All Chapters of Trapped by sexy Model: Chapter 21 - Chapter 30
36 Chapters
Part 20
Maggie menatap tajam Dave yang mengabaikan ketegangan yang terjadi pada Matheus. Dave seolah tak memedulikan karier Clara yang mungkin saja bisa diputus kontrak jika Matheus mau."Clara! Kau ini bodoh atau apa? Mengucapkan sesuatu yang mungkin akan membuatmu kehilangan pekerjaan!" sergah Maggie."Mag... Jangan memarahinya. Bukankah sudah kukatakan sebelumnya? Matheus tak akan berani memutus kontrak Clara. Jika itu yang terjadi... Aku yang akan bertanggung jawab," ujar Dave membela Clara."Hah... Kau pikir Clara mendapatkan semua ini dengan cara yang mudah seperti yang kau ucapkan?" tanya Maggie. Merasa ucapan Dave begitu ringan dan menyepelekan."Kau akan tahu sesuatu tentangnya, Mag. Sudah kukatakan juga... Jangan mudah memercayai seseorang untuk menjaga Clara. Bahkan dirimu sendiri! Aku tak perlu mengingatkan kejadian semalam bukan?!" sergah Dave.Tatapan matanya terlihat tajam karena kesal dengan Maggie. Lalu dia mengalihkan tatapannya kepada Cl
Read more
Part 21
Dave melaju menjauh dari resort meninggalkan Clara bersama Maggie dan Matheus untuk sementara waktu. Dia sudah bertekad akan menjaga Clara dari orang yang selalu ingin memanfaatkannya.Mengingat kisah Clara sejak dulu yang didengarnya langsung dari Clara saat menaiki bianglala. Dia yakin tanpa disadari Clara... bahwa Maggie juga mengambil keuntungan dari usaha Clara untuk menjadi terkenal.Dave merasa Maggie juga mendapatkan imbas dari ketenaran yang dicapai Clara saat ini. Membawa nama perusahaan ayahnya untuk dikenal dan mendapatkan banyak pengusaha yang mau bekerja sama.Dan Matheus... Sejak awal Dave sudah merasa curiga dengan pria itu. Dari sekian banyak model cantik dan berusia lebih muda dan fresh.Kenapa Matheus bisa memilih Clara?Semua pertanyaan itu terus muncul di dalam kepala Dave. Seakan ada sesuatu yang aneh dari Matheus. Dan cara Matheus mendekati Clara terlihat seolah memiliki niat terselubung.Matheus
Read more
Part 22
Dave berniat ke tempat Clara pada malam harinya untuk mengajaknya makan ice cream di kedai ujung jalan dari apartemennya. Dave merasa bersalah saat kembali memikirkan sikap dinginnya siang tadi saat di restoran, membuatnya tak tenang.Dave yang sudah mengenal Clara... Wanita yang akan memikirkan segala masalah hingga berlarut-larut. Dia takut jika Clara merajuk dan menjadi murung karena sikap dinginnya tersebut.Dave merasa mungkin ucapan Celine benar. Dia sudah melakukan banyak hal luar biasa yang membuatnya tak sadar telah menjadi orang lain. Seolah dirinya sungguh terjebak oleh model bernama Clara yang begitu melekat dipikirannya. Hingga merasuki jiwanya untuk terus memikirkan Clara dan masa lalunya yang kelam.Membuat dirinya berubah menjadi lebih baik. Menjadi lebih peduli dengan wanita itu. Bahkan dengan sekitarnya jika memang sungguh ada yang membutuhkan bantuannya.Dave menatap dirinya dipantulan cermin. Sambil melakukan selfie 
Read more
Part 23
Clara menatap punggung Dave yang menghilang di balik pintu kaca restoran tersebut. Lalu matanya teralihkan kembali kepada Matheus karena merasakan tangannya digenggam lembut oleh pria di hadapannya."Maaf untuk makanan pembukanya, Cla. Aku sungguh tak tahu. Tapi aku yakin kau akan menyukai hidangan utama—""Ehm... Math. Maaf menyela ucapanmu. Maafkan aku juga yang...." Clara memotong ucapan Matheus lalu bingung bagaimana cara mengatakan bahwa dia ingin segera menyusul Dave.Matheus menunggu kelanjutan ucapan Clara yang terhenti. Masih tetap menggenggam tangan Clara. Membuat wanita lugu itu menatap genggaman tangan Matheus. Lalu melepaskannya secara perlahan."Maafkan aku, Math. Aku sungguh harus pergi... Bukannya aku tak menghargaimu. Aku... Aku tak bisa mengabaikan pria yang kucintai. Aku... Entahlah. Aku hanya tak ingin membuatnya kecewa. Sekali lagi... Maafkan aku," ungkap Clara dengan penyesalan yang begitu dalam.Dia beranjak dari dudukn
Read more
Part 24
"Apa kau mencintai—"Blitz lampu kamera dari luar dinding kaca menghentikan ucapan Dave.Clara dan Dave menoleh mengerutkan keningnya."Sial! Mereka lebih cepat!" runtuk Dave dalam hati."Mousie, sebenarnya ada apa?" tanya Clara."Kau ikut saja denganku. Kita ke tempat Bradley," ujar Dave.Menarik Clara keluar dengan paksa menerobos kerumuman paparazzi yang sudah bergerumun di depan pintu kedai ice. Memanggil-manggil Clara, untuk meminta penjelasan tentang kabar beritanya yang sedang trending.Namun Dave menarik Clara begitu saja tanpa mau berhenti ataupun berbicara. Mereka memasuki mobil dan melajukannya menuju ke tempat Bradley.Karena Dave tahu... Di apartemen pasti sudah banyak wartawan yang ingin mendengar penjelasan Clara mengenai berita yang saat ini sedang disebarkan oleh Diego.Perihal bahwa; Clara menuduh Diego yang hendak memperkosanya. Dieg
Read more
Part 25
Sebuah meja panjang dipasang di depan kantor management Bradley. Beberapa orang sibuk menyiapkan Microphone dan minuman hingga tertata rapi di atas meja. Terdapat empat microphone dan empat minuman botol air mineral.Di depannya terdapat kursi yang membentuk barisan sekitar sepuluh baris ke belakang dan tujuh baris ke samping. Beberapa wartawan sudah menyiapkan kamera dan seorang reporter untuk meliput klarifikasi masalah berita pencemaran nama baik yang disebarkan Diego kepada Clara.Bradley, Dave, Clara dan Maggie sudah siap di back stage.Maggie akhirnya bergabung dengan Dave setelah melihat berita pencemaran nama baik yang dilakukan Diego.Maggie sempat menghubungi Matheus, namun pria itu malah membentaknya dan berniat memutus kontrak kerja sama dengan Clara karena membuat produk brand-nya merosot akibat skandal yang sedang menimpa Clara.Maggie mengira Matheus akan membantu. Namun nyatanya apa yang dikatakan Dave se
Read more
Part 26
Clara dan Dave tertawa saat memasuki unit apartemen Dave. Sementara Maggie ijin pulang ke rumah orang tuanya, membuat Clara harus menginap di tempat Dave -karena ketakutannya yang tak bisa ditinggal sendirian-.Mereka menertawakan kegilaan mereka karena melarikan diri dari seorang petugas polisi."Tadi itu sungguh lucu. Kau mengangguk saat disuruh keluar. Namun kau malah melarikan diri begitu cepat. Apa kau tak melihat petugas itu kesal dan menggelengkan kepalanya saat kita melarikan diri?" seru Clara disela tawanya.Saat ini dia sudah duduk di sofa dengan tubuh yng merosot malas. Sementara Dave mengambil sebuah minuman kaleng dari dalam kulkas, lalu membawakannya ke hadapan Clara."Aku melihatnya, Cla. Dan itu memang lucu. Jadi... Apa sekarang kau sudah cukup senang?" tanya Dave. Dia duduk di samping Clara sambil mengelus rambut wanita itu dengan sayang."Tak ada wanita yang sedih saat pria yang dicintaimya mengungkapkan perasaan yang sama. Bahkan
Read more
Part 27
Dave merasa lebih segar setelah mandi. Dia lalu keluar dari kamar dan melihat Clara yang sudah duduk di sofa sambil menonton berita klarifikasi tentang dirinya.Dave mengusap kepala Clara dari belakang lalu memeluk dan mencium puncak kepala Clara."Sudah... Jangan dilihat. Aku tak ingin kau mengingat kejadian waktu itu," bisik Dave.Saat itu tayangannya memang sedang memperlihatkan rekaman cctv."Ayo... Temani aku makan," ajak Dave.Clara mengangguk dan beranjak dari sofa. Mereka saling menatap mengalihkan penglihatannya dari layar televisi yang jika dengan jelas memperhatikan akan terlihat seseorang yang mereka kenal tersorot kamera."Makananmu pasti sudah dingin, Mousie... Kau harus memanaskannya dulu," usul Clara."Ya aku tahu, sayang...." Dave mulai kembali menggoda Clara.Clara menepuk dada Dave. "Berhenti menggodaku, Mousie!" protes Clara."Aku tak menggodamu. Aku memang sayang padamu. Jadi..
Read more
Part 28
Dave memasuki lobby hotel tempat Celine menginap. Dia menunggu Celine turun dari kamarnya lalu membahas masalah Matheus.Namun bukan Celine yang turun ke lobby hotel. Melainkan seorang wanita yang mirip dengan Celine."Hai... Kau Dave?" tanya wanita cantik dengan rambut lurus berwarna coklat hazelnut.Dave mengerutkan keningnya. Wanita itu tersenyum, begitu cantik dan manis."Ya... Kau siapa?" tanya Dave dingin."Kenalkan... Aku Sheryl Calla Wilfred. -Adik Celine-. Aku disuruh menunggumu untuk sekalian naik ke kamar kakakku," jelas Sheryl.Dave tak menjawab. Dia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju lift.Sheryl mengikuti sambil membatin, hah... Ya ampun. Pria macam apa dia ini?! Tak ada bicara namun langsung bergerak. Jika aku menjadi kekasihnya... Mulutku bisa berbusa karena hanya aku yang bicara!Dave dan Sheryl memasuki lift. Dave menatap Sheryl yang diam di sampingnya tanpa menekan angka yang berderet di
Read more
Part 29
Dave mengelus punggung polos Clara, ini sudah ketiga kalinya di hari yang sama, setelah mereka makan siang. Lalu tidur karena lelah dan terbangun, hingga mereka bosan dan kembali bercumbu lalu melakukan kegiatan panas di atas ranjang.Dave tersenyum melihat Clara yang berbalik lalu mengelus rahangnya. Mereka terus bersentuhan dan tersenyum tanpa mengucapkan apapun. Bahkan tak ada yang memulai untuk bicara.Hanya tatapan centil dan senyuman nakal yang mereka pancarkan. Seakan semua itu sudah menjadi sebuah percakapan atas apa yang mereka rasakan.Dave kembali mengecup kening Clara, kedua tangannya menakup sisi wajah dan mengelusnya dengan ibu jari."Ayo kita mandi, setelah itu kita makan malam keluar," ajak Dave.Clara tersenyum dan mengangguk patuh. Mereka bangun dari ranjang dan menuju kamar mandi. Kegiatan baru mereka yang akan menjadi hoby baru juga. Yaitu saling memandikan, bermesraan di dalam bathup atau di bawah kucuran air shower, menciptaka
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status