Semua Bab Re-Wedding (Indonesia): Bab 21 - Bab 30
37 Bab
Bab 21. tanda baik?
Rani dengan senang hati membantu Saka untuk memesankan makanan yang dimakan pria itu.Ini pertanda baik bukan? Ya Tuhan, terima kasih atas segala yang Kau berikan.Tidak ada yang paling bahagia dibandingkan Rani hari ini, perasaan gundahnya hilang seketika.Oreo dan Pocky ikut duduk seakan membantu Rani memilih menu yang akan dipesan."Menunya bikin bingung ya buat Ayah kalian. Di aplikasi ini banyak banget menunya, tapi Bunda takut ga sehat makanannya."Berakhir dengan restoran cepat saji bergaya jepang yaitu hoka-hoka bento, dengan menu pilihan andalan yang banyak disukai orang-orang serta tambahan satu porsi spicy chicken."Ayah kalian tuh pasti perutnya meronta-ronta. Badan segede gitu, makan jarang. Nanti kalau kempes gimana? Kan bunda belum sempet pelukin tiap malem ya, nak."Oreo dan Pocky kembali mengeong-ngeong.Hampir lebih dari setengah jam, barulah makanan itu sampai. Rani pun memindahkan sem
Baca selengkapnya
Bab 22. Naik-turun
Walaupun Rani bodohnya sampai ke ubun-ubun, tapi semenjak ia menikah dengan Saka, ia jadi paham tata bahasa menerjemahkan perkataan singkat Saka.Bukannya selama ini Rani tidak tahu arti dehaman Saka.Pria itu berdeham ketika ia tidak ingin sesuatu yang ribet dan merepotkan dirinya terlalu banyak.Melalui sudut mata pria itu, wajah kakunya dan bahasa tubuh saja sudah cukup bagi Rani.Masih teringat di pikiran Rani, terakhir kali ia melihat Saka tersenyum dengan ikhlas tanpa tekanan apapun itu lama sekali. Kini hanya ada pria yang kaku dan jarang tersenyum yang ada di hadapannya.Nama mereka bukan berjodoh dari Raysaka dan Rani. Tapi dari nama Maharani dan Mahendra.Maharani berarti permaisuri kerajaan atau ratu yang agung dan besar, sedangkan Mahendra adalah raja yang agung dan sabar.Raja dan Ratu? Lucu sekali bukan?Anggap saja Rani konyol, tapi memang benar ia mencari semua hal-hal kecil yang tak pernah terpikirkan oleh orang lain.
Baca selengkapnya
Bab 23. oh, ini yang namanya cinta?
Padahal sudah memakai blazer, tapi angin yang masuk melalui bawah pakaian Rani membuatnya merasa kedinginan.Siapa yang menyuruhnya memberikan ide makan di pinggir laut pada malam hari?Apalagi mereka di lantai tiga. Anginnya berhembus semilir menusuk tulang Rani.Saka yang tadinya ingin tidak peduli pun jadi ikut khawatir, bagaimana jika gadis ini sakit? Akhirnya ia membuka jasnya dan menutupi bagian paha Rani yang sedikit terbuka. Walaupun Rani memakai dress di bawah lutut, tetap saja saat duduk akan menjadi di atas lutut.Rani yang melihat perlakuan Saka pun menjadi tersenyum sendiri.Namun, ada rasa timbul tak enak dalam hatinya."Saka, nanti Saka kedinginan."Baru saja ia ingin mengangkat jas Saka tapi pria itu menahannya."Tidak apa-apa."Lalu ia pun kembali ke tempatnya semula.Baru kali ini Rani merasa dipedulikan, walaupun Saka pernah memberikannya selimut, bantal dan men
Baca selengkapnya
Bab 24. Siapa sangka?
Semenjak insiden cium-mencium, Saka tidak mau lagi berkendara dengan mobil itu. Sungguh aneh, kan? Ini juga menyinggung hati Rani. Ia jadi merasa sakit hati. Apa sebegitu tidak inginnya Saka ciuman dengannya?Bahkan keesokan hari setelah mereka ciuman itu, Saka berangkat sangat pagi, sekitar pukul empat. Gila kan? Apa yang pria itu ingin lakukan sepagi itu?Rani malah lebih khawatir, apakah istirahat pria itu cukup? Kalau begini caranya pria itu bisa kecapekan karena terlalu menekan diri seperti itu.Lagi pula, apa yang salah hanya dari ciuman? Kenapa harus seperti itu sih?Rani menekuk wajahnya sendiri, dan beralih ke lemarinya.Di dalam lemarinya ini ada laci, di dalam laci itu ada semua barang yang bersangkutan dengan Saka.Dari Rani kecil, ia memang sudah mencintai Saka. Seperti Saka ya g pernah mengajarinya di selembaran kertas, kertas tersebut sudah ia laminating dan simpan baik-baik. Pensil, penghapus dan lain-lain yang dipakai Saka untuk m
Baca selengkapnya
Bab 25. Rani senang dulu
"Jadi gitu, Ca. Ih, Rani seneng banget tau!"Aca hanya mendengarkan cerita Rani yang panjang, tidak padat, dan tidak jelas sambil menyedot segelas kopi serta tangan memangku dagunya."Apanya yang gitu-gitu. Cerita yang jelas jangan kesana kesini tiba-tiba akhirnya seneng doank.""Ih! Kayak ga ngerti aja deh. Biasanya juga Rani gini kan kalo cerita. Aca kayak baru kenal Rani sehari aja."Aca berhenti menyedot dan menatap Rani dengan sengit."Bahasa lu ya, kenal sehari kenal sehari. Lu tuh aneh, kalo ceritain yang lain bisa tuh jelas, ceritain lagi galau, dan lain-lain. Pas seneng dibuat baper dikit aja sama Saka. Ngomong aja ga jelas, sakit kuping gua."Rani mencebikkan bibirnya."Nah, nah, nah. Gausah kek gitu. Sebel gua liatnya."Barulah Rani tersenyum lagi dan meminum minumannya, strawberry milkshake, semua yang terjadi pada dirinya, sudah pasti Aca tahu. Aca memang buku diary berjal
Baca selengkapnya
Bab 26. Bukan halu biasa
Rani sudah bangun sejak pagi, suasana hatinya terlalu bagus untuk tidak berbuat apa-apa, jadilah sejak pagi ia sudah beraktivitas, dari yoga, membuat kue, memasak dan juga mencuci hingga mengurus semua pakaian. Pernah tidak, kalian terpikir bahwa menjadi pembantu dari seorang Rani enak sekali. Gadis itu mengerjakan apapun sendiri. dari pakaian miliknya hingga suaminya, bagian masak-memasak pun juga. Paling, ia hanya meminta pembantu untuk membersihkan rumah saja. Mbok? Apa yang orang tua itu lakukan? Hanya membantu Rani sedikit-sedikit saja, lalu wanita tua ini juga lah yang menjadi ketua divisi kebersihan di rumah ini ya walaupun hanya ada penjaga rumah dan Mbok sih kan pembersih lain hanya berdatangan saja.Maka dari itu, Mbok sangat menyayangi Rani. Bawahan mana yang tidak akan mendoakan kebahagiaan atasannya jika atasannya sebaik Rani?Melihat seorang Maharani bisa secerah ini di pagi hari, walaupun biasanya ia memang selalu gembira tapi hari
Baca selengkapnya
Bab 27. Karena Berita
"Maharani Aqila Dewi, sosok anak Dewangga Jaya yang selalu memiliki kehidupan tersembunyi dari publik kini tersorot kamera dengan Airlangga Soebandono. Apakah keduanya memiliki hubungan spesial walaupun Maharani sudah menikah?"Kabar terkini meluncur kemana-mana, dari televisi hingga koran dan juga lain-lain.Saka yang berada di kantor pun, di hari itu juga ia menonton berita tentang istrinya sendiri. Ia sudah tahu, suatu saat pasti akan terjadi seperti ini.Dimana, dirinya yang bukan apa-apa ini akan terbuang begitu saja.Malam ini, ia juga memiliki acara besar antara kolega-kolega lain dan terdapat Dewangga, Pak Tua yang pasti akan ikut serta menyindirnya kembali.Rasa-rasanya ia ingin menghilang dari permukaan bumi ini."Bagaimana jika kamu saja yang datang, katakan saja bahwa saya sedang sakit. Entah apalah itu, buat alasan lain saja bisa?"Nego Saka terhadap Arif, sekretarisnya y
Baca selengkapnya
Bab 28. kambuh
Saka terbangun dengan keadaan Rani di pelukannya. Kepalanya cukup berat. Namun lebih berat lagi ketika ia sadar, dirinya dan Rani dalam keadaan tidak berpakaian.Belum lagi, tubuh Rani memiliki bekas-bekas biru-keunguan yang sudah pasti itu dikarenakan oleh perbuatannya.Saka melepaskan Rani pelan-pelan, dengan keadaan masih duduk di ranjang.Ia memegang kepalanya sendiri yang berdenyut.Beruntunglah, istrinya selalu menyiapkan teko serta gelas air yang siap sedia untuk diminum oleh Saka.Harusnya ia bersyukur, betapa beruntungnya ia memiliki istri seperti Rani.Namun, ia langsung terburu-buru membersihkan diri serta pergi dari kamar Rani. Meninggalkan istrinya seperti meninggalkan perempuan jalang yang habis digunakan oleh pria-pria laknat.Berbeda dengan Rani, ia sudah menantikan malam pertama sejak pertama kali pernikahannya ada.Malam pertama yang ternyata memang seindah itu. Malam yang ternyata mampu menggantikan rasa res
Baca selengkapnya
Bab 29. pokok dari semua ini
Sepanjang perjalanan Aca mendengarkan Rani yang menangis sambil terisak, tampaknya saki sekali kali ini yang diperbuat oleh Saka.Aca tahu hari ini akan tiba, di saat ia akan menemani temannya hingga nangis tersedu-sedu. Namun ia tidak tahu bahwa hari itu akan datang secepat ini."Udah, Ran. Lu jangan nangisin dia. Dari awal gua udah... Ah, yaudah lah pokoknya ga usah ditangisin orang begitu."Rani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.Ia masih tidak sanggup membayangkan bahwa ternyata sebegitunyakah tingkah Raysaka kepadanya selama ini.Ia tersadar bahwa, selama ini seorang Raysaka yamg mencintainya dalam diam hanya terjadi di dalam pikirannya.Ia tersadar bahwa selama ini, hanya ada kepura-puraan di dalam diri Saka terhadapnya.Selama ini... Rani memejamkan mata untuk memikirkan semua yang ia sadari.Begitu baru saja sampai rumah, Rani langsung turun dari mobil diikuti oleh Aca tentunya,"Udah, Ca. Gausah, balik aja gih. Rani mau se
Baca selengkapnya
Bab 30. perasaan
Dewangga tidak pernah membayangkan situasi ini akan terjadi, ia pikir, seorang Raysaka akan berujung mencintai putrinya. Karena ia tahu bagaimana cara Raysaka menjaga dan bahkan menatap putri semata wayangnya. Ia tidak menyangka betapa kerasnya seorang Raysaka melawan kehendak dirinya sendiri.Ia mengelus dahi putrinya, betapa malang anaknya ini. Ia juga turut menyalahkan dirinya. Ia tahu apa yang dimaksud oleh perkataan Rani tadi. Tentu saja itu berarti Rani tahu bahwa semua ini perbuatannya. Untung saja, putrinya ini berhati mulia dan masih berpikiran lurus terhadapnya. Tidak habis pikir bahwa Rani akan menyalahkannya, namun jika itu terjadi, ia akan siap menerima konsekuensi itu. Ia telah merusak kehidupan putrinya, terutama hati anaknya sendiri."Ayah..."Dewangga pun langsung menatap putrinya."Rani sayang sama ayah."Bagaimana pun, Dewangga hanyalah seorang ayah yang menghidupi anaknya sendirian tanpa bantuan istri
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status