Semua Bab PERSUGIHAN : Bab 71 - Bab 80
154 Bab
71
Dukun Joko semakin berang dengan serangan dukun Tri yang semakin menjadi-jadi dan ia juga tidak menyangka kekuatan dukun Tri meningkat dratis. Padahal setaunya, dulu dukun Tri tidak laku-laku dan berapa costumernya pada ngeluh ke dirinya. Soal pelayan yang tidak memuaskan. maupun tepat sasaran.“Mungkin kah?” batin dukun Joko yang masih menerkah-nerkah.Selesai main-main, dukun Tri memutuskan untuk tidur dengan meninggalkan ritual yang masih berlangsung.“Bodoh amat, bukan urusan gue. Kalian mau mati atau ngak,” ucap dukun Tri yang menguap.***Paginya, Adam mendapatkan kabar buruk. Jika pen*s Yudi di babat habis oleh belatung dan kini kondisi Yudi semakin menyedihkan dengan badan bau amis seperti kena koreng bertahun-tahun. Sanak saudara maupun istri pada memilih menyingkir jauh-jauh dari Yudi.  Mereka tidak ingin kena musibah seperti yang di alami oleh Yudi. yang enta telah melakukan kesalahan apa, hingga kena pelet s
Baca selengkapnya
72
Daripada berdebat dengan Ardi, Adam memilih pergi ke dukun yang katanya sungguh hebat menurut jaringan di dunia somsed dan sekaligus untuk meminta bantuan dukun tersebut“Silahkan masuk,” ucap seorang nenek tua yang berjalan mengunakan tongkat kayu. untuk mempersilahkan Adam masuk ke dalam ruangan serba hitam milik dukun Tri.“Ada tamu, Gusti.”Dukun Tri yang hendak menambulkan kembang tujuh rupa ke salah satu tempat berisi dupa, menoleh ke arah suara wanita tua. Yang tak lain, salah satu pelayan gunung Gawi yang menyamar menjadi manusia untuk melayani dan sekaligus pengantara menerima para tumbal yang ia persembahkan selama ini.“Persilahkan dia duduk,” ucap dukun Tri yang kembali melanjutkan ritualnya untuk memberikan efek penyiksaan kepada korban yang ia pelet dengan ilmu kutukkan.Mencium aroma busuk di depannya. Dukun Tri langsung tersenyum lebar. Ia bisa memanfaatkan korban ilmu pelet kutukkan untuk menjera
Baca selengkapnya
73
“Hebat….” Ucap Adam yang riang gembira melihat kesembuhan pen*snya yang sudah mirip sedia kala.“Jangan lupa, satu minggu carikan satu orang untuk mengantikan dirimu menerima kutukkan dan orang itu harus merupakan pria paling bejad dan kotor. Bukan pria bersih dan sedang,” jelas dukun Tri dengan wajah seriusnya untuk menyakinkan Adam.Adam yang sudah merasakan khasiat dukun Joko, mulai paham dengan maksud perkataan dukun Tri.“Saya paham, asal pria itu merupakan pria bejad, Maka ritual kutukkan santet dapat di terima oleh pria itu dan aku akan bebas.  Benar tidak?” tanya Adam yang memastikan apa yang di maksud oleh dukun Tri.“Benar, ketiga pria ini sudah seutuhnya menerima kutukkan darimu. Jadi untuk sementara kau tidak perlu cemas lagi. untuk ke depannya, satu pria brengsek satu minggu.”“Baik, saya paham.”Adam langsung memakai pakaian dalamnya kembali dengan hati ria
Baca selengkapnya
74
Anton sudah hafal watak Darwin dari kecil, bahkan Darwin pernah tinggal bersama-sama dengan keluarganya. Meskipun mereka beda keyakinan. Darwin di sambut baik oleh keluarganya. Karena orang tua Darwin dan orang tuanya adalah teman dekat dan sebagian pembangunan tempat ibadah untuk anak yatim, di donaturkan oleh ayah Darwin. Sejak peristiwa menyedihkan itu, keluarga Darwin hancur. Ibunya bunuh diri, ayahnya memilih jalan sesat hingga meninggal dalam tahap melakukan perjanjian dengan setan.Sesampai di gereja tua, Anton membimbing Darwin menemui salah satu pastor untuk meminta pertolongannya. Rata-rata pastor di gereja sudah menghafal siapa Anton dan mereka akan senang hati membantu Darwin atas permintaan Anton yang merupakan teman masa kecil Darwin dan sekaligus teman yang masih menjaga persahabatan dengan segala perbedaan yang ada.“Suara bisikkan setan itu, kapan kembali menyerang?” tanya sang pastor.“Barusan, belum sampai 20 menit. Semakin l
Baca selengkapnya
75
Narnia menganggukkan kepalanya, walau ia tidak telalu percaya untuk kembali ke Jakarta. Tapi ia tidak bisa  seperti ini terus dan tinggal di kost secara gratis dan desas desus mengenai kediaman lama Darwin sudah sampai ke telinga Narnia.Darwin dan Anton mulai pamit dari kostan Narnia, kini sisa Narnia sendirian.“Lebih baik aku berpikir dengan serius,” gumam Narnia dengan keputusan yang akan benar-benar mempertaruhkan hidupnya. karena di bandung juga bukan tenpat yang aman untuknya. ia takut suatau saat akan di tumbalkan oleh Darwin kepada iblis yang menahan jiwa kakak tiri Darwin.***Di Jakarta.Ardi melihat ada tiga temannya yang banyak tidak bisa berkumpul di tempat biasa mereka nongkrong.“kemana mereka bertiga?” tanya Ardi tetiba kepada rekan yang tersisa.“Tidak tahu, ponsel mereka tidak bisa di hubungi. Apa kita datangi aja kerumah mereka untuk melihat apa yang terjadi?” saran seorang
Baca selengkapnya
76
“Kenapa bisa terjadi hal seperti itu,” seru salah satu preman yang berwajah ketakutan.“Mana aku tahu, dengan apa yang terjadi. Coba kita cari tahu terlebih dahulu,” saran Ardi.Semuanya setuju dengan keputusan Ardi, mereka sepakat bertamu ke rumah jaka. Sesampai di rumah Jaka, mereka di kejutkan melihat banyak tamu yang bergegas untuk pulang.“Jangan katakan padaku, bahwa Jaka baru saja di makamkan?” ucap salah satu preman yang ngeri dengan apa yang di alami oleh kedua temannya yang berakhir dengan kematian.“Bisa jadi iya atau tidak,” balas Ardi dengan acuh tak acuh.“Coba kita tanya kepada salah satu pihak keluarga, apa yang sebetulnya terjadi pada Jaka.”Ardi dan lainnya langsung setuju. Mereka mengikuti apa yang di katakan oleh Andi.Andi duluan masuk ke dalam dan memberi salam hormat kepada para oranyang lebih tua darinya.“Temannya Jaka kah?” tanya s
Baca selengkapnya
77
Mata Ardi melihat ke arah ke empat temannya yang berdiri di belakang.“Apa yang kalian lakukan, saat kita tak berkumpul berapa hari ini?” tanya Ardi tetiba. tepatnya, ia curiga kepada teman-temannya yang telah melakukan sesuatu tanpa sepengetahuannya dan mengundang si sakit hati untuk balas dendam dengan cara persugihan tumbal untuk membalas rasa sakit hatinya. “Aku main game berhari-hari di dalam kamar,” jawab Andi.“Bantu-bantu kerja bokap di bengkel, karena butuh uang jajan. Tak kerja tak ada uang,” balas Dino.“Sama seperti Dino, kita kerja di bengkel orang tua Dino. Karena katanya lagi kekurangan pekerja,” jawab Ivan dan Alvin bersamaan.Ardi mengerutkan dahinya semakin dalam.“Aku yakin, kalian pasti main wanita yang mempunyai suami dan suaminya balas dendam dengan cara menyakitkan seperti itu. maka pen*s Jaka, Doni dan Indro Kusuma bisa membusuk seperti ini,” ucap Ardi
Baca selengkapnya
78
Tidak ingin terjadi hal buruk, Ardi mulai bersuara.“Ayo kita pergi kerumah Andi saja, aku yang bayar semua makanan ini!” perintah Ardi kepada ketiga temannya yang terisa.Ketiganya lari terbirit-birit ke arah mobil dan Ardi mengeluarkan 150rb untuk membayar makanan yang tidak mereka santap.“Totalnya 350 ribu,” ucap sang kasir.Ardi ingin memaki-maki kasir tersebut. Yang terkesan merampok orang yang singgah untuk makan di tempat ini. Tapi niatnya terundur. Ia mengambil dua ratus lagi dari dalam dompetnya dan menyerahkan 50rb kepada sang kasir.Tanpa kata-kata Ardi langsung pergi dari hadapan kasir. Setelah semua sudah pergi, sang kasir yang meminta pelayan yang membereskan makanan di buat terkejut oleh perkataan salah satu pelayan.Bahwa makanan tidak di santap dan isinya juga menjijikan.Sang kasir yang heran dengan perkataan pelayan, bergegas melihat apa yang di atas piring.“Ya tuhan?” pe
Baca selengkapnya
79
"Kau bohong, kau pasti ingin memperkosaku lagi? dengan cara menguras lendir untuk persugihan makanan dan…." ucapan Narnia tergantung di udara. saat Ardi mendorong pintunya hingga terbuka lebih lebar.Ardi berjalan masuk ke dalam kamar kostan dengan senyuman liciknya. matanya menatapi lekuk tubuh Narnia dari atas hingga bawah.“seminggu lebih, aku tidak melihatmu. kau tinggal di sini bersama siapa? Apa masih bersama dengan Adam. Pasti dia sudah memuaskan mu berkali-kali di atas ranjang dengan beronde-ronde. Seharusnya, sekarang giliran ku?” ucap Ardi dengan bersiul panjang mengatakan apa keinginanya saat ini.Lelaki itu maju selangkah dan Narnia mundur dengan waspada dengan memeluk tubuhnya sendiri semakin erat. Ia tidak mau di perkosa oleh Ardi lagi atau di lecehkan.“Jangan mendekat, Ardi!”Ardi tertawa nyaring, saat mendengar nada suara takut dalam diri Narnia.“Kenapa, Nar? apa kau takut padaku? Padaha
Baca selengkapnya
80
 “Panggil namaku, Nar!” perintah Ardi tepat di telinga Narnia, sementara tangannya terus memainkan organ intim Narnia dengan lihai dengan tempo sedang.“Ahhh… Ardi….” Narnia mendesah dan menyebutkan nama Ardi dengan mata sendu dan manja. Tubuhnya semakin terbakar oleh gairah.Ardi tersenyum, di ciumnya pipi Narnia dengan sapuan lembut. sembari mengeluarkan pen*snya dari dalam celana.“Siap-siap, Nar.”Narnia menggigit bibirnya, berusaha menahan desahan yang selalu lolos dari mulutnya. Semua semakin sulit, saat Ardi memberikan penetrasi yang begitu sulit di kendalikan oleh Narnia. Semua semakin intens.Seketika tubuh Narnia menjadi kaku, saat Ardi melakukan penetrasinya. Narnia merasakan rudal Ardi masuk begitu dalam di liangnya.“Ahhh…” Narnia menggigit bibirnya, berusaha menahan desahan yang selalu lolos dari mulutnya. Semua semakin sulit, saat Ardi memberikan penetra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status