Semua Bab Re-Wedding (Indonesia): Bab 31 - Bab 37
37 Bab
Bab 31. selesai?
Sederhananya, kau adalah apa yang aku tulis, dan aku hanyalah apa yang tak pernah kau baca.Semakin dibayangkan semakin miris rasanya.Setelah tiga hari berturut-turut Rani pergi sepagi mungkin tanpa bertemu Saka dan pulang tanpa menyapa pria itu.Sempat sekali ia pulang terlebih dahulu dan pria itu tampak memberitahu keberadaannya."Aku pulang."Masih ingat betul Rani dengan ucapan pria itu.Dulu mana pernah pria itu mengucapkan kata yang bersikap memberitahu dan menganggap keberadaan Rani. Ia lah yang harus bersemangat sendirian, menerima kedatangan dengan rasa hangat di hati dan melayani dengan rasa cinta.Rani menghela napasnya untuk kesekian kalinya.Jika memang benar satu helaan napas bisa mengurangi umur manusia tiga detik, mungkin umurnya sudah tak lama lagi. Pada hari ini, akan menjadi puncak dari semuanya.Ia pun menyuruh Mbok memasak dan memberi tahu bahwa ia akan pulang sebelum makan malam.I
Baca selengkapnya
Bab 32. bertemu?
Disinilah Saka berdiri.Ia menatap rumah? Rumah yang seperti istana itu tepat di depannya.Mau tidak mau, suka tidak suka. Ia sudah mempersiapkan segalanya. Ia memang harus menemui calon mantan mertuanya atau apapun itu nantinya, semua tergantung padanya.Ah, entahlah, yang jelas ia sudah siap bertemu pada hari ini. Ia sudah memikirkan cukup lama dan matang untuk hal yang akan ia perbuat setelah ini.Ia pun masuk, kali ini ia tidak membuat janji atau apapun itu dengan Dewangga. Karena, ia datang sebagai menantu, ya memang masih menantu untuk saat ini.Begitu ia masuk pun ia langsung di arahkan ke ruang kerja Dewangga,Pria tua itu sudah menanti kedatangan Saka sejak beberapa minggu yang lalu.Raysaka pun tunduk hormat saat melihat Dewangga berada di pandangannya.Ayah dari gadis manja itu pun memberikan kode untuk duduk kepadanya.Bahkan mere
Baca selengkapnya
Bab 33. Alasan
Betapa paniknya Saka, ketika ia bangun, ia tidak melihat Rani lagi di sampingnya.Ia pun menuruni tangga dengan keadaan acak-acakan, ia dengan cepat menanyai semua orang keberadaan Rani.Pasalnya, ia baru sadar bahwa kamar gadis itu rapih sekali, rapih dalam kondisi bahwa tidak ada apa-apa lagi di dalamnya. Barangnya sedikit sekali.Belum lagi memang beberapa barang di atas meja memang ada yang hilang, Saka memang sangat detail sekali.Ia bisa mengalahkan Sherlock Holmes jika dalam hal seperti itu. Setelah ia mendengar perkataan dari Dewangga, ia pun seperti tersambar geledek di malam? Pagi? Subuh? Entahlah!Sial, ini bahkan baru pukul tiga dini hari!"Rani akan pergi ke London, ia akan transit ke Malaysia dan lanjut ke London. Pesawatnya pukul empat lewat dua puluh limat menit. Pesawat dari Malaysia ke London pukul sembilan."Ia pun langsung pergi secepat mungkin, ia hanya memiliki waktu sekitar s
Baca selengkapnya
Bab 34. Tidak perlu
Disaat aku tidak perlu dicintai denganmu lagi, itulah saat dimana kau mencintaiku, dan semuanya sudah terlambat.Baru saja beberapa menut yang lalu Rani sadar dan ia tidak mau sama sekali mengarah dan melihat Saka.Lalu mereka pun didatangi dokter beserta perawat di sampingnya.Rani yakin betul bahwa tidak akan ada yang terjadi pada dirinya, setelah ini mungkin ia akan pergi seperti biasa. Toh, tiket bukan hal yang sulit dibeli baginya. Tapi semuanya berbeda saat ia mendengarkan perkataan dokter yang berada di depannya ini."Selamat ya Bu, Pak. Ibu Maharani sesang mengandung empat minggu. Sebentar lagi akan menjadi Ayah dan Ibu nih, delapan bulan lagi bukan waktu yang lama, kok."Ucap dokter yang langsung memberi selamat kepada keduanya.Riang sekali dokter itu, bahkan langsung menyalami Saka yang tegak begitu dokter itu ke bilik kamar mereka.Pria itu munafik sekali, bukan? Seakan-akan tampa
Baca selengkapnya
Bab 35. Hukumnya
Rani mengecek ke dokter kandungan persoalan anaknya, ia takut karena sempat tidak makan, bagaimana jika anaknya ini menjadi sangat lemah?Tidak lebih tidak kurang, pemeriksaan USG pun diberitahu kurang lebih sama seperti perawat kemarin oleh dokter khusus kandungan tentunya pada hari ini.Perawat kemarin memang banyak membantu dokter kandungan.Dokter itu juga menunjukkan di manajanin itu berada dan menjelaskan apa yang harus ia lakukan. Seperti hidup sehat, tidak stress dan disarankan ikut senam kehamilan.Begitu setelah selesai ke dokter kandungan, tentunya masih di rumah sakit yang sama, ia pun bersama-sama dengan Aca menukarkan resep vitamin yang diberikan dokter. Kurang lebih ada tiga atau empat vitamin yang diberikan.Rani akan berjuang menelan semua vitamin itu demi anak yang mungkin hanya satu-satunya akan dia punya.Sungguh, ia sudah tidak berniat untuk berbuat apapun selain membesarkan dan merawat anaknya.Ia akan mencintai anakny
Baca selengkapnya
Bab 36. Jika hanya
Setiap kali Saka ke rumah sakit untuk mengunjungi Rani, pasti ada Airlangga, aca dan juga Irsyad di sana.Ada apa sih? Mengapa mereka selalu bersama?Sudah begitu, tak ada satu pun dari mereka yang keluar untuk membiarkan Saka dan Rani berbicara hanya berdua.Sebenarnya, mereka ini punya masalah apa?Ataukah terbalik, Saka yang punya masalah apa?Ah, entahlah.Situasi semakin sulit untuk mereka berkomunikasi. Saka sesekali melihat hanya dari luar. Terkadang ia melihat Aca yang tertidur sambil menjaga Rani atau Airlangga yang menyuapi potongan jeruk kepada Rani yang notabenenya masih menjadi istrinya.Rani hanya sekitar tiga hari di rumah sakit, hari ini mereka akan berberes untuk pulang.Seperti biasa, mereka berkelompok.Saka pun memberanikan diri untuk masuk dan hadir di tengah-tengah mereka membawa keheningan dan seakan-akan dirinya adalah ancaman bagi mereka. Padahal, mereka menatap Saka dengan kecaman."Ngapain ka
Baca selengkapnya
Bab 37. kok gitu?
"Hadapin aja. Lu harus berterus terang. Dan lagi, om Yudis ga mungkin ga tahu persoalan ini. Dia pasti tahu anaknya nikah atas suruhan atasannya."Rani memegang kepalanya, mengapa rumit sekali."Ran, Rani. Lu denger gua. Omongan Saka ada benarnya. Pernikahan kalian ini memang ada ya walaupun atas omongan Om, tapi keluarga kalian sudah menyatu. Lu ga mungkin cuma pikirin perasaan lu sendiri dan yang lu tahu cuma tentang ayah lu sendiri. Itu egois."Aca memang benar-benar penasihat bagi kehidupan Rani, kurang apa lagi Aca menjadi sahabat dari seorang Rani?"Seenggaknya, lu harus selesain baik-baik sama tante Sekar. Bagaimanapun mereka pernah menjadi sosok keluarga yang baik. Lu juga harus mentingin perasaan mereka."Ia pun mengangguk-anggukkan kepalanya.Sejujurnya, ini juga yang Rani takuti dari sejak Saka mengajak dirinya menghadap orang tuanya.Masalahnya, Sekar memang sudah ia anggap seperti ibu sendiri.Sosok ibu yang ada di dalam hidupny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status