All Chapters of Cinta Satu Malam: Chapter 91 - Chapter 100
321 Chapters
Penyesalan
Bibi Kirana tertawa merendahkan Tania dan ibunya yang membanggakan keluarga ayahnya, karena sesungguhnya Dani Wijaya sebenarnya adalah karyawan teladan yang di sayang oleh tuan Handoko, di sekolahkan dan di angkat derajatnya oleh orang yang kini menjadi mertuanya. "Tentu saja ayahku punya segalanya," ucap Tania. "Sebenarnya ayahmu hanya jongos dari keluarga Handoko, beruntung sekali kakakku jatuh cinta padanya, lalu ibumu yang hanya seorang pembantu itu mencoba naik ke ranjangnya dan membuat kakakku meninggal dunia," Bibi Kirana memberikan tekanan kepada Tania. Tania tidak percaya atas apa yang di ucapkan oleh bibi Kirana, bagaimanapun juga Tania adalah darah daging Dani Wijaya seharusnya masih berhak mendapatkan warisan hotel,dan aset yang di miliki perusahaan Wijaya. "Pembohong, aku tidak percaya dengan apa yang kamu katakan, ayahku punya segalanya hotel dan aset adalah milik ayahku," ucap Tania ya
Read more
Menerobos kediaman Handoko
Sabian dan kirana menerobos masuk ke kediaman tuan Handoko tanpa permisi, sebelumnya ia berhasil melumpuhkan penjaga di kediaman Handoko yang profesional itu. "Maaf tuan Handoko saya tidak sopan menerobos ke kediaman anda," Kirana membungkukkan setengah badannya. "Bagaimana bisa kalian masuk, sedankan di depan aku pasang para pengawal yang profesional?" tuan Handoko merasa tidak senang karena ada yang lebih kuat dari pertahanannya. Kirana menjelaskan bahwa orang yang di pasang menjaga keamanan di rumah tuan Handoko berhasil ia lumpukan berkat strategi yang di miliki kekasih hatinya, Kirana meminta Sabian untuk menjelaskan ke tuan Handoko. "Tuan Handoko sebelum aku menjelaskan kenapa aku bisa melumpuhkan pengawalmu, berjanjilah anda merestui aku menikahi Kirana?" Sabian merangkul mesra Kirana. "Kurang ajar sekali, berani bermesraan di depanku, kalian anak muda tidak bermoral," uca
Read more
Kesungguhan Hati
Sabian tersenyum mendapat jawaban dari kakek Kirana, jawaban atas pertanyaan itu sepertinya tidak usah di ungkapkan juga semua orang mengerti betapa Sabian mencintai Kirana. "Kakek, maksudku tuan Handoko jika aku tidak mencintai Kirana untuk apa aku menghabiskan waktu, tenaga serta biaya untuk mencari Kirana selama lima tahun ini, aku bahkan hampir gila kehilangan Kirana," Sabian mengungkapkan isi hatinya. "Panggil aku kakek saja, baiklah kalau begitu aku akan mengatur pertemuan dengan tuan besar Alexander aku juga ingin bertemu dengan cicitku, Luna urus masalah keponakanmu, aku akan kembali ke gudang," ucap Tuan Handoko seraya berdiri dan pergi meninggalkan ruang tamu. Tinggal sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara dan juga Bibi yang masih muda di ruang tamu, sepertinya akan mudah untuk mengobrol di bandingkan masih ada tuan Handoko tadi. "Kalian tidak usah sungkan terhadapku, Kirana anak kaka
Read more
Bertamu
Tuan Handoko dan Luna saling pandang beberapa saat seolah sedang berdiskusi menentukan mau menerima undangan dari keluarga Alexander atau tidak, Luna mengangguk ke arah ayahnya berharap beliau menerima tawaran makan malam di keluarga Alexander. "Kalian berangkat saja dulu, aku akan mengutus pengawal terlatih menjaga rumah ini agar dua orang tahananku tidak bisa kabur," ucap tuan Handoko. "Terima kasih tuan Handoko, kami tunggu kedatangan anda di kediaman Alexander," Sabian tersenyum bahagia. Sabian meninggalkan kediaman Handoko dengan perasaan senang, akhirnya Sebentar lagi dia bisa menyatukan kedua keluarga besar. "Luna aku butuh bukti bahwa laki-laki yang bersama cucuku benar-benar Sabian Alexander seorang bos berhati dingin dan kejam, aku tidak mau cucuku tertipu pemuda yang hanya mengaku-ngaku sebagai Sabian," ucap Tuan Handoko. "Ayah aku punya bukti bahwa dia benar-benar Sab
Read more
Mengiklaskan
Sandra tak menyadari ada orang masuk kedalam kamarnya, ia meneguk kembali wine yang ada di tangannya sampai habis dan meletaklan gelas ke atas meja. Sandra memeluk adiknya. "Apa yang kamu pikirkan, kamu adikku tentu saja aku menginginkan kebahagiaan untukmu, aku sudah mengikhlaskan, maafkan aku telah mencintai orang yang ada di hatimu kala itu," Sandra merangkul erat Sabian. "Kakak terima kasih, aku juga berharap kita akan selalu menjaga seperti ini, aku juga minta maaf, karena kita mencintai wanita yang sama," Sabian juga memeluk Sandra di dalam hatinya kini berkecamuk banyak pertanyaan. Sandra menceritakan awal bertemunya dia dengan Kirana, berita pernikahan keluarga Subroto dan Wijaya yang membuatnya terpukul saat itu, mengandung anak dari pria asing yang tak pernah di temui sebelumnya, waktu itu pikiran Kirana sedang kacau dan dia juga harus menyelesaikan kuliahnya, dia kabur ke desa mencari ketenangan, membiayai kul
Read more
Orang Plin Plan
Baru saja tuan Alexander berucap jika akan ada masalah walau Dani Wijaya beserta anak istrinya telah di amankan, kita Rana lupa bahwa Han adalah satu bencana untuknya. Sabian merasa kesal untuk apa orang di masa lalu Kirana ini masih saja menghampiri Kirana yang telah terlapas dari penderitaan di masa lalunya. "Tuan muda Han sepertinya banyak waktu luang sampai ada waktu menunggu tunanganku?" Sabian mencibir Han. "Aku tidak ada urusan dengan mu, aku ingin berbicara empat mata dengan Kirana," ucap Han dengan angkuhnya. Sabian merasa di Hima oleh orang yang telah menyakiti hati Kirana di masa lalu, tangannya sudah siap mengepal dan meninju Han tetapi, di tahan oleh Kirana yang berada di sampingnya. "Sepertinya aku tidak ada urusan dengan tuan muda Han, aku dan ayah dari putraku sedang dibuk mempersiapkan pesta pernikahan, jadi katakan saja di depan calon suamiku ini, jika ada yang ingin di sampaikan, k
Read more
Ancaman Sabian
Tuan Subroto menyerahkan surat yang baru saja di terimanya kepada Han, beliau meminta Han untuk membaca surat itu. "Baca surat ini dengan seksama, apa kamu ingin mencelakai papamu?" tuan Subroto sangat emosi. "Ayah surat apa yang membuatmu marah kepadaku," Han menerima surat itu.Han membaca surat yang berisi sebuah gertakan untuk keluarga Subroto.Dear Tuan Subroto yang terhormat.Melalui surat ini saya Sabian Alexander menyatakan perang dagang karena putra anda telah berani secara terang-terangan menyatakan cintanya pada wanita milikku, dengan surat ini pula saya akan menarik semua investasi dan kerjasama di antara perusahaan kita, jika anda keberatan silahkan datang membuat perjanjian baru dengan putra anda.Salam Sabian Alexander. Han meremas kertas itu, ia melemparnya ke tempat sampah atas dasar apa Sabian berbuat seenaknya. "Omong kosong macam apa, sebelum bertemu de
Read more
Mengganggu
"Ke Alex Farm-Crop," jawab Luna singkat.Sopir melajukan mobil dengan kecepatan sedang emnuju perusahaan farmasi besar milik Sabian Alexander, Luna sengaja datang kesana untuk bertemu sang keponakan. "Permisi nona, anda mau bertemu dengan siapa?" Resepsionis menghandang Luna. "Bawa aku bertemu dengan presdir kalian," Luna melepas kaca mata hitamnya.Resepsionis bertanya apakah sudah membuat janji bertemu sebelumnya atau belum, karena biasanya Presdir mereka tidak akan sembarangan bertemu dengan orang apalagi tanpa sebuah janji. "Maaf dengan nona siapa, apakah sudah membuat janji dengan Presdir kami?" ucap resepsionis. "Bawa saja aku bertemu Presdir kalian, karena pasti tidak akan menolak kedatanganku," Luna memakai kembali kaca matanya. Resepsionis kecil itu tidak berani melanggar aturan karena bosnya sangat galak dan tidak main-main dalam memberikan hukuman. Mike y
Read more
Rencana Licik
Han kebingubgab menjawab saat mamanya menanyakan ada dimana Tania, apakah ia harus menjawab jujur  bahwa Tania sedang berada di kediaman Handoko untuk memperhitungkan kejahatan yang telah dilakukan terhadap Kirana selama bertahun-tahun. "Kenapa bingung seperti itu, katakan dengan jelas dimana wanita yang berstatus istri tapi yang dia pikirkan adalah kesenangannya sendiri?" tuan Subroto sudah sangat kesal. "Ta-tania sedang liburan," ucap Han singkat. "Jangan bohong, lebih baik jawab jujur aku merasa keluarga ini akan segera hancur saat kamu menikahi wanita yang tidak bisa mencari uang itu, bisanya hanya menghamburkan uang demi terlihat kaya," ucap tuan Subroto. Han hanya terdiam di hatinya mengucap sumpah serapah untuk ayahnya juga Tania yang memang tidak bisa memberikan pikiran atau sumbangan apapun untuk menaikkan status atau derajat keluarga Subroto."Sial sekali orang tua ini sudah mul
Read more
Masuk Kandang Singa
Nyonya Subroto tersenyum licik sebelum menjawab pertanyaan putranya, tentu saja pertama dengan berpura-pura akan menjemput istrinya, bagaimanapun dia masih menjadi tanggung jawab Han walaupun belum di ketuk palu di penagdilan, sebelumnya Han sudah memberitahu mamanya jika Tania dan Han sudah menandatangi surat permohonan perceraian tetapi belum melaksanakan sidang perceraian."Berpura-puralah akan menjemput Tania, lalu kamu mengobrol dengan tuan Handoko tentang masa lalumu dengan Kirana, katakan bahwa kamu dan Kirana saling mencintai jika bukan di rayu oleh Tania mungkin kamu dan Kirana sudah menikah sekarang," ucap nyonya Subroto."Apakah itu akan berhasil ma?" Han tampak merasa ragu."Jika kita tidak mencobanya mana tahu rencana kita akan berhasil atau tdak, anakku mama akan mendoakan yang terbaik untukmu, Kirana dan Keluarga Handoko akan menjadi milikmu," Nyonya Subroto memberikan semangat untuk anaknya.Han kembali bersemangat saat mamanya m
Read more
PREV
1
...
89101112
...
33
DMCA.com Protection Status