All Chapters of Don't Leave Me: Chapter 31 - Chapter 40
43 Chapters
Pertemuan Keluarga
Amel membeku ketika dokter mengatakan hal tersebut di mana dalam perutnya ada darah daging Barry, Amel merasakan genggaman di tangannya menatap Arta yang hanya mengangguk pelan. Arta bertanya banyak hal pada dokter apa yang harus dan tidak boleh Amel lakukan selama kehamilan, setelahnya Arta menebus resep dengan Amel duduk di salah satu kursi tunggu. Amel hanya diam sambil sesekali memegang perutnya dirinya tidak menyangka jika saat ini mengandung anak mereka berdua dan semakin membuatnya tidak tahu harus memutuskan apa pada pernikahan ini, sejauh ini Barry menurut mereka berantakan hanya saja Amel tidak tahu perasaan dan apa yang Barry lakukan.“Jangan terlalu dipikirkan tidak baik buat bayimu” Amel menatap Arta yang memberikan senyuman terbaiknya “apa kamu sudah membuat keputusan?” Amel menggelengkan kepala “sekarang yang terpenting adalah bayimu jadi tidak perlu khawatir.”Amel hanya diam mendengar perkataan Arta, Arta menggenggam tangan Amel menuntunnya ke dalam mobi
Read more
Keputusan Bersama
Amel dapat melihat semua orang saat ini menatap Barry dan melalui ekor matanya dapat Amel lihat jika Barry terkejut mungkin dalam benaknya bagaimana bisa Amel membicarakan ini depan para orang tua, Amel sendiri tidak peduli dengan hal itu bukan karena dirinya membutuhkan pembelaan hanya saja Amel ingin dukungan dari mereka semua.“Saya tahu jika apa yang saya lakukan ini kurang dewasa terutama melibatkan mertua Mas Barry yang tidak ada kaitan dalam rumah tangga ini, tapi saya berpikir kembali jika ini menyangkut kehidupan kembar ke depan juga dari keputusan Mas Barry.”Amel menatap mertua Barry dengan perasaan tidak enak yang hanya dijawab anggukan, pandangan mereka beralih lagi pada Barry seolah tidak tahu harus menjawab apa atas apa yang terjadi saat ini. Amel menghembuskan nafas panjang melihat ketidak tegasan Barry saat ini karena tidak mungkin dirinya mengambil keputusan ini depan mereka semua yang pasti akan membuat semuanya terkejut.“Mas Barry sepertinya su
Read more
Permohonan Barry
Langkah Amel terhenti karena cengkalan di pergelangan tangannya membuat Amel dan kedua orang tuanya menatap sumber tersebut, mereka terkejut dengan keberadaan Barry yang ada di antara mereka. Amel menatap Barry yang seakan ingin berbicara dengannya seketika Amel memandang kedua orang tuanya yang hanya mengangkat bahu, tidak jauh dari tempat mereka kedua orang tua Barry berada di belakangnya memberikan kode untuk berbicara kembali. Amel menghembuskan nafas dengan melepaskan genggaman tangan Barry dari lengannya, Amel masuk ke dalam restoran kembali untuk menghormati kedua orang tua Barry.“Kami tidak akan mengubah keputusanmu mengenai keinginan tersebut” ucap Wulan membuka pembicaraan setelah pelayan meletakkan pesanan “Barry katanya ingin berbicara denganmu berdua.”Amel mengangguk “jadi kita bicara di mana?” Amel menatap sekitar lalu menunjuk salah satu sudut untuk mereka ke sana.Amel meminta pelayan mengantarkan minumannya ke tempat yang dimaksud tersebut, Amel
Read more
Analisa Tina dan Raffi
Amel memeluk kembar dan tidak melepaskannya begitu saja sampai dalam kamar bahkan masuk ke dalam kamar bersama Tina, kembar menceritakan apa saja yang terjadi pada mereka selama tidak bertemu dan Amel hanya mendengarkan meski mereka sudah bercerita melalui ponsel tetap saja rasanya beda. Setelah puas bercerita Amel meminta mereka untuk makan bersama orang tuanya meninggalkan Amel berdua bersama Tina yang menandakan bahwa dirinya harus bercerita semua pada Tina, dahulu mungkin Amel menganggap Tina adalah pembimbing dalam studinya tapi saat ini sudah menganggap Tina sebagai kakaknya.Sebelum Amel bercerita Tina memanggil Raffi untuk ikut serta dan di sinilah mereka berada dalam kamar Amel, Tina mengunci pintu kamar Amel agar tidak ada gangguan dari orang lain terutama kembar. Amel mencoba menceritakan semua mulai dari diajak Pandu sampai memergoki Barry melakukan hubungan dengan Siska di kantor, Tina tampak sudah emosi mendengar cerita Amel sedangkan Raffi hanya diam mendengarny
Read more
Pertemuan Mengejutkan
Amel menatap Pandu yang saat ini bergabung bersama dirinya dan Arta, terakhir mereka bertemu saat Pandu memberitahu Amel tentang perselingkuhan pasangan mereka. Satu hal yang membuat Amel terkejut adalah Pandu bersama sahabatnya Vina dan saat ini Amel ingin bertanya lebih mengenai hubungan keduanya tapi tentu saja harus bisa menahan diri karena ada Arta disampingnya. Pandu sendiri sepertinya tidak menyadari jika Amel dan Vina sudah mengenal satu sama lain, ekspresi wajah Vina membuat Amel bertanya – tanya mengenai hubungan mereka berdua.“Bagaimana dengan perceraiannya?” Amel menatap Pandu seakan apa yang mereka bahas adalah hal biasa “Mas Pandu adalah suami dari istrinya yang selingkuh dengan Barry” Amel menatap Arta.Amel dapat melihat wajah terkejut Arta dan Vina seketika mereka berdua memandang Amel dengan tatapan bertanya tapi tidak dipedulikan dengan kembali menyantap makanan yang ada di hadapannya. Gerakan Amel terhenti karena mereka berdua masih memandang Amel da
Read more
Tamparan dan Kejutan
Amel terkejut atas apa yang dilakukan Siska di hadapannya baru saja, Arta menarik Amel dibelakangnya. Amel sendiri masih terkejut atas apa yang terjadi pada dirinya barusan, Amel menatap Siska dan Barry dari balik punggung Arta di mana dapat Amel lihat jika Barry memegang lengan Siska dan seketika hati Amel sakit melihatnya.“Bukankah permasalahan sudah selesai?” Arta bertanya dengan suara tenangnya “lebih baik kita bicarakan di dalam.”Amel dapat merasakan Arta memegang tangannya seolah melindungi dirinya, dapat Amel lihat jika Barry sedang mengendalikan diri atas apa yang Arta lakukan dan Amel semakin erat menggenggam tangan Arta. Kedatangan mereka membuat kedua Amel terkejut karena adanya Barry dan Siska, Amel memberikan kode untuk orang tuanya pergi tapi sayangnya tidak mereka lakukan dengan duduk di ruangan yang sama dengan mereka. Barry yang melihat mereka langsung mendatanginya dan mencium tangan mereka yang hanya ditanggapi biasa oleh kedua orang tua Amel.
Read more
Sentuhan Terakhir
Kehamilan Amel sudah berjalan 4 bulan di mana selama waktu ini dan setelah pernyataan Arta hubungan mereka menjadi lebih dekat dengan selalu berada disampingnya dalam kondisi apa pun. Amel sendiri memutuskan untuk kembali ke rumah Barry dan almarhumah istrinya atas permintaan kembar semenjak seminggu yang lalu dan itu menjadi perdebatan semua orang termasuk mertua Barry yang tidak setuju, Amel meyakinkan diri untuk kembar dan selama berada di rumah ini Amel menempati kamar tamu yang dulu digunakan jika ada tamu.Amel dapat melihat Barry yang melihat dirinya ketika memutuskan kembali ke rumah dengan pandangan lega, Amel sudah diberitahu jika Siska telah dipecat dan akses Barry di perusahaan sudah mulai dikurangi dan saat ini yang menemani Barry adalah karyawan pria. Amel sendiri tidak terlalu peduli dengan keberadaan Siska setelah mengetahui jika sudah dipecat, berada di rumah ini kembali bersama kembar membuat Amel mulai menyiapkan bekal untuk mereka tapi tidak dengan Barry.
Read more
Penyesalan
Perkataan Barry membuat Amel langsung tersadar dari semuanya dan ini adalah akhir dari perjalanan rumah tangganya, Amel menatap Barry dengan membelai wajahnya perlahan mencoba mengingat nantinya jika dirinya pernah bersama pria ini dan mengandung buah cinta mereka meski hanya sesaat menikmati masa – masa indah tersebut.“Kalau itu sudah keputusannya maka memang lebih baik aku keluar dari rumah ini.”Barry menggelengkan kepala “kamu lebih dibutuhkan bukan aku.”“Aku hanya menumpang di sini jadi bukan milikku” tolak Amel “aku akan bersiap untuk semuanya terutama makanan kembar.”Barry menghentikan langkah Amel “aku memang lelaki bodoh yang menyia – nyiakan wanita sepertimu.”Amel tersenyum memeluk Barry dengan tangannya menepuk punggungnya pelan “lantas apa rencana kamu?.”Barry menatap Amel yang melepaskan pelukannya “menikah dengan Siska secara resmi setelah perceraian kita karena memang itu adalah jalannya” Amel menatap bingung “Siska hamil mungk
Read more
Rencana Masa Depan
Penyembuhan Yuki berjalan cepat dan Amel hanya bisa menasehati kembar untuk tidak melakukan hal tersebut lagi, kembar mengalami bully di sekolah tentang kondisi orang tuanya dan itu membuat Amel serta Barry bingung bagaimana anak sekecil itu bisa mendapatkan informasi orang dewasa dan juga menghina temannya. Amel datang ke sekolah kembar untuk bertanya lebih jauh pada guru mereka yang ternyata juga tidak mengetahui tentang semua ini, dengan berat hati Amel meminta kembar dipindahkan dari sekolah tersebut yang langsung mendapatkan sindiran dari Siska, tapi sayangnya sindiran Siska tidak membuat Barry mengikuti perkataannya dan memindahkan kembar ke sekolah lain yang tidak jauh dari kantor Barry sehingga bisa menjemput kembar.Amel mengajukan perceraian lebih cepat dari perjanjian yang membuat kedua keluarga terkejut dengan keputusannya tersebut, disamping itu keluarga tidak menyangka Amel meminta Barry dan Siska menikah secara resmi meskipun mereka belum bercerai. Keinginan Ame
Read more
Rannu
Cukup lama Amel tidak bertemu kembar setelah Siska melihat dirinya bersama kembar dan juga Tina serta Raffi, dan saat ini kehamilan Amel sudah akan mendekati kelahiran. Barry sesekali menghubungi Amel itu pun jika tidak ada Siska hanya untuk memastikan dirinya dan sang bayi baik – baik saja. Amel menginginkan melahirkan dengan normal tapi sayangnya tidak bisa karena posisi bayi, Arta yang menemani Amel beberapa kali membujuk Amel agar melakukan hubungan intim untuk melancarkan proses kelahirannya.“Gak usah macam – macam deh kalau aku melakukan hal itu apa bedanya dengan dia” Arta terdiam “kalau memang harus dengan operasi ya sudah gak papa, bukan berarti kalau operasi rasa menjadi ibu gak ada karena itu gak penting dan biarkan kita indah nanti saat menikah itu pun kalau mas memang benar mencintai aku.”Semenjak itu Arta tidak pernah membujuk Amel untuk melakukannya sampai tiba saatnya Amel melahirkan nantinya, Amel sangat tahu jika Arta berniat membantunya hanya saja Am
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status