Semua Bab Second Woman: Bab 21 - Bab 30
57 Bab
BAB 21 - UGD
            Danilla masih belum sadarkan diri. Dia segera dilarikan ke rumah sakit. Pelayan sudah memanggilkan mobil ambulan untuknya.            “Tuan, mobil ambulannya sudah datang,” ujar salah satu pelayan.            Kiano pun segera mengendong Danilla ala bridal style. Ia terlihat sangat mencemaskan kondisi Danilla. Ia berharap kalau Danilla dan bayinya akan baik-baik saja.            “Semoga kamu baik-baik saja, La. Aku nggak ingin kamu kenapa-kenapa,” batin Kiano sambil membawa Danilla menuju ke mobil ambulan.            Danilla pun di masukkan ke dalamnya. Beberapa perawat mulai menanganinya. Kondisi Danilla terlihat sangat lemah sekali hingga harus terus dipantau dengan beberapa tim medis di dalam
Baca selengkapnya
Bab 22 - Cerita sampai di sini
           “Apa yang harus aku lakukan?” sebuah kata tanya tanpa sebuah jawaban yang pasti. Vira pun hanya menatap sebuah mendung. Hingga air matanya jatuh lalu terurai begitu saja. “Sungguh kenyataan ini betapa pedihnya. Secarik kertas dalam sebuah perasaan. Aku mencintaimu tapi kamu tidak bisa mencintaiku. Apa dia yang kamu cinta?”            Vira melihat semua itu dari jauh. Ia merasakan sebuah luka yang begitu sangat dalam. Ingin rasanya ia berlari dari sebuah kenyataan yang ada. Air matanya terjatuh begitu saja. Ia mulai menarik napas perlahan-lahan. “Sungguh berat hubungan yang berstatus, namun terasa tanpa sebuah status. Aku adalah istrinya namun berasa sebagai orang asing dalam sebuah ikatan pernikahan.”            Vira pun berlari dengan berurai air mata di kedua pelupuk matanya.      &
Baca selengkapnya
Bab 23 - Dia Anakku!
         Semua secara drastis berubah dengan cepat. Sebuah pandangan menelusuri sudut ruangan yang awalnya terisi kini hanya sebuah kehampaan. Menginggat sebuah bayangan yang kini telah pergi begitu cepat. Sesekali kenangan itu semakin membekas dalam sebuah ingatan.             Berubah? Semuanya sangat berubah hingga ingatan itu masih ada sebuah lintasan senyuman yang kini mengitari. Helaan napas begitu sangat berat hingga tidak sanggup lagi bila dituliskan dalam sebuah lembaran buku yang harus ditutup secara paksa.             “Bagaimana kabar dia sekarang?” Kiano hanya mampu mengenangnya dalam sebuah ingatan. Waktu memang bergulir dengan cepat namun masih mengisahkan sebuah kisah yang harus diakhiri di dalamnya. “Sebuah ketidakmungkinan untuk menghapuskan segala rasa yang ada hingga melepaskan semua perasaan yang ada.”  
Baca selengkapnya
Bab 24 - Maliobro
Brak! Kedua mata Danilla terbelalak. Pertemuannya kembali dengan dia yang pernah ada dalam kehidupannya. Aroma papermint begitu sangat menyengat di kedua rongga hidungnya. Kedua mata Danilla Anatasya dengan pria itu saling bertemu satu sama lain. Mereka terdiam dalam beberapa detik lamanya.  Danilla mulai mengumam dalam hati, "Kenapa aku bertemu dia kembali?" Rasa sesak itu terasa di dadanya ketika mengingat sebuah masa lalu. Dia cukup sadar diri dengan siapa dia. Dia telah pergi tanpa pamit sama sekali. Ehem! Deheman itu membuat Danilla tersadar dari lamunannya. Laki-laki itu mengulurkan sebuah tangan ke dia, namun telah ditepiskan olehnya. "Aku nggak butuh bantuanmu!" Tolaknya dengan menekan setiap kalimat dalam kata-katanya. Danilla berusaha bangkit, ia merasakan pantatnya sangat sakit sekali setelah menyentuh aspal. Ia berusaha menahan sakitnya. Laki-laki itu mencoba menolong Danilla yang jatuh tersungkur di atas jalanan aspal. Namun
Baca selengkapnya
Bab 25 - Berat hatiku jauh darimu
Pukul 07.00 pagi Danilla segera menuju ke sebuah terminal bus. Dia akan kembali menuju kota metropolitan. "Hati-hati, Nak," kata ibunya. Terlihat wajah sedih wanita tua itu ketika putrinya telah meninggalkan rumah. Padahal Ia masih ingin bersama dengan putrinya. Namun ia tidak dapat mencegahnya sama sekali apalagi biaya untuk suaminya terlalu tinggi.Danilla sebenarnya merasa begitu sangat berat sekali. Namun dia berusaha agar bisa melawan hatinya. Kepergian dia hanya untuk bekerja mencari biaya operasi ayahnya. Dia bahkan tidak menggunakan uang pemberian dari Kiano, mantan suami kontraknya.Pelukan hangat seorang ibu akan selalu Danilla rindukan. Ia berjanji akan berjuang untuk keluarganya. "Apapun itu aku akan melakukannya," gumamnya dalam hati kecil. Danilla pun segera pergi, ia akan memulai sebuah kehidupan barunya. Kedua kakinya mulai melangkah keluar dari pintu rumahnya. Embusan napas terasa sangat berat. Jauh dari sebuah rumah sungguh b
Baca selengkapnya
Bab 26 - Kembali
Kehidupanku sudah kembali normal namun ada sebuah kerinduan yang sedikit aneh tentang semua masa laluku bersama dengan pria dingin yang membuat aku terjebak dalam suasana hati. Sudah hampir beberapa tahun aku meninggalkan kota Jakarta. Harapanku untuk bisa memulai kehidupanku kembali. Namun dalam benak pikiranku Ada sejuta kata tanda tanya.Aku berusaha untuk mengontrol perasaanku untuk saat ini karena aku tidak ingin terjatuh lebih dalam. Walaupun hari itu sudah berakhir.Aku berusaha untuk mengontrol pernafasan ketika aku benar-benar mengingat kejadian kemarin. Bisa dibilang kejadian itu sangat konyol sekali."Apa kabar dengan dia? Apakah dia baik-baik saja?" Aku mulai bertanya tentang kabar bayi laki-laki yang terpisah dari aku.Kejadian itu dikarenakan proses bayi tabung yang sengaja lakukan pria itu di dalam rahim. Seharusnya itu tidak pernah terjadi tapi semuanya penuh dengan kehendak Yang Maha Kuasa. Aku melahirkan seorang bayi laki-laki namun di saat itu
Baca selengkapnya
Bab 27 - Apa kurangnya aku, Mas?
Menikah? Hal yang membuat aku sedikit merasa tidak mampu untuk menjelaskan tentang pernikahan itu yang sebenarnya. Dia tidak pernah peduli terhadap diriku sama sekali. Bahkan aku tidak akan pernah ada di kedua matanya. Status pernikahan ku dengan dia benar-benar hanyalah sebatas kata saja yang tidak akan pernah bisa untuk berubah menjadi dua insan yang disatukan dalam sebuah janji. Hal ini benar-benar menyakitkan bagi aku. Bodohnya diriku mencintai dia Walaupun dia sering mengabaikanku. Sikapnya begitu dingin. Bahkan aku tidak pernah bisa untuk meraih hatinya saat itu juga. Dia hanya sibuk dengan dunianya. Malam itu aku melihat dia sedang pulang sambil membawa tasnya. “Mas, biar aku bantu bawa tasnya. " Aku menawarkan jasa untuk menawarkan bantuan bagi suamiku. " Aku bisa sendiri dan aku tidak pernah membutuhkan bantuan kamu Vira. Ingatlah posisimu itu siapa?” Sikap Kiano benar-benar kete
Baca selengkapnya
Bab 28 - Kau lagi dan lagi
Sore ini benar-benar sama sekali kedai kopi tempat Danilla bekerja. Dia sampai tidak ada waktu untuk beristirahat. Kebetulan salah satu temannya sedang berhalangan untuk masuk kerja. Dari pagi mulai malam dia berjaga di kedai kopi Zona Nyaman. Sejenak Danilla duduk. "Sebaiknya kamu istirahat dulu. Lagian kamu tadi sudah dari tadi pagi. Jadi lebih baik kamu istirahat saja dulu dan makan jangan lupa." “ Iya, Farid.” Hari ini cukup melelahkan bagi Danilla. “ Enggak nyangka kalau hari ini adalah hari ini penuh dengan kepadatan yang merayap. Banyak sekali pengunjung yang datang sehingga membuat aku lupa untuk beristirahat. " Danilla akhirnya beristirahat di pantry belakang. Dia mencari makanan untuk makan malam. Perutnya sudah mulai lapar. Danilla merasa punggung belakang nya benar-benar terasa
Baca selengkapnya
BAB 29 - Aku berhak atas kamu!
Danilla melangkahkan kedua kakinya lalu dia segera menuju ke rumah kontrakan yang cukup kecil sekali. Dia mulai berdiri di depan pintu kontrakannya lalu segera masuk ke dalamnya. Dia sangat takut sekali jika Kiano mengikutinya kembali karena dia tidak ingin berurusan dengan pria itu. " Untung saja aku bisa kabur dari dia!” Danilla berusaha untuk mengontrol pernafasannya lalu dia segera untuk duduk di ruang tamu kontrakannya. Dia tidak menyangka sama sekali Jika dia harus bertemu dengan pria di masa lalunya. *Seharian ini Kahfi menangis karena ia merindukan ayahnya yang sampai sekarang belum juga datang. Bahkan Kahfi tidak mau bila diajak oleh Vira.Kemudian Joanna yang mengambil ahli untuk menggendong Kahfi yang sedang menangis tersedu-sedu. Dia juga mencoba untuk menghubungi Kiano yang sangat sulit sekali.“PAPA! Aku mau papa! " rengek Kahfi sambil menangis dalam dekapan Joanna.Joanna berusaha u
Baca selengkapnya
Bab 30 – Tak dianggap!
Vira merasa resah sekali karena suaminya belum juga datang ke rumah. Dia menatap jam di dinding kamarnya sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dia terlihat sedang mondar-mandir tidak jelas sama sekali. " Kamu di mana sih, Kiano?” pertanyaan itu terus berulang-ulang kali dalam pikirannya. Dia berharap kalau suaminya segera pulang ke rumah. Dia bahkan sudah berusaha untuk menelepon suaminya tapi tidak pernah dijawab malah diabaikan ataupun ditolak. Pernikahan selama 10 tahun tapi tidak pernah ada cinta satupun yang dirasakan oleh Vira berulang kali dia melakukan cara untuk bisa mendapatkan perhatian dari suami nya. Dia selalu mendapatkan penolakan bahkan ketika suaminya tahu dirinya tidak bisa memberikan keturunan walaupun dengan program bayi tabung sekalipun. Vira akan tetap mempertahankan pernikahan itu walaupun dia tidak pernah dianggap sekalipun oleh suaminya. Bahkan dia tidak pernah disentuh sekalipun oleh suaminya. Tat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status