All Chapters of Beauty in the dark: Chapter 71 - Chapter 80
103 Chapters
Surat Kematian
Hari sudah berganti, keadaan Mansion masih saja sama. Semua orang dicurigai menjadi otak dibalik keracunannya Rae. Tidak pernah sekali pun hal seperti ini terjadi, bahkan jika memang orang dalam yang melakukan ini maka ia harus berpikir puluhan kali untuk melakukan itu.“Bagaimana, apa sudah ada titik temu?” suara berat milik Gerardo membuat Dante tersenyum getir.“Sepertinya orang itu sudah merencanakan ini dengan baik. Tapi aku yakin, kita pasti akan menemukan siapa pelakunya.”“Orang itu tidak boleh lepas dengan mudah, Dante!”“Aku akan berusaha.”Panggilan terputus, Gerardo kembali masuk dan menemui Rae yang sudah sadarkan diri. Setelah kedatangan Eduardo, tubuh Rae kembali memberikan respon terhadap sentuhan alat medis. Lebih luar biasa lagi saat masuk, Gerardo melihat Rae sudah duduk dengan menatapnya sinis.Sekarang, Gerardo kembali dikejutkan oleh istrinya itu. Rae sudah berdiri di depa
Read more
Sangkar Emas
Satu bulan sudah Rae berada dalam kurungan Gerardo, disebuah rumah yang entah apa nama tempatnya. Rae sama sekali tidak tahu apa yang saat ini sedang terjadi di Mansion milik suaminya, di mana kematian dirinya menjadi sebuah bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Sesuai keinginan Gerardo.Sejak kabar kematian Rae tersebar di seluruh Mansion, semua pelayan tidak pernah berani menampakkan batang hidung mereka. Rasa takut yang Dante sebarkan ternyata benar-benar membuat mereka gemetar, hanya dengan mendengar hentakkan sepatu sang Tuan.“Bagaimana dengan pelakunya?” tanya gerardo saat mereka sudah sampai di ruangan khusus kedap suara.“Pelayan itu sangat mencurigakan!” Dante terdiam sesaat dan menghabiskan minuman miliknya. “Apa kau tahu pelayan itu bertugas melayani siapa di paviliun?” Wajah Dante berubah serius.“Siapa?” Gerardo terlihat antusias.“Starla!”Punggung Gerardo menegang
Read more
Bukan Aku
Rae mendongak, menatap tajam manik hitam milik Gerardo. Entah kapan pria itu kembali, Rae benar-benar tidak mendengar derap langkah siapa pun.“Keluarkan aku dari kamar ini! Aku bisa gila jika kau terus mengurungku di tempat asing seperti ini,” Rae berkata dengan tenang, namun yang terjadi justru sebaliknya. Ia benar-benar kehilangan kewarasannya.Gerardo tiba-tiba saja menarik tangannya dan mulai berjongkok, mensejajarkan posisi tubuhnya dengan sang istri.“Dua hari!” serunya.“Dua hari lagi kita akan keluar dari rumah ini.” Gerardo kembali menunjukkan seringaiannya. “Bersiaplah! Kita akan membuat keributan saat kembali ke Mansion.”Mendengar itu, Rae hanya tersenyum kaku. Ia menatap lekat pria yang ada di hadapannya, sejurus kemudian memalingkan wajahnya dan berdecak kesal.Rae benar-benar tidak mengerti apa tujuan Gerardo mengurungnya selama satu bulan. Bahkan di tempat yang sekarang ia ting
Read more
Ladies First
Dua hari kemudian.Gerardo sudah siap dengan jasnya. Penampilannya selalu saja menawan, sama seperti biasanya.“Bersiaplah! Kita akan pulang ke Mansion pagi ini!” serunya.Namun Rae sepertinya menolak untuk bersiap. Ia masih saja bersantai dengan pakain tidurnya. Bahkan tidak ada tanda-tanda jika Rae akan ikut kembali ke Mansion bersama suaminya.“Apa aku harus membantumu bersiap, Nona Catalina?” Gerardo melirik Rae dari cermin dan menyeringai nakal.“Dalam mimpimu!” jawab Rae sinis.Mendengar itu Rae bergegas menuju kamar mandi, membawa serta semua pakaian yang sudah Gerardo siapkan untuknya. Sedikit pun Rae tidak ingin membuat Gerardo dengan memakai pakaian di hadapan pria itu.Selama satu bulan tanpa interaksi dengan orang lain, kecuali Gerardo, membuat Rae bisa tahu bagaimana perangai suami nya itu. Tidak banyak yang Rae dan Gerardo bicarakan, tapi dari sedikitnya kata yang terucap ada hal yang
Read more
Deal
“Hai, Starla ...” sapa Rae dengan santai, beda dengan Starla yang saat ini sedang bingung menatap Rae yang terlihat segar bugar.Starla membeku di tempat. Kepalanya menggeleng pelan, bulatan hitam matanya bergerak dan menatap Gerardo yang saat ini berdiri di samping Rae, tepat di hadapannya.“Bu-bukankah kamu su-sudah mati?” Star bertanya dengan tergagap.Kening Rae berkerut dalam, “Aku? Mati?” ulangnya.Tiba-tiba saja Rae tertawa sinis, meskipun belum mengerti dengan perkataan Star, namun Rae bisa menangkap ada hal yang tidak beres dalam Mansion ini selama Gerardo mengurungnya dalam rumah yang lainnya.Rae melirik Gerardo yang masih setia berdiri di sampingnya, namun pria itu berlagak acuh, seakan tidak mengerti dengan kebingungan yang Rae rasakan sekarang.“Ayo, Nona Catalina, kau harus istirahat. Dokter sudah mengatakan bukan, jika kandunganmu sedikit bermasalah,” tukas Gerardo.Kedua
Read more
Sampah
Kabar kehamilan palsu Rae menyebar hingga sampai ke telinga Alex. Pria paruh baya itu terkejut bukan main saat mendengar berita tersebut. Bukan hanya merasa ditipu oleh putranya sendiri tentang kematian Rae, sekarang kabar gila ini mmebuat Alex geram.“Kenapa dia harus hamil?” katanya pada Kalya.“Apa yang kau cemaskan? Bukankan kita memang ingin memiliki cucu dari Gerardo?” tanya sang istri.“Kau tidak akan mengerti!”Kalya kesal, lama ia memendam kekesalannya ini. “Jelaskan agar kau bisa mengerti, Alex!” sentaknya.Alex menatap sang istri dengan nanar. Jika bisa, ia akan menjelaskan segalanya pada istrinya. Hanya satu kejujuran yang Alex katakan, nyatanya membuat kehidupan rumah tangganya seperti sekarang. Hambar dan menyedihkan.Tidak ada lagi kepercayaan. Tidak ada lagi kebahagiaan dan tidak ada lagi rasa hormat.“Kau tahu, Alex? Sorot mata Gerardo menunjukkan jika istrinya itu
Read more
Happy Brithday Rae Catalina
Gerardo berdiri di belakang Rae dan memeluknya erat. Berbisik, berusaha untuk bisa mengembalikan istrinya pada dunia nyata. Semua yang ia rasakan serta amarah yang mulai menguasainya harus bisa Gerardo luluhkan.“Cukup! Star bisa mati jika kau mencekiknya seperti itu.”“Dia yang memulai, maka aku yang akan mengakhirinya!” Rae masih dengan amarahnya yang begitu besar.Perlahan, Gerardo mulai melepaskan cengkraman Rae pada leher Star. Gerardo berkedip cepat, meminta Rae untuk pergi dan meninggalkan kamar pribadi miliknya.“Lepaskan aku!”“Tenang, Nona Catalina, jangan sampai aku berbuat hal yang membuatmu tidak senang.” Gerardo memberikan tatapan tajamnya, berusaha untuk membuat Rae mengerti jika dialah penguasa yang sebenarnya.Tidak ada pemberontakan lagi. Gerardo mulai melepaskan pelukannya dan memberiarkan Rae untuk menjauhinya. Sedikitnya Gerardo mulai mengerti bagaimana sifat istri yang tid
Read more
Macan Betina
Malam penuh kebahagiaan itu berlalu dengan begitu cepat. Rae terlelap dalam dekapan hangat tubuh kekar Gerardo. Darah daging Alex yang sangat ingin ia habisi.Pagi yang indah dengan hawa dingin yang menusuk sampai ke tulang menjadi penyebab utama bagi keduanya enggan keluar dari balutan selimbut tebal. Meskipun sesekali ranjang itu bergoyang, namun sama sekali tidak membuat keduanya terganggu.Satu-satunya yang jadi penganggu adalah Dante. Ya, Dante masuk tanpa permisi ke dalam kamar, di mana sepasang suami istri itu baru saja bisa terlelap.Ceklek…“Gerard, barang yang kau minta sedang dalam …” Dante mengatupkan bibirnya dengan cepat saat melihat pria sangar itu sedang terlelap dan mendekap mainanya.Gerardo menggeliat, emnatap tajam pada pintu, di mana saat ini Dante berada.“Ternyata macan betina itu sudah luluh,” gumamnya dengan kembali penutup pintu sebelum Gerardo melompat dan menodongnya dengan se
Read more
Sangat mengenalmu
“I-ini …” Rae menatap Gerardo dengan wajah ekpresi yang tidak terbaca. “Obat apa yang kau makan sejak kemarin, Tuan Geardo?” tanya Rae dengan wajah yang begitu ceria.Bagaimana tidak, saat ini mereka sudah memasuki halaman kediaman Eduardo. Hal yang tidak pernah terbayangkan akan terjadi dalam hidupnya. Refleks, Rae langsung memeluk Gerardo yang saat ini sedang duduk di sampingnya. Suasana yang benar-benar mengejutkan, namun Gerardo begitu bahagia bisa mendapat pelukan tanpa paksaan. Rasanya seperti … Ah, sulit untuk di jelaskan.“Tuan, kita sudah sampai.”‘Shit! Sopir kurang ajar, kenapa dia harus bicara saat moment seperti ini.’ Gerardo mengumpat dalam hati. Jika tidak ada Rae, mungkin kepala sopir itu sudah terkena imbasnya.“Sampai kapan kalian akan berpelukan?” suara Aldric menyadarkan Rae, jika ternyata apa yang dilakukannya disaksikan orang lain.“Hai, A
Read more
Sebuah Sandiwara
Sepulang dari kediaman Ed, Gerardo memiliki pandangan lain mengenai Rae dan keluarganya. Dulu, saat Al mengirim banyak anak buahnya untuk menghabisi Gerardo, pikiran pria itu mengatakan jika Aldric memiliki garis keturunan yang sulit. Namun ternyata semua itu salah. “Aku melihat sisi lain dari Rae dan aku tidak tahu bagaimana Rae bisa berubah menjadi monster yang begitu cantik,” ujarnya saat ia berdua bersama Dante. “Kehilangan maminya membuat Rae lebih kuat dari wanita pada umumnya,” sahut Dante. “Hmmm …” gumamnya pelan. “Aku hanya tidak menyangka saja, ternyata …” perkataannya terhenti seketika saat suara pintu dibuka dengan sedikit kasar mengejutkan mereka berdua. Gerardo sedikit menggeram, menatap tajam pelayan yang sedang gemetar ketakutan. “Ma-maafkan saya, Tuan, tapi di paviliun …” kedua tangan pelayan itu meremas ujung pakaiannya, takut jika ia akan terkena imbasnya. “Nona Sky membuat keributan.” Suara decak kesal berasal dari
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status