All Chapters of My Cold Doctor (Indonesia): Chapter 61 - Chapter 70
153 Chapters
Memalukan!!
Selly masih bersandar manja di bahu sang papa ketika kemudian Bambang kembali nyeletuk mengerjai anak gadis satu-satunya itu. "Cucu papa baik-baik saja kan?" tanya Bambang sambil mengulum senyum. "Baik kok, Pa. Kan Papa bisa lihat sendiri semua baik-baik saja," jawab Selly yang belum berniat bangun dari pelukan sang papa. "Ya takutnya tadi bapaknya bablas main kasar, kan kalau udah keenakan gitu kadang lupa," senyum jahil mengembang di wajah Bambang, ia memang sangat suka menggoda anak perempuannya ini. "Papa!" Selly mencebik, melepaskan diri dari pelukan Bambang sambil mengerucutkan bibirnya, wajah Selly kembali merah padam. Tawa Bambang sontak pecah, dapat ia lihat wajah itu begitu menggemaskan. Ia kembali menarik dan menjatuhkan Selly dalam pelukannya. Tangannya mengelus lembut kepala Selly, rasanya begitu bahagia melihat sang putri dalam kondisi baik-baik saja. "Eh ...," guman Bambang yang sontak mendapat ide menjahili sang Puteri
Read more
Love You!
"Scalpel, please!"Ini adalah operasi pertama hari ini dan Anggara begitu menikmatinya. Hatinya tengah berbunga-bunga bahagia, membuat beberapa perawat OK, koas dan residen yang ikut dalam operasi ini saling pandang karena heran dengan dokter satu itu.Kemana garangnya? Judes bin jutek yang biasa tukang bedah itu tampakkan? Kenapa hari ini dia begitu lain? Ada apa dengan dirinya? Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada dokter bedah itu, tapi jujur itu sangat menyenangkan untuk mereka.Operasi yang biasanya horor dan mencekam, jadi begitu santai dan menyenangkan. Ah ... itu seperti berkah tersendiri bagi mereka penghuni OK.Meskipun tertutup masker, namun para perawat bisa tahu bahwa dari sorot mata itu, sosok dokter bedah itu sedang dalam suasana hati yang sangat baik. Sorot mata yang biasanya tajam dan begitu dingin nampak lembut dan berbinar cerah."Hold!"Titah sosok itu tegas dan mantab, tanpa nada jutek dan dingin.Dengan seger
Read more
BTS Meal
Anggara tersenyum, ia meletakkan ponselnya dan sedikit flashback membayangkan betapa indah dan manis pagi harinya tadi. Sungguh rasanya Anggara ingin cepat-cepat pulang. Kembali memeluk sosok itu dan kalau bisa ...."Ang!"Anggara tersentak, ia menoleh dan mendapati Alfred sudah duduk di sebelahnya."Yang lain mana? Kenapa cuma kamu yang datang?" Anggara tampak mengedarkan pandangan mencari siapa-siapa saja yang tadi bergabung dengan dirinya di meja operasi."Baru beberes mereka, lagian ada acara apaan sih? Tumben?" Alfred masih berusaha mengorek informasi perihal apa yang membuat sejawatnya ini tampak begitu lain hari ini."Ya nggak apa-apa sih, pengen traktir anak-anak aja," Anggara tersenyum, cukup dia dan Selly yang tahu tentang betapa indah dan panas pagi mereka tadi. Eh ... bukan hanya mereka doang, sih. Papa mertua Anggara juga tahu kok, apes!"Bini udah isi? Jadi syukuran gitu ceritanya?" kejar Alfred yang tidak semudah itu percaya d
Read more
BTS Meal' 2
Anggara melongo melihat betapa panjang antrian itu. Ini serius orang segini banyak antri mau beli The BTS Meal? Pantas koasnya tadi tampak terburu-buru, jadi karena ini? Anggara memutuskan bersandar sejenak di joknya. Ia lebih memilih untuk drive thru saja daripada harus turun dan berdesak-desakan.Ia tersenyum kecut melihat membludaknya antrian itu. Sungguh antuasiasme dan fanatisme warga Indonesia itu benar-benar luar biasa. Mau berapa jam nanti Anggara stand by menunggu di sini? Rasanya satu jam dua jam tidak kah cukup!Semua demi Selly, Anggara lakukan ini semua demi sang isteri tercinta. Kalau tidak, mana mau dia berdesakan dengan entah berapa ratus orang yang memadati restoran cepat saji itu. Ah ... berapa ribu sih itu fans boyband satu itu? Ribuan pasti ya? Ahh ... kepala Anggara mendadak pusing!Tidak!Tapi dia harus tetap di sini, pulang dengan membawa 'The BTS Meal' untuk isteri tercinta. Siapa tau nanti dia dapat jatah lagi, bukan? Seketika sak
Read more
(Masih) BTS Meal
"Nih, dijual di ecommers seharga 43 USD bungkus makanan ini." Anggara menyodorkan ponselnya, memperlihatkan postingan seseorang yang mencapture penawaran di salah satu ecommers yang menjual bungkus makanan spesial, yang sukses diburu para Army hari ini. Selly yang tengah menikmati chicken nugget dengan saus capjun itu sontak melonggok dan menatap postingan yang Anggara perlihatkan. Matanya terbelalak kaget, semahal itu bungkus makanan ini dijual? Bukan main! "Astaga, ini ada yang beli?" tanya Selly tidak percaya. "Noh, udah 37 pieces sukses terjual." Selly menelan nugget yang memenuhi mulutnya dengan susah payah, ia memang suka drakor, boyband Korea, tetapi dia tidak sefanatik dan segila itu terlalu ngefans dengan sesuatu, semua biasa saja, tidak terlalu berlebihan. Dan membeli bungkus kosong makanan seharga itu? Bagi Selly sih terlalu berlebihan, tapi entah untuk yang lain. Anggara tersenyum, ia begitu menikmati malam ini. Duduk di so
Read more
Touch Me Softly (21++)
Anggara menggeliat, ia sedikit terkejut dengan sosok yang masih meringkuk dalam pelukannya itu. Ia baru ingat bahwa mulai kemarin malam, Selly sudah merubuhkan sekat di antara mereka bedua. Tidak ada lagi tidur terpisah, mereka sudah tidur satu kamar dan itu membuat pagi Anggara jadi benar-benar berwarna. Anggara tersenyum, dielusnya lembut pipi putih nan kenyal milik Selly, kenapa dia begitu menggemaskan sekali ketika tertidur seperti ini? Selly menipuk tangan Anggara tanpa membuka matanya, matanya masih sangat lengket dan Anggara sudah begitu rese mengganggu tidurnya. Ah ... tidur berbagi kamar dan kasur itu memang terkadang menyebalkan. Contohnya seperti ini, ia sedang enak-enak tidur ada saja tangan usil yang menganggunya. Anggara terkekeh, ia melirik jam. Ah ... masih ada banyak waktu untuknya sekedar bermain-main dengan sang isteri pagi ini. Entah mengapa, pagi bagi Anggara merupakan waktu yang begitu tepat dan pas untuknya meneguk kenikmatan itu. Ya walaupun k
Read more
After Taste
"Mama tumben pagi-pagi mandi keramas," komentar Felicia yang sontak membuat Selly hampir tersedak susu yang memenuhi mulutnya.Rambutnya memang masih sedikit basah, dan sudah tahu kan apa yang membuat dia harus mandi keramas pagi ini? Sementara Anggara hanya mengulum senyum sambil menikmati kopinya, wajah Anggara benar-benar cerah secerah mentari pagi ini. Senyumnya merekah sejak ia keluar dari kamar tadi, sungguh tubuh Selly benar-benar menjadi candu untuk Anggara, rasanya ia ingin terus menikmati tubuh itu."Iya Sayang, rambutnya sudah lepek dan gatal," jawab Selly memberi alibi.Felicia tidak berkata-kata lagi, dia sibuk dengan pancake dan saus blueberry kesukaannya. Sebuah rutinitas sarapan yang sudah sejak dulu Felicia dambakan. Bukan hanya duduk berdua dengan sang papa, tetapi juga dengan sang mama, ya walaupun bukan mama kandung Felicia, tetapi Felicia menyayangi dia seperti mama kandungnya sendiri.Sementara itu Anggara sibuk menikmati wajah canti
Read more
New of Anggara
"Dokter Anggara semenjak nikah wajahnya cerah terus ya? Nggak angker lagi wajahnya, jadi penuh senyum."Dua orang perawat yang stand by di nurse station bangsal bedah itu tengah berbisik-bisik sambil menatap sosok yang tengah memberi wejangan beberapa mahasiswa koas dan residennya selepas visiting.Memang benar, semenjak sosok itu menikah, wajah garang dan jutek dokter bedah satu itu benar-benar lenyap dan berubah ramah. Tidak pernah lagi ngamuk-ngamuk, murah senyum dan jadi lebih sabar. Agaknya sang isteri punya banyak andil dalam perubahan seorang dokter Anggara Tanjaya."Isterinya cakep sih, mana masih muda lagi. Gimana nggak cerah? Si Selly itu, kan?"Siapa yang tidak kenal Selly Veronica Hariadi itu? Dia menghabiskan enam belas minggu masa koasnya di stase bedah, bagaimana Nuri tidak kenal? Semua tentu mengenal sosok itu, gadis yang ramah, cantik, suka mentraktir yang tiba-tiba secara mendadak di nikahi dokter Anggara. Semua orang satu rumah sakit he
Read more
Alasannya Apa?
Anggara sudah melangkah menuju parkiran ketika iPhone-nya kembali berdering, ia merogoh ponsel dari saku celana dan menemukan sang isteri meneleponnya.Anggara tersenyum, sejak tadi siang setelah teleponnya di putus sepihak oleh Selly, ia tidak lagi menghubungi sang isteri karena kemudian harus sibuk bergelut dengan banyaknya pasien yang minta konsultasi, belum lagi pasien kolab dengan bagian lain dan tidak lupa jadwal operasi minor dan mayor yang sudah menantinya sejak kemarin.Dan lelah itu sontak hilang ketika Selly tiba-tiba meneleponnya sore ini. Membuat senyum Anggara merekah sempurna."Ya Sayang, kenapa?" sapa Anggara yang sudah bersandar di Pajero putih kesayangannya itu."Kooooo ...," panggil suara itu panjang dan manja, ah fix! Ini pasti dia ingin dibelikan sesuatu! Anggara tersenyum kecut, ia memijit pelipisnya dengan perlahan, semoga bukan The BTS Meal yang hendak Selly minta, Anggara sudah tidak sanggup berdesak-desakan dengan para Army lagi.
Read more
Hadiah Impian
Anggara sedikit terburu-buru melangkah pulang, selepas magrib nanti ia sudah harus ada di klinik dokter Anton guna memeriksakan kehamilan sang isteri. Tidak terasa kehamilan Selly sudhs masuk dua puluh delapan minggu, padahal ketika mereka menikah dulu, kehamilan Selly baru berusia sepuluh Minggu.Rasanya ia benar-benar sudah tidak sabar menantikan bayi kecil itu lahir dari rahim sang isteri. Akan seperti apa anaknya nanti? Mirip Selly atau Anggara. Dan Anggara berharap USG kali ini bisa memperlihatkan jenis kelamin bayi mereka, mengingat bulan kemarin jenis kelamin bayi mereka belum terdeteksi karena tertutup kaki.Kira-kira laki-laki atau perempuan? Tapi perasaan Anggara mengatakan bahwa janin sang isteri adalah berjenis kelamin laki-laki. Semoga saja intuisi Anggara benar, jadi anaknya sudah lengkap sepasang, meskipun ia masih ingin tambah anak lagi.Sambil bersiul, Anggara membawa mobilnya kembali ke rumah. Pasti Felicia sudah tidak sabar bukan ingin ikut me
Read more
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status