All Chapters of CLBK (Cinta Lama Biar Kembali): Chapter 11 - Chapter 20
60 Chapters
Godaan LDR
~~~***~~~ Susah ye, Bang, jaga mata kalau pacar jauh.  ~~~***~~~ Siapa yang tak kenal Zaki? Bahkan sekelas artis pun mengenalnya karena mereka sering membooking restorannya. Namun bukan itu yang membuatnya terkenal. Melainkan ketampanan dan wibawanya lah yang membuatnya terkenal di kalangannya. Selain itu, karena Zaki adalah pria hedonis yang sangat menjaga penampilannya. Tak peduli di kantor, resto atau bahkan sedang di rumahnya sekali pun, ia senantiasa tampil bersih dan wangi. Membuat siapa pun betah berada di sisinya. Selain penampilannya, sikapnya pun akan membuatmu terpesona Saat ia terdiam, kau akan histeris dalam hati. Lalu berandai-andai, seandainya dia menjadi milikmu. Namun saat dia bicara, kamu akan gugup, dan merasa salah tingkah untuk berbuat apapun. Begitulah gambaran Zaki di mata karyawannya. Sayangnya, pria setampan dia seperti kebal dari pesona
Read more
Pelarian
~~~***~~~Jalanan ibu kota yang lengang malam ini seolah menjadi saksi bagaimana ngebutnya kendaraan roda dua yang Ayu kendarai supaya bisa cepat sampai ke kosnya. Dengan lincahnya ia menyalip kendaraan didepannya seakan ia sedang mengejar waktu, yang bila terlewat sedikit saja bisa berakibat fatal. Setelah sampai kosnya, ia bergegas menutup pintu pagar, lantas menutup semua jendela dan mengunci pintunya.Setelah yakin semua jendela dan pintu terkunci rapat, Ayu terduduk lemas disamping ranjang. Ia menghembuskan nafasnya frustasi. Benaknya seketika mengenang saat-saat kebersamaannya dengan Irfan selama ini, namun tak lama ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Sebesar apapun ia mencintai Irfan, ia tidak akan mungkin kembali padanya.Bagaimana bisa Irfan mengatakan kalau ia takkan melepaskannya kali ini? Apa dia lupa dia sudah berumahtangga? Bagaimana nasib rumahtangganya nanti? Apa Desi ikut bersamanya? Apa sekarang mereka sudah punya baby? Apa Desi tahu Irfan m
Read more
Playboy kena batunya
~~~***~~~ Zaki baru saja selesai meeting dengan klien yang akan membooking restonya untuk acara ulang tahun. Hasilnya memuaskan, mereka akan memakai jasa restonya. Selesai meeting itu, Zaki bergegas kembali ke restonya karena tak sabar ingin segera bertemu Ayu. Entahlah, sejak melihat penampilan Ayu di pertemuan waktu itu, benaknya seakan tak henti menayangkan adegan saat Ayu berdiri di belakangnya, lalu senyumnya dan tawanya yang malu-malu kucing. Sungguh mempesona! Serasa ada yang hilang kalau sehari tak bertemu. Malam minggu restoran selalu ramai. Entah itu oleh pasangan muda atau pun yang sudah berkeluarga. Suasana restoran yang temaram semakin menambah kesan exotic. Ditambah live musik yang semakin memeriahkan suasana. Tadinya Zaki ingin segera menghampiri Ayu, tapi keadaan resto yang ramai, berimbas pada kesibukan Ayu yang tak jua berakhir. Jadi yang bisa ia lakukan hanya berdiri di sudut ruangan
Read more
Adu domba
  ~~~~***~~~~ Siang bersinar terik sekali memaparkan sinar radiasinya. Dicky pun hanya mengenakan singlet dan celana selutut, lantas membuat kopi untuk dirinya sendiri dan membawa kopinya ke samping rumah, di mana terdapat kursi untuk bersantai. "Ke mana si Desi, Mak? Suaminya ga ada tuh malah main terus. Kadang suka kepergok sama bapak, dia lagi belanja di pasar!" Dicky menggerutu sendiri saat menyadari rumahnya yang besar terasa sepi. Hanya ada dia dan Ambar, istrinya. "Lah emang gitu kelakuannya. Kalau gak makan sama teman-temannya, ya shopping. Pamer kali dia sekarang banyak uang," Sahut Ambar dari dalam rumah. Tak lama ia berjalan menghampiri Dicky dan duduk di sampingnya. Ia juga membawa secangkir kopi hitam pahit, kesukaannya. "Boros banget. Emangnya di rumah ga makan sampai makan di luar terus? Suami kerja susah payah sampai ke luar kota tapi dihambur-hamburin. Istri maca
Read more
Harusnya bahagia
~~~***~~~ Ditusuk dari belakang itu emang gak enak.    ~~~***~~~ Waktu menunjukkan pukul 1.35 wib, siang. Udara cerah dan sejuk meski mentari terselimuti awan biru. Ayu mondar-mandir di kamar Kirana, gelisah. Jujur, ia masih takut menghadapi Samuel setelah apa yang terjadi di ruangan Samuel waktu itu. Apa nanti Samuel akan membalas dendam padanya? Lalu, melakukan hal-hal yang tidak senonoh padanya. Ayu mulai panic, kenapa jadi gini sih, kejadiannya? Aarrgghh .. Belum selesai berurusan dengan Samuel, Irfan kembali hadir. Tapi statusnya yang berbeda sebagai suami orang membuatnya ngeri. Desi akan marah kalau tahu Irfan mendekatinya kembali lalu mengancamnya lalu ... lalu ... aarghhh! Dunianya pasti sudah gila. Aarrggh... "Ayu mesti resign. Mau bagaimana lagi. Hidup Ayu sudah dalam bahaya. Irfan itu selalu mendapatkan apa yang ia mau kal
Read more
Pulang kampung
~~~**~~~ Setelah mengetahui apa yang mereka pikirkan tentangnya di kamar mandi itu, Ayu berubah waspada saat bersama teman-temannya. Ternyata mereka bermuka seribu wajah alias manis di depan, pahit di belakang. "Yu, gue baru tahu kalau bang Sam maksa nyium lo, omes banget sih dia. Untung lo cepet putus, kalau gak, abis deh lo lama-lama," kata Siska menghampiri Ayu yang sedang gantian makan siang di taman belakang. “Bang Sam naksir lo ya? Jangan mau, Yu. Dia mah play boy akut.” "Iya, hehe ..." Ayu terkekeh lalu melanjutkan kembali makan siangnya dalam diam. Dia berpura-pura menyimak setiap kata-kata Siska, padahal dia sudah tak tahan, ingin buru-buru pergi saja. Kenapa juga makanannya gak abis-abis sih? "Mangkanya Yu, dia dijulukin si biang omes. Dia mah asalkan titelnya cewek pasti dia embat. Gak peduli cantik atau nggak, dia mau aja. Nenek-nenek aja doyan. Payah emang dia, ganteng-ga
Read more
Refreshing
~~~***~~~ Emak bapak Ayu histeris saat Ayu mengetuk pintu rumah. Asih bahkan sampai jejeritan saking bahagianya. Ia memeluk Ayu erat seakan mereka tidak pernah bertemu bertahun-tahun. Padahal mereka bertemu tiga bulan lalu saat emak bapaknya main ke rumah Kirana. Lebay emang emaknya, nih! "Aduh si Neng yang cantik, kesayangan emak yang jadi rebutan banyak pemuda desa disini, kenapa pulang gak bilang-bilang. Ema teh kan mau nitip baju daster di tanah abang. Lumayan kan buat dijual lagi ..." Ayu melengos, kesal." Neng itu pulang mau refreshing lihat Emak sama Bapak, bukan mau jualan baju. Tar kapan-kapan kalau Emak ke Jakarta, Ayu ajak ke tanah abang. Belanja deh sepuasnya di sana." Bukannya nanya kabar, malah nanya oleh-oleh. Tega Emak mah ... Emak girang bukan main. Ia mencubit pipi bapau Ayu saking senangnya. "Beneran ya? Awas kalau tar emak ke sono, kamu pura-pura alasan in
Read more
Juragan Empang 1
~~~***~~~   Suasana pesta hajatan bos Andri sangat meriah. Tenda panjang berwarna ungu dan putih yang membentang sepanjang pekarangan rumahnya, panggung yang besar yang sudah dipenuhi para biduanita dangdut yang sexy dan cantik. Belum lagi kerumunan pedagang dan tamu undangan yang datang silih berganti meski malam kian pekat. Para biduanita menyanyi di atas panggung, gemulai tariannya seolah memanggil para lelaki untuk berjoget bersamanya. Dan memang tak lama kemudian para lelaki berebut naik ke atas panggung untuk bergoyang bersama para biduanita sexy itu, tentunya disertai saweran di tangan mereka. "Bos Andri, juragan empang, silahkan naik ke atas panggung. Mau request lagu apa bos hajat?" Suara penyanyi dangdut yang memanggil si empunya hajat disela-sela aktivitas menyanyinya, menggema memecah suara yang berdengung disekitarnya bak tawon siap menyerang. Beberapa orang tampak saling panggil memanggil secara estafet sang tuan hajat yang
Read more
Juragan Empang 2
~~~***~~~Irfan memarkirkan mobilnya di tempat tersembunyi, jauh dari tempat hajatan. Disalah satu pohon yang rindang, sudah menunggu Evi yang sedang memainkan ponselnya.Irfan menarik wajah Ayu supaya menatapnya. Ayu berusaha menepisnya tapi genggaman Irfan lebih erat."Jangan nangis, Neng. Aa gak suka lihat kamu menangis. Sebentar lagi kita akan menikah. Dan kamu akan jadi ratu satu-satunya di hidup Aa. Harusnya kamu bahagia."Ayu senggukan," kamu tega ngelakuin ini sama aku. Apa kata orang nanti? Kalau mereka ngatain Neng pelakor, bagaimana?""Kamu gak akan pernah bahagia kalau selalu memikirkan apa kata orang. Kita harus mencari kebahagiaan kita sendiri, dan itu bukan kata orang, tapi kata hati kita sendiri.""Kamu memang egois dari dulu, hanya memikirkan perasaanmu sendiri saja. Aku benci sama kamu," Ayu mencebik marah.Ayu hendak keluar dari mobil tapi Irfan mencekal tangannya." Kamu harus ingat janjimu, kalau kamu akan menikah
Read more
Jangan pergi
~~~***~~~Setelah berbagai insiden yang menimpanya di acara hajatan semalam, paginya Ayu memilih berkemas-kemas untuk balik ke Jakarta. Meski rencana awalnya ia pulang besok. Ayu tak bisa bertahan lebih lama lagi di rumahnya. Ia tak tahu apalagi yang akan terjadi padanya nanti jika dia disini lebih lama.Rasanya kampung halaman tercintanya menjadi tidak menyenangkan lagi karena semua permasalahan yang bertubi-tubi menerpanya. Bapaknya yang tidak tahu menahu permasalahannya mengira Ayu pergi karena marah padanya yang bersikap memalukan di acara hajatan semalam. Maman pun sibuk merayu anak semata wayangnya."Neng, jangan gitu atuh sama bapak. Bapak tahu bapak salah udah mabuk semalam tapi masa ngambeknya sampe pergi secepat ini. Katanya pulang besok, kenapa sekarang? Baru juga nyampe kemaren siang. Capek Neng badannya, kasihan." Rayu bapaknya,"Daripada di rumah makan ati liat bapak ga punya malu, masih mabok aja!" Gerutu Ayu sambil mencangklongkan tasnya k
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status