All Chapters of My Villain Gentleman: Chapter 101 - Chapter 110
164 Chapters
Chapter 100: Pierro's Idea
Happy Reading-----Hari ini adalah hari ketiga setelah kepulangan Liora dan Gavriel dari Ibiza. Pierro telah mengirimkan CV dan berhasil diterima di Quinton Resource Corp setelah melalui beberapa tahapan seleksi karyawan magang.Sejak Pierro menginjakkan kaki pertama kali di perusahaannya, Liora memang berlepas tangan, tetapi ia memperhatikan dari jauh setiap proses yang Pierro lalui. Ia sangat menyukai antusiasme dan kecakapan Pierro dalam menjalani seleksi. Jawaban-jawabannya cerdas, tetapi sangat realistis. Pierro juga memiliki gagasan-gagasan menarik yang membuatnya ditempatkan di posisi strategis untuk seukuran mahasiswa magang.Meski demikian, Liora sempat mendengar bisik-bisik para karyawannya yang menduga semua itu karena Pierro yang menyandang nama Arvezio, sehingga Pierro mendapatkan jalan mulus untuk melenggang masuk ke perusahaan ini. Semua itu karena sudah menjadi rahasia umum di kalangan karyawan tentang hubungan Liora dan Ga
Read more
Chapter 101: Liora's Office
Happy Reading-----“Bagaimana kabar Vierra?” tanya Hunter ketika mereka baru saja selesai mendiskusikan tentang beberapa poin yang ingin Liora tambahkan dalam kontrak kerja sama dengan sebuah perusahaan pertambangan di Australia.Mereka sedang duduk di sofa di depan meja kerja Liora.Kedua alis Hunter terangkat muram dengan garis senyumnya yang turun. Bahu Hunter rendah karena posisi lengan bawahnya yang bersandar di atas paha dengan jemari yang saling terjalin.Hunter tampak berusaha biasa, tetapi Liora dapat merasakan kerinduan Hunter pada Vierra di mata hijau itu. Ia menyadari betapa Hunter mencintai Vierra dengan tulus selama ini. Liora menjadi kembali teringat tentang hadiah bernilai fantastis yang Hunter berikan untuk Vierra.“Dia sudah mulai bisa berjalan beberapa langkah lebih jauh.” Liora menarik senyum empati.“Benarkah?”Liora bangkit dari duduknya untuk meraih pons
Read more
Chapter 102: Ristorante di Gloria
Happy Reading-----Dagu Liora terangkat ketika ia turun dari Roll Royce milik Gavriel. Mata peraknya menyipit menantang sinar matahari siang untuk melihat Ristorante di Gloria yang berdiri megah dan menjulang. Keberadaan restoran Italia tersebut mencuri perhatian pengendara serta pejalan kaki yang melewati bangunan dengan tata letak aestetik dan romantis tersebut.Meja-meja berpayung di bagian teras restoran tampak terisi penuh oleh pengunjung yang menikmati waktu makan siang mereka.Terakhir kali yang sekaligus menjadi pertama kalinya Liora berada di restoran ini adalah saat ia berkenalan dengan Gavriel. Saat itu malam hari yang membuat lampu-lampu di bagian teras memunculkan kesan romantis menenangkan. Berbeda dengan atmosfer siang hari yang kini teras berenergi dan dinamis.Mungkin itu semua karena turut dipengaruhi oleh perbedaan pengunjung. Saat ini lebih didominasi oleh orang-orang kantoran yang bersama rekan kerja mereka. Sem
Read more
Chapter 103: Father & Daughter
Happy Reading-----Dari rancangan bisnis yang Liora dan Gavriel buat saat makan siang di Ristorante di Gloria saat itu, seminggu kemudian menjadi hari-hari yang amat padat bagi keduanya. Akhir pekan lalu mereka kembali terbang ke kepulauan kecil di sekitar Pulau Brylee untuk melihat langsung potensi alam di sana sekaligus mengurus pembelian tanah di pulau tersebut.Hari efektif setelahnya, mereka mempertemukan pengacara keluarga masing-masing untuk mengurus perjanjian kerja sama bisnis mereka. Keduanya mengurus dengan sangat cermat dan hati-hati, mengingat mereka tak terikat pernikahan. Sehingga mereka berusaha seprofesional mungkin tanpa melibatkan perasaan pribadi keduanya dalam isi kontrak kerja sama tersebut. Meski demikian, Liora tetap berusaha menyisipkan klausul yang berpotensi mengikat Gavriel.Semua ini tak mudah, terlebih pertentangan yang Liora terima dari ayahnya sendiri. Sebelumnya, Gavriel sempat mengingatkan Liora untuk memb
Read more
Chapter 104: A Blonde Woman
Happy Reading-----Suara pintu yang dibuka terdengar bersamaan dengan Gavriel yang sedang menuangkan whiskey pada sebuah gelas rendah di mini bar.  “Kembalikan keramahanmu pada Liora,” kata Gavriel ketika bunyi langkah sepatu dari anak tangga di arah kanannya mulai terdengar mendekat.Ia tak perlu menoleh untuk melihat siapa yang datang ke ruang bersantainya.Daniel terkekeh rendah. Telapaknya menyapu pegangan tangga berbahan besi mengkilap ketika ia telah berada di anak tangga terakhir. Lampu kekuningan di setiap anak tangga menambah sumber pencahayaan sekaligus estetika yang mewah pada ruangan bersantai yang redup dengan warna-warna gelap khas Gavriel.“Apa aku telah melukainya?” tanyanya ringan dengan selipan senyum satiris.Ia melirik punggung Gavriel yang masih membelakanginya di mini bar, lalu ia mendudukkan diri di sofa beledu panjang di seberang Pierro yang sudah
Read more
Chapter 105: Filthy Riddles
Happy Reading-----“Kau sudah pulang?” tanya Liora setelah panggilan telepon dari Gavriel ia angkat.Ia menyalakan lampu projector bergambar bintang-bintang yang segera memantul di dinding kamar Vierra yang telah derup.“Bagaimana kau tahu?”Gavriel melangkah menaiki anak tangga menuju pintu utama mansion. Seperti perkataannya pada kekasih gelap Marco, ia membuat wanita itu ke tempat yang selalu basah atau lebih tepatnya, Gavriel menenggelamkan mayat itu ke tengah laut dengan memberikan pemberat. Sehingga wanita berambut blonde itu akan terus berada di dasar laut bersama ikan-ikan yang memakan tubuhnya.“Dari tadi aku berbicara dengan Ellena di telepon.”“Oh ....” Gavriel menghentikan langkah beberapa saat sebelum melanjutkannya kembali.Ia tak menyangka Ellena akan menceritakan masalah rumah tangganya pada Liora. Ia tak tahu bahwa rupanya dua wanita itu c
Read more
Chapter 106: Hurt
Happy Reading-----Liora tak lagi membutuhkan jawaban dari bibir Gavriel ketika pria itu sudah menjawabnya dari segala bentuk respon tubuh yang menegang kaku. Liora menggeleng tak menyangka.Bola mata Liora gemetar, sama hebatnya dengan tubuhnya yang mengigil. Pandangannya pun mulai buram oleh lapisan bening. Namun, ia dengan keras menahan air mata agar tak jatuh. Ia tak boleh terlihat lemah di depan pria yang telah menginjaknya.Tubuh Liora berbalik dengan cepat. Tak ada alasan lagi baginya untuk terus berada di ruang VIP  yang telah berubah menjadi tempat menjijikkan ini. Padahal beberapa waktu lalu, tempat ini terasa begitu positif dengan harapan-harapan bisnis besar mereka dan interaksi hangat Gavriel dan Pierro.Bisnis? Apa arti rencana bisnis mereka setelah ini?“Kau mau ke mana?” cegah Gavriel mengambil siku Liora dan membuat wanita itu terpaksa memutar tubuh padanya.“Aku sudah selesai de
Read more
Chapter 107: Why?
Happy Reading-----“Liora, letakkan pistol itu. Kita bisa bicara.” Tangan Gavriel terangkat terulur perlahan ke arah tangan Liora, mencoba menenangkan sekaligus berhati-hati.“Aku sudah cukup berbicara omong kosong denganmu!” Dagu Liora mengeras di tengah dadanya yang terasa terbakar dengan napas terengah-engah.“Lalu kau ingin membunuhku? Itukah yang kau inginkan?” Pandangan Gavriel meredup yang seketika membuat bibir Liora gemetar. Tatapan itu mengingatkan pada Gavriel yang selama ini ia cintainya dan kini telah menghancurkannya.Keduanya saling mengunci pandangan beberapa saat di detik-detik sunyi.Gavriel menggeleng. Pandangan Liora yang tajam dan penuh kebencian itu lebih dari saat awal perkenalan mereka. Gavriel lalu melangkah kecil. “Kita tak seharusnya berakhir seperti ini,” katanya lembut.Liora tersenyum dingin. “Sangat lucu ketika kau sendiri yang membuat
Read more
Chapter 108: Forbore
Happy Reading-----“Jangan lakukan apa pun!” sergah Vello cepat ketika panggilan teleponnya pada sang suami terangkat.“Lakukan apa?” tanya Dexter datar dan santai.Ia menaikkan mata pada kedatangan seorang pria berjas hitam bertubuh tegap. Dexter lalu menggerakkan jari sebagai kode pada kepala bodyguard itu untuk melangkah memasuki ruang kerjanya di kantor.Bodyguard berkepala botak itu kemudian berhenti beberapa langkah di depan meja sang chairman sekaligus CEO Quinton Corp. Bodyguard tersebut berdiri siaga dengan menutup punggung tangan di bawah perut.  “Aku tahu yang terjadi dengan Liora. Arthur juga melapor padaku.”Dexter seketika menegakkan duduknya. Pria itu lalu berdecak.“Aku yang memintanya melapor. Jangan salahkan Arthur,” kata Vello yang membuat Dexter menghela napas kasar. Istrinya seolah dapat membaca isi kep
Read more
Chapter 109: Stay Away!
Jawaban mayoritas pada salah hahaha, tapi aku tetap publish malem ini karena seru banget baca antusiasme kalian :* Makasi yaaa. Lope u all!!Happy Reading-----Bulu mata lentik Liora mengerjap cepat, tak menyangka mendapati sosok pria ini ada di hadapannya. Terlebih datang ke kantor.Pria itu semakin tersenyum lebar mendapati keterkejutan Liora. Jenis senyum kekanakan khasnya yang tengil sekaligus tampan, membuat siapa pun mudah merindukan pria itu.“Baby!” Grayden merentangkan tangan dan langsung memeluk Liora tanpa menunggu wanita itu mendekat padanya lebih dahulu.“Ada apa dengan wajahmu? Apakah kau baru saja mengalami hari yang buruk?” tanya Grayden di rambut Liora sebelum menyematkan kecupan sayang.Liora menjatuhkan tasnya. Kedua tangan itu langsung melingkar ke punggung Grayden. Air matanya kembali luruh dengan dirinya yang terpejam.Kedatangan Grayden terasa begi
Read more
PREV
1
...
910111213
...
17
DMCA.com Protection Status