Lahat ng Kabanata ng MISTERI TUSUK KONDE: Kabanata 61 - Kabanata 70
156 Kabanata
AJENG YANG MERASA DIHANTUI 2
Di saat Ajeng akan larut dalam mimpinya. Ia merasa pintu kamarnya terbuka. Sampai menimbulkan suara yang mengerikan. Krieeet.Wanita cantik itu melihat seseorang yang sangat ia sayangi. Tepat di belakang orang itu, terlihat seraut wajah yang putih pucat dengan mata dan mulut yang terus mengeluarkan darah. "Aaaaaarrrrghhh! Aaarrggghhh!!!" jerit Ajeng kencang di tengah malam.Mendengar suara jeritan Ajeng, seketika Aldo terbangun. Ia berlari kencang menuruni tangga dan menuju ke kamar orang tuanya. Yang berada di ruang tengah.Tok tok tokTok tok tok"Ma!! bukain pintunya, Ma. Mama kenapa? Bukain pintunya, Ma!" Berkali-kali Aldo mengetuk pintu kamar yang terkunci. Terdengar suara derap langkah kaki yang berlari ke arah kamar. Didi sang satpam yang sedang jaga malam itu langsung menghampiri Aldo yang masih mengetuk pintu.  "Kenapa, Mas Aldo?""Enggak tau, Pak. Dari tadi Mama teriak-teriak teru
Magbasa pa
SOSOK MENYERAMKAN DIBELAKANG AJENG
Terlihat matahari mulai menampakkan dirinya. Sinarnya yang cerah menebarkan semangat untuk semua makhluk hidup di permukaan bumi. Mbak Sri sibuk memasak sarapan. Setelah siap, semua makanan dibawanya ke meja makan satu per satu.Braaaak!!!"Astaghfirullahaallazim!!" pekik Sri yang terkejut sambil memegang dadanya. Hampir saja dirinya melompat karena suara pintu belakang yang tertutup tiba-tiba sehingga menimbulkan suara kencang.Terdengar langkah kaki yang berlari mendekat ke dapur."Suara apa tadi, Sri?" tanya Didi ngos-ngosan karena berlari.Sri menggelengkan kepalanya."Enggak tau, Mas. Pintunya tiba-tiba tertutup!""Bikin kaget aja. Saya kira ada apa, Sri!" Didi pun berbalik dan pergi meninggalkan Sri yang masih tampak kaget.Pandangan mata Sri beralih ke pintu yang tertutup. Langkah kakinya mulai berjalan mendekati pintu itu. Tangannya yang menarik handle pintu menimbulkan suara saat pintu bergese
Magbasa pa
KEMARAHAN AJENG
Mendengar suara Nayla yang menangis, membuat Nek Sami buru-buru menghampiri cucunya itu. "Ada apa, Nayla?!" tanya Nek Sami dari ambang pintu."Bunda ... Nayla sedih melihat keadaan Bunda, Nek." "Sabar, Nduk! Semoga Pak Soleh dapat membantu kita nanti. Doakan saja, Nduk."Nayla hanya mengangguk. Ia sengaja tak mengatakan yang sebenarnya pada Nek Sami. Agar Neneknya itu tak menjadi kepikiran. Nayla menyeka air matanya. Ketika itu ia melihat wajah Ningrum yang berubah menyeramkan.Membuat Nayla tercekat sampai berdiri dari kasur."Kenapa, Nay?" "Wajah Bunda tadi seram banget, Nek!"Nayla menjauh dari kasur. Mendekati Nek Sami. Sami yang tak mengerti maksud Nayla akhirnya kembali masuk ke kamar. Memperhatikan wajah Ningrum dengan seksama."Orang enggak seram gini, Nay! Memangnya apa yang kamu lihat?!"Nayla masih tak mau menjawab. Dengan ragu Nayla mencoba melihat kembali wajah Bundanya.
Magbasa pa
DIMENSI GAIB DAN DIMENSI MANUSIA
"Kayak ada orang yang lewat tadi," bisik Aldo pada dirinya sendiri.Ting!!Aldo merogoh HP di saku celana jeans pendeknya. Ia melihat sebuah nama tertera di bagian depan notifikasi.Sekali klik, pesan dari Nayla itu terbuka. 'Jangan lupa nanti malam kamu datang sehabis magrib ya, Do.' Baca Aldo dalam hati.Segera Aldo membalas pesan singkat tersebut. Lalu ia kembali berjalan menuju ke kamarnya yang berada di lantai atas.Lelaki itu langsung menghempaskan tubuhnya di kasur yang empuk. Dinginnya AC membuat Aldo mulai merasa ngantuk. Di tambah cuaca mendung yang mendukung.Tetapi matanya masih menatap ke langit-langit kamar. "Kenapa sosok Kusumawardhani mengikuti aku ya? Apa gara-gara aku ingin membantu Mbak Nayla?" Aldo membenarkan posisinya. Saat ini punggungnya bersandar pada sandaran kasur. "Sepertinya karena aku ingin membantu Mbak Nayla. Semakin tertantang dan bersemangat aku membantu Mb
Magbasa pa
MEMASUKI DIMENSI GAIB
"Kenapa bisa sampai makhluk gaib membawa jiwa manusia yang masih hidup, Pak?" sahut Aldo yang mulai tertarik dengan penjelasan Soleh.Sesaat Soleh terdiam. Lelaki berkumis itu memperhatikan Aldo dari atas sampai bawah. Melihat ekspresi Pak Soleh, Nayla langsung memperkenalkan Aldo padanya."Ini Aldo, teman saya yang akan membantu nanti, Pak.""Oh ... baik. Lebih baik jika Mas dan Mbaknya nanti yang ikut saya menjemput Bu Ningrum. Karena kalau Mbak Nayla yang ikut, sosok itu malah berhasil mendapatkan Mbak Nayla. Sebab yang ia inginkan sebenarnya jiwa Mbak Nayla," jelas Sukro sambil menatap ke arah Aldo dan Angel."Iya, Pak saya tidak ikut." Nayla menundukan kepalanya."Mbak Nayla bisa ikut tetapi hanya menunggu di pintu gerbang gaib. Jangan sampai masuk terlalu jauh! Pasti setelah kita mendapatkan Bu Ningrum, ada salah satu dari mereka yang akan ikut. Dan jangan sampai itu terjadi!" Suara Soleh terdengar tegas.Perkataan lelaki paruh baya it
Magbasa pa
MENEMUKAN BU NINGRUM
"Setelah ini kita enggak boleh berbicara. Kita hanya bisa berkomunikasi satu dengan yang lain lewat batin. Di depan, dimensi yang berbeda sudah menunggu kita. Dimensi yang sunyi, penuh aura jahat, dan makhluk-makhluk mengerikan lainnya."Mendengar ucapan Soleh membuat tenggorokan mereka bertiga terasa tercekat. Mereka saling berpandangan dan menelan ludah."Ini, masing-masing bunga sudah saya bagi. Mbak Nayla ingat pesan yang saya bilang tadi ya. Kalau Mbak sudah melihat kita akan mendekat. Cepat bentangkan tali rawe ini sebagai pagar." Soleh kembali mengingatkan Nayla."Baik, Pak. Saya mengerti."Kini Soleh, Aldo dan Angel berjalan beriringan memasuki gerbang yang besar.Tampak di depan mereka suasana yang berbeda seakan menanti. Seketika bulu kuduk Aldo dan Angel merinding saat kakinya baru beberapa langkah memasuki dimensi lain.Tempat itu penuh kabut putih yang tebal. Semuanya terlihat berwarna merah menyala. Sepintas aroma busuk, anyir
Magbasa pa
RENCANA YANG GAGAL
Di waktu yang sama, di dunia nyata. Kedua wanita yang di liputi rasa gelisah bercampur khawatir tak bisa duduk dengan tenang. Wanita yang berumur sekitar tiga puluh tahunan itu berusaha menutupi cahaya lilin yang mulai bergerak-gerak."Onok opo iki, Erni?" tanya Nek Sami cemas."Enggak tahu, Mbah. Semoga mereka semua baik-baik saja!"Nek sami sekilas melihat ke jam dinding yang sudah menunjukkan hampir setengah sepuluh malam. Perasaannya semakin tidak tenang. Ia takut terjadi sesuatu pada Nayla dan juga yang lainnya.Bibirnya tak henti membaca Al-fatihah. Sepintas tercium aroma yang sangat wangi. Erni istri Pak Soleh mengendus-enduskan hidungnya. "Mbah, kok baunya wangi banget ya?""Iya aku juga menciumnya."Nek Sami langsung beranjak dari duduknya. Wanita tua itu berlari menuju ke sebuah kamar. Sedangkan Erni hanya melihat sekilas ke Nek Sami sambil terus menutupi cahaya lilin yang goyang."Semoga kamu baik-
Magbasa pa
KELUAR DARI DIMENSI GAIB
Melihat ruangan jeruji itu terbuka membuat Kusumawardhani menjadi marah."Mereka ternyata benar ada di sini. Dan bunga ini, hanya untuk mengalihkan perhatianku!!" Kusumawardhani menggenggam erat bunga berdarah itu. Saking eratnya sampai bunga itu hancur. Sementara, Angel, Aldo dan Bu Ningrum semakin terjebak oleh makhluk-makhluk yang mengepung mereka. 'Pak Soleh, tolong bantu kita, kita enggak bisa keluar dari makhluk-makhluk ini.'Lelaki berkumis itu tengah berpikir. Lalu ia berlari menuju ke cahaya putih yang ada di depannya. Tak lama kemudian, Soleh sudah sampai di pintu gerbang. Nayla terlihat gelisah menunggu teman-temannya dan Bundanya. Saat melihat kemunculan Pak Soleh, Nayla kaget.'Dimana yang lain, Pak?' tanya Nayla.'Ini saya mau bantu mereka, Mbak. Kalau saya lewat sana tadi, berarti melewati Kusumawardhani lagi. Makanya saya memutar. Mbak Nayla bersiap ya. Tetap awasi kami saat sudah muncul. Karena pasti
Magbasa pa
RENCANA SELANJUTNYA
'Lemparkan garam itu tepat di wajah Kusumawardhani!'Tanpa berpikir panjang, saat Kusumawardhani menunjukkan wajahnya di depan Nayla, gadis itu langsung melemparkan semua garam tepat di wajah Kusumawardhani. Seketika Kusumawardhani menjerit dengan menutupi wajahnya."Aaaaaaaaaaaarrgh!!! Panasss!!""Ayo kita pergi dari sini!" ujar Soleh tak melalui batin.Setelah semua sudah melewati gerbang. Soleh tampak menundukan kepalanya. Bibirnya terus bergerak-gerak seperti sedang membaca sesuatu. Perlahan pintu gerbang itu bergerak tertutup.Masih terlihat sosok Kusumawardhani yang menggeliat kepanasan sambil memegang wajahnya, sampai gerbang pun tertutup rapat. Dalam sekejap gerbang gaib itu menghilang. "Alhamdulillah!" ucap mereka hampir serempak.Nayla yang sudah sangat rindu dengan Ningrum langsung memeluknya erat. Tangis bahagia mewarnai saat itu. Tampak Aldo dan Angel juga ikut berkaca-kaca. Seketika Angel teringat dengan kedua oran
Magbasa pa
SEBUAH ANCAMAN
Kini, Nayla, Aldo, Angel dan pasangan suami istri itu tengah duduk di ruang tamu. Sedangkan Nek Sami masih berada di dalam kamar menjaga Bu Ningrum."Mbak, apa Mbak sudah tahu dendam yang dimiliki Kusumawardhani?""Belum, Pak."Terdengar tarikan napas Soleh kasar. "Ilmu saya belum terlalu tinggi, Mbak. Jujur saja. Dari kemaren saya sudah mencoba menerawangnya. Tapi selalu tertutup. Sulit!!""Apa Kusumawardhani juga ngilmu, Pak?"Soleh mengangguk perlahan."Tapi ilmu tinggi yang saya maksud ini bukan ilmu Kusumawardhani, Mbak!""Lalu ilmu siapa, Pak?" sahut mereka bertiga bersamaan. "Sintren itu memiliki ilmu hitam yang tidak bisa dianggap remeh. Ilmunya sudah tua dan lama. Jadi sangat sulit saya menerawangnya. Karena saya tidak sebanding dengan dia."Nayla sangat terkejut mendengar ucapan Soleh. Wajahnya langsung tegang. Sesekali ia melirik ke Angel dan Aldo yang duduk berdampingan."Rencana sel
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status