Semua Bab MY SECRET WIFE: Bab 21 - Bab 30
84 Bab
21. Wanita Tuan Devin
 Malam itu Devin memutuskan untuk tidak jadi mencari rumah Bibi Amanda. Dia menunggu apa yang akan terjadi pasca peristiwa penusukan Pete yang bisa jadi tidak hanya dia yang melihatnya. Dia kembali ke rumah persembunyiannya, dan duduk dalam kegelapan menghadap kamar tempat Amanda tidur.Rupanya gadis itu benar-benar terlelap. Sejak Devin masuk untuk mengambil teropong, dan kembali, dia masih terlelap. Gadis ini benar-benar berusaha memulihkan diri. Perawat mengatakan kalau dia sudah jauh lebih baik, luka jahitnya sudah menyatu tinggal menunggu kering saja baru bisa mulai bekerja.Devin mengatakan pada perawat yang disewanya kalau Amanda adalah pelayannya yang terluka dan tidak mau dirawat di klinik karena luka itu akibat pertengkaran dengan suaminya. Dia tidak ingin dikejar oleh suaminya atau akan terluka lagi.
Baca selengkapnya
22. Bibi Harper
Malam berikutnya, Devin memutuskan hendak berangkat ke rumah Bibi Amanda. Tentu saja setelah memastikan Amanda terlelap. Meski sudah lewat tiga hari, dia belum ada keinginan untuk kembali bekerja, apalagi pulang ke Mansion Batista. Devin tidak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya. Berada di rumah persembunyian bersama Amanda membuatnya lebih tenang. Dia merasa harus menjaga wanita itu dengan segenap kemampuannya. Selain karena dia adalah kunci jawaban atas rasa penasarannya terhadap pemain kedua malam itu, Amanda sepertinya adalah kunci atas semua jalinan peristiwa. Devin berusaha menampik rasa nyamannya saat berada di dekat wanita itu, menatapnya saat terlelap. Dalam waktu dekat, wanita ini harus dibawanya ke Batista, atau keluarga Chayton akan menaruh curiga akan statusnya sebagai pelayan baru yang memaksa bekerja meski kondisinya sedang tidak sehat.
Baca selengkapnya
23. Sniper
  Devin keluar dari dapur rumah Lusie Harper, menutup kembali pintu dengan gerakan tak bersuara, lalu sejurus kemudian dia sudah bergabung dengan penduduk yang berlarian dari rumah mereka ke jalan. Para tetangga yang akan merubungi tempat kejadian perkara dan membuat polisi kerepotan. Devin mengikuti arus beberapa orang dan matanya menangkap gestur gadis belia yang berkali-kali dipanggil Amanda oleh beberapa tetangga. Saat Devin sampai di ujung gang, dia melihat ada seorang berjacket hitam dan bertudung, keluar dari salah satu rumah. Tepatnya dari arah belakang rumah, seperti dirinya ketika keluar dari rumah Lusie Harper. Di tangan lelaki itu ada tas panjang dan Devin langsung mengenalinya. Dia pasti sniper-nya. Devin keluar dari rombongan penduduk yang
Baca selengkapnya
24. Membungkam Wanita Cerewet
 Devin terbangun saat mendengar suara pintu depan dibuka. Dia yang tidur di atas kotak perkakas di garasi terpaksa membuka mata. Langit sudah mulai terang, dan sinar matahari menerobos melalui sela-sela jendela garasi yang masih tertutup.Sejurus kemudian terdengar langkah mendekat. Langkah Liliana yang tergesa sangat dihapalnya. Dan benar saja, raut wajahnya muncul di pintu garasi.“Tuan Devin baru bangun?” tanyanya hati-hati.Devin mengangguk, lalu mengeliat sebentar. Mengusap muka dengan kedua telapak tangannya, lalu turun dari kotak perkakas. Berjalan menuju jendela garasi, berniat membukanya.“Hm, jadi kapan nona Harper pulang? Kenapa anda tidak memberitahu saya? Saya menyiapkan banyak makanan  dari rumah.”
Baca selengkapnya
25. Permintaan Andrew
Setelah kejadian tadi pagi, tidak mudah bagi keduanya untuk berkomunikasi. Devin memasuki rumah dalam diam, sementara Liliana segera menuju dapur untuk membuat sarapan. Devin melirik ke dalam kamar dan melihat Amanda membenamkan wajah ke bantal, dan menarik rapat selimutnya. Devin menyusul Liliana ke dapur. “Kau tidak usah menyiapkan makanan sampai malam. Aku harus kembali ke Batista. Aku akan membawa Amanda ke sana.” Liliana yang memunggungi Devin tersenyum-senyum. “Baik, Tuan. Oh iya, Amanda akan dibawa ke Batista. Apakah dia …” “Tidak usah berpikiran macam-macam. Dia akan menjadi pelayanku, pengganti kamu.” Liliana mendelik dan tiba-tiba tersedak air liurnya sendiri. Dia terbatuk-batuk, dan bergegas meraih gelas dan menuang air minum dari teko.
Baca selengkapnya
26. Mulai Pengobatan
Kondisi dokter Cleve mulai menurun, meski lelaki itu berusaha untuk nampak bugar di hadapan putri semata wayangnya. Dia tidak ingin anak gadisnya itu menjadi lemah dan mempengaruhi pekerjaannya. Siang itu, Bella mengantar ayahnya ke rumah sakit untuk persiapan menjelang kemoterapi. Ada beberapa tes yang harus dilalui dan Bella tidak ingin ayahnya melalui semuanya sendirian. Dia ingin selalu berada di sebelahnya. “Kau bisa meninggalkanku, sayang,” ucap Cleve saat mobil yang dikendarai Bella memasuki pelataran parkir. “Rumah Sakit itu rumah keduaku. Aku tidak akan takut seperti para pasienku.” Bella mengembang senyum meski dadanya perih. Setelah mematikan mesin, dia memutar badan dan menatap ayahnya. “Siapa bilang aku mengantar ayahku karena dia penakut. Aku mengantarnya karena aku yakin dia akan kabur. Jadi aku ak
Baca selengkapnya
27. Sebuah Penjelasan
 "Apa yang kaulihat bukan sebenarnya, Devin. Aku bisa menjelaskannya." Bella meraih tangan Devin dan menggenggamnya. Menatap lelaki itu penuh harap agar mau melihat ke dalam relung jiwanya. Dia benar-benar panik, khawatir Devin akan menutup telinga terhadap apa yang akan dijelaskannya Namun lelaki itu justru tersenyum lebar, seolah tidak pernah ada kejadian penting beberapa hari ini. "Bella, jangan khawatir. Aku justru senang akhirnya kamu menerima Levin setelah sekian lama dia mengejar-ngejarmu."Bella membeliak lalu menghempas tangan Devin. Devin sedikit terkejut melihat reaksi spontan Bella, namun dia tetap mengembang senyum. "Aku sama sekali tidak menerima dia, Devin. Dia menjebakku. Dia membuat aku mengira kalau dia …""Bella, it's oke. Tenang saja," ucap Devin sembari menepuk-nepuk pu
Baca selengkapnya
28. Pesan Gelap
“Kau yakin?” tanya Andrew sembari mengerut kening, membuat dia kelihatan jauh lebih tua dari usia sebenarnya. Devin sedikit menyesal kenapa harus memberitahu kabar dari Salina sepagi ini. Kalau bukan karena Andrew mengetuk pintu kamarnya dan menanyakan hasil dari penyidikan polisi semalam.“Anak buah Komisaris Hoggart semalam ada di lokasi, setelah api berhasil dipadamkan,” ucap Devin berusaha meyakinkan ayahnya. “Penyebabnya konsleting listrik. Padahal kata security, area gudang sana dipadamkan sejak sore hari karena ada perbaikan instalasi listrik di pintu masuk dan ruang kendali. Aku tidak mengira bila polisi bisa secepat itu menemukan penyebab kebakaran. Kupikir mereka akan mendatangkan beberapa ahli, karena kita pasti akan membayar mereka, agar anggaran belanja kepolisian tidak membengkak. Bukankah Chayton selalu seperti itu?”
Baca selengkapnya
29. Tidak Bisa Menolak
 “Gudang di pabrik Devin kebakaran.”Bella menaikkan alis mendengar kalimat ayahnya. Dia sedang membuat sarapan dan Cleve menunggu di meja makan sembari membentang koran lokal. Berita dari teman dekat justru mereka baca dari koran.“Aku akan menelpon Devin, setelah sarapan.” Bella menghidangkan sarapan di meja makan, untuknya dan untuk ayahnya. Mulai hari ini, dia mulai mengatur menu makanan mereka berdua, dan Bella memilih untuk mengikuti menu makan ayahnya.Cleve menutup koran dan meletakkannya di kursi sebelahnya. Menatap Bella sejenak sebelum mulai sarapan. “Sebaiknya kau temui saja dia di rumahnya. Aku yakin, semua Chayton sedang sibuk di jam kerja. Urusan dengan polisi pasti tidak sebentar.”Bella terdiam. Dia sudah
Baca selengkapnya
30. Siapa Kamu?
Baru pertama kali dalam hidupnya, Devin mendapat ancaman dengan surat kaleng seperti ini. Dan hal itu memunculkan dugaan bahwa ada yang mengintainya malam itu selain The Vow. Atau bisa jadi, The Vow yang telah mengancamnya untuk menjauhi Lusie Harper. Bukankah The Vow menelponnya untuk menghentikan pengejarannya pada seorang sniper yang telah melumpuhkan Lusie Harper.Dan sniper itu bekerja pada The Vow. Tugasnya bukan tidak selesai karena Lusie Harper tidak mati. Sepertinya, baik Komisaris Hoggart ataupun Lusie Harper adalah target The Vow yang punya benang merah, saling terkait.Dan Devin harus menemukan benang merah itu, karena sepertinya semua kejadian saat ini diawali dari pembunuhan keluarga Mansion Garcia. Lalu merembet pada Amanda Harper, Komisaris Hoggart dan Lusie Harper. Maka bukan tidak mungkin akan merembet pada orang-orang di Mansion Batista.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status