bekerja.""Mhm." Sally mengangguk setuju dan menambahkan, "Tenang saja. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Kau bisa pergi sekarang."Sally mengelakan matanya. Dia memiliki perasaan yang tidak dapat dijelaskan bahwa ada sesuatu yang berbeda di antara mereka sekarang, meskipun dia tidak dapat menunjukka
Read more
Bab 77 Tuan Muda Jahn Ada Disini
Tatapan mata Farrel menjadi statis sesaat kemudian dia membuka bibir tipisnya untuk berkata, "Beri aku undangan. Aku akan menghadiri perjamuan malam ini.""Baik, kakak."‘Betapa menyenangkan, aku bisa keluar dan bermain-main malam ini’, pikir Felix di ujung telepon. Mendengar kakaknya yang akan pergi ke perjamuan membuatnya senang.Setelah menutup telepon, Farrel menelepon Sally.Sekembalinya dari rumah sakit, Sally hanya berdiam di apartemen menghabiskan hari untuk memulihkan diri.Telepon yang ditempatkannya di atas meja, berdering. Dia ragu sejenak sebelum menjawabnya."Apa kau sudah makan?"Suara bariton, magnetis yang datang dari seberang telepon membuatnya terpesona. Dia mengguncang dirinya sendiri dan menjawab, "Ya.""Ada yang harus aku lakukan malam ini, jadi aku akan sedikit terlambat datang.""Tidak apa-apa, lakukan apa yang perlu kau lakukan."Dia melaporkan rencananya kepadanya membuatnya tampak seperti ada sesuatu yang terjadi di antara mereka, lantas pikiran sep
Read more
Bab 78 Apa Kau Bodoh?
Ketika malam sudah larut, bel pintu berbunyi tepat ketika Sally baru saja keluar dari kamar mandi dan mengenakan produk perawatan kulitnya.Dia berhenti sejenak. ‘Siapa itu pada jam seperti ini?’Dia berdiri dan membuka pintu dengan bingung, dan menemukan Farrel berdiri di pintu masuk. Dia mengenakan setelan hitam yang biasa dipakai untuk acara formal. Dia pasti baru kembali dari perjamuan.Agak tercengang, dia bertanya, "Ini sudah sangat larut, kenapa kau datang?”Dia membiarkannya masuk saat dia menuangkan segelas air dan bertanya, "Apakah terjadi sesuatu?"Farrel duduk di sofa, memandang wanita di depannya dari atas ke bawah dengan bibir mengerucut.Sally mengenakan pakaian tidurnya dan terlihat jelas bagi Farrel bahwa dia baru saja mandi. Rambut lembabnya jatuh terurai di belakang lehernya yang indah. Semeliwir udara membawa sedikit aroma samponya. Giliran Sally yang menatapnya, namun pandangannya mensinyalir kebingungan.Mungkin karena alkohol yang diminumnya di perjamuan
Read more
Bab 79 Tamparan Balas Dendam
Ekspresi Sally menjadi suram saat melihat mereka yang datang. "Mau apa kalian kesini?", dia bertanya dengan nada ketus.Bahkan seorang anak kecil bisa membaca dari aura mereka bahwa mereka datang dengan niat jahat.Nathalie memelototinya dan membuat permintaannya dengan nada yang sangat angkuh."Kau harus memberi tahu Farrel untuk mencabut balas dendamnya pada perusahaan milik kami Jacobs dan Sacks."Setiap kali dia memikirkan bagaimana Landom bersikap padanya akhir-akhir ini, dia bersumpah bahwa dia akan mencabik-cabik Sally dengan tangan kosong. ‘Kalau saja dia tidak ada! Jahn Group sudah menjadi mitra kami dan tidak akan pernah ada begitu banyak masalah!"Apa yang membuatmu berpikir bisa memberiku perintah?", Sally mendengus.Farrel tentu saja merencanakan sesuatu untuk melawan Jacobs atau Sacks. Kalau tidak, orang-orang ini tidak akan datang pagi-pagi sekali. Bahwa Farrel akan siap membela dirinya membuatnya tersentuh.‘Dia selamanya berdiri di sisiku’, pikirnya."Terle
Read more
Bab 80 Bukan Orang Biasa
Dengan tatapan penuh pengertian pada putrinya, Sherry mensinyalir bahwa Nathalie sebaiknya diam saja.Zhayn menjadi lebih emosi karena amarah, dan itu tidak akan terjadi jika Nathalie pandai bersikap. Dia hanya takut Zhayn akan menuruti permintaan Sally dan membuat mereka berdua menjauh dari keluarga. Dia tidak bisa membayangkan jika itu terjadi.Nathalie hanya bisa mencibir karena ketidakpuasan. Tapi dia tahu betul maksud ibunya yang menyuruhnya untuk diam. Mau tidak mau, dia harus menahan segala ucapan yang ingin dia lontarkan dan emosi. Zhayn tetap melihat sinis Nathalie sebelum dia meraih teleponnya. Dia perlu menelepon Landom dan mendiskusikan rencana selanjutnya....Sally tetap dalam suasana hati yang murung meskipun ketiganya telah pergi. Tapi dia sama sekali tidak sedih atau cemberut karena telah memiliki ayah seperti itu. Masa kecilnya yang sulit telah menguatkannya untuk merasa masa bodoh dengan bagaimana Jiang memperlakukannya.Namun tetap saja, keberadaan mereka di
Read more
PREV
1
...
678910
...
182
DMCA.com Protection Status