All Chapters of Love Sugar Daddy: Chapter 91 - Chapter 100
198 Chapters
91.Pria Misterius
     Seorang pemuda tampan dengan gaya casual, kaos oblong warna putih, dengan jaket berwarna hitam serta celana jeans warna navy. Cekatan dia menarik lengan Stela dari pelukan Arsen. Dalam sekejap wanita mungil tersebut sudah berada dalam pelukannya. Wajah sangat pemuda datar menatap orang-orang disekitarnya mengacungkan pistol. Stela menatap nanar, keadaan begitu mencekam. Dia berusaha meronta dari dekapan lelaki asing tersebut. Tampan sebenarnya, Stela sempat terpukau dengan wajah yang lebih mirip opa-opa Korea. Rambutnya bercat coklat serasi dengan kulit yang putih mulus. Stela menggelengkan kepala, menyadarkan diri dari segala angan dan sesuatu yang membuatnya salah tingkah.      "Aku anak buah suami Anda, Nyonya Axelle Zeroun," kata sang pemuda.     "Aku tidak pernah melihatmu," ucap
Read more
92.Kemesraan Pasca Insiden
Kediaman Zayn     Nampak Arsen bergegas memasuki rumah utama kediaman Zayn. Langkah kaki begitu keras menapak lantai, tatapannya setajam singa yang menahan amarah. Wajahnya masih nampak gagah meski tengah menahan amarah. Gegas dia melangkah menaiki tangga, lebih tepatnya sedikit berlari. Tangannya mengepal kuat, beberapa asisten rumah tangga yang tidak sengaja berpapasan langsung menundukkan kepala. Mereka langsung berbisik satu sama lain usai tuannya berlalu. Paham benar situasi sedang tidak baik, setiap sangat tuan muda kembali, selalu dalam keadaan marah.      Brak! Suara pintu dibuka paksa oleh Arsen, dia menyelonong masuk ke dalam ruang kerja sang papa. Sangat terlihat luas, dan elegan khas ruang kerja para bangsawan. Zayn yang tengah sibuk menat
Read more
93.Kebakaran
   Perjalanan terasa panjang ditempuh Zeroun dan Olivia, usai menambahkan personil keamanan di kediaman utama, kini dia dan beberapa orang lainnya gegas menuju tempat kebakaran. Tempat yang luput dari penjagaan Zeroun itu dikabarkan terbakar. Setelah berembuk cepat menentukan siapa saja yang hendak ikut ke tempat kejadian. Putusan akhir jatuh pada Zeroun, Olivia, dan Roland yang turut pergi bersama dua buah mobil lainnya yang berisi anak buah Olivia. Sampai di tempat mereka turun, saat ini api masih berkobar padam, beberapa unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Zeroun dan Olivia saling pandang, keduanya berjalan menemui korban, seorang wanita yang biasanya tampil cantik kini terlihat lusuh menangis meraung-raung. Teriakannya memekik memanggil nama bapak dan ibu. Sangat terlihat menyakitkan, tangisan menyayat tersebut membuat beberapa orang turut dirundung kesedihan. Wanita itu terduduk lemas dalam pelukan putranya, wajahnya ayu itu t
Read more
94. Merasa Bersalah
    Tendangan itu mengayun hingga lawannya terpental, terjerembab ke lantai, pria itu segera berlari tanpa memperdulikan rasa sakit. Tatapan Joy memberi kode kepada anak buahnya agar segera mengejar lelaki yang kabur tadi. Bersamaan dengan itu pintu ruang kerja terbuka. Stela menyembul keluar ruang kerjanya di iringi Axelle. Joy yang hendak melompat ke tangga mengurungkan niatnya. Dia pura-pura duduk di lantai sebelum Stela menatap ke arahnya. Axelle memberi kode kepada Joy dengan lirikan mata.    "Aku tadi mendengar sesuatu benda jatuh," ucap Stela. Bruk, Brak! Bunyi itu terdengar lagi kini dari bawah, Stela yang hendak berjalan menengok di tahan oleh Axelle.     "Ah, ada musang masuk rumah," kilah Jo
Read more
95. Freya Menghilang
    Tirai warna putih yang menutup jendela kaca, yang terhubung dengan balkon, berayun-ayun tertiup angin. Sebuah kamar dengan gaya mewah, dimana lemari kayu jati, besar, tinggi bercat coklat keemasan, mengkilat, senada dengan warna ranjang ukuran besar di seberangnya. Kamar yang cukup luas, dimana di bagian sisi dalam terdapat walk in closet. Kamar mandi nan mewah, dengan bathtub di sudutnya. Memiliki sedikit keluar, ada jacuzzi di bagian sana, dimana bagian pinggir ruang terdapat pelataran berdinding kaca. Kembali ke ruang dalam, sepasang suami istri tersebut sedang bercumbu, berciuman sangat dalam. Sayangnya, kemesraan tersebut dengan berat hati harus berakhir kala suara ketukan pintu kamar terdengar. Sang lelaki berdecak kesal sedangkan sangat wanita menutup mulutnya dengan punggung tangan menahan tawa. Begitulah, Axelle lelaki arogan, dingin, menurut orang lain. Namun, begitu mesra dan membuat candu bagi orang tercintanya. Set
Read more
96.Membalut Bibir
    Lembut, bibir seorang gadis yang tidak sengaja mendarat di atas bibir Mirza begitu terasa lembut. Rasanya tidak rela dia melepasnya begitu saja. Mimpi apa Mirza semalam sehingga bertabrakan dengan bibir seorang gadis. Mirza bukan seorang lelaki alim, dia juga sempat berpacaran dengan beberapa wanita setelah ditolak Stela. Lebih tepatnya, tidak dapat bersatu. Perasaan yang dia pupuk begitu dalam, Mirza cukup bersabar mendampingi Stela sebagai teman. Kali ini, Mirza seolah terhanyut dengan sesuatu yang lembut tersebut. Dia membalikkan badan, mengunci sangat gadis di bawahnya. Seperti sebuah perasaan yang lama dia tahan, Mirza menumpahkan segala rasa dengan rakus membalut bibir gadis bernama Lily. Tidak peduli gadis di bawahnya meronta, Mirza mencekal kedua tangan Lily di samping. Bibirnya masih memangut, membuat gadis tersebut pasrah dan menerimanya.      Gadis tersebut juga tidak akan pernah menyangka, akan berciuman dengan pemuda, yang notabene t
Read more
97.Zayn Mencintai Stela?
   Kursi itu bergeser hingga membuat bunyi berderit, pemuda tersebut bangkit dari duduk. Bersama sejuta tanya yang sama sekali dia tidak paham. Arsen, memalingkan pandang ke marah keluar. Dimana dinding kaca itu berdiri kokoh memperlihatkan keadaan di luaran sana yang nampak padat oleh orang lalu lalang, dan juga panas pastinya. Beruntung, dia berdiri n kokoh di kantornya sendiri. Tempat yang berhasil dia akusisi, senyumnya mengembang dia menyibak tirai yang menutup jendela, yang terhubung dengan ruangan Stela. Nampak jelas terlihat wajah ayu sang pujaan hati. Dia seperti tengah berdampingan, hanya terhalang jendela kaca lebar. Dari ruangan Arsen nampak jelas ke arah Stela. Akan tetapi, Perasaan menggebu dada, dia nampak cantik dengan make up tipis, mengenakan dress setinggi bawah lutut. Rambut panjangnya tergerai indah, rasa itu masih bersemayam dengan indah. Dia berjalan mendekat ke arah jendela tersebut, telapak tangannya menempel ke
Read more
98.Keributan di Kantor Penerbit
     Hidangan makan siang kali ini cukup menggugah selera Stela, ada cumi asam pedas tersedia di kantin kantor. Dia berjalan mengedarkan pandang ke segala arah, membawa nampan berisi hidangannya, mencari kursi kosong. Stela duduk di sebuah kursi yang ada di sudut ruangan, berdekatan dengan jendela kaca. Stela menelan salivanya, dia berkeinginan, sudah sembari mengaduk-aduk nasi mencampurnya dengan cumi, membuat nasi itu berubah menghitam. Tangannya sudah siap menyendok dan hendak menyuapkan ke mulut.        "Hay Stela." Suara seorang lelaki yang terdengar asing, membuat Stela kembali menutup mulut yang sempat terbuka hendak ia santap. Dia meletakkan sendok ke atas piring kemudian menoleh ke arah suara. Pemuda tersebut tanpa izin duduk di kursi berhadapan dengannya. Pemuda gagah dengan gaya rambut cepak tersebut tersenyum, menampakkan lesung pipitnya. Stela membalas senyum sangat pemuda dengan enggan. Yah, enggan, hatinya sudah terpatri untu
Read more
99.Penyusup itu Arsen
   Pemuda itu celingukan ke arah kanan dan kiri, malam dimana dirinya sedang kalut dengan perseteruan antara dia dan sang papa. Pemuda tersebut, melajukan mobil warna putih susu itu tanpa arah. Dia berdecak kesal ketika menghentikan mobilnya di kawasan kediaman Zeroun. Dalam ingatan masih jelas dia menginginkan Stela. Hingga tanpa sadar mobil yang dia kendarai menuju ke arahnya. Kepalangmerahan tanggung, Arsen berencana masuk ke dalam rumah. Namun, keadaan sangat kacau, dia yang masih mengenakan setelan jas warna hitam tersebut bahkan tidak dicurigai. Merasa ada kesempatan Arsen masuk ke dalam ruangan. Suasana rumah semakin sepi, seorang lelaki berjalan ke arahnya dan memandang dia tajam.     "Kau!" teriaknya.    Jantung Arsen serasa mau copot ketika, dia berpikir dirinya akan segera ketahuan. Namun,
Read more
100. Stela Terluka (Season Satu Selesai)
   Wajah gadis tersebut nampak bermuram durja. Luka lama kembali menganga, konon dia tahu alasan Zayn menyayangi dirinya tidak lain lantaran rasa bersalah. Sang istri tercinta membunuh kedua orang tua Stela dengan cara tragis. Miris, dia baru mengetahui hal tersebut setelah sekian lama. Bahkan dari mulut anak pembunuhnya. Entah dia harus marah atau bagaimana, yang pasti Stela ingin menjaga jarak dengan Arsen saat ini. Stela tergugu dalam pelukan sang suami, tangisnya kini pecah seketika, kala kedua insan tersebut sudah berada di dalam mobil. Axelle sengaja menjemput Stela sendirian, bukan sendiri, lebih tepatnya pengawal berada di tempat tersembunyi. Lelaki itu menatap penuh iba, sang istri telah berduka, atas luka lama yang terkoyak. Mungkin bagi Stela kecelakaan yang terjadi bukan lantaran kesengajaan seperti penjelasan Arsen. Kondisi saat itu memang tengah hujan lebat. Namun, tidak bagi Axelle, lelaki matang itu jeli dalam berpikir.
Read more
PREV
1
...
89101112
...
20
DMCA.com Protection Status